Anda di halaman 1dari 20

JENIS-JENIS, DASAR HUKUM, DEFINISI BADAN USAHA DAN BADAN HUKUM, DAN KARAKTERISTIK

FIRMA, CV, PT, BUMN/PERSERO, DAN KOPERASI (BUSINESS ORGANIZATION)

&
Nama Kelompok : Ika Kusdian Novanti_3193008
PERJAN, PERUM, PERSERO, DAN YAYASAN
(PUBLIC SERVICE & Mariah Shabrina_3193015 SOSIAL ORGANIZATION)
Nur Elfrida Br Haloho_3193018
Rahma Nuraeni_3193019
3.
(PERSEK
Refky Ardi Pratama_3193021 7.
2.
(PERSE
UTUAN)
4. Rena Aprilia_3193023 NAAMLOZE
1. COMMAN 5. 6. VENNOOTSC 8.
ASPEK
KU-
TUAN)
DITAIRE
PERSEROAN TERBATAS (PT)/
NAAMLOZE VENNOOTSCHAP (NV)
Vincent_3193031 BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
KOPERASI HAP (NV) / YAYASAN
VENNOO PT
FIRMA
TSCHAP Kelas : D3 Akuntansi 1A (SWASTA)
(CV)
Perseroa
Tugas : Kelompok 3 (Tiga) Hukum Bisnis ke 2 PERSER
n Tentang
Persero an PERSEROA : PenggabunganUsaha Materi
Badan
Milik 1,2,3.
PERUSA-
HAAN
PERUSAHA- OAN
Terbata KOPERASI PRIMER SEKUNDER AN UMUM TERBAT
s (PT) Terbuka (Tbk) N PUBLIK Jenis jenis, Dasar hukum,
Negara dan definisi
JAWATAN
(PERUM) AS (PT)
(BUMN) (PERJAN
badan usaha dan badan hukum PERSERO
Badan
Usaha /
Badan
Usaha
Badan
Usaha
Badan
Hukum
Badan Hukum
Badan
Hukum
Badan
Hukum
Firma,CV,PT,
Badan
Hukum
Badan
Hukum
BUMN/Persero,
Badan
Hukum
Badan
Hukum
DanBadan Hukum
Badan
Hukum
Badan Hukum Badan Hukum
Hukum Koperasi
Dasar Kitab UU Kitab UU UU 40/2007 UU 40/2007 UU UU UU UU UU PP 6/2000 UU 19/2003 UU 19/2003 UU 2/2014 Tentang UU 16/2001 Pasal
Hukum Hukum Hukum Tentang Dosen40/2007
Tentang 17/2012 : 17/2012
Dr. Dhanang
17/2012 Widijawan,
19/2003 S.H., M.H.
Tentang Tentang Tentang Pemerintahan 1 Angka 1
Dagang Dagang Perseroa Tanggal
Perseroan Tentang Tentang : Tentang
30 Mei 2020
Tentang Tentang Perusaha BUMN Pasal BUMN Daerah (Pemda)
Pasal 339 Ayat 1
jo UU28/2004
(KUHD) (KUHD) Perseroan Perkoperasi Perkoper Perkoperas BUMN an 1 Angka 4 Pasal 1 tentang Perubahan
Pasal 16 Pasal 19
n
Terbata
Kampus
Terbatas
(PT) Pasal 1 Terbatas an Pasal 1 : asian
Politeknik Pos
ian Pasal 1 Indonesia
Pasal 1 Jawatan Angka 2 UU 16/2001
s (PT) Angka 7 (PT) Angka 1 Pasal 1 Angka 4 Angka 1 (Perjan)
Pasal 1 Pasal 1 Angka 3 jo Pasal 7 Pasal 1
Angka 1 Angka 8 jo jo Pasal Ayat (2) Angka 1
UU 8/ 7 Ayat
1995 (1)
Tentang
Pasar
Modal
Pasal 1
Angka 22
DEFINISI Perseroa Perseroan Badan Perseroan Perseroa Badan Koperasi Koperasi Badan BUMN yang BUMN yang BUMN yang BUMD berbentuk PT Badan hukum
n yang yang hukum yang Publik/Pers n yang hukum yang yang usaha seluruh seluruh berbentuk yang modalnya yang terdiri atas
didirikan terbentuk merupakan eroan yang memenu (BH) yang didirikan didirikan yang modalnya modalnya PT yang terbagi dalam kekayaan yang
saham yang
untuk dengan persekutua melakukan hi kriteria didirikan oleh dan oleh dan seluruh/s dimiliki dimiliki modalnya dipisahkan dan
seluruhnya/min 51%
melakuk cara n modal, penawaran jumlah oleh orang berangg beranggot ebagian Pemerintah negara dan terbagi sahamnya dimiliki diperuntukkan
