Mariah Shabrina_3193015
Nur Elfrida Br Haloho_3193018
Rahma Nuraeni_3193019
Refky Ardi Pratama_3193021
Rena Aprilia_3193023
Vincent_3193031
Kelas : D3 Akuntansi 1A
Tugas : Kelompok 3 (Tiga) Pancasila ke
2
Tentang : Menjelaskan dan
Menghubungkan Skema
Hubungan Antara Nilai-nilai
Pancasila terkait Cita-cita
Nasional
Dosen : Dr. Dhanang Widijawan, S.H.,
M.H.
Tanggal : 30 Mei 2020
Kampus : Politeknik Pos Indonesia
REVISI
SKEMA HUBUNGAN ANTARA NILAI-NILAI PANCASILA (7+1 SEBUTAN
PANCASILA) TERKAIT TUJUAN / CITA-CITA NASIONAL (NEGARA
KESEJAHTERAAN / WELFARE STATE)
Pancasila ada sejak sejak ada bangsa Indonesia
(Puncak Peradaban Sriwijaya dan Majapahit).
PANCASILA secara Etimologis istilah “pancasila” berasal dari Sansakerta
dari India (Bahasa Kasta Berahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa
Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
“Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksial yaitu “panca” artinya “lima” dan
“syila” vokal 1 pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”. Sama halnya dengan
arti kedua yaitu “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik,
yang penting atau yang senonoh”.
Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
dimana sila-sila yang terdapat dalam pancasila itu sudah diterapkan dalam
kehidupan masyarakat meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit.
Menurut kitab Sutasoma Karang Mpu Tantular, pancasila berarti ” berbatu sendi
yang lima “ atau “ pelaksanaan kesusilaan yang lima”.
Puncak peradaban bangsa di Indonesia yaitu pada saat kejayaan Sriwijaya
dan Majapahit yaitu karena manusia pada masa itu saling terikat karena kesatuan
bahasa dan kebudayaan yang menempati suatu wilayah.
Penjelasan :
Falsafah Pancasila ini merupakan suatu pandangan hidup yang telah diyakini
bangsa Indonesia sebagai suatu kebenaran oleh karena itu dijadikan falsafah hidup
bangsa. Falsafah Pancasila meliputi nilai untuk hidup saling tolong menolong atau
semangat gotong royong, rukun, saling menjaga keamanan dan pertahan serta
saling menghargai dan memberi kebebasan beragama, dalam konteks kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai luhur ini mengkristal dalam rumusan
Pancasila sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan
alam sekitarnya.
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/242455/pancasila-sebagai-falsafah-
bangsa-indonesia
Penjelasan :
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup
secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada
suatu keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi. Ini
adalah pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri kelompok tertentu, yang
membedakan mereka dengan kelompok-kelompk manusia lainya. Kelompok ini
membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku bangsa dibedakan oleh
perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi bersama. Berdasarkan hal ini
kita dapat menyebutkan adanya kelompok suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa,
Flores, Sunda, Madura, dan lain sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar
terbentuknya kesadaran berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita miliki
adalah bagian dari bangsa itu sekarang ini.
https://www.kompasiana.com/novitarizky/555472106523bda81d4aefb8/panca
sila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa
JIWA & KEPRIBADIAN BANGSA
Jiwa :
Roh (manusia, yang ada di dalam tubuh, menyebabkan seseorang hidup),
nyawa
Seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran,
angan-angan)
Kepribadian :
Sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau bangsa yang
membedakannya dari orang/bangsa lain
Bangsa :
Kelompok masyarakat yang Bersamaan asal keturunan, adat, Bahasa,
dan sejarahnya,serta, berpemerintahan sendiri
Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan yang Bahasa
dan kebudayaan dalam arti umum dan menempati wilayah tertentu di
muka bumi.
(HO PANCASILA DR. DHANANG WIDIJAWAN, S.H., M.H. HALAMAN 37,38, DAN
HALAMAN 40)
Penjelasan :
Hubungan Pancasila dengan adalah tercipta nya jiwa dan kepribadian bangsa,
Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia berarti nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian
dan budaya bangsa Indonesia Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa yang
membedakan dengan bangsa lain.
