Anda di halaman 1dari 14

Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Anamnesis/Pemfis Tatalaksana

Ulkus Tungkai  Statis vena Ulkus Varikosum Ulkus Arteriosum Ulkus Neuropatik
 Arteri : iskemi,  Varises superficial, DVT  Ortu, ggn arteri  DM : wegner
Infeksi pada kulit, memberan dekubitus  Proximal malleolus medial  HT @ lateral ankle  Klinis : tunggal/multipel,
mukosa  Neuropati  Klinis : soliter, pinggir  Klinis : nyeri, lesi eritem, tempat tertekan (tumit),
irreguler, sekitar hiperemis tengah biru, bula bulat, tidak nyeri, tepi
 Terapi : elevasi tungkai, hemoragik, ulkus dalam, hipekeratotik, kering, sinus-
kompres, salep antibiotik kotor, tepi jalas, dingin tulang
proksimal, nadi lemah
 Terapi : bersihkan,
metronidazole, NSAID, tdk
rokok
Osteomilitis Durasi : akut, sub akut, Osteomilitis Hematogen Akut Osteomilits Sub Akut Osteomilitis Kronik
kronik  Anak @metafisis 3-6 mgg  Fraktur terbuka/operasi
Infeksi tulang dan medulla Mekanisme : exogenous,  Dewasa @ V.Th-L  Di distal femur, proximal  Ada sequestrum
hematogenous  < 3 mgg tibia  Klinis : cairan dari sinus,
 Klinis : demam, nyeri, turun  Klinis : nyeri, bengkak demam, nyeri
Oleh : S.aureus, strepto nasfsu makan, ggn.gerak ringan, atrofi lokal,  Xray : sequestrum,
 Xray : swelling, destruksi pincang sklerotik, reaksi periosteal
bone  Xray : abses bordie, reaksi
 Terapi : antibiotik 3-6 mgg periosteal, kerusakan
korteks
 Terapi : antibiotik 6 mgg
Tenosynovitis Supuratif  Infeksi : GO, S.aureus,  Nyeri saat ditekuk Kanavel’s Sign Non bedah
Strepto  Bengkak, kemerahan  Jari sedikit fleksi  Cefazolin 1-2 gr/8h/iv
Peradangan tendon dan  Non infeksi  Lembut disepanjang  Bengkak fusiform  Clindamisin 600 mg/8h/iv
selubungnya selubung  Nyeri tekan sepanjang  Ampicilin 1,5-3 gr/8h
Stadium  ROM jari terbatas flexor tendon shaft  NSAID
 I : Peningkatan carian  Demam  Nyeri saat fleksi pasif  Splinting
eksudat  Elevasi
 II : cairan purulent,  Rehabilitasi
tendon intak
 III : tendon nekrosis Bedah : insisi drainase, irigasi,
debri
Osteoarthritis  Genetik  Nyeri Didapat Konservatif
 Metabolik  Bengkak  Penyempitan celah sendi  Terapi fisik, turunkan BB
Penyakit sendi kronik akibat  Hormonal  Kaku pagi hari  Osteofit  NSAID
perubahan patologis  Mekanik  Deformitas  Kista subkondral  Inj. Kortikosteroid
 Aging  Tidak stabil saat jalan  Sklerosis subkondral  Hyaluronic acid
Lokasi : Hip, knee, spine  ROM terbatas Bedah
Rheumatoid Arthritis  Genetik  Poliarthritis : sendi perifer, Klasifikasi  NSAID
 Lingkungan simetris  I : tidak ada kerusakan  Olahraga
Penyakit autoium yg  Hormonal  Sendi bengkak, merah, sendi  Jaga BB
menyebabkan peradangan  Faktor sistem hangat, lunak, nyeri tekan  II : osteoporosis dengan/  Antirematik
pada sendi reproduksi  Kekakuan sendi : pagi tanpa kerusakan tulang yg  DMRADs (MTX)
 Nodul ringan, penyempitan celah  Agen biologi
sendi
 III : kerusakan kartilago
dan tulang, penyempitan
celah sendi, perubahan
bentuk sendi
 IV : imobilisasis sendi krn
tulang menyatu
Gout  Diet tinggi purin  Nyeri sendi : malam,   Kurangi makanan tinggi
 Minum alkohol bertambah jk digerakkan purin
Penyakit sendi akibat  Obat  Sendi bengkak, merah, nyeri  Olahraga
penumpukan kristal  Herediter tekan  Minum banyak air putih
monosodium urat  Tofus  Kolkisin
 Gangguan gerak  Allopurinol
 NSAID : indometasin
Osteoporosis  Primer : post  Asimptomatik hingga fraktur  Haid  Olahraga
menopause dan senile  Awal nyeri tumpul  Tulang penumpu BB  Turunkan BB
Penyakit berkurangnya (>70)  Lanjut nyeri tajamdan  BB  Kalsium + Vit D
massa tulang disertai  Sekunder : penyakit menyebar  Bone mineral density  Kalsitonin
perubahan mikro arsitektur RA, spondilitis TB,  Nyeri di lutut, punggung  Bifosfonat
tulang yg menyebabkan osteomalasia  Deformitas vertebra
kerapuhan tulang dan resiko  Gangguan berjalan/ROM
patah
Fraktur Terbuka  Trauma langsung  Tanda patah tulang + luka di  I : < 1 cm, luka bersih, ker.  ABC
daerah patahan Jaringan minimal, garis  Antibiotik
Fraktur + fragmen tulang  Mekanisme trauma patah sederhana - I : Sefa gen 1
berhubungan dengan dunia  Kesadaran (simpel/transversal/oblik) - II : = 2 + aminogli
luar   II : > 1 cm, luka sedikit - III : = + penisilin
kotor, ker. jaringan lunak  Anti tetanus
moderate, garis patah  Debridement & irigasi
kominutif moderate  Stablisasi fraktur
(transverse/oblik)  Jahit situasional
 III : >10 cm, kontainasi  Penutupan luka
hebat, ker. jaringan lunak  Rehabilitasi
luas
- A : jar. lunak bisa tutup
patahan, minimal
periosteal stripping
- B : bone expose,
kominutif moderate/
severe
- C :kerusakan NV
Fraktur Tertutup  Trauma langsung  Deformitas Klasifikasi Tscherne  ABC
 Trauma tidak langsung  Bengkak  0 : fraktur + sedikit/tanpa  4 konsep dasar
Fraktur + fragmen tulang tdk  Akibat tarikan otot  Memar cedera jar.lunak - Rekognisi/pengenalan
berhubungan dg dunia luar  Spasme otot  1 : fraktur + abrasi - Reduksi/reposisi
 Nyeri superfisial/ memar - Retensi/imobilisasi
 Hipestesi  2 : fraktur berat + kontusio - Rehabilitasi
 Krepitasi jar.lunak dalam, bengkak  Indikasi reduski tertutup
 ROM terbatas  3 + cedera berat + ker. jar - Fr tanpa pergeseran
lunak nyata + ancaman - Fr stabil setelah reposisi
sindrom kompartemen - Fr pada anak2
- Cedera jar.lunak minimal
- Trauma energi rendah

Fraktur Klavikula  Langsung : jatuh bahu  Nyer bahu terutama jika  Mekanisme trauma  Arm sling 4-6 mgg
depan langsung digerakkan  Periksa neurovaskuler
Diskontinuitas jaringan  Tidak langsung : jatuh  Nyeri tekan (plexus brachialis)
tulang akibat trauma tangan menopang  Krepitasi
langsung/tidak langsung  Kulit menonjol
 Edema, merah
Fraktur Vertebra  KLL  Nyeri terutama jk digerakkan  Fraktur fleksi/kompresi :  GCS
 Jatuh dari ketinggian  Bengkak, memar anterior tertekan  ABC
 Cedera olahraga  Deformitas  Axial burst fraktur :  Spine kontrol
 Trauma tajam  Krepitasi kehilangan tumpuan  Imobilisasi
 Gangguan motorik/sensorik/ depan dan belakang. Jatuh  Colla neck : 6 mg
otonom dan mendarat di kaki  Fr. TL : reduksi postural
 Fraktur ekstensi/ distraksi : operatif
tertarik dan terpisah.
Kecelakaan mobil, kepala
ke depan, tubuh tertahan
 Fraktur rotasi
 Fraktur dislokasi
Dislokasi Sholder joint Wrist joint Knee joint
 Glenohumeral joint  Anterior : abduksi, eksternal  Lunatum : ke anterior,  Anterior
Gangguan hubungan antara  Elbow joint rotasi, ggn. n.axillaris, jatuh tangan dorsofleksi,  Posterior
2 tulang, dimana tidak ada  Wrist joint manuver milch/kocher rotasi 90ᴼ, reposisi  Medial
kontak antara permukaan  Hip joint  Posterior : menumpu, rotasi  Perilunatum  Lateral
artikular  Knee joint interna  Rotasi
 Ankle joint  Reposisi, imobilisasi Hip joint  Reposis, aspirasi
 Posterior : hip fleksi hemarthosis, gips
Elbow joint dorongan dari depan,  Kerusakan a.poplitea,
 Posterior : +fraktur, jatuh thompson epstein (V), n.poplitea lateral
tangan out-stretched, adduksi, fleksi, internal
 Reposisi, gibs 3 mgg rotasi, manuver alis, Ankle joint
 Trauma n.medianus, bigellow, stimson, +fraktur malleolus &/
a.brachialis n.ischiadicus, rusak kaput subluksasi talus :
femoris  Trauma abduksi
 Anterior : abduksi,  Trauma adduksi
dorongan dari belakang,  Trauma rotasi eksternal
abduksi, fleksi, ekstrenal  Trauma kompresi vertikal
rotasi, reposisi manuver
allis, 4-6 mgg
Spondilitis TB Terjadi  Nyeri punggung  Gejala TB  OAT
 Penyempitan diskusi  Parese  Ggn defek dan miksi  Dekompresi medulla spinal
Infeksi M.tb di vertebra yg  Destruksi vertebra  Nyeri tekan, spasme otot  Rhonki  Eredikasi infeksi
kronis destruktif  Wedging anterior  Cold abses/gibbus  Stabilisasi
 Kifosis