an suatu meminja didirikan umum pemegan perseorang otakan akan besar dan tidak dalam daerah . untuk mencapai
usaha di mkan berdasar saham, g saham an/BH orang badan modalnya merupakan terbagi atas saham yang tujuan tertentu di
bawah uang perjanjian, sesuai dan Koperasi, perseor hukum dimiliki kekayaan saham, yang seluruh/min. bidang sosial,
satu (komandit melakukan peraturan modal dengan angan Koperasi negara Negara yang bertujuan 51 % keagamaan, dan
nama er) kegiatan per- UU-an disetor pemisahan (min. 20 (min. 3 melalui tidak untuk sahamnya kemanusiaan,
bersama didirikan usaha di bidang sesuai kekayaan orang) Koperasi penyertaa dipisahkan kemanfaatan dimiliki yang tidak
oleh dengan pasar modal peratura para Primer) n secara serta tidak umum Negara yang mempunyai
1/lebih modal dasar n per- anggotany langsung terbagi atas berupa tujuan anggota
pesero yang UU-an di a sebagai yang saham-saham penyediaan utamanya
yang seluruhnya bidang modal berasal (sebagaimana barang mengejar
bertanggu terbagi pasar untuk dari diatur UU dan/atau keuntungan
ng jawab dalam modal menjalank kekayaan 9/1969 jasa yang
secara saham dan Perseroa an usaha, negara Tentang bermutu
tanggungr memenuhi n yang yang yang Perppu 1/1969 tinggi dan
enteng persyaratan sahamny memenuhi dipisahka Tentang sekaligus
untuk yang a dimiliki aspirasi n Bentuk-bentuk mengejar
keseluruh ditetapkan min. 300 dan Usaha Negara keuntungan
annya dan dalam UU pemegan kebutuhan menjadi UU) berdasarkan
1 ini serta g saham bersama prinsip
orang/lebi peraturan dan pengelolaan
h sebagai pelaksanaan memiliki perusahaan
pemberi nya modal
pinjaman disetor
uang. min.
Rp3.000.
000.000/
yang
ditetapka
n PP
1. DASAR
HUKUM
a.umum  Berlaku ketentuan tentang persekutuan perdata (burgerlijk maatschap), yaitu Pasal 1618 – 1652 KUH •Berlaku  Berlaku ketentuan tentang •Berlaku hukum
lex Perdata. Persekutuan perdata adalah perjanjian di mana hukum publik perdata
persekutuan perdata (burgerlijk
generalis dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng/modal) ke dalam •Public •Sosial,
maatschap), yaitu Pasal 1618 –
/ KUH persekutuan, dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya. service 1652 KUH Perdata. Persekutuan keagamaan,
Perdata  Terkait Pasal 1313, 1320, 1338 KUH Perdata ttg perjanjian. (pelayan- an kemanusiaan
perdata adalah perjanjian di mana
umum/
masyara- kat) dua orang atau lebih mengikatkan
•Tidak diri untuk memasukkan sesuatu
mencari (inbreng/modal) ke dalam
untung persekutuan, dengan maksud
untuk membagi keuntungan yang
terjadi karenanya.
 Pasal 1313, 1320, 1338 KUH Perdata
tentang perjanjian.
b.Khusus Pasal Pasal Pasal 36-
(lex 16-35 19-21 56
specialis/
KUH
Dagang)
UU/PP UU 1/95 UU 9/69
UU 25/92
PP 4/94
2.TUJUA
N USAHA
a.Profit Public
gotong
Oriented service/ profit
royong, oriented

kekeluarg
a- an,

kesejahter
aan

anggota
b.Public
Sevice/S
osial
3
Terbentu
knya /
berdiriny
a badan
usaha.sej
ak
adanya
perjanjia
n secara :
a.Tertulis

