OVERLAY LEDAKAN
Agar tidak terlihat perubahan gambar dari Dumboy.avi perlu ditutupi video ledakan . drag
footage Explode.mov ke timeline (track video2) diantara perpotongan dua footage.
a. Klik kanan di klip Explode.mov, dan pisahkan antara video dan audionya dan buang
audio di ujung kanan klip sehingga tampak sebagai berikut:
c. Untuk memasukkan klip Luci.avi ke ballon, pilih Video Effects Keying Track Matte,
drag ke klip Luci.avi. Atur parameter track mate (ke video 4) dan matikan ikon Toggle
Track Output agar ballon tidak trlihat
d. Klik Motion atur posisi dan ukuran Ballon dan klip Luci.avi di monitor previw sehingga
tampil
Kali ini akan kita bahas bagaimana membuat effect latar hitam putih dengan object
berwarna dengan memanfaatkan effect color pass di Adobe Premiere Pro tapi effect warna
yang dihasilkan adalah warna senada saja. Aturan mainnya warna yang dijadikan target
adalah warna dari kostum si objek yang harus senada, latar dan objek lain yang dijadikan
hitam putih tidak boleh sewarna dengan warna kostum si objek, berikut ini tutorialnya :
a. Import klip yang memenuhi spesifikasi diatas drag and drop ke timeline video 1
b. Lalu pada window effect - video effect - image control - color pass drag and drop di klip
tadi ke timeline video 1, klip akan menjadi hitam putih
c. Lalu pada window effect control - klik anak panah color pass ubah similarity menjadi
100 lalu klik tool color picker (tool jarum lingkaran merah gambar dibawah)
d. Gunakan Tool ini untuk menyesuaikan warna object yang diinginkan langsung di
preview window (gambar dibawah)
e. Ubah similarity menjadi 44 atau hingga mendapatkan gambar yang selaras dan
sinkron
f. Jika terdapat frame yang berwarna tidak sinkron, beri keyframe dengan mengklik
gambar stopwatch di frame tersebut pada window effect control, pada parameter
similarity, ubah angkanya hingga mendapatkan warna yg sinkron.
g. Biasanya kita memerlukan banyak keyframe untuk mendapatkan gambar yang sinkron
a. Persiapkan dua buah klip untuk latihan, atau satu buah saja namun buat menjadi 2
buah klip dengan dengan memotongnya dengan Razzor tool (C) di keyboard.
b. Drag and drop video 1 ke timeline di video 1
c. Lalu pada window effect control - video effect - Motion, klik panah motion lalu ubah
scale menjadi 35 dan rotation -9 Derajat dan position 227 - 210 (lihat gambar dibawah)
untuk position bisa langsung di geser dilayar preview
Berikut ini adalah tutorial bagaimana memfreeze frame dengan APP, lalu hasil capture
frame tersebut kita olah dengan Adobe Photoshop untuk ditambahin animasi atau untuk
lucu-lucuan (trick ini sering dipakai untuk tayangan komedi di TV atau tayangan yang
sedang ngerjain orang, atraktif bukan) berikut ini tutorialnya.