Hernia Nukleus  Trauma  Nyeri radikular Stage  Tirah baring 2-4 hari
Pulposus  Degenerasi diskus  Kelemahan motorik  Protrusi : menonjol di  NSAID
intervertebralis  Hipestesi anulus  Rehab
 Kelebihan BB  Penurunan refleks  Prolaps : anu  Selama 4-6 mgg
Penyakit tulang belakang
 Spinal stenosis  Keterbatasan ROM  Ekstrusi
akibat proses degeneratif →
rupture anulus fibrosis →  Servikal : nyeri ekstensi  Sequestrum
nukleus menonjol → tekan  Sering L4-5 kepala
saraf  Lumbal : punggung ke kaki,
laseque (+)
 Thorax : paraparese/plegia
Nyeri Radikular  Kompresi : HNP,  Nyeri : menjalar, Tes provokasi/valsava  Analgetik : 7-10 hari
tumor, spondilolisis paravertebra-ekstremitas,  Vit B1,6,12
Ggn. struktur dan fungsi  Inflamasi : GBS, herpes sesuai dermatom,  Muscle relaxant
radix akibat proses patologi  Degeneratif : peningkatan TIT-A
ggn.struktur  Parastesia, hipestesi sesuai
dermatom
 Kelemahan otot
 Penurunan refleks tendon
Complete Spinal   
Transaction
Acute medulla   
Compression
Carpal Tunnel Syndrome  Anatomi : kista  Nyeri  Pekerjaan : cuci dan ketik  Wrist splin
ganglion  Mati rasa  Phalen manuver (fleksi  NSAIID
Fokal neuropati krn kompresi  Infeksi : artritis  Perih tangan)  Vit B 6
n.medianus di pergelangan  Inflamasi : gout  Memberat malam hari  Tinel sign (ketuk lokasi)  Kortikosteroid (20 mg 2w,
tangan  Metabolik : DM  Ringan : gerakkan and 10 mg 2w)
 Peningkatan volume pergelangan tangan (flick  Hindari gerakan
kanal : edema obesitas sign) pergelangan tangan
berulang
Tarsal Tunnel Syndrome Pijakan kaki tidak rata Nyeri saat fleksi Kompres dingin
Penggunaan sepatu Mati rasa NSAID
Fokal neuropati krn kompresi Pes planus (tidak ada Parastesi : medial/sudut plantar Orthosis
n.tibialis di malleolus medial lengkungan medial kaki)
Peroneal Palsy/ Anastesi epidural Caput fibula : parese jari kaki, Turun sensorik dan motorik Hindari faktor kompresi
Drop Foot Stenosis tulang belakang dorsofleksi, sensoris lateral Penunjang : xray, mri Ankle foot orthosis
Duduk bersilang distal kruris Fisioterapi
Kelumpuhan kaki akibat Dislokasi genu Anterior tibia : =, sensoris Operasi
cedera atau terjepitnya Fraktur tibia dan fibula antara jari 1,2, parese
n.peroneus m.extensor digitorum brevis
Supreficial : parese m.perinoei,
eversi kaki, sensoris lateral
distal kruris dan dorsum pedis
Compartement  Perdarahan : fraktur/  Pain : tajam, dalam,  Etio Fasiotomi
Syndrome luka penetrasi/opeasi memberat jk digerakkan  Otot kaku/keras  Turunkan tekanan
 Swelling : luka bakar,  Parasthesia : tertusuk,  Nyeri jika digerakkan  Terbuka
injeksi obat, repetitif anastesia
Peningkatan tekanan dalam
injury, tetani, kejang  Pulselessness : tidak ada
kompartemen
 Kompresi pulsasi
 Reperfusi luka  Palor : dingin
 Paralisis : lumpul
Rupture Tendo Achilles  Artritis  Nyeri mendadak dan berat  Gips : 4-6w
 DM  Bengkak, kaku, memar  NSAID
Putusnya tendon achilles kortikosteroid  Depresi di tendon  Operasi
secara paksa krn tekanan  Olahraga berat  Tidak bisa dorsofleksi
berulang  Trauma benda
tajam/tumpul
Lesi Meniskus  Umur  Sensasi popping (sendi  Rest
 Bblebih terasa gerak sendiri  Ice
Rupture ≥ fibro kartilago  Angkat beban berat  Bengkak, kaku  NSAID
lutut  Olahraga  Nyeri jk (putar lutut, jalan  Pijat
 Trauma : jatuh jauh, lari)  Operasi
 Bunyi klik jika gerak
Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Anamnesis/Pemfis Tatalaksana
Kista Ganglion  Degenerasi mukoid dari  Benjolan  Transluminasi (cairan  Asimptomatik : biarkan
kolagen dan jaringan ikat  Nyeri jernih)  Simptomatik :
Kista yg terbentuk dari kapsul  Trauma jaringan  Kelemahan aspirasi/bedah