b.Tidak
Tertulis
4.Akta
Pendirian
/
Otentik /
Notaris
a.Mutlak

b.Tidak
Mutlak
5.Akta
Pendirian
Memuat
a.Data
Para
Pendiri
Nama, alamat / tempat tinggal, pekerjaan
(yang
diberi
kuasa)
b.Anggar Nama badan usaha, tempat kedudukan, wilayah usaha, asas, tujuan, maksud, kegiatan usaha, jangka waktu berdiri, susunan para pengurus, penyelenggaraan rapat, tata cara pemilihan/ pengangkatan/
an Dasar penggantian/ pemberhentian/ pengurus, pemanfaatan laba/ deviden, hak dan kewajiban pengurus/anggota, tahun buku,
(AD) modal, dana-dana
c.Anggar
an
Rumah Ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai pelaksanaan Anggaran Dasar
Tangga
(ART)
6.Pendiri
Badan
Usaha
Jumlah Min 2 Min 2 Min 2 Sesuai Pemerin Pemerintahan Pemerintah Pemerintah Min 2 orang 1 orang
orang orang orang klasifikasi tahan (Menteri/Keu an an
(primer (Menteri angan/BUMN) (Menteri/Ke (Menteri/Ke
min 20 /Keuang uangan/BU uangan/BU
org, an/BUM MN) MN)
sekunder N)
min
koperasi)
7.Status

a.Badan Stlh mndpt Stlh Stlh mndpt Stlh mndpt Stlh mndpt Stlh mndpt Stlh mndpt
Stlh
Hukum pengesaha mndpt pengesahan pengesahan pengesahan pengesahan pengesahan
n mndpt pengesa (Menkeh) (Menkeh) (Menkeh) (Menkeh) (Menkeh)
(Menkeh) han
pengesah (Menke
an h)

(Menkeh)
b.Bukan
Badan
Hukum
8.Organ
Badan
Usaha
Nama Peng •Komple -•Rapat •RUPS Kepala •RUPS •RUPS •RUPS •Pembina
Organ/Pi urus menter  RUPS Anggota •Komisa (bawahan •Komisaris •Komisaris •Komisaris •Pengawas
mpinan (aktif / •Pengaw - ris suatu •Direksi •Direksi •Direksi •Pengurus
 Komi
penguru as •Direksi bagian
s) saris /Badan dari
•Koman Pemerik- departem
diter Direksi
sa en
(pasif
/ditjen/
/ bukan •Penguru
pemda)
penguru
s) s

9.Inbren
g
(Modal/S
aham)
a.Kepemi Uang, •Modal •Idem •Modal •Modal •Modal •Modal Dasar •Kekayaan
baran •Modal (saham)
likan/Ko Dasar PT negara negara negara perorangan/
mpoisi/J g, & (saham) •Tdk terbagi •Tdk terbagi (sebagian/se •Modal kelompok/
tenag sendiri Ditempatkan
enis •Modal atas saham atas saham luruhnya) lainnya yg tdk
a Ditempatk •Modal •Terbagi •Modal Disetor mengikat
•PT Terbuka :
an atas saham (sumbangan/
pinjaman melakukan
•Modal •Persero penawaran umum hibah/wakaf)
Disetor (Simpan- Terbuka : (pasar modal)
melakukan
an pokok/ penawaran
umum
wajib/ (pasar
dana modal)

