Anda di halaman 1dari 3

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Nunpene, Kabupaten

Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang hubungan antara

pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare pada bayi usia 0-6

bulan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pemberian ASI tidak eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan mempunyai risiko

bayi mengalami kejadian diare 4,75 kali lebih besar dibandingkan dengan

bayi yang mendapat ASI eksklusif.

2. Pola pemberian ASI kurang baik pada bayi usia 0-6 bulan mempunyai risiko

bayi mengalami kejadian diare 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan

bayi yang mendapat pola pemberian ASI yang baik.

3. Pengetahuan ibu yang kurang mengenai diare dan ASI eksklusif mempunyai

risiko bayi mengalami kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan 11,8 kali

lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan ibu yang cukup.

4. Higiene kurang baik mempunyai risiko bayi mengalami kejadian diare pada

bayi usia 0-6 bulan 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan higiene yang

baik.
67

5. Sosial budaya yang kurang baik mengenai pemberian ASI eksklusif

mempunyai risiko bayi mengalami kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan

3,5 kali lebih besar dibandingkan dengan sosial budaya yang baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran yang

ditujukan pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur/ Kabupaten/

Puskesmas sebagai berikut:

1. Agar pemberian ASI eksklusif mengalami peningkatan maka perlu adanya

upaya advokasi dengan pihak puskesmas untuk penyediaan anggaran dan

tenaga kesehatan dalam pembentukkan kelas ibu dan monitoring pemberian

ASI eksklusif, advokasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan

partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil dan ibu menyusui.

2. Agar pengetahuan ibu tentang diare, pemberian ASI eksklusif dan higiene

mengalami peningkatan maka perlu adanya pelatihan bagi bidan dan kader

posyandu untuk dapat memberikan penyuluhan dan konseling bagi ibu

hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya upaya pemberian ASI eksklusif,

pola pemberian ASI, perawatan kesehatan dan pertumbuhan bayi,

penggunaan jamban keluarga yang memenuhi syarat, serta perilaku

pencegahan yang dapat menghindarkan bayi terkena diare seperti mencuci

tangan dengan sabun.


68

3. Agar cakupan pemberian ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan mengalami

peningkatan maka perlu adanya pembentukkan kelas ibu hamil dan ibu

menyusui di wilayah kerja puskesmas/posyandu sebagai sarana untuk

melatih dan mengontrol pemberian ASI eksklusif.

4. Agar dapat mengontrol sosial budaya mengenai pemberian ASI eksklusif

perlu adanya upaya monitoring dari kader posyandu terhadap ibu menyusui

selama 6 bulan pertama untuk dapat memberikan ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai