Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FARMAKOLOGI

DISUSUN OLEH :
NURUL FATIMAH NIM : 190205017

PRODI FARMASI
FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2020
1. Apa itu onset, intensitas obat, durasi ?
Onset : Waktu mulai timbulnya efek setelah pemberian obat
Intensitas obat : Aliran obat dalam darah / tubuh
Durasi : Waktu yang dibutuhkan obat untuk mulai bereaksi atau berefek
sampai dengan efek obat tersebut hilang

2. Apa pertimbangan dalam memilih rute pemberian obat?


a. Ciri fisik dan kimia obat
b. Formulasi atau bentuk sediaan obat (padat / cair / gas atau air, suspensi atau
minyak )
c. Ketepatan dosis
d. Kecepatan penyerapan dan pelepasan obat
e. Tindakan yang diinginkan (lokal atau sistemik)
f. Darurat klinis atau perawatan rutin
g. Kondisi pasien (tidak sadar atau muntah)
h. Stabilitas obat di dalam lambung atau usus

Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing rute ?


a. Aerosal (Partikel halus atau tetesan yang dihirup)
Kelebihan : Langsung masuk ke paru-paru
Kekurangan : Irtasi pada mukosa paru-paru atau saluran pernafasan, memerlukan
alat khusus, pasien harus sadar.

b. Bukal (Obat diletakkan diantara pipi dengan gusi)


Kelebihan : Tidak sukar, tidak perlu steril, dan efeknya cepat
Kekurangan : Tidak dapat untuk obat yang rasanya tidak enak, dapat terjadi iritasi
di mulut, pasien harus sadar, dan hanya bermanfaat untuk obat yang sangat non
polar

c. Inhalasi (Obat bentuk gas diinhalasi)


Kelebihan : Pemberian dapat terus menerus walaupun pasien tidak sadar
Kekurangan : Hanya berguna untuk obat yang dapat berbentuk gas pada suhu
kamar, dapat terjadi iritasi saluran pernafasan

d. Intramuskular (Obat dimasukkan kedalam vena)


Kelebihan : Absorbsi cepat, dapat di berikan pada pasien sadar atau tidak sadar
Kekurangan : Perlu prosedur steril, sakit, dapat terjadi infeksi di tempat injeksi
e. Intravena (Obat dimasukkan ke dalam vena)
Kelebihan : Obat cepat masuk dan bioavailabilitas 100%
Kekurangan : Perlu prosedur steriil, sakit, dapat terjadi iritasi di tempat injeksi,
resiko terjadi kadar obat yang tinggi kalau diberikan terlalu cepat.

f. Oral (Obat ditelan dan diabsorpsi di lambung atau usus halus)


Kelebihan : Mudah, ekonomis, tidak perlu steril
Kekurangan : Rasa yang tidak enak dapat mengurangi kepatuhan, kemungkinan
dapat menimbulkan iritasi usus dan lambung, menginduksi mual dan pasien harus
dalam keadaan sadar. Obat dapat mengalami metabolisme lintas pertama dan
absorbsi dapat tergganggu dengan adanya makanan

g. Subkutan (obat diinjeksi di bawah kulit)


Kelebihan : Pasien dapat dalam kondisi sadar atau tidak sadar
Kekurangan : Perlu prosedur steril, sakit dapat terjadi iritasi lokal di tempat injeksi

h. Sublingual (Obat terlarut dibawah lidah dan diabsorpsi menembus membran)


Kelebihan : Mudah, tidak perlu steril dan obat cepat masuk ke sirkulasi sistemik
Kekurangan : Tidak dapat untuk obat yang rasanya tidak ennak,dapat terjadi iritasi
di mulut, pasien harus sadar, dan hanya bermanfaat untuk obat yang sangat larut
lemak

i. Transdermal (Obat diabsorpsi menembus kulit)