cadangan

/ hibah /
lain-lain)
b.Jumlah Tidak Tidak •Modal •Idem •Sesuai •Sesuai •Modal •Modal •Tidak
ditent ditentuk Tidak
dasar PT kebijak- an kebijak- an dasar (min. dasar (min. 20 ditentukan (sesuai
ukan an (min. 20 ditentuka pemerin- tah pemerin- tah 20 juta) juta) kesepakatan para
juta) •Modal •Modal pihak)
•Modal n ditempatkan ditempatkan
ditempatk (min.25% x (min.25% x Modal
an Modal Dasar)
(min.25% x Dasar) •Modal
Modal •Modal disetor (min 10% x
Dasar) disetor (min Modal
•Modal 10% x Ditempat- kan)
disetor Modal
(min 10% x Ditempat-
Modal kan)
Ditempatk
an)
10.Kekay
aan
Perusaha
an
a.Dipisah (badan (badan Dipisahkan Dipisahkan dari Dipisahkan dari
(badan kekayaan pribadi
kan hukum) hukum) dari APBN kekayaan pribadi
hukum)
b.Tidak (buka (bukan Tdk Tdk
Dipisahk n badan dipisahkan dipisahkan
an badan hokum) dari APBN dari APBN
hoku
m)
11.Tangg
ung
Jawab
Pemilik/P
ersero/P
engurus
a.Terbata Sekutu sebatas sebatas sebatas sebatas sebatas sebatas tugas/ sebatas tugas/
Komand sebatas tanggung
s tugas/ tugas/ tugas/ tugas/ tugas/ tanggung
iter tanggung tugas/ tanggun tanggung tanggung tanggung jawab jawab
(pasif / (fiduciary
jawab/ g jawab/ jawab jawab jawab (fiduciary
bukan tanggung duties)
nominal nominal (fiduciary (fiduciary (fiduciary duties)
penguru saham saham duties) duties) duties)
s/ jawab
pengawa
organ
s)
sebatas
inbreng
b.Tidak tangg Sekutu Apabila Apabila Apabila Apabila Apabila Apabila Apabila
ung- Komple Apabila melakukan
Terbatas melakukan melakuk melakukan melakukan melakukan melakukan
mena menter perbuatan melakukan an perbuatan perbuatan perbuatan perbuatan perbuatan
nggu (aktif / melanggar
melanggar perbuat melanggar melanggar melanggar melanggar
ng penguru perbuatan hokum (PMH)
hokum an hokum hokum hokum /piercing hokum
/ s) (PMH)/pie melangg (PMH) (PMH) (PMH) (PMH)
tangg bersifat melanggar corporate feil
rcing ar /piercing /piercing
ung tanggun
corporate hokum hokum corporate corporate
rente g-
feil (PMH) feil feil
ng / menang (PMH)
priba gung /
di utk tanggun
kesel g
uruha renteng /
n& pribadi
apbl utk
melak keseluru
ukan han &
perbu apbl
atan melakuk
melan an
ggar perbuata
hoku n
m melangg
(PM ar
H) hokum
(PMH)
12.Hubu
ngan
Hukum
Diantara
Para
Sekutu/P
ersero/P
engurus
a.Interna hak Hak & Hak & Hak & Bertang- gung Bertanggung Bertanggung Bertanggung jawab Bertanggung
dan kwjb Hak & kpd pemilik (RUPS)
l kwjb kwjb jawab kpd jawab kpd jawab kpd jawab kpd
kewaj berbeda berbeda kwjb berbeda pimpinan pemilik pemilik Pembina
iban antara antara antara departemen (pemerintah (pemerintah
sama sekutu pesero berbeda penguru /ditjen/ / Menteri/ / Menteri/
komple pengurus s& direktorat RUPS) RUPS)
menter antara
& pesero bukan
& sekutu
bukan pengurus
komandi
pengurus
ter &
bukan
b.Ekstern hak Hak & Hak & Hak & pemerintah Direksi Direksi Direksi Pengurus
dan kwjb ada Hak &
al kwjb ada kwjb
kewaj pada pada kwjb ada ada
iban sekutu pesero pada
sama komple pengurus pada penguru
menter s
pengurus
13.
Klasifikas
i Badan
Usaha
Klasifikas •Tertutup •Tertutu •Tertutup •Tertutup
•Primer •Terbuka (Tbk)
i •Terbuka p •Terbuka
(Tbk) (orang per •Terbuk (Tbk)
a (Tbk)
orang)
•Sekunder

(badan
hokum)

