0
UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMULIHAN
EKONOMI SETELAH MUSIBAH COVID 19
"GOVERNMENT'S EFFORTS IN ECONOMIC
RECOVERY AFTER THE COVID 19 PANDEMIC"
1
HALAMAN JUDUL
2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama kelompok:
1. SHERLI MARSELA 9. MUTIA ADISTA
2. FABIANUS ARTA LEGAWA 10. TRI HANTORO
3. MARIA MAGDALENA PARWATI 11. TRI SASONGKO
4. ULVA UNIZAR ZULFIANA 12. NILA PUTRI ADIVIANA
5. ANISA NURBAITI 13. EVA FEBRIYANTI
6. FEBE RIRIN ARIYANI 14. JESSIKA INDRIANI
7. IFAN DEWANGGA 15. MARIA MAGDALENA PARWATI
8. AGUSTINO DZAKY SAPUTRA
Menyetujui ,
Karya Ilmiah ini di Sahkan oleh Kepala Sekolah dan Guru Penguji Pada
: Hari :……………………..
Tanggal :………………………
Menyetujui:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat, hidayah kepada kami.
2. Kedua Orang Tua Kami yang sudah banyak mendukung dalam Kegiatan ini.
4. Bapak Edi Pranoto S.Pd.M.M. Selaku Guru bidang Study Bahasa Indonesia
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat yang diberikan pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
yaitu membuat karya Ilmiah yang berjudul “ Upaya pemerintah dalam pemulihan
Karya Ilmiah kami ini berisikan tentang bagaimana upaya pemerintah dalam
penanganan berbagai masalah yang muncul akibat pandemi terutama dalam sektor
perekonomian nasional, yang kami susun secara ringkas dan runtut. Namun kami
menyadari bahwa karya tulis kami ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati kami mohon para pembaca memberikan saran dan kritikan
yang membangun demi perbaikan, untuk itu kami ucapkan selamat membaca dan
semoga karya Ilmiah kami yang berjudul “ Upaya pemerintah dalam pemulihan
Penulis
DAFTAR ISI
Cover (Sampul).......................................................................................................1
Halaman Judul......................................................................................................... 2
Halaman Persetujuan..............................................................................................8
Halaman Pengesahan............................................................................................9
Motto.................................................................................................................... 10
Halaman Persembahan........................................................................................11
Kata Pengantar......................................................................................................12
Daftar Isi............................................................................................................... 13
Bab I
Pendahuluan...........................................................................................................15
Kajian Teori........................................................................................................ 21
1. Sejarah Singkat.........................................................................................21
1. Jenis-jenis Covid-19.............................................................................22
2. Gejala Covid-19.....................................................................................24
3. Penyebaran Covid-19.............................................................................24
Bab IV
Penutup................................................................................................................... 30
1. Kesimpulan................................................................................................30
3. Daftar Pustaka...........................................................................................30
4. Lampiran....................................................................................................32
BAB I
Pendahuluan
Dewasa ini, dunia sedang diguncang oleh pandemik hebat bernama Covid-19
(Corona Virus Disease). Peningkatan dari hari kehari jumlah pasien terinfeksi virus
Covid-19 sudah sulit dikendalikan diperlukannya suatu perencanaan yang jelas dan
keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales (Yunus & Rezki, 2020). Virus ini dapat
menyerang hewan dan juga manusia dan pada manusia gejalanya berupa infeksi
yang serupa dengan penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19 bersifat lebih
Oleh karena itu, perlu tindakan pemerintah dan kesadaran penuh dari masyarakat
agar angka penyebaran virus ini dapat ditekan. Namun, dalam penelitian yang
wilayah atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus ini agar tidak menginfeksi
lebih banyak orang (Nurhalimah, 2020), sedangkan pembatasan sosial masih rawan
21 Tahun 2020 dan juga melakukan tindakan tes massal menggunakan alat rapid
test yang jika seseorang dinyatakan hasil tesnya reaktif maka akan dilakukan swab
Saat ini, tercatat menurut data yang dilansir oleh (Tirto.id, 2021) bahwa per tanggal
12 Maret 2020 tercatat di Indonesia ada 1,4 juta kasus positif dan juga dilaporkan
1,22 juta orang sembuh serta 38.049 orang lainnya dinyatakan meninggal.
