Anda di halaman 1dari 2

Prognosis Koartasio Aorta

Prognosis jangka panjang pada pasien koartasio aorta dapat mengarah ke


prognosis buruk dikarenakan tingginya hipertensi dan komplikasi kardiovaskuler yang
terjadi. Walaupun saat ini sudah dikembangkan implantasi stent untuk mengatasi
keadaan hemodinamik koartasio aorta, masih terdapat faktor-faktor yang
mengarahkan koartasio aorta memiliki prognosis yang buruk.1 Prognosis juga dapat
dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita. Berdasaran penelitian, laki-laki memiliki
prognosis buruk dan tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti hormonal, genetik,
perilaku, dan lainnya yang dapat memberi dampak pada outcome koartasio aorta.2
Didapatkan bahwa disfungsi ventrikel kiri, hipertensi arteri pulmonal yang berat, dan
adanya aneurisma dinding aorta merupakan prediktor mortalitas pada orang dewasa
dengan koartasio aorta.3
Hal terpenting dalam menentukan prognosis koartasio aorta adalah waktu
penatalaksanaan penyakit tersebut. Koartasio aorta cenderung meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas pada orang dewasa dengan penanganan yang terlambat.
Sebaliknya, penyakit kongenital yang ditangani dengan baik pada usia anak-anak
akan memberikan prognosis yang lebih baik meskipun ada kecenderungan vaskuler
yang kurang baik.4 Prognosis yang baik didukung dengan diagnosis yang tepat dengan
penanganan adekuat. Hingga saat ini, didapatkan bahwa pasien dengan koartasio aorta
memiliki harapan hidup yang sebagian besar rendah karena adanya risiko gejala
kardiovaskuler. Dalam menurunkan angka prognosis yang buruk, diperlukan tindakan
lanjut dalam mengobservasi fungsi ventrikel kiri, fungsi katup, tekanan darah, dan
yang terpenting mengenai kondisi aorta dalam menindaklanjuti koartasio aorta.5

1. Meijs TA, Warmerdam EG, Slieker MG, Krings GJ, Molenschot MM, Meijboom FJ, Sieswerda
GT, Doevendans PA, Bouma BJ, de Winter RJ, Mulder BJ. Medium-term systemic blood pressure
after stenting of aortic coarctation: a systematic review and meta-analysis. Heart. 2019 Oct
1;105(19):1464-70.
2. D'Alto M, Budts W, Diller GP, Mulder B, Assenza GE, Oreto L, Ciliberti P, Bassareo PP,
Gatzoulis MA, Dimopoulos K. Does gender affect the prognosis and risk of complications in
patients with congenital heart disease in the modern era?. International journal of cardiology. 2019
Sep 1;290:156-61.
3. Sanchez Recalde A, Oliver JM, Gonzalez AE, Ruiz-Cantador J, Balbacid E, Garcia-Hamilton D,
Bret M, Abelleira C, Moreno R, Irazusta J, Gutierrez-Larraya F. 2113 Risk factors for excess
mortality in adults with coarctation of the aorta. European Heart Journal. 2018 Aug
1;39(suppl_1):ehy565-2113.
4. Voges I, Kees J, Jerosch-Herold M, Gottschalk H, Trentmann J, Hart C, Gabbert DD, Pardun E,
Pham M, Andrade AC, Wegner P. Aortic stiffening and its impact on left atrial volumes and
function in patients after successful coarctation repair: a multiparametric cardiovascular magnetic
resonance study. Journal of Cardiovascular Magnetic Resonance. 2016 Dec 1;18(1):56.
5. Dijkema EJ, Leiner T, Grotenhuis HB. Diagnosis, imaging and clinical management of aortic
coarctation. Heart. 2017 Aug 1;103(15):1148-55.

Anda mungkin juga menyukai