Anda di halaman 1dari 5

Sang Risak

Karya : Nur Fadilah

Aku berdiri memandang buana

Gumpalan awan hitam masih terlihat

Menebarkan butir-butir kesengsaraan

Dalam dekapan derana

Saban hari berdiam diri dengan merana

Membancang renjana dalam lantunan litani

Sedu sedan menahan nestapa

Dalam buaian rindu dengan purnama

Ribuan orang tersiksa akan hadirnya

Menggores kalbu,kelam dan merana

Sang Risak tak mau pergi dari buana ini

Menetap dan menyebabkan mara

Suara tangis dan air mata menghiasi buana

Saat Tuhan mempertemukan dengan takdirnya

Tak berjumpa dengan sanaknya

Temaram dunia menghilang dalam untaian nafas terakhir

Sang Risak tak seharusnya hadir

Bisakah kau pergi dari buana ini?

Hentikan penyebaranmu

Hentikan kesengsaraan yang kau buat

Ribuan orang terjaga dibawah indurasmi


Sumarah tak akan ia lakukan

Walau badai angin menerpa

Demi Tirta Amarta yang mulai temaram

Bianglala kini tak terlihat

Ditutupi awan hitam yang saling terambau

Cakrawala kini terlihat remang-remang

Hanya bisa digapai dalam senandika

Rasa gamang menghantui saat birama terdengar

Ketaksaan yang membayang

Membawa sang Risak dalam rumah hunian

Ketika Bayangan sarayu membawanya ke nirwana

Buana ini sudah tak aman lagi

Para Mandalika dan eunoia menyusun taktik

Berharap sang risak hempas

Dan takkan kembali kedalam Buana ini

Anda mungkin juga menyukai