Berdasarkan data tersebut, seperti yang dilansir oleh Putra (2021) menyebutkan
jumlah kasus positif sebanyak 353.075 kasus, disusul oleh Jawa Barat 225.295
kasus positif, dan peringkat ketiga yakni Jawa Tengah dengan 159.508 kasus positif.
Pemerintah juga secara aktif memberlakukan Rapid Testatau tes cepat di berbagai
daerah guna mendeteksi dini orang-orang yang terinfeksi Covid-19 namun tidak
ditandai dengan gejala atau yang lebih dikenal dengan istilah Orang Tanpa Gejala
(OTG). Di Jawa Barat misalnya, seperti rilis data oleh (CNN, 2021), dari 2 juta alat
yang digunakan untuk Rapid Test Covid-19, tercatat ada 225.295 orang dinyatakan
positif. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan diharuskan dapat mengurangi
permasalahan yang
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga membuat rilis panduan yang bersifat
pengendalian infeksi, komunikasi risiko, pola perawatan untuk pasien dengan status
Concern (PHEIC) sejak tanggal 30 Januari 2020 (Tim Kerja Kementerian Dalam
Negeri, 2020). Seperti yang telah diketahui, vaksin untuk Covid-19 sampai sejauh ini
Amerika Serikat sedang mencoba meneliti vaksin yang berbasis RNA juga DNA,
harus melewati serangkaian uji klinis agar terlihat daya kuratifnya (Mardhia et al.,
2020). Sambil menunggu adanya vaksin dan jika mengacu pada prediksi dari Sarah
Covid-19 akan ditemukan pada bulan September 2020 menurut yang dilansir oleh
Rapid Test di berbagai daerah, juga aktif memberlakukan tes Polymerase Chain
Reaction (PCR), tes ini berupa pemeriksaaan imunoglobulin sebagai upaya tes
screening terhadap Covid-19. Bedanya dengan Rapid Test, tes PCR dilakukan
dengan pengambilan spesimen lendir, dahak, atau cairan pada nasofaring yang
kemudian diteliti dengan cara mengubah RNA menjadi DNA sehingga alat PCR bisa
RNA virus corona, sedangkan Rapid Test dilakukan hanya dengan mengambil
sedikit sampel darah untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi
tubuh untuk melawan Covid-19. Namun kalau soal sensitivitas, PCR masih unggul
yang terbentuk itu karena adanya infeksi virus lain yang bukan Covid-19, akan tetapi
PCR membutuhkan waktu yang cukup lama dan metodologi di laboratorium yang
Adapun beberapa kajian terdahulu oleh Joharudin et al. (2020) yang membahas
penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2020) yang membahas dampak dari
virus Covid-19 terhadap usaha mikro, kecil dan menengah. Walaupun sudah cukup
banyak artikel mengenai Covid-19 tapi masih belum ada yang melihat secara detail
preventif, kuratif dan jejaring media sosial dalam rangka menangulangi persebaran
pemberian Jaring Pengaman Sosial (JPS) di tengah situasi pandemi agar warga
negara merasa tercukupi secara ekonomi, karena dampak lain dari pandemik Covid-
19 bukan hanya terkait krisis kesehatan akan tetapi krisis ekonomi juga merupakan
hal yang pasti terjadi. Dalam hal ini, masyarakat juga harus berperan proaktif dalam
mengikuti segala imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah, hal itu penting sebagai
bentuk sinergitas antara pemerintah dan masyarakat yang sama-sama harus saling
1. Sejarah Singkat
Virus corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang yang dapat menginfeksi
burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health Organization (WHO)
virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang
lebih parah seperti MERS-CoV DAN SARS-CoV.
Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia merupakan penyakit yang dapat ditularkan
antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria, merupakan contoh dari penyakit
zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS yang ditularkan dari unta ke
manusia. Selama 70 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus
corona dapat menginfeksi tikus, tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi, dan ternak.
Terkadang, hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.
