Anda di halaman 1dari 22

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

STRATEGIS (KLHS)

Disampaikan oleh :
Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Risiko
PENGANTAR : MENGAPA PERLU KLHS?
❑ Meningkatkan manfaat pembangunan.
❑ Rencana dan implementasi pembangunan lebih terjamin keberlanjutannya.
❑ Mengurangi kemungkinan kekeliruan dalam membuat prakiraan/prediksi pada awal
proses perencanaan kebijakan, rencana, atau program pembangunan.
❑ Dampak negatif lingkungan di tingkat proyek pembangunan semakin efektif diatasi
atau dicegah karena pertimbangan lingkungan telah dikaji sejak tahap formulasi
kebijakan, rencana, atau program pembangunan
PENGANTAR : PENGERTIAN KLHS
▪ Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang menekankan
pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan pendekatan
keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS berfungsi
untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan,
rencana atau program pembangunan. Sedangkan definisi kedua, menekankan
pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.
▪ Definisi KLHS untuk Indonesia kemudian dirumuskan sebagai proses
sistematis untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan hidup dari, dan
menjamin diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam,
pengambilan keputusan yang bersifat strategis
ISU YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN
1. Isu Minamata
2. Isu lubang ozon
3. Isu berkurangnya hutan tropis
4. Isu efek rumah kaca
5. Isu lingkungan lainnya : kebocoran gas amonia PT Pupuk Sriwijaya,
pencemaran danau wangon, pencemaran akibat pertambangan PT
Newmont dll
MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kecenderungan Degradasi Lingkungan Hidup dan Meningkatnya disparitas Meningkatnya kemiskinan dan
kritikal deplesi Sumber Daya Alam (SDA) pendapatan marjinalisasi

Jumlah dan pertumbuhan Pola dan volume ekonomi Pilihan teknologi


populasi
Perkiraan
kecenderungan
Peran Pemerintah Kualitas Lingkungan Hidup

Sistem nilai, keinginan/hasrat, Struktur kekuatan (politik) Pengetahuan dan Pemahaman


dan aspirasi
Kecenderungan
tertinggi (ultimate
trend) Kebutuhan kehidupan Proses ekologis jangka panjang

Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan?


Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana?
Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta Paranoid atau kemitraan
▪ Pembangunan Berkelanjutan adalah upaya sadar
dan terencana yang memadukan aspek Lingkungan
Hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan
Lingkungan Hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini
dan generasi masa depan
CIRI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1. Menjaga kelangsungan hidup manusia dengan cara melestarikan fungsi dan
kemampuan ekosistem yang mendukungnya
2. Memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal sebanyak alam dan teknologi
pengelolaan mampu menghasilkannya secara lestari
3. Memberi kesempatan sektor dan kegiatan lainnya didaerah untuk berkembang
bersama-sama baik dalam kurun waktu yang sama maupun kurun waktu yang
berbeda secara berkelanjutan
4. Meningkatan dan melestarikan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk memasok
sumber daya alam, melindungi serta mendukung kehidupan secara terus
menerus
5. Menggunakan prosedur dan tata cara yang memperhatikan kelestarian fungsi dan
kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan baik sekarang maupun
masa yang akan datang
▪ KLHS sangat penting karena menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program.
▪ Apabila prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
telah dipertimbangkan dan diintegrasikan dalam
pengambilan keputusan pembangunan maka
diharapkan kemungkinan terjadinya dampak negatif
suatu Kebijakan, Rencana, dan/atau Program
terhadap Lingkungan Hidup dapat dihindari
▪ Keterkaitan KLHS dengan instrumen pencegahan lainnya yakni tata ruang,
baku mutu Lingkungan Hidup, kriteria baku kerusakan Lingkungan Hidup,
AMDAL, UKL-UPL, perizinan, instrumen ekonomi Lingkungan Hidup, peraturan
perundang-undangan berbasis Lingkungan Hidup, anggaran berbasis
Lingkungan Hidup, analisis risiko Lingkungan Hidup, audit Lingkungan Hidup,
dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu
pengetahuan, bersifat saling melengkapi dan saling mendukung
▪ Peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan
Hidup bersifat menguatkan.
▪ KLHS membantu dalam proses penyusunan dan evaluasi rencana
pembangunan meliputi rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya,
RPJP nasional, RPJP daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah.
PERAN KLHS DALAM PERENCANAAN TATA RUANG
▪ KLHS adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun,
mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam
kebijakan, rencana dan program [KRP]
▪ KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan
dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis
pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran
RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
DASAR HUKUM
1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
2. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG
PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS
PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
▪ Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan,
Rencana, dan/atau Program.
▪ KLHS sebagaimana wajib dilaksanakan ke dalam penyusunan atau evaluasi:

a. rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP
daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah; dan
b. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup.
▪ Penyusunan KLHS menggunakan beberapa indikator dan/atau pendekatan
dalam pengkajian Kebijakan, Rencana, dan/atau Program antara lain :
a. Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