Penjelasan :
Hubungan pada idealitas atau dasar yg menghubungkan dengan perjanjian luhur
bangsa yaitu karna pada saat mendirikan negara (proklamasi Kemerdekaan, 17
Agustus 1945) (pidato pres Soeharto, sidang DPRGR,16 Agustus 1967) dalam
pengertian nya pun disini tertera bahwa perjanjian itu adalah persetujuan
(tertulis/lisan) yang dibuat oleh dua pihak / lebih : masing masing bersepakat akan
menaati apa yang tersebut dalam persetujuan.
Dengan berpegang Pancasila sebagi sumber hukum tertinggi dan sumber tertib
hukum; sebagainilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktik; serta konkritisasi dari
nilai ketuhanan, nilai kemanusian, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan
sosial menunjukkan kedudukan kuatnya Pancasila. Untuk menjadikan pasal-pasal,
perundang-undangan yang akan diaturnya, memiliki cita-cita, karsa dan rasa
Pancasila, maka dibutuhkanlah politik hukum yang menjadi katalisator idealisasi
Pancasila. Hal ini karena dengan politik hukum, maka nilai-nilai luhur sila-sila
Pancasila dapat dijabarkan atau kemudian diimplementasikan darah,semangat dan
nafas Pancasila dalam undang-undang yang akan diaturnya, sehingga undang-
undang baru menjadi bagian yang integral dan tidak bertolak belakang
pengaturannya denganberaura dan roh positif Pancasila. Maksudnya, undang-
undang yang baru dibentuknya itu akankah sejalan dan senafas dengan kehendak
dan kemurnian niat baik atau positif dari Pancasila. Nilai-nilai yang telah ada dan
hadir di kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia sejak dahulu kala, sehingga
politik hukum dapat mewujudkannya ke dalam nilai-nilai Pancasila itu ke dalam
produk-produk hukum yang dibentuknya. Hal ini, karena politik hukum adalah
kebijaksanaan negara tentang hukum.
Kebijakan negara terhadap hukum yang bagaimanakah yang ingin dicita-
citakan (ius constituendum) dengan sistem hukum yang ada saat ini, strategi dan
dengan cara apakah yang dipandang sebagai paling tepat untuk mencapai tujuan
tersebut, kapan sesungguhnya waktu yang tepat untuk merubah dan bagaimanakah
perubahan itu sebaiknya dilakukan, dan dapat dirumuskan pola yang baku dan
mapan yang akan dapat membantu memutuskan proses pemilihan tujuan dan cara-
cara yang dapat untuk mencapai tujuan tersebut melalui politik hukum dasar
kerangka utamnya. Dengan hal ini, maka politik hukum dapat diterjemahkan
merupakan aktivitas kebijakan negara untuk menentukan pola dan cara membentuk
hukum (hukum baru atau mengganti hukum lama), mengawasi bekerjanya hukum
dan untuk dapat memperbaharuhi hukum sesuai dengan tujuan negara
sebagaimana diatur UUD 1945. Politik hukum dapat dijadikan sebagai alat atau
sarana dan langkah yang tepat dan dapat digunakan pemerintah untuk menciptakan
sistem hukum nasional yang dikehendaki dan dengan sistem hukum nasional akan
dapat diwujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang lebih besar. Melalui politik hukum
yang bersendikan kelima sila Pancasila akan berpengaruh besar terhadap materi
atau substansi kalimat pasal-pasal yang akan diaturnya undang-undang yang
dibentuknya. Strategi dengan memasukan dan menjadikan Pancasila sebagai
bagian kesatuan, akan dihasilkan pembangunan hukum nasional yang menyatunya
nilai-nilai luhur dari Pancasila dalam setiap peraturan perundang-undangan yang
diaturya adalah refleksi semangat, cita-cita dan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah
ada dan hidup serta menjadi bagian kehidupan seluruh bangsa Indonesia.