Virus corona bertanggung jawab atas beberapa wabah di seluruh dunia, termasuk
pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2002-2003 dan wabah Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan pada tahun 2015.
Baru-baru ini, virus corona baru muncul dan dikenal sebagai COVID-19 memicu
wabah di Cina pada Desember 2019, dan merebak di berbagai negara
sehinggaWHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global.
Nama Corona diambil dari Bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab bentuk virus
corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota dan korona matahari.
Para ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada tahun 1937 yang
menyebabkan penyakit bronkitis menular pada unggas.
Kemudian pada tahun 1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe menemukan bukti
virus corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ trakea
embrionik yang diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut.
Pada akhir 1960-an, Tyrrell memimpin sekelompok ahli virologi yang meneliti strain
virus pada manusia dan hewan. Di antaranya termasuk virus infeksi bronkitis, virus
hepatitis tikus dan virus gastroenteritis babi yang dapat ditularkan, yang semuanya
telah ditunjukkan secara morfologis sama seperti yang terlihat melalui mikroskop
elektron. Kelompok virus baru yang bernama virus corona, kemudian secara resmi
diterima sebagai genus virus baru.
Mutasi virus corona jenis baru yang ditemukan adalah D-614-G. D-614-G
diyakini sebagai hasil mutasi pertama dan yang paling berhasil dari generasi
pertama virus Wuhan yang mulai berjangkit Desember 2019 di China.
Varian D-614-G ini menjadi paling dominan secara global sejak Juni 2020.
Per September 2020, dari 92.000 isolat yang dihimpun Lembaga Riset
GISAID di Jerman dari seluruh penjuru dunia, sebanyak 77,5% mengandung
genom (material genetik) yang disebut D-614-G. Dari 24 isolat asal
Indonesia yang dikirim ke GISAID, sembilan di antaranya mengandung
genome D-614-G. Di bawah mikroskop tampak virus pembawa genom D-
614-G akan terlihat memiliki “spike”, semacam duri tebal dari protein, yang
bisa membuatnya lebih mudah menempel pada sel inang. Daya infeksinya
meningkat, meski tidak terbukti meningkatkan keparahan penyakit atau
angka kematian.Yang kini menonjol ialah varian UK dengan genome khas
B-117 dan varian Afrika Selatan dengan genome barunya N-501-Y.
Keduanya dianggap memiliki daya tular yang lebih kuat.
Untuk mutan Afrika Selatan, sang pemilik genom baru 501.V2, baru akan
disebut varian baru bila terdapat bukti ilmiah atas sederet
persyaratan.Dikutip dari Kompas.com (9/1/2021), Profesor mikrobiologi
seluler di University of Reading, Simon Clarke mengatakan, mutasi virus
yang ditemukan di Afrika Selatan memiliki sejumlah mutasi pada protein
spike virus. Diduga perubahan mutasi pada protein spike inilah yang
kemungkinan membuat virus menjadi kurang mempan terhadap respons
kekebalan yang dipicu oleh vaksin.Lawrence Young, ahli virologi dan
profesor onkologi molekuler di Warwick University, juga mencatat, varian
virus Afrika Selatan memiliki mutasi ganda protein spike.
2. Gejala Covid-19
Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari. Berarti, bisa jadi Anda
memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya.
Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum di atas dalam fase 14 hari,
segera periksakan diri Anda.
3. Penyebaran Covid-19
Virus corona bersifat zoonotik. Ini berarti virus pertama kali berkembang di
hewan sebelum akhirnya menyerang manusia. Ketika sudah menginfeksi
manusia, penyebaran virus corona dapat melalui droplet pernapasan.
Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan
menempel di permukaan benda atau kulit manusia. Sehingga virus akan
berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik
dengan manusia lainnya.