Kelebihan : Obat dapat menembus kulit secara kontinyu, tidak perlu steril, obat
dapat langsung ke pembuluh darah
Kekurangan : Hanya efektif untuk zat yang sangat larut lemak, iritasi lokal dapat
terjadi

3. Bagaimana poin di samping dapat berpengaruh terhadap absorpsi obat ?


a. Rute pemberian obat : Kegagalan atau kehilangan obat selama proses abrobsi akan
mempengaruhi efek obat dan menyebabkan kegagalan pengobatan sehingga
sangat diperlukan rute pemberian obat yang tepat agar absorpsi obat terjadi secara
sempurna.

b. Ph : Bila pH meningkat, kelarutan asam lemah meningkat sehingga terbentuk ion


yang mudah larut dalam cairan GI yang ‘aqueous’ . Jika kelarutan obat meningkat
dalam lapisan difusi, molekul obat cepat meninggalkan partikelnya menuju tempat
absorbsi .

c. Aliran darah : Aliran darah sangat berpengaruh terhadap percepatan proses


absorbsi obat. Obat yang dikonsumsi dikirim melalui pembuluh darah khusus
yang mengarah dari saluran pencernaan ke hati, di mana obat dipecah. Kemudian
dari hati, memasuki aliran darah secara langsung atau melalui kulit atau paru-paru

d. Total luas permukaan : Obat lebih cepat larut bila luas permukaannya diperbesar,
peningkatan luas permukaan terjadi bila ukuran partikel diperkecil

e. Waktu kontak : Jika kecepatan pengosongan lambung besar, maka akan terjadi
penurunan proses absorpsi obat-obat yang bersifat asam.

f. Expression of P-glycoprotein : P-glikoprotein (P-gp) merupakan protein yang


membentuk membran, berfungsi untuk memompa transmembran efluks.
Berdasarkan letaknya di membran plasma, P-gp aktif mengangkut xenobiotik dari
intraseluler ke ruang ekstraseluler . P-glycoprotein (P-gp) adalah anggota dari
superfamili transporter ATP binding cassette (ABC) yang menentukan berbagai
penyerapan dan penembusan obat . Substrat P-gp merupakan senyawa yang
bersifat hidrofobik, sehingga P-gp dalam gastrointestinal dapat mempengaruhi
penyerapan beberapa obat. interaksi obat dengan p-gp yang terjadi di usus kecil
menyebabkan siklus berulang terhadap penyerapan-eksresi yang dapat
meningkatkan akses obat yang akan di metabolism oleh enzim CYP3A4. Epitel
usus secara signifikan menghambat penyerapan beberapa obat yang diberikan
secara oral, hal ini dipengaruhi oleh salah satu komponen yaitu P-glikoprotein
(PGP) yang dikodekan oleh gen MDR1 pada manusia

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi BA ?


a. Sifat fisik obat (hidrofobisitas, pKa, kelarutan)
b. Formulasi obat (tablet lepas segera, eksipien yang digunakan, metode pembuatan;
tablet lepas termodifikasi – lepas tunda, lepas diperpanjang, lepas lambat, dll.)
c. Obat tersebut diberikan saat makan atau dalam keadaan puasa
d. Laju pengosongan lambung
e. Interaksi dengan obat/makanan lain
f. Fungsi saluran pencernaan
g. Merangsang/menghambat enzim oleh obat/makanan lain:
 Merangsang enzim (meningkatkan laju metabolisme sehingga obat tidak akan
bertahan lama di tubuh),
contoh Fenitoin merangsang CYP1A2, CYP2C9, CYP2C19, dan CYP3A4
 Mengambat enzim (menurunan laju metabolisme sehingga obat bertahan lebih
lama di tubuh), contoh jus jeruk menghambat CYP3A → kadar nifedipin
lebih tinggi dari normalnya
h. Perbedaan metabolisme
i. Usia: secara umum, obat-obatan dimetabolisme lebih lambat di janin, neonatus,
dan lansia
j. Penyakit yang dialami

Anda mungkin juga menyukai