https://business-law.binus.ac.id/2019/01/29/hidupnya-nilai-nilai-pancasila-
dalam-pembentukan-perundang-undangan/
PERJANJIAN LUHUR BANGSA (MEMPERSATUKAN)
Perjanjian :
Persetujuan (tertulis/lisan) yang dibuat oleh dua pihak/lebih
Luhur :
Tinggi
Mulia
Bangsa :
Kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,
Bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri
Mempersatukan :
Menjadi Bersatu
(HO PANCASILA DR. DHANANG WIDIJAWAN, S.H., M.H. HALAMAN 42-46)
Penjelasan :
Pada pengertian luhur adalah tinggi, atau mulia, yang memiliki kedudukan,
pangkat, martabat tertinggi. Dalam perjanjian luhur bangsa ini mempunyai
hubungan terhadap instrumental dan normatif atau kebijakan. Pada dasar nya suatu
perjanjian yang telah direncanakan oleh para leluhur memiliki kebijakan pada
kehidupan saat ini.
Negara Kesejahteraan
Negara kesejahteraan (welfare state) dianggap sebagai jawaban yang paling
tepat atas bentuk keterlibatan negara dalam memajukan kesejahteraan rakyat.
Keyakinan ini diperkuat oleh munculnya kenyataan empiris mengenai kegagalan
pasar (market failure) dan kegagalan negara (state failure) dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Menurut Goodin (1999; dalam Simarmata, 2008: 19) negara
kesejahteraan sering diasosiasikan dengan proses distribusi sumber daya yang ada
kepada publik, baik secara tunai maupun dalam bentuk tertentu (cash benefits or
benefits in kind). Konsep kesejahteraan juga terkait erat dengan kebijakan sosial-
ekonomi yang berupaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara umum.
Beberapa bidang yang paling mendesak untuk diperhatikan dalam kebijakan
kesejahteraan adalah masalah pendidikan, kesehatan dan penyediaan lapangan
kerja. Secara umum suatu negara bisa digolongkan sebagai negara kesejahteraan
jika mempunyai empat pilar utamanya, yaitu: (1) social citizenship; (2) full
democracy; (3) modern industrial relation systems; dan (4) rights to education and
the expansion of modern mass educations systems.
(Sumber) http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/view/4759
Negara kesejahteraan adalah konsep pemerintahan ketika negara
mengambil peran penting dalam perlindungan dan pengutamaan kesejahteraan
ekonomi dan sosial warga negaranya. Konsep ini didasarkan pada prinsip
kesetaraan kesempatan, distribusi kekayaan yang setara, dan tanggung jawab
masyarakat kepada orang-orang yang tidak mampu memenuhi persyaratan minimal
untuk menjalani kehidupan yang layak. Istilah ini secara umum bisa mencakup
berbagai macam organisasi ekonomi dan sosial. Sosiolog T.H. Marshall
mengidentifikasi negara kesejahteraan sebagai gabungan demokrasi,
kesejahteraan, dan kapitalisme. Para pakar menaruh perhatian khusus pada cara
Jerman, Britania Raya dan negara-negara lain mengembangkan sistem
kesejahteraannya secara historis.
(Sumber) https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_kesejahteraan
KEDUDUKAN PANCASILA DAN FUNGSI UTAMA PANCASILA
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13144/Pancasila-Sebagai-Philosopische-
Grondslag-Dan-Kedudukan-Pancasila-Dikaitkan-Dengan-Theorie-Von-Stafenufbau-Der-
Rechtsordnung.html
Manusia diberikan akal dan pengetahuan serta kesempatan dari Tuhan untuk
mengelola alam ini (kholifah). Akal dan pengetahuan inilah yang menjadi bahan
terbentuknya sikap dan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan alam. Sikap
dan perilaku manusialah yang kadang bisa berpengaruh pada kelesatarian alam.
Alam tidak pernah marah kepada manusia. Alam sayang kepada manusia.
Memberikan segala hal dalam perikehidupan manusia. Terjadinya banjir, tanah
longsor dan bencana alam lainnya bukan karena alam marah. Alam berusaha
menyeimbangkan kondisinya. Mengobati luka – luka yang telah dibuat manusia.
Berusaha menerobos jalan yang telah ditutup manusia dengan rumah – rumah dan
sampah. Jalan yang telah puluhan tahun, bahkan ratusan tahun mereka lewati dan
aliri.
https://www.kompasiana.com/ariyanto.wibowo/54f358797455139e2b6c71ba/
menginteraksikan-pancasila-dalam-lingkungan