sendi/tendon sheath  Iritasi struktur sendi  Parastesia Lokasi
 Keterbatasan gerak  Pergelangan tangan
Klasifikasi (dorsal/volar)
 Ringan (asimptomatik)  Belakang tepi sendi jari
 Sedang (mucous cyst)
 Berat (nyeri, keterbatasan  Telapak tangan (flexor
aktivitas tendon sheath cyst)
 Intraosseus
Skoliosis  Kongenital  Vertebra melengkung ke  Metode Cobb : 10-15 :  NSAID
 Kel. Pembentukan tulang samping skoliosis  Fisioterapi
Deformitas tulang belakang  Kelainan neurologis  Bahu ka-ki asimteris  Metode Lingmann-cobb :  Pembedahan
yg menggambarkan deviasi  Idiopatik  Pinggang asimetris derajat rotasi : perhatikan
vertbera ke arah lateral dan  Kebiasaan/sikap tubuh yg  Dada asimetris ketika prosessus spinosus
rotasional buruk bungkuk ke depan  Metode Adam greenspan :
 Ggn. kelenjar endokrin  Badan miring krn paha ukur deviasi vertebra dari
asimetris garis spinal
 Nonstruktural (reversibel,  Ketika pakai baju, lipatan
tdk rotasi) : postural, tidak rata, batas celana
spasme otot, nyeri, LLD tidak sama panjang
 Struktural (irreversibel,  Berjalan dengan kedua
rotasi): idiopatik, kaki lebar
osteopatik (kongenital,  Berat : kepala nunduk,
fraktur, rickets), neuropati punggung lurus dan tidak
(spina bifida, CP, mobile
sryringomelia)  Nyeri
Kifosis  Osteoporosis  Nyeri punggung menetap :   Orthosis
 Arthritis degeneratif TB tidak bisa berdiri lama  Terapi fisik khusus
Kelainan bentuk tulang  Ankylosing spondilitis  Kelelahan  Bedah
belakang akibat trauma, ggn.  Gangguan jar ikat  Nyeri tekan
perkembangan, atau  Spondilitis TB  Kaku
penyakit degeneratif  Spina bifida  Punggung melengkung
 Berat : sesak
Lordosis  Idiopatik  Punggung bentuk huruf C   NSAID
 Postur tubuh buruk dari aspek lateral  Terapi fisik
Deformitas tulang belakang  Kegemukan  Bokong menonjol ke  Turunkan BB
yg menggambarkan deviasi  Osteoporosis belakang  Operasi
vertbera ke belakang  Discitis  Ggn. perkembangan paha
 Spondylolisthesis  Ggn. neuromuskuler
 Achondroplasia  Nyeri pinggang menjalar
ke tungkai
 Ggn. jalan
 Ggn. BAB/BAK
Spondilodistitis  Infeksi bakteri, jamur,  Nyeri punggung  Riwayat infeksi  Antibiotik
virus  Abses  Riwayat operasi  Imobilisasi
Peradangan pada diskus  M. tb  Gibbus  Riwayat TB, autoimun, DM  NSAID
intervertebralis dan salah  Salmonella typlopsa  Demam  Operasi
satu atau lebih vertebra  Candida albicans  Parese  Fisioterapi
 ROM terbatas  Korset : 6-10 mgg
Teratoma sakrokoksigeal Klasifikasi Altman  Msassa regio  Pemeriksaan bidgital  Operatif
 I :Tumor eksternal, sakrokoksigeus/  Tumor marker AFP  Radiasi
Tumor embrional pada regio melekat di koksi dan pelviabdominal  kemoterapi
sakrokosigeal sedikit komponen  Konstipasi
presakral, tidak metastasis  Gejala traktus urinarius
 II : Tumor ekstrnal,
perluasan intrapelvik,
metastasis
 III : Tumor sedikit di
eksternal, dominan di
pelvis dan intra abdomen,
metastasis
 IV : Tumor internal,
presakral, metastasis
Displasi panggul    
Genovarum    
Geno valgum    
Club foot    
Pesplanus    
Claw foot    
Drop foot    
Claw hand    
Drop hand    
Sindrom cauda equina    
Siringomeilia    
Trauma Medula Spinalis  Kecelakaan  UMN : spastik, tonus  ABCD
 Jatuh (meningkat), ref pato (+),  Stabilisasi manual
Cedera vertebra/korda  Cedera olahraga ref fisio (meningkat), atrofi  Imobilisasi
spinalis yg terletak di dalam  Luka tembak/tusuk (-)  Metiprednisolon (awal
kolumna vertebralis dapat  LMN : flasid, tonus (turun), 30mg/kgBB bolus,
terpotong, tertarik, terpilin Kompresi, regangan, edema, ref pato (-), ref fisio (-), kontiniyu 5,4mg/kgBB/jam
atau tertekan ggn.sirkulasi atrofi (+)  Analgetik

Penyakit Etiologi/Klasifikasi Tanda dan Gejala Tatalaksana


Osteogenesis   
Imperfekta
Recketsia   
Osteomalasia   
Akondroplasia  Mutasi autosomal dominan gen  Perawakan pendek tidak proporsional  Somatotropin
FGFR3  Ekstremitas pendek  Operatif
Ggn proses pembentukan  ROM siku terbatas
kartilago menjadi tulang  Makrosefal + dahi lebar
 Retraksi midface + jembatan hidung dangkal
 Jari pendek : terlihat cabang 3
 Genu varum
 Hipolasia wajah
 Bernafas melalui mulut
 Hipoksemia tanpa apnea
 Kifosis thoracolumbal
 Lordosis lumbal
 Spinal stenosis
Spondilolistesis  Displastik : kongenital  Nyeri punggung bawah : terutama saat  Tirah baring
 Isthmic : fraktur stress gerak  NSAID
Pergeseran vertebra  Degeneratif : usia  Kompresi saraf : ggn.sensorik, motorik,  Korset
terhadap segmen yang lebih  Trauma otonom  Fisioterapi
rendah akibat kelainan pars  Patologis : metastasis sel kanker  Kekakuan otot  Turunkan BB
interartikularis  ROM punggung bawah terbatas  Operasi : geser >50
 Pemendekan badan (spondiloptosis
 Laseque (+)
Spondilosis  Usia Cervical  Tirah baring
 Stress  Nyeri menyebar ke leher hingga jari  NSAID
Perubahan sendi tulang  Herediter  Kaku sendi dan mati rasa bahu dan leher  Korset
belakang dg ciri khas  Adaptasi fungsional  Kelemahan/kesemutan dari leher ke jari  Fisioterapi
degenerasi discus  Hilang keseimbangan  Turunkan BB
intervertebralis + osteofit Torakal  Operasi
 Nyeri bagian atas dan tengah punggung
 Kaku punggung
 Rom punggu terbatas
Lumbal
 Nyeri, kaku dan mati rasa punggung bawah
 Kelemahan kaki dan sulit berjalan
 Ggn. otonom
Nekrosis Kaput Femoris  Fraktur collum femoris  Nyeri pinggang hingga lutut  NSAID
 Obat dan alkohol  Mengigil  Turunkan BB
Kematian jaringan tulang  Mudah lelah, pegal, lemas  Bifosfonat
kaput femoris karena  Nyeri saat berjalan  Bedah
gangguan aliran darah  Kaki pendek
 Sulit berjalan
Tendinitis Achilles  Stress berulang  Nyeri dan kaku pagi hari dan setelah  Rest
 Olahraga aktivitas  Ice
Peradangan pada tendon  Degenerasi  Tebal  NSAID
achilles  Bengkak  Fisioterapi
Jenis  Sulit dorsofleksi
 Non-insertional : serat tendon
tengah
 Insertional : bagian bawah
@insersi
Tumor Jinak  Riwayat trauma  Lokasi  Operasi
Muskuloskeleteal  Kondrogenik : osteokondroma,  Riwayat keluarga  Besar, batas  Radioterapi
endokondroma, GCT  Usia  Pelebaran PD  Kemoterapi
 Osteogenik : osteoid osteoma,  Progresifitas tumor  ROM terbatas  Bifosfonat
Pertumbuhan sel abnormal
pada sistem muskuloskletal
osteoblastoma  Nyeri
 Pembuluh darah : enurysmal  Pembengkakan
yang bersifat neoplastik
bone cysts  Gerakan terbatas
 Fibrogenik : fibrous dysplasia

