Anda di halaman 1dari 12

RESUME MATERI KULIAH

MOTIF DAN FUNGSI DARI SEBUAH BISNIS

DISUSUN OLEH:
NAMA: ANDI ALISA DYAH SEPTARIANA
NIM: A021201101
KELAS: PENGANTAR BISNIS O

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021
Bisnis (atau perusahaan) adalah perusahaan yang menyediakan produk
atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan.

1. Tujuan Bisnis
Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan konsumen oleh pemilik
yang mencari keuntungan. Dengan menyediakan produk yang
diinginkan oleh pelanggan, mereka mungkin dapat menghasilkan
keuntungan bagi bisnis mereka.
- Darimana Keuntungan Berasal
Sebuah bisnis menerima pendapatan saat menjual produk
atau jasanya. Ini menimbulkan biaya dari pembayaran
karyawannya dan ketika membeli mesin atau fasilitas. Perbedaan
antara pendapatan dan biaya itulah yang disebut profit atau
keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis. Keuntungan diberikan
kepada pemilik bisnis. Dengan demikian, pemilik yang membuat
bisnis memiliki insentif yang kuat untuk memastikan
keberhasilannya, karena mereka diberi penghargaan langsung atas
upaya mereka.
Misalnya anda adalah seorang guru les, selama setahun ini
anda menerima Rp5.000 dari siswa sebagai bayaran les dan anda
membayar Rp1.000 untuk mengiklankan layanan anda di Koran.
Maka keuntungan yang anda dapat yaitu Pendapatan Rp5.000 –
Biaya Rp1.000 = Rp4.000.
Keuntungan yang diperoleh dari bisnis baru bergantung
pada 3 kondisi:
1. Perlu ada permintaan atas layanan yang anda tawarkan.
2. Perlu menarik pelanggan dengan memberikan layanan yang
lebih baik atau harga yang lebih rendah daripada pesaing.
3. Perlu menjaga pengeluara atau biaya tetap rendah untuk
memperoleh laba tinggi.
- Laba sebagai Motif untuk Memahami Bisnis
Semakin baik pemahaman seseorang tentang bisnis maka akan
lebih mudah bagi orang tersebut untuk meciptakan dan
menjalankan bisnis yang sukses dan menghasilkan keuntungan
yang tinggi. Berikut adalah pemahaman bagaimana bisnis
beroperasi: Pertama, jika anda mengembangkan keterampilan
bisnis yang kuat, anda mungkin dapat memperoleh pekerjaan yang
lebih baik. Kedua, anda mungkin akan menemukan pekerjaan yang
lebih menyenangkan jika anda memahami bagaimana tugas
pekerjaan dikaitkan dengan perusahaan dan industrinya. Ketiga,
anda harus bisa tampil lebih baik untuk menghasilkan jenjang karier
yang lebih memuaskan. Keempat, jika anda pernah berinvestasi
dalam bisnis, anda mungkin lebih mampu mengidentifikasi jenis
bisnis yang cenderung berkinerja baik. Akibatnya, anda dapat
menginvestasikan uang anda dengan bijjak dan menikmati
pengembalian yang lebih tinggi atas investasi anda.
- Bagaimana Motif Keuntungan Dipengaruhi oleh Pemerintah
Pemerintah ekonomi pasar bebas mengakui keuntungan dari
mengizinkan kepemilikan bisnis. Bisnis tidak hanya melayani
konsumen, tetapi dengan menciptakan lapangan kerja bagi pemilik
bisnis dan karyawan, mereka juga mengurangi pengangguran
negara. Tanpa prospek mendapatkan keuntungan, kebanyakan
orang tidak mampu menciptakan bisnis dan harus menemukan
beberapa bentuk pekerjaan alternatif untuk memperoleh
penghasilan. Selain itu, tanpa motif keuntungan, bisnis tidak
memiliki insentif untuk menghasillkan produk yang memenuhi
kebutuhan konsumen. Akibatnya konsumen tidak dapat
memperoleh beberapa produk yang diinginkannya. Dalam
beberapa tahun terakhir, banyak pemerintah di negara-negara
sosialistik telah menjual bisnis pemerintah sebelumnya kepada
pemilik swasta dan juga mengizinkan orang untuk memulai bisnis
baru. Di sebagian besar negara, individu sekarang diizinkan untuk
memiliki bisnis, meskipun beberapa pemerintah memberikan lebih
banyak insentif daripada yang lain untuk mendorong individu
menciptakan bisnis baru.
- Bisnis Nonprofit
Tidak semua bisnis diciptakan untuk menghasilkan keuntungan.
Lembaga nonprofit adalah sebuah organisasi yang melayani tujuan
tertentu dan tidak bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Ketika pendapatannya melebihi biaya dalam periode tertentu,
keuntungan akan diinvestasikan kembali ke dalam organisasi. Di
Amerika Serikat, organisasi nonprofit tidak dikenakan pajak selama
masih memenuhi persyaratan khusus yang didirikan oleh Dinas
Pendapatan Internal. Contoh lembaga nonprofit adalah rumah
sakit, sekolah, dan organisasi amal. Meskipun organisasi nonprofit
tidak sepenuhnya terfokus pada menghasilkan keuntungan, tetapi
tetap dijalankan seperti bisnis. Kita ambil contoh bisnis rumah sakit
nonptofit, dimana rumah sakit akan menagih asuransi pasien untuk
layanan yang diberikan dan menagih pasien untuk jumlah yang
tidak dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Jika rumah sakit
menyediakan semua layanan secara gratis, maka dana yang
disumbangkan ke rumah sakit dan keuntungan yang dihasilkan
akan cepat habis, dan akibatnya rumah sakit tidak dapat mebayar
gaji dokter, perawat, dan staf lainnya, lalu mereka akan mencari
pekerjaan di tempat lain. Oleh karena itu, ruah sakit harus
menyediakan layanan perawatan kesehatannya secara efisien agar
tetap memiliki dana yang cukup untuk bertahan dalam bisnis dan
terus melayani masyarakat.

