Anda di halaman 1dari 14

KEBUTUHAN AIR TANAMAN TOMAT DENGAN PENJADWALAN

IRIGASI BERSELANG (INTERVAL IRRIGATION)


(Laporan Praktikum Teknik Irigasi dan Drainase)

Oleh:

Tefania Bunga Sustina


1814071024

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan sayuran buah yang tergolong
tanaman semusim, termasuk ke dalam famili Solanaceae. Buah tomat merupakan
sumber vitamin C dan mineral. Tomat cherry selain dikonsumsi sebagai tomat segar
dan bumbu masakan, juga dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku industri
makanan seperti sari buah dan saus tomat (Wasonowati, 2011).
Pertumbuhan tanaman tomat cherry dipengaruhi oleh varietas dan ketersediaan unsur
hara seperti terpenuhinya kebutuhan air bagi tanaman. Air merupakan bahan terbesar
penyusun jaringan tanaman. Kurangnya ketersediaan air di Indonesia terjadi karena
iklim yang berubah terutama pada musim kemarau, untuk mengurangi kekurangan air
yang terjadi pada tanaman tomat maka dilakukan pemberian air dengan irigasi
(Rismunandar, 2001).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Menganalisa irigasi berselang dengan menggunakan water balance method.
2. Menganalisa pengaruh pola penerapan irigasi berselang terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini sebagai berikut:
Tabel 1. Tanaman Tomat Ke 1 dengan Irigasi Berselang 1 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman


I (ml) D (ml) Jumlah Daun
Ke- (ml) (cm)
1 220 160 60 2.8 2
2 220 180 40    
3 120 110 10    
4 80 70 10    
5 80 80 0    
6 80 70 10    
7 80 70 10 3 4
8 80 60 20    
9 80 70 10    
10 80 70 10    
11 80 70 10    
12 80 65 15    
13 80 70 10    
14 80 70 10 5 6
15 80 60 20    
16 80 40 40    
17 80 40 40    
18 80 60 20    
19 80 60 20    
20 80 50 30    
21 80 50 30 7 12
22 80 50 30    
23 80 60 20    
24 80 60 20    
25 80 40 40    
26 80 40 40    
27 80 40 40    
28 80 40 40    
29 80 60 20    
30 80 70 10  12 14

Tabel 2. Tanaman Tomat Ke 2 dengan Irigasi Berselang 1 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman Jumlah


I (ml) D (ml)
Ke- (ml) (cm) Daun
1 220 160 60 3 2
2 220 190 30    
3 120 110 10    
4 80 60 20    
5 80 70 10    
6 80 70 10    
7 80 70 10 3.3 3
8 80 60 20    
9 80 60 20    
10 80 75 5    
11 80 70 10    
12 80 60 20    
13 80 60 20    
14 80 70 10 5 5
15 80 60 20    
16 80 40 40    
17 80 40 40    
18 80 60 20    
19 80 60 20    
20 80 40 40    
21 80 40 40 7 10
22 80 50 30    
23 80 60 20    
24 80 60 20    
25 80 40 40    
26 80 40 40    
27 80 40 40    
28 80 40 40    
29 80 60 20    
30 80 70 10 10  15 
Tabel 3. Tanaman Tomat Ke 1 dengan Irigasi Berselang 2 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman


I (ml) D (ml) Jumlah Daun
Ke- (ml) (cm)
1 220 125 95 2 3
3 220 170 50    
5 120 110 10    
7 120 100 20 2.5 4
9 80 55 25    
11 120 80 40    
13 120 80 40    
15 120 60 60 5.5 6
17 80 80 0    
19 120 80 40    
21 120 70 50 6 12
23 120 80 40    
25 120 80 40    
27 120 60 60    
29 120 70 50    
31 120 80 40  10 17 

Tabel 4. Tanaman Tomat Ke 2 dengan Irigasi Berselang 2 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman Jumlah


I (ml) D (ml)
Ke- (ml) (cm) Daun
1 220 150 70 3 2
3 220 165 55    
5 120 100 20    
7 120 0 120 3.5 3
9 80 60 20    
11 120 80 40    
13 120 80 40    
15 120 70 50 4.5 4
17 80 70 10    
19 120 70 50    
21 120 60 60 7 9
23 120 70 50    
25 120 60 60    
27 120 70 50    
29 120 80 40    
31 120 80 40  11 15

Tabel 5. Tanaman Tomat Ke 1 dengan Irigasi Berselang 4 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman


I (ml) D (ml) Jumlah Daun
Ke- (ml) (cm)
1 220 160 60 3 3
4 220 160 60    
8 220 190 30 3.5   4
12 220 170 50
16 220 180 40  7 12 
20 220 150 70    
24 220 160 60 9 19
28 220 120 100    
32 220 110 110  16  30

Tabel 6. Tanaman Tomat Ke 2 dengan Irigasi Berselang 4 Hari

Hari Etc Tinggi Tanaman Jumlah


I (ml) D (ml)
Ke- (ml) (cm) Daun
1 220 140 80 2.5 2
4 220 170 50    
8 220 210 10 3  4 
12 220 160 60
16 220 180 40  8 14 
20 220 170 50    
24 220 160 60 10 21
28 220 140 80    
32 220 120 100  15  35

2.2 Pembahasan
Pada praktikum ini saya melakukan percobaan irigasi berselang (interval irrigation)
pada tanaman tomat dengan 2 kali pengulangan. Dimana terdapat 3 jenis perlakuan
irigasi berselang yaitu 1 hari, 2 hari, dan 4 hari tanaman disiram. Disini saya
menggunakan water balance dalam sistem botol aqua sebagai wadah tanam. Water
balance sendiri merupakan suatu analisis yang menggambarkan pemanfaatan sumber
daya air suatu daerah tinjauan yang didasarkan pada perbandingan antara kebutuhan
dan ketersediaan air (Majni F.A., 2020). Metode water balance digunakan untuk
menghitung kebutuhan air irigasi (evapotranspirasi). Dimana rumus menghitung ETc
yaitu

ETc = I-D

Keterangan:

ETc = Evapotranspirasi tanaman

I = Irigasi atau volume masuk air saat penyiraman

D = Drainase atau volume keluar air saat penyiraman

Media tanam yang digunakan yaitu tanah yang sudah dicampur pupuk organik dan
sekam padi. Dimana dibagian bawah botol diberi batu-batu kecil dengan tinngi 2-3
cm. Pemberian batu-batu kecil ini dilakukan agar saat drainase tanah tidak ikut
terbawa. Botol yang digunakan memiliki diameter (d1) sebesar 8cm dan diameter
tutup botol (d2) sebesar 3 cm, sehingga didapatkan luas wadah tanam sebesar 43.175
cm3. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung luas wadah yaitu:

