Anda di halaman 1dari 5

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SMK

Kompetensi dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal
PRODUKSI MASSAL
Produksi massal merupakan suatu metode yang paling umum diterapkan di dalam produksi produk perangkat keras.
Dengan adanya produksi massal produk - produk perangkat keras, perangkat lunak, multimedia, dapat diproduksi dalam
jumlah banyak dan dalam waktu relatif cepat. Namun, produksi massal harus direncanakan dengan matang. Hal ini
dikarenakan proses produksi massal merupakan produksi yang berkesinambungan. Jika terdapat kesalahan dalam satu
tahap produksi massal, maka tahap lain akan ikut terkena imbasnya.
A. Aspek Produksi
Aspek produksi massal merupakan aspek yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, Anda dapat
membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek dalam produksi massal, seperti
ini produksi dan standardisasi ukuran, telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi
industri, menandai terciptanya mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu, telah membuka jalan bagi
manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat.
1. Proses Produksi
Produksi merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa.
Adapun, proses produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang diubah untuk mendapatkan atau
menghasilkan suatu hasil atau produk.
2. Tujuan Proses Produksi
Ada beberapa tujuan dari proses produksi, yaitu sebagai berikut.
a. Memenuhi Kebutuhan Manusia
Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia mengharuskan tersedianya beraneka ragam jenis barang serta jasa yang
harus dipenuhi dalam kegiatan produksi.
b. Memperoleh Keuntungan atau Laba
Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan
dengan jalan menjual barang atau jasa tersebut. Keuntungan atau laba yang diperoleh, diharapkan sebanyak banyaknya
sehingga dapat digunakan kembali untuk proses produksi selanjutnya.
c. Menjaga Kelangsungan Hidup Bersama
Dengan adanya produksi barang atau jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dari setiap penjualan yang akan
dilakukan. Hal ini akan digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka termasuk kesejahteraan
karyawan.
d. Meningkatkan Mutu dan Jumlah Produksi
Terjaganya mutu atau kualitas produk yang baik akan membuat konsumen untuk menggemari produk tersebut.
Sehingga, jumlah konsumen akan meningkat dan berdampak pada pemesanan dan produksi yang makin banyak pula.
e. Mengganti Barang yang Rusak
Apabila terdapat beberapa barang yang rusak, baik rusak yang disebabkan oleh aus, rusak karena dipakai, atau rusak
karena bencana alam. Semua akan diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
3. Jenis Proses Produksi
Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.
a. Proses Produksi Secara Terus Menerus
Pada pola produksi secara terus - menerus, proses akan selalu sama setiap hari, tanpa adanya perubahan. Terdapat
urutan yang pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.
Berikut contoh dari proses produksi secara terus - menerus.
1) Usaha Tekstil
2) Usaha Kertas
3) Garmen
Ada beberapa ciri pada proses produksi yang dilakukan secara terus menerus, diantaranya sebagai berikut.
1) Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil.
2) Penyusunan peralatan atas dasar urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
3) Adanya mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk tertentu.
4) Pengaruh operator kecil
5) Tidak membutuhkan banyak karyawan
6) Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan kemacetan pada bagian lainnya.
7) Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik
8) Variasi produk akhir kecil
b. Proses Produksi Secara Terputus
Berikut beberapa ciri proses produksi secara terputus putus
1) Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang banyak
2) Produksi berdasarkan pesanan
3) Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya
4) Mesin bersifat general purpose machine (mesin bersifat umum/serbaguna)
5) Adanya pengaruh karyawan yang benar
6) Apabila terjadi kemacetan pada suatu bagian, hal ini tidak akan berimbas pada bagian lainnya.
7) Diperlukan pengendalian proses yang baik
8) Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi
9) Peralatan bersifat fleksibel dengan tenaga manusia
10) Diperlukan ruangan yang cukup besar

B. Perencanaan Produksi Massal


Dalam sebuah produksi, perencanaan merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Perencanaan
sebuah produk merupakan sebuah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti produk tersebut sampai ke
pasaran untuk diperkenalkan. Pada tahap ini, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi.
1. Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk
Ada lima dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha
pengembangan produk. Lima dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kualitas Produk
Kualitas produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan
berdampak terhadap pangsa pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan.
b. Biaya Produk
Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya
produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan tertentu.
c. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan produk akan menentukan perusahaan dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya
tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, sehingga akan menentukan kecepatan perusahaan untuk
menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
d. Biaya Pengembangan Produk
Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan produk suatu hal yang sangat penting untuk mencapai
investasi yang dibutuhkan dalam mencapai profit.
e. Kapabilitas Pengembangan Produk
Kapabilitas pengembangan produk merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan
produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik produk, baik produk yang baru ataupun produk yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini diawali dari persepsi
tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk
tersebut.
2. Hubungan Antara Perencanaan dengan Kondisi Produksi
Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, diantaranya sebagai berikut:
a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan
b. Cara membagi alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses produksi
c. Cara agar alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah
yang diinginkan.
Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek penjadwalan dan perencanaan tugas,
serta tata letak atau hubungan antar sumber daya. Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan
produksi selalu berubah ubah, sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi. Adapun kontrol produksi
merupakan mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Kontrol produksi memiliki fungsi penting, diantaranya sebagai berikut.
a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana
b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan kekurangannya
c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan kesalahannya
d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan yang ada pada proses produksi
e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti.
3. Fase dalam perencanaan produk
Fase dalam perencanaan produk merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase dalam proses perancangan
produk berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah dalam
fase. Berikut beberapa fase dalam proses perancangan produk.

a. Mengidentifikasi Peluang
Peluang produk dapat diperoleh melalui empat cara, diantaranya sebagai berikut.
1) Produk baru
2) Turunan dari produk yang sudah ada
3) Perbaikan produk yang sudah ada
4) Produk yang pada dasarnya baru
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenisnya yang sudah ada


2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing
3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis
4) Adanya kecenderungan dalam gaya hidup, demografi, dan teknologi

b. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek


Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang bagi produk baru, yaitu
sebagai berikut.

1) Strategi bersaing
Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing usaha. Strategi
ini digunakan untuk memilih peluang.
Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi
persaingan usaha. Berikut beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan.
a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi
b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya
c) Fokus pelanggan
d) Produk tiruan

2) Segmentasi pasar
Pembagian pasar ke dalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk
pesaingnya. Pemetaan produk pesaing dan milik sendiri ke dalam segmen akan membantu perusahaan dalam
memperkirakan kelemahan produk pesaingnya.

3) Perkembangan teknologi
Pada perusahaan dengan produk berupa teknologi , keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk
menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal.

4) Perencanaan platform produk


Platform produk yang baik dapat menjadi dasar dalam pembuatan sebuah produk turunan yang mampu memenuhi
selera pasar. Keputusan mengenai platform produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta
implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna pengembangan produk, maka perusahaan dapat
menggunakan peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan
teknologi dimasa depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar.

5) Evaluasi peluang produk baru


Evaluasi peluang produk dilakukan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.
a) Ukuran pasar (unit per tahun x harga rata rata).
b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun)
c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya)
d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar
e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi
f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain
g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan

6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan


Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi yang berguna, sehingga
manajer akan mempertimbangkan dampak atas keputusan perencanaan produk. Pendekatan pemetaan yang
dikemukakan oleh cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar
dan sebagainya.

A. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu

Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek berikut.
1) Pengelolaan sumber daya
Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya
yang sudah dianggarkan.
2) Penentuan waktu proyek
Ada beberapa faktor dalam mempertimbangkan penentuan waktu proyek, yaitu sebagai berikut.
a) Penentuan waktu pengenalan produk
b) Kesiapan teknologi
c) Kesiapan pasar
d) Persaingan dalam penawaran produk
e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluan
Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui . kegiatan ini melibatkan tim yang disebut tim
yang disebut sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu membuat menjelaskan visi produk.
Penulisan visi produk harus memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi,
maka tim inti harus mampu membuat sebuah pertanyaan misi, asumsi, serta batasannya.

1) Pernyataan misi
berikut beberapa hal dalam pernyataan misi.
a) Uraian ringkas pada produk. Produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun
menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.
b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas
c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu
pengembangan.

2) Asumsi dan batasan


Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis produk menjadi lebih terarah. Berikut beberapa
permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan
a) Manufaktur
Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur
b) Pelayanan
Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu harus mampu
menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
c) Lingkungan
Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur kembali atau didaur ulang atau
keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia sia

Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality check, perusahaan dapat
membandingkan kecocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan
perbaikan.

4. Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal


Produksi massal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagai berikut.
a. Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari kegiatan produksi massa, diantaranya sebagai berikut.
1) Akurasi dan Otomatis Tinggi
Diantara keuntungan akurasi dan otomatis tinggi adalah sebagai berikut.
a) Banyak barang standar yang diproduksi
b) Barang barang yang diproduksi merupakan barang yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatis tertinggi.
2) Kurang Biaya Tenaga Kerja
Salah satu keuntungan bagi perusahaan dengan memproduksi produk massal adalah dapat membuat biaya tenaga kerja
lebih sedikit.
3) Tingkat Produksi Cepat
Tingkat produksi yang cepat dapat dipasarkan lebih cepat.
4) Sedikitnya Pengeluaran Per Unit
Produksi massal yang menggunakan peralatan efisien akan menggunakan biaya lebih sedikit.
b. Kerugian
Selain memiliki keuntungan, produksi massal juga memiliki kekurangan atau kerugian, diantaranya sebagai berikut.

1) Sumber Daya Yang Terbuang


Sumber daya yang terbatas dapat merupakan suatu kerugian atau masalah yang cukup serius bagi suatu perusahaan.
Tidak selamanya mesin yang digunakan kan berjalan lancar tanpa kendala. Ketika mesin mengalami kerusakan, tentu
dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup banyak.
2) Tidak Ada Jaminan
Barang yang diproduksi secara massal tidak memiliki jaminan ketika di pasaran akan menjadi produk yang laris di
kalangan konsumen. Apabila barang yang telah diproduksi ternyata bukan barang yang digemari oleh konsumen, hal ini
tentu akan menjadi sia sia dan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar.
3) Lebih Banyak Untuk Bahan
Dalam produksi massal, membutuhkan penggunaan alat mesin otomatis yang membutuhkan banyak investasi. Selain
itu, dibutuhkan pula bahan baku khusus agar tingkat produksi menjadi lebih cepat. Hal ini tentu dibutuhkan biaya lebih
daripada produksi biasanya.
4) Kurang Beragam
Salah satu ciri dari produksi massal adalah kesamaan dari produk yang dihasilkannya. Hal ini, tentunya akan membuat
konsumen merasa jenuh atau bosan terhadap produk yang sama.

Anda mungkin juga menyukai