-Pusat
-

Gabungan
-Induk
14. Nama
Badan
Usaha
Ciri Khas mema Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai maksud & Sesuai maksud &
kai tujuan Sesuai tujuan
tujuan tujuan maksud & maksud & maksud & tujuan
nama perusaha perusahaa tujuan perusah tujuan tujuan tujuan
bersa an n aan
ma perusahaa
n
15.
Kekuasaa
n
Tertinggi
Berada Keput Keputus RUPS RUPS Pimpinan RUPS RUPS RUPS Pembina
usan an para Rapat
Pada departemen
para sekutu Anggota /ditjen /
sekut direktorat
u (Tahunan
)
16.
Berakhir
nya/Bub
arnya
Badan
Usaha
Pada •Seku •Sekutu •Keputusa •Keputu •Keputusan •Keputusan •Keputusan •Keputusan RUPS •Tujuan
tu un- undur •Keputus- •Jangka waktu
Saat n RUPS s- an pemerin- tah/ RUPS RUPS tercapai/tdk
dur diri •Jangka an RUPS RUPS pimpinan •Jangka •Jangka berakhir tercapai
diri •Sekutu •Sesuai Akta
waktu •Jangka •Jangka waktu waktu •Jangka waktu
•Seku berhenti •Jangka Pendirian/AD
berakhir waktu waktu berakhir berakhir •Pailit berakhir
tu •Sekutu •Sesuai berakhir berakhir •Sesuai Akta •Sesuai Akta •Sesuai Akta
berhe meningg waktu •Penetapan
Akta •Sesuai •Sesuai Akta Pendirian/A Pendirian/A pengadilan Pendirian/AD
nti al
Pendirian/ berakhir Akta Pendirian/ AD D D •Melaku-kan •Pailit
•Seku •Sekutu perbuatan melang-
AD Pendiria •Pailit •Pailit •Pailit •Penetapan
tu di bawah •Sesuai gar hokum (PMH)
meni pengam •Pailit n •Penetap- an •Penetapan •Penetapan pengadilan
•Penetapa /AD pengadil- an pengadilan pengadilan /piercing corporate •Melaku-kan
nggal puan Akta feil
•Seku •Pailit n •Melaku- kan •Melaku-kan •Melaku-kan perbuatan
tu di •Jangka pengadilan Pendirian perbuatan perbuatan perbuatan melang-gar
bwh waktu melang- melang-gar melang-gar hokum (PMH)
/AD
penga berakhir gar hokum hokum hokum
mpu (PMH) (PMH) (PMH)
an /piercing /piercing
corporate corporate
feil feil
Penjelasan
PENGERTIAN BADAN USAHA DAN BADAN HUKUM
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha sering
kali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya tetap memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga
sementara perusahaan adalah tempat di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Pengertian Badan Usaha menurut KBBI adalah sekumpulan orang & modal yang mempunyai aktivitas yang bergerak di bidang perdagangan
atau global usaha/perusahaan.
Pengertian Badan Usaha menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia adalah sekumpulan orang dan atau kapital yg
adalah kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yg nir melakukan bisnis yang mencakup perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Milik Daerah, firma, kongsi, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, forum badan
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif & bentuk badan bisnis tetap.
Badan hukum dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai organisasi atau perkumpulan yang didirikan dengan akta yang otentik dan
dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum. Subyek hukum dalam ilmu
hukum ada dua yakni, orang dan badan hukum. Disebut sebagai subyek hukum oleh karena orang dan badan hukum menyandang hak dan
kewajiban hukum.
Badan Hukum Publik (publiekrecht) yaitu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau badan hukum yang mengatur
hubungan antara negara dan atau aparatnya dengan warga negara yang menyangkut kepentingan umum/publik, seperti hukum pidana, hukum
tatanegara, hukum tata usaha negara, hukum international dan lain sebagainya. Contoh: Negara, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia. Badan
Hukum Privat (privaatrecht) yaitu badan hukum yang didirikan atas dasar hukum perdata atau hukum sipil atau perkumpulan orang yang
mengadakan kerja sama (membentuk badan usaha) dan merupakan satu kesatuan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum.
Badan Hukum Privat yang bertujuan Provit Oriented (contoh: Perseroan Terbatas) atauNon Material (contoh: Yayasan). Di Indonesia bentuk-
bentuk badan usaha (Business organization) beranekaragam dan sebagian besar merupakan peninggalan pemerintah Belanda.
A. BADAN USAHA BERBENTUK BADAN HUKUM

Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan badan usaha, sehingga pemilik hanya
bertanggung jawab sebatas harta yang dimilikinya. Badan usaha yang berbentuk badan hukum terdiri dari:

