Oleh:
Pembimbing Supervisor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Report
Case Report” dan telah disetujui serta telah dibacakan dihadapan pembimbing dan
supervisor dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kedokteran Forensik
Supervisor Pembimbing
Penulis
ABSTRAK
kelahiran. Terkhusus, ketika seorang anak terbunuh dalam 24 jam pertama setelah
kelahiran itu disebut sebagai infanticide. Meskipun ada peraturan yang jelas tentang
Code (2012), kasus pembunuhan bayi masih tercatat dalam jumlah besar. Namun,
pada umumnya tidak diketahui karena fakta bahwa kasus tersebut tidak sepenuhnya
terdeteksi.
Kami menyajikan kasus kematian bayi baru lahir yang diselidiki di kamar mayat
Rumah Sakit Kacyiru sepanjang salah satu dari berbagai disiplin ilmu tahunan
forensik ini didanai oleh Layanan Pertukaran Akademik Jerman (DAAD), yang
diadakan setiap tahun sejak 2012 melalui kerja sama antara Institut Kedokteran
Terkhusus, ketika seorang anak terbunuh dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
seluruh dunia tidak diketahui karena fakta bahwa kasus-kasus pembunuhan anak
95.000 kasus pembunuhan anak terjadi pada tahun 2012 diterjemahkan ke dalam 8
per 100.000 dengan angka tertinggi dilaporkan di Amerika Latin (12 per 100.000)
pasal 143 KUHP Rwanda (2012) menetapkan bahwa “Seseorang yang membunuh
anak kandung atau anak angkatnya akan dihukum penjara seumur hidup”. Tercatat
dari departemen pengobatan Rumah Sakit Kacyiru, satu-satunya rumah sakit yang
dugaan pembunuhan bayi telah diterima dan diperiksa sejak 2010 ditetapkan ke
demikian, dianggap dengan jumlah kasus ini mungkin diremehkan. Di laporan ini,
kami menyajikan kasus kematian bayi baru lahir yang diselidiki di kamar mayat
Rumah Sakit Kacyiru sepanjang salah satu dari berbagai disiplin ilmu tahunan
LAPORAN KASUS
Seorang bayi laki-laki yang baru lahir ditemukan tewas dalam sebuah kotak yang
dibungkus tekstil berwarna. Orang yang menemukan kotak dengan bayi tersebut
mengatakan kepada polisi bahwa ada seorang wanita di lingkungan mereka yang
hamil tetapi sudah tidak lagi dan tidak ada yang tahu dimana bayi dari wanita
tersebut. Wanita tersebut dicurigai membantah membunuh bayi itu dan mengatakan
kepada polisi bahwa bayi itu lahir mati. Polisi kemudian tertarik untuk mengetahui
motif dari kematian bayi ini, apakah alami atau tidak alami.
Investigasi Eksternal:
Bayi laki-laki yang baru lahir dengan berat 2.785 gr dan panjang ubun-ubun sampai
tumit 52 cm. Tidak ada malformasi diobjektivasi. Tidak ada tanda-tanda kekuatan
eksternal terutama di mulut dan lubang hidung serta leher. Tali pusar terputus,
dengan panjang hanya 3 cm. Tidak ada hematoma galeal yang ditemukan.
Gambar 1: Pemeriksaan luar tubuh dan (R) linen berwarna yang menutupi bayi dalam sebuah kotak.
Foto oleh H. Mushumba dan K. Pueschel
Gambar 2: (L) Pemeriksaan Wajah dan (R) Sisa bagian tali pusar (sekitar 3 cm).
Foto oleh H.Mushumba dan K.Pueschel
Temuan Autopsi:
Gambar 3: Pemeriksaan paru-paru. Perhatikan area dengan warna merah muda serta area yang lebih kecil
dengan warna biru tua. Warna merah muda adalah indikasi untuk aerasi.
Foto oleh H. Mushumba dan K. Pueschel
Gambar 4:(L) "Tes Hidrostatik" yang menunjukkan paru-paru dan (R) lambung mengambang.
Foto oleh H. Mushumba dan K. Pueschel
Sebab Kematian:
DISKUSI
bayi tidak diketahui pasti karena fakta bahwa data tidak lengkap aau beberapa
upaya yang telah dilakukan untuk membantu akses perawatan kehamilan sebelum,
kesehatan sehingga sulit dijalankan. Terkadang, persalinan yang tidak dipantau ini
juga aborsi ilegal tidak hanya akan mengakibatkan kematian bayi tetapi juga sang
ibu.2,4
Pengabaian bayi telah dikaitkan sebagai pembunuhan bayi paling umum sampai
sebagaimana pada laporan kasus ini yaitu sesak napas akibat bayi dimasukkan
lewat yang menyadari adanya mayat dan kemudian melaporkan ke polisi. Berbagai
penelitian memang telah menunjukkan bahwa mati lemas dan tenggelam adalah
apakah bayi itu lahir hidup atau tidak. Satu studi menunjukkan bahwa diantara bayi
yang berusia lebih dari 26 minggu kehamilan, 28% (n=31) dianggap telah lahir hidup
Penelitian lain memeriksa pembunuhan anak yang berusia kurang dari lima tahun di
Afrika Selatan menunjukkan bahwa sebagian besar kematian (74,4%) adalah bayi
berusia kurang dari satu tahun 53,2% diantaranya adalah neonatus dalam 28 hari
pertama kelahiran. Hal ini juga menjadi tren di Rwanda neonatus awal merupakan
Seperti pada studi oleh abraham et al., dua pertiga dari kasus filisida (pembunuhan
anak sendiri) oleh ibu. Penelitian lain oleh T. Porter et al., mencatat wanita yang
terlibat dalam pembunuhan bayi cenderung pada wanita hamil akibat pelecehan,
masih muda, menganggur, belum menikah, atau masih duduk di bangku sekolah.
Belum ada asosiasi konklusif yang dibuat untuk menghubungkan pembunuhan bayi
sering yaitu pada kehamilan yang tidak direncanakan, aborsi yang diinduksi dan
pembunuhan bayi yang berlanjut. Pendekatan lain juga bisa yang dikenal sebagai
REFERENSI
1. Wilczynski A. The incidence of child homicide: how accurate are the official
violence against children. New York: United Nations Children’s Fund; 2014.
384-9
5. Friedman SH, Horwitz SM, Resnick PJ. Child murder by mothers: a critical
literature on incidence and causes. Trauma Violence Abuse. 2010; 11:99– 112
neonates, infants, and children under 5 y in South Africa: results from the cross-
sectional 2009 National Child Homicide Study. PLoS Med. 2016; 13: e1002003