A=π r 2 dan L = A1- A2

Pada table 1 dan 2 merupakan pemberian irigasi berselang 1 hari pada tanaman tomat.
Dimana data diambil selama 30 hari. Pada table 3 dan 4 merupakan pemberian irigasi
berselang 2 hari, dengan pengambilan data selama 31 hari. Dan pade table 5 dan 6
merupakan pemmberian irigasi berselang 4 hari, dengan pengambilan data selama 32
hari. Pengukuran air irigasi dan drainase menggunakan gelas ukur dengan satuan ml.
Selain pengukuran irigasi dan drainase, pengukuran tinggi tanaman dengan penggaris
dan menghitung jumlah daun juga dilakukan setiap seminggu sekali.
Pada table 1 didapatkan data yaitu pada hari pertama dan kedua dilakukan
penyiraman dengan 220ml air, pada hari ketiga dengan 120ml air, dan hari keempat
sampai dengan hari ketiga puluh penyiraman tanaman sebesar 80ml air. Pengurangan
air pada saat penyiraman tanaman dikarenakan tanaman sudah mencapai kapasitas
lapang. Untuk drainase pada irigasi berselang 1 hari pada tanaman tomat pertama
memiliki variasi yaitu dari 40ml-160ml air. Sehingga ETc yang diperioleh juga
bervariasi yaitu 10ml, 15ml, 20ml, 30ml, 40ml, dan 60ml. Bahkan pada hari kelima
tanaman tidak terjadi evapotranspirasi, dimana drainase yang keluar sama dengan
iragasi yang masuk. Tinggi tanaman pada minggu pertama sebesar 2.8cm dengan
jumlah daun 2. Lalu pada minggu kedua penanaman, tanaman tomat memiliki tinggi
3cm dengan 4 daun. Pada minggu ketiga, tinggi tanaman tomat sebesar 5cm dengan
jumlah daun 6. Pada minggu keempat, tanaman tomat memiliki tinggi 7cm dan
jumlah daun 12 daun. Pada minggu kelima atau terakhir, tinggi tanaman tomat
mencapai 12cm dengan jumlah daun 14 daun.

Pada table 2 penyiraman tanaman tomat sama dengan table 1 dan variasi rentang
drainase nya pun sama yaitu 40ml-160ml air. Evapotranspirasi yang terjadi pada
tanaman tomat kedua ini yaitu terdapat 5ml, 10ml, 20ml, 30ml, 40ml, dan 60ml.
Dimana evapotranspirasi tertinggi ada di hari pertama dan evapotranspirasi terendah
ada di hari kesepuluh. Tinggi tanaman pada minggu pertama sebesar 3cm dengan
jumlah daun 2. Lalu pada minggu kedua penanaman, tanaman tomat memiliki tinggi
3.3cm dengan 3 daun. Pada minggu ketiga, tinggi tanaman tomat sebesar 5cm dengan
jumlah daun 5. Pada minggu keempat, tanaman tomat memiliki tinggi 7cm dan
jumlah daun 10 daun. Pada minggu kelima atau terakhir, tinggi tanaman tomat
mencapai 10cm dengan jumlah daun 15 daun.

Pada table 3 didapatkan data yaitu pada penyiraman hari pertama dan ketiga sebesar
220ml. lalu pada 2 hari seterusnya sampai dengan hari ke 31 sebesar 120ml.
Pengurangan irigasi ini dikarenakan tanaman tomat sudah mencapai kapasitas lapang.
Drainase pada tanaman tomat dengan irigasi selang 2 hari ini pun beragam yaitu
55ml-170ml air. Dan untuk ETc nya yaitu 10ml, 20ml, 25ml, 40ml, 50ml, 60ml, dan
95ml. ETc tertinggi terdapat pada hari pertama, sedangkan pada hari ke 17 tanaman
tomat tidak mengalami evapotranspirasi, sehingga ETc bernilai 0ml. Pada hari
pertama tinggi tanaman mencapai 2cm dengan jumlah daun 3 daun. Lalu pada hari ke
7, tinggi tanaman tomat 2.5cm dan memiliki 4 daun. Pada hari ke 15, tanaman tomat
meiliki tinggi 5.5cm dengan jumlah daun 6 daun. Pada hari ke 21, tinggi tanaman
tomat sebesar 6cm dan jumlah daun 12 daun. Lalu pada hari ke 31 tanaman tomat
memiliki tinggi mencapai 10cm dengan 17 daun.