Ganas
 Kondrogenik : kondrosarkoma
 Osteogenik : osteosarkoma
 Fibrogenik : fibrosarkoma, ewing
sarkoma
 Sel plasma : multiple myeloma
Displasia Fibrosa  Kegagalan perkembangan dalam  Asimptomatik  Bifosfonat
remodelling tulang primitif  Nyeri, bengkak  Pembedahan
Tumor tulang jinak primer  Mutasi gen  Deformitas
dari di intramedulla  Fraktur patologis
Lokasi di femur, tibia, kosta,  Ggn jalan
Kelainan dimana tulang tengkorak, humerus, pelvis  Pigmentasi kulit coklat terang : cafe au lait
digantikan jaringan fibrosa spots
hingga tulang lemah,
tumbuh tidak merata, dan
kelalinan bentuk
Osteosarkoma Unknown, diduga :  Bengkak, nyeri : terutama malam  Bedah
 Genetik  Diketahui setelah trauma  Imunoterapi
Tumor tulang ganas primer  Agen karsinogenik  Pembesaran cepat  Radioterapi
dari sel masenkim di  Paparan radiasi  ROM terbatas  Kemoterapi
metafisis  Virus  Jarang fraktur patologis
 Trauma  Sistemik : demam, turun BB, malaise
Sering di tibia, fibular, femur,  Paget disease
humerus Radiologi
 Soft tissue swelling
 Osteolitik/osteoblastik
 Perforasi korteks
 Codman triangle (elevasi periosteum)
 Sunray app (tumpukan osteoid)
Sarkoma Ewing  Genetik  Nyeri dan bengkak : terutama malam  Pembedahan
 Fraktur patologi  Radioterapi
Tumor tulang ganas primer Faktor resiko  ROM terbatas
dari sel endotelial di diafisis  Radiasi  Massa hangat dan ada pelebaran vena
 Riwayat kanker mata  Sistemik : demam, turun BB, malaise
Sering di ileum, tibia, femur,  Pertumbuhan tulang cepat
humerus  Paget disease
 Hernia umbilikus
Rabdomiosarkoma  Genetik  Leher, dada, punggung, lengan,  Operasi
 Narkoba selangkangan : Benjolan + nyeri, merah  Radioterapi
Tumor otot rangka  Pola makan  Sekitar mata :mata terdorong  Kemoterapi
 Karsinogen  Telinga/sinus nasalis : nyeri telinga/kepala,
 Alkohol kongesti sinus
 Kemoterapi  Kandung kemih/prostat : hematuri, nyeri
BAB/BAK
 Vagina : perdarahan vagina, nyeri BAB/BAK
 Abdomen : nyeriperut, mual, konstipasi
Leimioma   

Tumor jinak otot polos


Lemiosarkoma   
Tumor ganas otot polos
Liposarkoma   

Tumor ganas jaringan lemak


Fibromatosis   

Tumor akibat hiperproliferasi


fibroblast di dermis dan
jaringan ikat subkutan
Fibroma   

Tumor jinak jaringan ikat


Fibrosarkoma   

Tumor jinak jaringan ikat

Anda mungkin juga menyukai