1. BUMN

Pasal 1

BUMN

a. Bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan
demokrasi ekonomi;

b.     Bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat;

c.     Bahwa pelaksanaan peran Badan Usaha Milik Negara dalam perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
belum optimal;

d.     Bahwa untuk mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Negara, pengurusan dan pengawasannya harus dilakukan secara
profesional;

e.     Bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur Badan Usaha Milik Negara sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
perekonomian dan dunia usaha yang semakin pesat, baik secara nasional maupun internasi

f. Bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
(1)    Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah :

a     Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

b.    Mengejar keuntungan;

c.    Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi
pemenuhan hajat hidup orang banyak;

d.    Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;

e.    Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

(2)    Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

(3)    Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan pada BUMN bersumber dari :

a.     Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b.     Kapitalisasi cadangan;

c.     Sumber lainnya.

(4)   Setiap penyertaan modal negara dalam rangka pendirian BUMN atau perseroan terbatas yang dananya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
PERSERO
Pasal 10

(1)   Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dengan dasar pertimbangan setelah dikaji bersama dengan
Menteri Teknis dan Menteri Keuangan.

(2)   Pelaksanaan pendirian Persero dilakukan oleh Menteri dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Pasal 11

Terhadap Persero berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Pasal 12

Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah:

a.     Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat;

b.     Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Pasal 34

Bagi Persero Terbuka berlaku ketentuan Undang-undang ini dan Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 sepanjang tidak diatur lain dalam
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
2. PERSEROAN TERBATAS (PT)

Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan
Terbatas (“PP 29/2016”) besaran modal dasar PT ditentukan berdasarkan kesepakatan para pendiri Perseroan Terbatas. Modal dasar
Perseroan Terbatas tersebut harus ditempatkan dan disetor penuh paling sedikit 25% yang dibuktikan dengan bukti penyetoran yang
sah.
Dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) dijelaskan bahwa
pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang dimilikinya;
Berdasarkan peraturan perundang-undangan tertentu diwajibkan agar suatu badan usaha berbentuk PT.

 
Hal senada juga disampaikan oleh, Yahya Harahap menjelaskan bahwa suatu PT harus memenuhi syarat-syarat :

1. Merupakan persekutuan modal;


2. Didirikan berdasar perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha;
4. Lahirnya perseroan melalui proses hukum dalam bentuk pengesahan pemerintah.  

3. YAYASAN

o Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU Yayasan) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
(“UU 28/2004”) menjelaskan bahwa yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota;
o Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha
dan/atau ikut dalam suatu badan usaha.

 
4. KOPERASI

 Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (“UU Koperasi”) koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan.
 Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada
pengecualian untuk menjadi anggota koperasi.

5. PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN)

Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi
pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan
karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang
BUMN.

6. PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti
Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri.
B. BADAN USAHA BUKAN BERBENTUK BADAN HUKUM

1. PERSEKUTUAN PERDATA

Dijelaskan dalam Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) bahwa persekutuan perdata (maatschap)
adalah perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud
untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya;
Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.

2. FIRMA

Firma atau lebih lengkap Persekutuan Firma diatur dalam Bab III Bagian 2 Pasal 16-35 KUH Dagang yang berjudul Perseroan
Firma dan Perseroan dengan cara meminjamkan uang atau disebut Perseroan Komanditer. Pengertian Firma menurut Pasal 16 KUH
Dagang adalah suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan usaha dibawah satu nama bersama.

3. PERSEKUTUAN KOMANDITER (Commanditaire Vennootschap atau CV)

Dalam melangsungkan kegiatan usahanya, aktivitas bisnis CV dilakukan oleh para pesero aktifnya. Mereka lah yang bertanggung
jawab untuk melakukan tindakan pengurusan atau bekerja di dalam perseroan tersebut. Bahkan jika ditarik lebih jauh, para pesero
komplementer ini juga dapat dimintakan tanggung jawab secara tanggung renteng atas perikatan-perikatan perseroanya. Di sisi lain, para
pemberi modal atau pesero komanditer, tidak bisa terlibat dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Hal tersebut diatur secara tegas di
dalam Pasal 20 KUHD yang menjelaskan bahwa pesero komanditer ini tidak boleh melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam
perusahaan perseroan tersebut, meskipun ada pemberian kuasa sekalipun. Implikasinya, pesero komanditer tidak perlu ikut memikul
beban kerugian yang jumlahnya lebih besar dari modal yang disetorkannya ke perusahaan. Namun jika pesero komanditer terbukti ikut
menjalankan perusahaan sebagaimana yang dilakukan pesero komplementer dan mengakibatkan kerugian perusahaan, maka sesuai
dengan Pasal 21 KUHD, pesero komanditer ikut bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap semua utang dan perikatan
perseroan tersebut.
PERBEDAAN ANTARA BADAN USAHA DENGAN BADAN HUKUM