2. Sumber Daya yang Digunakan untuk Menghasilkan Produk


atau Jasa
- Sumber Daya Alam
Sumber daya alam mencakup semua sumber daya yang dapat
digunakan dalam bentuk alaminya. Sumber daya alam paling jelas
yang bisa digunakan oleh bisnis untuk menghasilkan produk atau
jasa adalah tanah. Bisnis pertanian mengandalkan lahan untuk
bercocok tanam. Bisnis lain bergantung pada tanah untuk
membangun lokasi produksi mereka.
- Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang mampu
melakukan pekerjaan untuk suatu bisnis. Mereka dapat
berkontribusi pada produksi dengan menggunakan kemampuan
fisik mereka seperti bekerja di pabrik untuk menghasilkan suatu
produk. Alternyatifnya, mereka dapat berkontribusi dengan
menggunakan kemampuan mental mereka seperti mengusulkan
perubahan dalam proses produksi yang ada atau memotivasi
pekerja lain.
- Modal
Modal termasuk mesin, perlengkapan, perkakas, dan fasilitas fisik.
Semua jenis modal ini bisa digunakan oleh sumber daya manusia
untuk menghasilkan produk. Fasilitas fisik biasanya diperlukan
untuk menghasilkan banyak jasa serta produk. Apalagi dalam
beberapa tahun terakhir, teknologi telah memungkinkan bisnis
untuk menggunakan modal secara lebih efektif. Contohnya dengan
menerapkan bisnis elektonik atau e-commerce.
- Kewiraswastaan
Kewiraswastaan melibatkan penciptaan ide bisnis dan kemauan
untuk menerima risiko. Pengusaha mencoba untuk mengidentifikasi
peluang bisnis. Ketika mereka menemukannya, mereka
menginvestasikan sebagian uang mereka sendiri untuk
menciptakan bisnis dengan harapan mereka akan memperoleh
keuntungan yang memaddai sebagai imbalan atas usaha mereka.
Namun, mereka menghadapi risiko bahwa keuntungan bisnis
mungkin tidak setinggi yang diharapkan.

