Anda di halaman 1dari 2

Rahsa Dibalik Raspodi

Karya : Nur Fadilah

Tiga bait sajak yang tuan beri

Tak Sebanding dengan penantian sang Dewi dalam sendu renjana

Tabir - Tabir pilon bermelodi elegi

Sang lokawigna berkidung candala pada wanodya

Buana lokananta meraki kalbu deras keringat asmara sang Dewi

Berlari seraya memanggil nama tuan

Pada sosok sujana begitu mempesona

Raspodi yang tuan syairkan perlahan lalu-lalang terbawa sarayu

Tak kunjung bertemu dalam balutan nelangsa romansa

Dengan sayup-sayup rindu dalam kutipan risalah lampau

Memandang sang nayanika kalbu bertabur Harsa

Kidung yang tuan syairkan berilusi romansa berdegalasi rasa

Berikrar setia dalam balutan nafas asmaraloka

Kalbu tuan menitip pamit dalam tiga bait sajak

Salam perpisahan serta cincin putih mencubit tabir kepalsuan yang terhadang

Titik rintihan sang Dewi bergejolak diiringi kidung bersiluet bertabir temaktub

Rinal cercahan kalbu tergores luka dalam rahsa bertabur raspodi

Dalam dirgantara yang terpisah, tetap menanti sosok Sujana pemberi luka

Menanti jiwa pujangga yang hanya menitip pamit berucap sajak elegi
NUR FADILAH,Itulah namaku. Tahun 2020 ini,ia berumur 17 tahun. Mencoba mencari
pengalaman dan naskah literasi yang tersimpan dalam memory yang tak sempat tertuang. Di
tahun ini tepatnya di bulan Oktober nan ceria. Ia tepatnya saya mengikuti beberapa lomba
dan meneruskan hobbynya yang sempat tertunda. Mengukir prestasi saat masa SMAnya
hampir berakhir namun ia tak memiliki prestasi apapun hanya berceloteh dalam coretan tinta
biru tak ada makna. Namun Oktober kalo ini, coretannya insyaallah mengandung arti. Ia lahir
di Bangkalan Madura . Tepatnya di Desa Kesek kecamatan Labang kabupaten Bangkalan.
Masa SMAnya ia habiskan di SMA 1 Kamal. Nuansa putih abu-abu awal dari perjuangan literasi
dalam waktu yang berakhir.

Anda mungkin juga menyukai