Pada table 4 penyiraman tanaman tomat sama dengan table 3. Variasi drainase nya
yaitu 60ml-165ml air. Evapotranspirasi yang terjadi pada tanaman tomat ini yaitu
terdapat 10ml, 20ml, 40ml, 50ml, 55ml, 60ml, dan 70ml. Dimana evapotranspirasi
tertinggi ada di hari pertama yaitu sebesar 70ml dan evapotranspirasi terendah ada di
hari ketujuh yaitu 0ml. Pada hari pertama tinggi tanaman mencapai 3cm dengan
jumlah daun 2 daun. Lalu pada hari ke 7, tinggi tanaman tomat 3.5cm dan memiliki 3
daun. Pada hari ke 15, tanaman tomat meiliki tinggi 4.5cm dengan jumlah daun 4
daun. Pada hari ke 21, tinggi tanaman tomat sebesar 7cm dan jumlah daun 9 daun.
Lalu pada hari ke 31 tanaman tomat memiliki tinggi mencapai 11cm dengan 15 daun.

Pada table 5 didapatkan data yaitu penyiraman dilakukan selama 4 hari sekali dengan
220ml air. Dengan drainase sebesar 110ml-180ml air. Evapotranspirasi yang terjadi
juga cukup baik dimana tanaman dapat menyerap air dengan maksimal. Etc yang
didapatkan yaitu 30ml, 40ml, 50ml, 60ml, 70ml, 100ml, dan 110ml. ETc tertinggi
terdapat pada hari ke 32 dengan nilai 110ml, sedangkan terendah terdapat pada hari
ke 8 dengan ETc 30ml. Tinggi tanaman tomat pada pada minggu pertama yaitu 3cm
dengan jumalh daun 3 daun. Minggu kedua meningkat menjadi 3,5cm dan jumlah
daun 4 daun. Lalu pada minggi ketiga tinggi tanaman tomat mencapai 7cm dengan 12
daun. Pada minggu keempat tinggi tanaman tomat yaitu 9cm dengan 19 daun. Dan
pada minggu kelima tinggi tanaman tomat mencapai 16cm dengan jumlah daun 30
daun.
Pada table 6 penyiraman tanaman tomat sama dengan table 5. Variasi drainase nya
yaitu 120ml-210ml air. Etc yang didapatkan yaitu 10ml, 40ml, 50ml, 60ml, 80ml, dan
100ml. ETc tertinggi terdapat pada hari ke 32 dengan nilai 100ml, sedangkan
terendah terdapat pada hari ke 8 dengan ETc 10ml. Tinggi tanaman tomat pada pada
minggu pertama yaitu 2.5cm dengan jumalh daun 2 daun. Minggu kedua meningkat
menjadi 3cm dan jumlah daun 4 daun. Lalu pada minggi ketiga tinggi tanaman tomat
mencapai 8cm dengan 14 daun. Pada minggu keempat tinggi tanaman tomat yaitu
10cm dengan 21 daun. Dan pada minggu kelima tinggi tanaman tomat mencapai
15cm dengan jumlah daun 35 daun.
III. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu:


1. Manfaat penggunaan metode water balance yaitu kita dapat memberikan air
pada tanaman sesuai yang dibutuhkan tanaman atau saat tanaman mencapai
kapasitas lapangnya.
2. Pola irigasi berselang 4 hari pada tanaman tomat memiliki pertumbuhan yang
baik, didapatkan tinggi tanaman tomat mencapai 15cm dan 16 cm dengan
jumlah daun 30 dan 35 daun.
LAMPIRAN

Gambar 1. Tanaman hari ke 1 saat pindah tanam

Gambar 1. Tanaman pada hari ke 7

Gambar 2. Tanaman saat hari ke 30

Gambar 3. Pengukuran tinggi tanaman dan menghitung jumlah daun


DAFTAR PUSTAKA

Majni F.A.. 2020. Pentingnya Analisis Water-Balance untuk Perencanaan


Lingkungan. Surat kabar Media Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Juli 2021.
https://mediaindonesia.com/humaniora/342215/pentingnya-analisis-water-
balance-untuk-perencanaan-lingkungan.
Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon
esculentum) dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Jurnal Agrovigor. 4 (1):21-
28.

Anda mungkin juga menyukai