3. Pemangku Kepentingan Utama dalam Bisnis


- Pemilik
Setiap bisnis dimulai sebagai hasil dari ide tentang produk atau
jasa oleh satu atau lebih pengusaha. Pengusaha sangat penting
untuk pengembangan bisnis baru karena mereka menciptakan
produk baru (atau meningkatkan produk yang sudah ada) yang
diinginkan oleh konsumen. Seorang pengusaha yang menciptakan
bisnis pada awalnya berfungsi sebagai pemilik tunggal. Namun ,
untuk berkembang, bisnis tersebut membutuhkan lebih banyak
dana daripada yang dapat disediakan oleh pengusaha. Akibatnya,
wirausahwan dapat mengizinkan orang lain untuk berinvestasi di
perusahaan dan menjadi pemilik bersama. Ketika kepemilikan
perusahaan dibagi, proporsi perusahaan yang dimiliki oleh pemililk
akan berkurang. Kepemilikan dan keuntungan perusahaan dibagi
sesuai dengan jumlah orang yang melakukan investasi di
perusahaan tersebut. Dengan menerima investasi dari lebih banyak
pemilk, perusahaan mungkin dapat mengembangkan bisnisnya
sehingga pemilik asli diuntungkan meskipun bagian kepemilikannya
menurun. Banyak pula perusahaan yang tumbuh dengan
menerbitkan saham kepada investor lain, yaitu mereka pada
dasarnya menjual sebagiandari kepemilikan kepada para investor.
Hal yang diterima oleh investor adalah sebuah sertifikat yang
mewakili kepemilikian spesifik bisnis. Para investor yang membeli
sahan disebut pemegang saham dari perusahaan tersebut. Dana
yang diterima oleh perusahaan yang menerbitkan saham dapat
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Ketika kinerja suatu
perusahaan meningkat, nilainya juga dapat meningkat,
sebagaimana tercermin dalam harga saham yang lebih tinggi bagi
mereka yang memiliki saham tersebut. Pemegang saham dapat
menjual sahamnya kepada investor lain kapan pun meereka mau.
Mereka diuntungkan bila perusahaan berkinerja baik karena
mereka akan mampu menjual saham dengan harga yang lebih
tinggi daripada yang mereka bayarkan jika nilai perusahaan naik.
Perusahaan memiliki tanggung jawab kepada pemegang saham
yang telah berinvestasi. Diharapkan dana tersebut dapat
diinvestasikan dengan cara yang dapat meningkatkan kinerja dan
nilainya.
- Kreditur
Perusahaan biasanya membuthkan dukungan keuangan di luar
yang disediakan oleh pemiliknya. Ketika suatu perusahaan pada
awalnya dibuat, ia membutuhkan biaya untuk membeli mesin,
menyewa fasilitas, dan mempekerjakan karyawan sebelum
memperoleh pendapatan dari menjual suatu produk atau jasa.
Dalam beberapa bulan pertama, bebannya dapat melebihi
pendapatan meskipun telah dikelola dengan baik, oleh karena itu
perusahaan tidak dapat mengandalkan kas dari penjualan untuk
menutupi bebannya. Banyak perusahaan yang membutuhkan dana
pinjaman dari lembaga keuangan atau individu yang disebut
kreditor. Perusahaan yang meminjam dari kreditor membayar
bunga atas pinjaman mereka. Jumlah yang dipinjam mewakili
hutang perusahaan, yang harus dibayarkan kembali kepada
kreditor bersama dengan pembayaran bunga dari waktu ke waktu.
Kreditor akan meminjamkan dana kepada perusahaan hanya jika
mereka yakin perusahaan dapat berkinerja cukup baik untuk
membayar bunga atas pinjaman dan pokok di masa depan, maka
dari itu perusahaan harus meyakinkan kreditor itu.
- Karyawan
Perusahaan mempekerjakan karyawan untuk melakukan operasi
bisnis mereka. Para karyawan yang bertanggung jawab untuk
mengelola penugasan pekerjaan karyawan lain dan membuat
keputusan bisnis utama disebut manajer. Kinerja suatu perusahaan
sangat bergantung pada keputusan manajernya. Meskipun
keputusan yang baik dari manajer dapat membantu perusahaan
berhasil, keputusan buruk mereka dapat menyebabkan perusahaan
gagal. Tujuan manajer perusahaan adalah untuk memaksimalkan
nilai perusahaan dan untuk memaksimalkan nilai saham
perusahaan.
- Pemasok
Perusahaan biasanya menggunakan bahan untuk memproduksi
produk mereka. Perusahaan tidak dapat menyelesaikan proses
produksi jika tidak dapat memperoleh bahan, oleh karena itu kinerja
mereka sebagian bergantung pada kemampuan pemasok mereka
untuk mengirimkan material sesuai jadwal.
- Pelanggan
Perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan. Untuk
menarik pelanggan, perusahaan harus menyediakan produk atau
layanan yang diinginkan dengan harga yang wajar, Selain itu juga
harus dipastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memiliki
kualitas yang memadai sehingga pelanggan merasa puas.

