Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI

PENGELOLAAN SDM APARATUR


TERKAIT
PP NO. 72 TAHUN 2019 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PP NO. 18 TAHUN
2016
OLEH:
Ir. Bambang D. Sumarsono, MPA
Asdep Pembinaan Integritas dan Penegakan Disiplin SDMA
CAKUPAN REFORMASI
MANAJEMEN ASN

INDEKS PROFESIONALITAS ASN :

• INDEKS KUALIFIKASI
• INDEKS KOMPETENSI
6P • INDEKS KINERJA
• INDEKS DISIPLIN
Perubahan pada Pasal 11 Ayat
(5) PP No. 18 tahun 2016

• Inspektorat Daerah Provinsi


merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
• Dipimpin oleh Inspektur;
• Bertanggung jawab pada Gubernur
melalui Sekda
• Membantu Gubernur dalam membina
dan mengawasi pelaksanaan Urusan
Pemerintahan
• Fungsi ditambah menjadi 8 Fungsi
Penyisipan pada Pasal 11 PP No. 18 tahun
2016, ada 3 Pasal Tambahan:
• Pasal 11 A mengatur pelaksanaan
pengawasan penyelenggaraan
Penyisipan Pemerintahan;
pada Pasal 11 • Pasal 11 B mengatur kewenangan
untuk menjalankan fungsi pada Pasal
PP No. 18 11 ayat 5 Huruf C;
tahun 2016 • Pasal 11 C mengatur kewajiban
Inspektorat Daerah jika timbul indikasi
penyalahgunaan wewenang pada Pasal
11 ayat 5 huruf b dan c.
Perubahan pada Pasal 21 PP
No. 18 tahun 2016
✓ RS Daerah Provinsi berubah menjadi unit organisasi yang
bersifat khusus;
✓ RS Daerah Provinsi selain memiliki otonomi dalam
pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah, juga
memiliki otonomi dalam bidang kepegawaian.
Penjelasan Pasal Sisipan 21 E
❑ Bahwa Rumah Sakit Daerah provinsi memiliki otonomi dalam
pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang
kepegawaian
❑ Otonomi dalam bidang kepegawaian dilaksanakan melalui
ketentuan (pasal 21 E) :
▪ Direktur RS Daerah Provinsi dapat mengusulkan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian pegawai ASN kepada PyB
sesuai dg ketentuan PPU;
▪ Direktur RS Daerah Provinsi memiliki kewenangan dalam
menyelenggarakan pembinaan pegawai ASN dalam pelaksanaan
tusi dalam jabatan sesuai ketentuan PPU;
▪ Direktur RS Daerah Provinsi memiliki kewenangan dalam
pengelolaan dan pembinaan pegawai di lingkungan RS Daerah
Provinsi sesuai dg ketentuan PPU.
Penyisipan pada Pasal 21 PP No. 18 tahun 2016

Penyisipan pada Pasal 21 PP No. 18 tahun 2016, disisipkan 6 Pasal Tambahan:


➢ Pasal 21 A mengatur tentang kepada siapa Direktur Rumah Sakit bertanggungjawab serta bentuk
pertanggungjawabannya;
➢ Pasal 21 B mengatur tentang Ruang lingkup otonomi pengelolaan keuangan dan barang milik daerah
serta ketentuannya berikut Tugas dan Wewenang Direktur Rumah Sakit;
➢ Pasal 21 C mengatur tentang pelaksanaan belanja sesuai ketentuan perundang-undangan dan
tanggung jawabnya;
➢ Pasal 21 D mengatur tata cara penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan beserta formatnya;
➢ Pasal 21 E mengatur otonomi dalam bidang kepegawaian;
➢ Pasal 21 F mengatur Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit Daerah Provinsi;
Perubahan pada penjelasan Pasal 33 ayat 5
dan Penyisipan Pasal 33 PP No. 18 tahun 2016
❑ Ketentuan ayat 4 Pasal 33 substansi tetap, namun
penjelasan diubah (pada ayat 5);
❑ Penyisipan Pasal 33:
❖ Pasal 33 A mengatur tentang pelaksanaan fungsi
Inspektorat daerah kabupaten/kota ketika terdapat potensi
penyalahgunaan wewenang dan/atau kerugian keuangan
negara/daerah;
❖ Pasal 33 B mengatur tentang kewajiban Inspektur daerah
kota/kab ketika ada potensi penyalahgunaan wewenang
dan/atau kerugian keuangan negara/daerah serta
mekanismenya.
Perubahan pada Pasal 43 PP No. 18 tahun
2016
Perubahan ketentuan pada Pasal 43 lebih menjelaskan secara eksplisit
eksistensi Rumah Sakit Daerah Kab/Kota sebagai unit organisasi yang
bersifat khusus serta kewenangan otonomnya dan Struktur
Organisasinya;
❑ Perubahan ketentuan pada pasal 44 yang lebih mengatur
tentang kepada siapa Direktur Rumah Sakit Daerah
Kab/Kota bertanggungjawab serta bentuk
pertanggungjawabannya;
❑ Penyisipan Pasal 44:
Perubahan ✓ Pasal 44 A mengatur tentang ruang lingkup otonomi
pada ketentuan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta tugas
dan kewenangan Direktur Rumah Sakit Daerah Kab/Kota;
dan Penyisipan ✓ Pasal 44 B mengatur tentang pelaksanaan belanja sesuai
ketentuan perundang-undangan dan tanggung jawabnya;
Pasal 44 PP No. ✓ Pasal 44 C mengatur tentang tata cara penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan beserta formatnya;
18 tahun 2016 ✓ Pasal 44 D mengatur tentang otonomi dalam bidang
kepegawaian;
✓ Pasal 44 E mengatur tentang klasifikasi RS Daerah Kab/Kota.
❑ Bahwa Rumah Sakit Daerah provinsi memiliki otonomi
dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah
serta bidang kepegawaian
❑ Otonomi dalam bidang kepegawaian dilaksanakan
melalui ketentuan (pasal 44 D) :
• Direktur RS Daerah Kab/Kota dapat mengusulkan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
pegawai ASN kepada PyB sesuai dg ketentuan PPU;
• Direktur RS Daerah Kab/Kota memiliki kewenangan
dalam menyelenggarakan pembinaan pegawai ASN
dalam pelaksanaan tusi dalam jabatan sesuai
ketentuan PPU;
• Direktur RS Daerah Kab/Kota memiliki kewenangan
dalam pengelolaan dan pembinaan pegawai di
lingkungan RS Daerah Provinsi sesuai dg ketentuan
PPU.

Penjelasan Pasal Sisipan 44 D


Perubahan pada ketentuan Pasal 60 dan 79 serta
Penyisipan Pasal 65 dan 84 PP No. 18 tahun 2016
➢ Ketentuan Pasal 60 diubah dengan mengurangi jumlah
Inspektur Pembantu di Inspektorat Daerah Provinsi masing-
masing 1 (satu);
➢ Penyisipan Pasal 65:
▪ Pasal 65 A mengatur tentang ketentuan mengenai struktur
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kelas A;
▪ Pasal 65 B mengatur tentang ketentuan mengenai struktur
organisasi Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Kelas A.
➢ Ketentuan Pasal 79 diubah dengan mengurangi jumlah
Inspektur Pembantu di Inspektorat Daerah Kab/Kota masing-
masing 1 (satu);
➢ Penyisipan Pasal 84:
• Pasal 84 A mengatur tentang ketentuan mengenai struktur
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kab/Kota Kelas A;
• Pasal 84 B mengatur tentang ketentuan mengenai struktur
organisasi Rumah Sakit Khusus Daerah Kab/Kota Kelas A.
Perubahan pada Ketentuan
Pasal 94 dan 95 PP No. 18
tahun 2016
❑Pasal 94 ayat 2 sampai 6 mengalami
perubahan ketentuan dengan
menambahkan jabatan di Rumah Sakit
Umum dan Khusus Daerah Provinsi
serta ayat 9 dihapus;
❑Pasal 95 ayat 2 sampai 5 mengalami
perubahan ketentuan dengan
menambahkan jabatan di Rumah Sakit
Umum dan Khusus Daerah Kab/Kota
serta ayat 8 dihapus.
Penyisipan pada Pasal 99, 121 dan 123 PP No. 18
tahun 2016
❑ Pasal 99 disisipkan 2 Pasal:
• Pasal 99 A mengatur tentang tata cara pengisian jabatan Inspektur Daerah dan
Inspektur Pembantu;
• Pasal 99 B mengatur tentang tata cara mutase atau pemberhentian Inspektur
Daerah Provinsi dan Inspektur Pembantu Daerah Provinsi serta Inspektur Daerah
Kab/Kota dan Inspektur Pembantu Daerah Kab/Kota;
❑ Pasal 121 disisipkan 1 Pasal:
• Pasal 121 A mengatur tentang ketentuan mengenai status jabatan Direktur RS
Daerah saat PP Nomor 72 tahun 2019 mulai berlaku.
❑ Pasal 123 disisipkan 1 Pasal:
• Pasal 123 A mengatur tentang kewajiban bagi RS Daerah yang belum menerapkan
pola pengelolaan BLU untuk segera mengadopsinya paling lambat 1 tahun sejak PP
Nomor 72 tahun 2019 mulai berlaku.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai