Tiada ampun terucap pada sajak elegi yang tuan ucap
Termaktub dalam sebuah raspodi penuh tabir kepalsuan
Sedari sang dewi merasakan kampana asmaraloka
Mahligai sang dama runtuh dalam siluet anjangsana
Kemanakah reminisensi rinai-rinai ayar yang mendekap dalam Atma ?
Membelenggu tubuh kala senja pamit dalam nafas bentala
Hanya debu kembali kedebu, menatap dalam Aksa nestapa
Sehingga Kalbuku merapah pada Hima jamanika kepalsuan
Rinai-rinai reminisensi tertunduk dalam Kirana sang Dewi
Kalbumu sangat lunglai wahai tuan!!
Bahkan kalbuku tak ingin mendengar senandika bahanamu
Nada anjangsanamu mengoyak kalbu dalam balutan nestapa sang renjana
Senarai rinai-rinai reminisensi yang telah hilang dalam Kirana sang Dewi
Raspodi yang kau syairkan perlahan rekah dalam serpihan
Reminisensi yang tersimpan dalam penantian sang sakinah
Perlahan Terambau dalam ketukan kamuflase untaian acuman sang ajisaka
Nur Fadilah itu namaku. Dila tentu saja nama panggilanku. Aku bertempat tinggal di Desa Kesek kecamatan Labang kabupaten Bangkalan. Dan aku bersekolah Di SMA 1 KAMAL. Melewati masa SMA yang hampir usai, maka dari itu aku mencari pengalaman dengan cara mengikuti beberapa lomba yang ada. Hitung-hitung melatih kreativitas dan menulis yang sama sekali jarang sekali aku asah. Semenjak Corona Hobbyku beralih menjadi penulis. Walaupun hanya penulis pemula hehehe setidaknya ada waktu yang aku pergunakan untuk mencari pengalaman dan prestasiku yang selama ini aku impikan. Salam terakhir dari aku. Salam senandung literasi.