4. Lingkungan Bisnis
- Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang meliputi demografi dan preferensi
konsumen, mewakili kecenderungan sosial yang dihadapi bisnis.
Demografi atau karakteristik populasi berubah seiring waktu.
Dengan demikian permintaan akan produk yang dihasilkan oleh
bisnis tertentu dapat meningkat atau menurun sebagai respons
terhadap perubahan demografi. Perubahan preferensi konsumen
dari waktu ke waktu juga dapat mempengaruhi permintaan untuk
produk yang dihasilkan. Seiring perkembangan teknologi,
permintaan akan beberapa produk meningkat, sementara
permintaan produk lain menurun. Banyak bisnis memantau dengan
cermat perubahan preferensi konsumen sehingga mereka dapat
mengakomodasi perubahan kebutuhan konsumen dan
meningkatkan profitabilitas mereka.
- Lingkungan Industri
Lingkungan industri merepresentasikan kondisi di dalam industri
perusahaan dimana perusahaan diekspos. Kondisi di setiap industri
berbeda-beda sesuai dengan permintaan dan persaingan.
Perusahaan mendapat manfaat dari keberadaan sebuah industri
yang mengalami permintaan konsumen yang tinggi akan
produknya. Namun, semakin tinggi permintaan terhadap suatu
produk yang ada di dalam industri itu maka tingkat persaingat akan
semakin ketat.
- Lingkungan Ekonomi
Kondisi ekonomi berdampak kuat pada kinerja masing-masing
bisnis, Ketika ekonomi kuat, masyarakat memiliki pendapatan yang
baik maka mereka akan membeli banyak produk sehingga
perusahaan dapat menciptakan lapangan kerja tinggi serta
memberikan kompensasi yang tinggi kepada karyawan. Namun
ketika ekonomi lemah, masyarakat memiliki pendapatan yang relatif
rendah maka mereka juga membeli produk dakam jumlah yang
relatif lebih sedikit sehingga perusahaan juga ikut terkena dampak
negatif karena tidak dapat menjual semua produk yang mereka
hasilkan, alhasil dalam keadaan ini perusahaan bisa saja gagal dan
semua karyawan kehilangan pekerjaan.
- Lingkungan Global
Lingkungan global dapat memengaruhi semua perusahaan secara
langsung atau tidak langsung. Beberapa perusahaan
mengandalkan negara asing untuk beberapa pasokannya atau
menjual produknya di berbagai negara. Mereka bahkan dapat
mendirikan anak perusahaan di luar negeri dimana mereka dapat
menghasilkan produk dan menjualnya. Bahkan jika sebuah
perusahaan tidak berencana untuk menjual produknya di luar
negeri, mereka tetap harus waspada terhadap lingkungan global
karena bisa saja mereka menghadapi persaingan asing ketika
menjual produknya secara lokal.

5. Jenis Utama dari Keputusan Bisnis


Jenis keputusan utama yang terlibat dalam menjalankan
bisnis dapat diklasifikasikan menjadi keputusan manajemen yaitu
cara dimana karyawan dan sumber daya lainnya digunakan oleh
perusahaan; pemasaran yaitu cara dimana produk atau jasa
dikembangkan, diberi harga, didistribusikan, dan dipromosikan ke
pelanggan; keuangan yaitu cara perusahaan memperoleh dana
untuk bisnis mereka beroperasi.
Keputusan perusahaan biasanya didasarkan pada data dan
informasi yang mana disediakan oleh sistem akuntasi dan
informasinya. Akuntansi adalah ringkasan dan analisis kondisi
keuangan perusahaan dan digunakan untuk membuat berbagai
keputusan bisnis. Sistem informasi meliputi teknologi informasi,
orang, dan prosedur yang memberikan informasi yang sesuai
sehingga karyawan perusahaan dapat membuat keputusan bisnis.
- Bagaimana Keputusan Bisnis Mempengaruhi Kinerja
Seperti disebutkan sebelumnya, kinerja perusahaan biasanya
diukur dengan pendapatan. Karena keputusan manajemen
berfokus pada pemanfaatan karyawan dan sumber daya lainnya,
keputusan tersebut memengaruhi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan. Karena keputusan pemasaran berfokus pada strategi
yang akan membuat produk menarik bagi pelanggan, keputusan
tersebut memengaruhi pendapatan perusahaan. Keputusan
pemasaran juga memengaruhi jumlah biaya yang dikeluarkan
dalam mendistribusikan dan mempromosikan produk. Karena
keputusan keuangan berfokus pada bagaimana dana diperoleh,
keputusan tersebut memengaruhi jumlah biaya bunga yang timbul.
Karena keputusan manajemen, pemasaran, dan keuangan
memengaruhi pendapatan perusahaan atau biaya, mereka
mempengaruhi pendapatan dan kinerja dari perusahaan. Meskipun
beberapa keputusan hanya berfokus pada satu fungsi, banyak
keputusan memerlukan interaksi antara manajemen, pemasaran,
dan keuangan.
- Bagaimana Beberapa Fungsi Bisnis Meningkatkan
Pengambilan Keputusan
Keputusan bisnis yang tepat bergantung pada sistem akuntasi dan
informasi. Manajer akuntansi perusahaan menggunakan akuntansi
untuk memantau operasi mereka dan untuk melaporkan kondisi
keuangan mereka kepada pemilik atau karyawannya. Mereka juga
dapat menilai kinerja produksi sebelumnya, pemasaran, dan
keputusan keuangan. Mereka bahkan mungkin mengandalkan
akuntansi untuk mendeteksi ketidakefisienan penggunaan sumber
daya bisnis yang dapat dihilangkan untuk menghasilkan pengasilan
yang lebih tinggi. Perusahaan sistem informasi untuk terus
memperbarui dan menganalisis informasi tentang operasi mereka.
Informasi ini bisa jadi digunakan oleh manajer perusahaan untuk
membuat keputusan bisnis. Selain itu, informasi dapat digunakan
oleh setiap karyawan dalam perusahaan yang memiliki akses ke
komputer pribadi.
- Menerapkan Jenis Keputusan Utama ke Bisnis Tunggal
Sistem akuntansi dan informasi untuk melaporkan kondisi
keuangan secara berkala dapat digunakan untuk membantu
membuat beberapa keputusan. Misalnya, dengan memantau
bagaimana pendapatannya berubah sebagai respons terhadap
perubahan biaya keanggotaan, bisnis dapat memutuskan biaya apa
yang paling sesuai. Keputusannya tentang berapa banyak uang
yang akan dipinjam didasarkan pada berapa banyak uang yang
dimilikinya (sebagaimana dilaporkan oleh fungsi akuntansi) dan apa
yag dibutuhkannya untuk memenuhi tujuan bisnisnya.
- Hasil Keputusan Bisnis yang Buruk
Ketika perusahaan membuat keputusan yang buruk, kinerja mereka
akan menurun. Mengarah pada penurunan pendapatan atau
pengeluaran yang lebih tinggi dari yang seharusnya, akibatnya
akan menghasilkan keuntungan yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai