Disusun oleh:
20190420023
I. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
II. Anamnesis
A. Keluhan Utama
Sering Curiga
B. Autoanamnesis
Pasien perempuan, wajah sesuai usia, berpenampilan tidak rapi, berbau,
kulit berwarna coklat. Rambut hitam putih tidak terawat, pasien bicara terus,
gelisah dan tidak kooperatif. Pasien sering ke IGD RSJ dengan jalan kaki,
tampak berjalan didampingi keluarga. Jalan terlihat normal, pasien dapat
menyebutkan nama dan alamat dengan benar. Pasien mengatakan saat ini pagi
hari sedang berada di rumah sakit, datang Bersama 4 orang yang membawanya
secara paksa. Pasien mengaku dirinya tidak sakit, hanya dibawa secara paksa
oleh 4 orang yang tidak dikenal dan dibawa secara paksa saat dirinya sedang
memasak. Pasien dapat menyebutkan 3 nama anaknya yang berada disana
dengan benar.
Pasien tidak mengetahui alasan dibawa ke RS. Pasien terus bebicara dan
mengatakan bahwa banyak orang yang akan membunuhnya, melukainya.”
Pokok iku kudu dilenyapi sak cindik-cindik, wong iku pernah bunuh anak
saya,bisa kelihatan di skoting bawah kasur”. Pasien mengatakan alasan orang
ingin membunuhnya karena pasien “kere” atau menjadi orang miskin dan tidak
punya apa-apa, yang melakukan hal itu adalah tetangga depan rumah yang
bernama ipul. Pasien mengatakan setiap harinya yang mengajak merencanakan
pembunuhan.
Pasien menunjukan bahwa wajahnya saat ini gosong, dan semua giginya
rontok karena dipukuli oleh taufik, pasien mengatakan tujuan mereka berbuat
seperti itu adalah menginginkan harta pasien, rumah dan garasi akan dijual,
barang dirumahnya akan dicuri, pasien merasa takut , karena menganggap
bahwa semua barang yang dimiliki sekarang adalah hasil jerih payahnya. Dia
mengumpulkan uang sejak dulu bersama suaminya yang sudah meninggal.
Menabung setiap minggu agar bisa beli rumah sendiri, mengatakan uang untuk
beli rumah ini hasil dia bekerja sebagai buruh, bukan uang hasil mencari, pasien
mengatakan “ ini rumah hasil kerja saya ngumpulin uang dengan suami, bukan
mencuri, almarhum suami saya berpesan, lebih baik menempati rumah sendiri,
walupun itu gubuk, yaopo ae masio omah elek seng penting nggone dewe lah
kok mereka ini mau jual rumah dan garasi saya, padahal saya sudah minta maaf,
saya sudah amal setiap hari, agar semuanya selamat, anak cucu saya selamat,
biarpun saya harus makan nasi garam, ikan asin gapapa, yang penting cucu
saya senang, saya makan ikan asin, bikin mi, makan garam juga saya terima.
Lah saya ini kok dikasih minum air tai, badan saya dikasi kapur semut di wuwur
-wuwur semua badan, katanya biar saya habis badannya.
Dulu saya gemuk pernah 60 kg, sekarang Cuma 30 jadi kering kisut gara
gara kena kapur semut. Sekarnag ini jaman pembunuhan, orang sekarang tidak
seperti orang dulu, wajahnya baik, tapi hatinya seperti setan. Saya tadi lagi
masak sayur, mau ada tamu dirumah, lalu kok ada orang yang tiba tiba nyeret
saya, padahal saya lagi mandi gosok gigi, lihat ini badan saya putih semua habis
dikasih kapur semut “pasien sambil menggosok-gosok badanya menggunakan
kerudungnya. Saat ditengah-tengah anamnesis pasien tiba-tiba berteriak ojok
semprot aku, lapo se aku gak lapo-lapo kok disemprot.”
Pasien tiba-tiba ada yang berbisik ditelinga kanan dan kiri yang akan
menyemprotnya. Pasien mengatakan tidak tau berapa orang yang berbisik, tidak
tau laki-laki atau perempuan. Pasien mengatakan orang itu akan
menyemprotnya agar dia mati. Sehari-hari pasien tinggal sendiri, namun banyak
yang mengganggu, mengaku makan saat lapar, kadang tidak makan karena
nasinya ada yang menaburi racun,makanan sehari-hari kadang nasi, ikan asin,
bikin mi. kadang makan 2x sehari. Pasien mandi seperti biasa, sholat agar
dirinya selamat.
+ + - -
- Ekstremitas : AKHM , Edema
+ + - -
B. Status Neurologis
GCS : E4V5M6
Meningeal Sign : Kaku kuduk (-)
Brudzinski I (-)
Kernig (-)
Brudzinski II (-)
Reflek Fisiologis : BPR +2/+2 KPR +2/+2
TPR +2/+2 APR +2/+2
Reflek Patologis : Babinski -/- Hoffman -/-
Chaddock -/- Tromner -/-
IV. Status Psikiatri
Kesan Umum : Pasien perempuan, dengan roman wajah sesuai usia, tidak
rapi, berbau, kulit warna coklat, rambut hitam, kulit tidak
terawat gelisah dan tidak kooperatif
Kontak : Mata (-), verbal (+), lancar, relevan
Kesadaran : Berubah
Orientasi : Waktu (baik), tempat (baik), orang (baik)
Daya Ingat : S/P/PJ : normal/cukup /tidak ada keterangan
Persepsi : Ditemukan gangguan persepsi (halusinasi auditori)
Proses Berpikir :Bentuk pikiran : non realistik
Arus pikiran : inkoheren
Isi pikiran : waham curiga
Afek/mood : inadekuat
Kemauan : ADL menurun, sosial menurun, pekerjaan tidak ada
keterangan
Psikomotor : Meningkat
Tilikan : skor 1
V. Resume
Pasien Ny, S datang ke IGD RSJ Lawang diantar oleh anaknya Ny.K.
Pasien perempuan, wajah sesuai usia, berpenampilan tidak rapi, berbau, kulit
berwarna coklat. Rambut hitam putih tidak terawat, pasien bicara terus,
gelisah dan tidak kooperatif. Pasien dapat menyebutkan nama dan alamat
dengan benar. Pasien mengatakan saat ini pagi hari sedang berada di rumah
sakit, datang. Pasien dapat menyebutkan 3 nama anaknya yang berada
disana dengan benar. Pasien tidak mengetahui alasan dibawa ke RS. Pasien
terus bebicara dan mengatakan bahwa banyak orang yang akan
membunuhnya, melukainya.” Pokok iku kudu dilenyapi sak cindik-cindik,
wong iku pernah bunuh anak saya,bisa kelihatan di skoting bawah kasur”.
Pasien mengatakan alasan orang ingin membunuhnya karena luka pasien
“kere” atau menjadi orang miskin dan tidak punya apa-apa, yang melakukan
hal itu adalah tetangga depan rumah yang bernama ipul. Pasien menunjukan
bahwa wajahnya saat ini gosong, dan semua giginya rontok karena dipukuli
oleh taufik. .” Pasien tiba-tiba ada yang berbisik ditelinga kana dan kiri yang
akan menyemprotnya. Pasien mengatakan tidak tau berapa orang yang
berbisik, tidak tau laki-laki atau perempuan. Pasien mengatakan orang itu
akan menyemprotnya agar dia mati. Pasien mengatakan orang itu akan
menyemprotnya agar dia mati. Sehari-hari pasien tinggal sendiri. Keluarga
mengatakan saat sedang kambuh, semua orang tidak boleh memasukinya
rumahnya, apabila ada yang memaksa masuk akan dilempari dengan benda
disekitarnya seperti kursi kecil, pasien setiap hari selalu mengunci pintu
rumahnya, memasukan semua barang berharganya agar selalu didekatnya
barang seperti kompor, piring, mejicom, yang diletakan di atas kasur. Kulkas,
meja, kursi dikumpulkan menjadi satu diruang tengah depan kamarnya. .
Setiap hari saat kedapur, pintu kamarnya selalu dikunci. Setiap hari
makan-makanan masakan sendiri tidak mau masakan orang lain karena takut
diracuni, minum air tidak mau air yang direbus harus air yang disegel dan
dibuka didepannya. Pasien mengatakan air yang direbus adalah air tai.
Sering bicara sendiri, bicara sendiri sejak kurang lebih 1 tahun ini, ngomong
sendiri kadang marah-marah seakan dirinya akan dibunuh saat marah tidak
ada yang boleh mengganggu. Makan sulit, harus memakan yang dimasak
sendiri karena curiga diracuni. Ketika ada kopi yang dibikin sendiri akan
disaring bekali-kali. Sering curiga terhadap orang lain
Status Psikiatri Pasien perempuan, wajah sesuai usia, berpenampilan
tidak rapi, berbau, kulit berwarna coklat. Rambut hitam putih tidak terawat,
pasien bicara terus, gelisah dan tidak kooperatif Kontak mata (-) verbal (+)
lancar, relevan. Orientasi waktu, tempat, dan objek (+). Gangguan persepsi
(halusinasi auditori), bentuk pikiran: non realistik, arus: inkoheren, isi: waham
curiga. Afek/mood: inadekuat. Kemauan social menurun. Psikomotornya
meningkat.
VI. Diagnosis Multiaxial
Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
dd. F25 Gangguan skizoafektif
Axis II : F60.0 gangguan kepribadian paranoid
Axis III : tidak ada
Axis IV : dagangan tidak laris
Axis V : GAF 50-41 gejala berat(ide bunuh diri, ritual obesional), disabilitas
berat dalam fungsi social, pekerjaan atau sekolah (misal ; tidak
punya teman, tidak mampu bekerja)
GAF 1 tahun terakhir 70-61
VII. Terapi
1. Terapi farmako:
- Haloperidol (lodomer P.O 5 mg 1-0-1)
2. Non-farmakoterapi :
- Psikoterapi supportif
Memotivasi pasien untuk sembuh dengan cara patuh
terhadap pengobatan
Memotivasi pasien untuk bersosialisai dengan masyarak
- Psikoedukasi keluarga
Memberitahukan kepada keluarga pasien tentang penyakit
pasien
Memberitahukan kepada keluarga pasien untuk berperan
aktif dalam penyelesaian pasien dan memberikan dukungan
Mengedukasi keluarga untuk membantu pasien agar patuh
minum obat dan rutin kontrol
- Sosioterapi
Manipulasi lingkungan supaya menerima kenyataan
- Spiritual
Memberikan dorongan kemauan kepada pasien agar selalu
dekat dengan Allah dan rajin beribadah
- Evaluasi
Memantau perkembangan keluhan pasien
Memantau pengobatan rutin pada pasien
Memantau pemeriksaan internistik
VIII. Prognosis
Baik Buruk
Umur 48 tahun -
Status Marital - Janda
Pendidikan Terkahir - -
Pekerjaan Terakhir Dagang rujak -
Faktor Keturunan Tidak ada -
Kepribadian Premorbid Terbuka -
Onset - Kronik
Faktor Organik - -
Pengobatan - -
Insight - 1
IX. Kesimpulan
Dubia ad bonam