Sektor perbankan tidak lepas dari dampak massiv covid-19. Eksistensi perbankan di
masa pandemik harus dikawal dengan ketat agar tidak ada bank yang lumpuh bahkan
kolaps di masa pandemi covid-19. Screening resiko secara cerdas dan optimal,
dikolaborasikan dengan program khusus kreatif sesegera mungkin harus dilakukan
perbankan untuk menghadapi kondisi yang sangat tidak dapat diprediksi kapan
berakhirnya pandemi covid-19 ini. Corona virus atau yang lebih dikenal dengan covid-19
secara tidak langsung menggiring seluruh elemen dari lingkup terkecil seperti individu
atau kelompok sampai dengan lingkup besar seperti instansi atau negara untuk
mengubah perilaku dan Life Stylenya. Jika tidak segera melakukan reformasi
transformasi maka secara otomatis akan tertinggal dan habis dimakan zaman termasuk
sektor perbankan didalamnya. Bank harus terhindar dari kondisi kebangkrutan. Maka
dari itu bank harus mentransformasi mayoritas layanan menjadi digital. Cara-cara usang
seperti nasabah datang ke Bank untuk menabung, mengambil uang harus ditiadakan.
Karena di era revolusi 4.0 dan di tengah pandemi covid19 cara tersebut sudah tidak
layak dilakukan. Penyediaan platform aplikasi mobile banking menjadi sebuah
keharusan dan vital. Jasa-jasa lainnya seperti jasa customer care harus direkontruksi
ulang include tatanan dan sistem perbankannya. Berikut ini tujuh strategi yang
diharapkan perbankan dapat bertahan menghadapi pandemi covid-19 dan selama masa
transisi. Sepuluh amunisi jitu perbankan hadapi covid-19. Formula strategi khusus
perbankan yang dapat dilakukan di masa tengah pandemi covid-19 yaitu:
1. Bank harus mempunyai Road Map Penyelamatan darurat covid-19 dan pemetaan
resiko maksimal dengan tepat. Bank setidaknya mempunyai arah navigasi baru untuk
menangkal krisis imbas covid-19. Mapping para nasabah baik debitur dan kreditur
untuk proses restrukturisasi harus disegerakan supaya cashflow bank akan terjaga
setelah melakukan treatment. Langkah-langkah ini dapat ditempuh agar bank
mengetahui posisi SWOT dirinya di tengah pandemi.
2. Fokus membiayai industri baik milik negeri ataupun swasta berprospek cerah.
Bank harus menakar indusri mana yang mampu eksis dan berkembang di tengah
pandemik. Potential winner Industry di tengah pandemik antara lain telekomunikasi,
e-commerce, farmasi, alat kesehatan.
5. Maksimalkan tools meeting daring seperti zoom untuk On the Spot seperti
verifikasi jaminan kredit bisa dilakukan melalui media daring.
6. Sediakan konsultan bisnis UMKM kompeten yang berperan sebagai
pendamping bagi nasabah UMKM yang terdampak covid-19.
7. Peninjauan ulang pinjaman nasabah UMKM. Berikan libur pembayaran
kewajiban nasabah UMKM terdampak covid-19.
8. Penilaian kualitas kredit/pembiayaan kreditur berdasarkan ketepatan
pembayaran pokok atau bunga kredit.
9. Penghapusan denda nasabah terlambat bayar pokok pinjaman diyakini juga
dapat menjadi angin segar disaat seperti ini.
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Maka dari itu
pemerintah diharapkan dapat dengan serius menangani masalah-masalah yang
muncul pasca pandemi dan dengan serius menangani virus ini guna mencapai hasil
yang maksimal agar masyarakat Indonesia sejahtera adil dan makmur. Dan
diharapkan semua pihakpun dapat menajadikan karya ilmiah ini menjadi acuan
dalam menangani masalah-masalah yang muncul pasca pandemi guna
mengantisipasi masalah baru yang akan timbul.
3. Daftar Pustaka
https://kesehatan.kontan.co.id/news/ada-3-jenis-mutasi-virus-corona-ini-
perinciannya?page=all
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://covid19.go.id/
https://nasional.okezone.com/amp/2021/03/11/337/2376212/update-corona-11-
maret-2021-positif-1-403-722-orang-1-224-603-sembuh-dan-38-049-meninggal
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/12/05/strategi-indonesia-dalam-membangkitkan-
perekonomian-nasional-pasca-covid-19-sudah-siapkah-untuk-bangkit-kembali-pada-
2021/