b. daya dukung dan daya tampung Lingkungan Hidup

c. baku mutu Lingkungan Hidup

d. Kriteria baku kerusakan Lingkungan Hidup

e. instrumen ekonomi Lingkungan Hidup

f. analisis risiko Lingkungan Hidup


▪ KLHS wajib dilaksanakan dalam penyusunan atau evaluasi rencana zonasi wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil beserta rencana rincinya, rencana zonasi kawasan strategis
nasional tertentu untuk pulau-pulau kecil terluar serta rencana pengelolaan dan zonasi
kawasan konservasi perairan
▪ Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau
risiko Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud, meliputi:
a. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program pemanfaatan ruang dan/atau lahan yang ada di
daratan, perairan, dan udara yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko
Lingkungan Hidup yang meliputi: 1. perubahan iklim; 2. kerusakan, kemerosotan,
dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati; 3. peningkatan intensitas dan cakupan
wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan; 4.
penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam; 5. peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan; 6. peningkatan jumlah penduduk miskin atau
terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau 7.
peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
b. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program lain berdasarkan permintaan masyarakat
▪ Kewajiban membuat dan melaksanakan KLHS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dikecualikan terhadap penyusunan atau evaluasi Kebijakan, Rencana,
dan/atau Program tentang:
a. tanggap darurat bencana; dan

b. kondisi darurat pertahanan dan keamanan.


▪ KLHS dapat membantu pencegahan degradasi sumber daya alam dan
Lingkungan Hidup di tingkat Kebijakan, Rencana, dan/atau Program, sehingga
membantu efektivitas pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan perizinan.
▪ Dalam konteks ini, target utama KLHS yaitu Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program, sementara AMDAL UKL-UPL targetnya adalah pada satuan
kegiatan/proyek.
▪ Penyelenggaraan KLHS dilakukan dengan tahapan:

a. pembuatan dan pelaksanaan KLHS;

b. penjaminan kualitas dan pendokumentasian KLHS; dan

c. validasi KLHS.
▪ KLHS tidak setara dengan AMDAL karena kajian dalam KLHS mengkaji
skenario pembangunan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
sedangkan AMDAL adalah kajian kelayakan rencana usaha dan/atau kegiatan.
▪ Namun keduanya berisi kajian dampak yang penting terhadap Lingkungan
Hidup karena langsung berkaitan dengan isu-isu Pembangunan Berkelanjutan
▪ Potensi dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup yang mungkin ditimbulkan
oleh suatu Kebijakan, Rencana, dan/atau Program, sebelum pengambilan
keputusan dilakukan, dapat diantisipasi melalui KLHS.
▪ Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berdampak dan/atau berisiko
kerusakan terhadap Lingkungan Hidup sesuai dengan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
meliputi :
▪ Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau risiko antara lain meningkatkan perubahan iklim,
meningkatkan kerusakan, kemerosotan atau kepunahan keanekaragaman
hayati, meningkatkan intensitas bencana banjir, longsor, kekeringan dan/atau
kebakaran hutan dan lahan, menurunkan mutu dan kelimpahan sumber daya
alam, mendorong perubahan penggunaan dan/atau alih fungsi kawasan
hutan terutama pada daerah yang kondisinya tergolong kritis, meningkatkan
jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat, dan/atau meningkatkan risiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia.
KESIMPULAN
▪ Kecenderungan penurunan kualitas lingkungan terkait dengan tata ruang
wilayah sebagai produk dari rangkaian proses penataan ruang, yang diawali
tahapan perencanaan tata ruang
▪ Perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah menjadi mutlak dan sangat
strategis untuk segera direalisasikan guna menghambat laju penurunan
kualitas lingkungan dan daya dukung lingkungan.
▪ KLHS bisa menjadi pilihan alat bantu untuk memperbaiki kualitas rencana
tata ruang wilayah melalui perbaikan kerangka berfikir perencanaan tata
ruang, yang berimplikasi pada perbaikan prosedur/proses dan
metodologi/muatan perencanaan.
MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Kecenderungan Degradasi Lingkungan Hidup dan Meningkatnya disparitas Meningkatnya kemiskinan dan
kritikal deplesi Sumber Daya Alam (SDA) pendapatan marjinalisasi

Jumlah dan pertumbuhan Pola dan volume ekonomi Pilihan teknologi


populasi
Perkiraan
kecenderungan
Peran Pemerintah Kualitas Lingkungan Hidup

Sistem nilai, keinginan/hasrat, Struktur kekuatan (politik) Pengetahuan dan Pemahaman


dan aspirasi
Kecenderungan
tertinggi (ultimate
trend) Kebutuhan kehidupan Proses ekologis jangka panjang

Dikotomi baru: Ekonomi Berkelanjutan vs Ekologi Berkelanjutan?


Dimanakah posisi kita saat ini? Menuju arah keberlanjutan yang mana?
Jadi mau kemanakah kita? Apakah akan tercipta Paranoid atau kemitraan
QUIZ

Kerjakan quiz melalui link berikut :


http://bit.ly/Quiz_Manrisk_KLHSD3

Anda mungkin juga menyukai