Pertama, Subyek dan permodalan. Sejak pendiriannya disahkan, maka subyek hukum badan usaha berbadan hukum itu adalah dia
sendiri sebagai personifikasi orang sebagai badan hukum. Oleh karenanya, dia sendiri telah diakui sebagai badan hukum terpisah dari
pendiri/pemegang saham. Dalam melakukan perbuatannya, badan usaha berbadan hukum diwakilkan oleh pengurus/direksi yang ditunjuk sesuai
dengan akta pendirian/anggaran dasar.

Sedangkan, subyek hukum dalam badan usaha tidak berbadan hukum melekat pada pendiri atau pengurusnya, dengan demikian badan usaha
tersebut bukan merupakan subyek hukum yang berdiri sendiri di luar pendiri/pengurus. Dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak
ketiga, badan usaha tidak berbadan hukum diwakilkan oleh pendiri yang sekaligus juga bertindak sebagai pengurus.

Kedua, Prosedur pendirian. Pendirian badan usaha berbadan hukum mutlak harus ada pengesahan dari pemerintah terhadap akta
pendirian dan anggaran dasarnya. Sebagai gambaran, akta pendirian suatu perseroan terbatas disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM (Pasal
7 ayat (4) UU Perseroan Terbatas), sedangkan pendirian suatu firma hukum hanya didirikan di bawah sebuah akta notaris dan kemudian
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya firma bertempat kedudukan (Pasal 23 KUH Dagang).

Ketiga, Harta kekayaan. Harta kekayaan badan usaha berbadan hukum terpisah dengan harta kekayaan pribadi pendiri/pengurus.
Dengan demikian, dalam akta pendirian dijelaskan permodalan badan usaha tersebut. Pemisahan harta keduanya sangat jelas diatur. Sementara,
pada badan usaha tidak berbadan hukum tidak ada suatu pembatasan yang jelas antara harta kekayaan pribadi pendiri/pengurus dengan harta
kekayaan badan usaha tersebut, atau dengan kata lain, harta kekayaannya bercampur dan tidak ada suatu pemisahan yang jelas.

Keempat, Pertanggungjawaban. Dalam badan usaha berbadan hukum, pertanggungjawaban pendiri/pemegang saham terhadap perikatan
badan usaha kepada pihak ketiga hanya sebatas modal (inbreng) yang dimasukkan ke dalam badan usaha tersebt. Sedangkan, pada badan usaha
tidak berbadan hukum, pertanggungjawabannya akan sampai harta pribadi pendiri tersebut alias tidak ada pembatas.
HUBUNGAN BADAN USAHA ANTARA BADAN HUKUM

Badan Usaha bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Hukum memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan
subyek hukum. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kedunya memiliki hubungan yang bertujuan sama. Yaitu sama-sama ingin
mensejahterakan Masyarakat dan Memperbaiki perekonomian Indonesia.

SUMBER :

https://www.pelajaran.co.id/2019/20/badan-usaha.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_19_03.htm

https://www.jurnalhukum.com/pengertian-firma-dan-karakteristik-firma/

https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol17820/sekelumit-tentang-persekutuan-komanditer/

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4f51947253585/jenis-jenis-badan-usaha-dan-karakteristiknya/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_hukum

https://www.google.co.id/amp/s/suwardi73.wordpress.com/2014/11/13/sekilas-tentang-perjan-perum-dan-persero/amp/

https://www.kompasiana.com/pardosi/5923be5e8e7e61283ca6a053/perbedaan-badan-usaha-berbadan-hukum-dan-tidak-berbadan-hukum

Anda mungkin juga menyukai