a. Langkah pertama adalah tempatkan navigation control di timeline pada frame yang
ingin kita freeze, jangan lupa seleksi dulu klip di timeline dengan mengklik klipnya
(ditandai dengan highligth warna abu)
b. Lalu pada menu bar file - export - frame klik setting untuk pilihan general - file type -
windows bitmap untuk pilihan video - 768 x 576 Pixel Aspect Ratio - Squere pixel (1.0)
OK
c. Beri nama file jgn lupa diakhiri dengan (.bmp) tanpa tanda kurung save
d. Lalu potong klip di timeline dengan razzor tool atau tekan C di keyboard, potong klip
persis di garis navigation controlnya (jangan melenceng) geser kekanan hasil potong
yang sebelah kanan untuk memberi jarak
e. Lalu buka program photosop lalu open - browsing file tadi, lakukan animasi atau frame
ini dibikin lucu sesuka hati,Ganti latar dan tambah gambar - gambar lucu tentunya
anda menguasai program photosop)
f. jika anda ingin mengubah latar, tentunya membutuhkan bidang kerja photoshop baru
agar latar transparan, Berikut ini setting parameternya gambar dibawah (wajib)
g. Setelah selesai, save as file ini sebagai file photoshop atau PSD. pada menu bar file -
save as - format : photoshop save lalu tutup program photoshop
h. Lalu pada program APP pada file - import atau control I browsing file photoshop tadi
i. Pilihan merged layer jika gambar akan ditampilkan apa adanya sesuai hasil olahan dari
photoshop pilihan choose layer jika gambar diambil perlayer, gambar animasi
tambahan diberikan effect seperti motion, scale, rotation dan lain - lain lalu OK
j. Tempatkan frame hasil olahan photoshop tadi di perpotongan klip yang tadi kita buat,
Terpanjang atau perpendek frame dengan menarik kekanan atau kekiri
k. Untuk pilihan choose layer tempatkan layer - layernya berurutan keatas di video2 dan
seterusnya, dan sesuaikan durasi dengan frame utama di video 1
l. beri animasi motion, scale, rotation, opacity atau yg lainnya sesuai keperluan (posting
menyusul)
m. Contoh gambar diatas adalah animasi yg saya buat dengan bentuk animasi kepala yg
membesar mengecil dengan mata merah dan taring merah (lucu bukan buat
mengerjai klip orang, begitulah dunia motion graphic)
a. Untuk langkah pertama kita akan membuat garis background terlebih dahulu, yaitu
pada menu bar title-new title-default still, beri judul garis latar – OK
b. pada window yang baru, klik tombol rectangle tool, lalu buat gambar rectangle
langsung dilayar preview (seperti gambar dibawah)
c. Pada window title properties gambar dibawah, centang tulisan fill (lingkaran satu) lalu
klik tombol pada lingkaran dua, pilih warna yang diinginkan, apabila masih ada garis
yang mengelilingi gambar, klik panah dikiri stroke lalu klik lagi panah dikiri inner
stroke, matikan centang dikiri tulisan inner stroke (lingkaran 3)
j. lalu drag and drop file running teks tadi dari window project ke timeline di video 3
persis diatas file garis latar, sesuaikan panjang file (durasi) dengan menariknya
kekanan
k. Coba preview hasilnya dengan menekan tombol play atau spasi
VI. MEMBUAT EFFECT WARNA LAYAR LEBAR DENGAN ADOBE PREMIERE PRO
Untuk menyamai feel warna layar lebar (terutama sistem warna ala hollywood yang
menggunakan video kamera dengan pita selolid) memang tidak mungkin dengan
menggunakan video kamera DV, namun mungkin bisa sedikit diakali dengan mengatur
komposisi warna dan pencahayaan dengan program AAP, minimal bisa mendekati (hanya
warna saja, bukan ketajaman dan kelembutan gambar). Trik ini sangat penting bagi anda
yang mungkin berniat untuk membuat film indie dan mendapatkan feel yang berbeda dari
sekedar pewarnaan natural oleh camera recorder
a. siapkan film rujukan (mummy 3, untuk latihan), film ini akan kita pakai sebagai
sampel, agar komposisi warna yang kita inginkan terarah)
b. import film mumy 3, (rename file avseq atau VOB terlebih dahulu menjadi file
mummy.MPG bila masih gagal convert dengan menggunakan program ulead video
studio menjadi VCD PAL atau DVD PAL, potong dan ambil klip yang dibutuhkan saja)
c. import klip yg akan diatur warnanya (contoh klip saya diambil siang hari) drag and
drop (klik tahan dan geser) di timeline divideo 1
d. Lalu drag and drop film mummy 3 langsung ke layar preview source, Klik tombol
window source terlebih dahulu dibagian atas
e. Untuk memudahkan pengaturan warna di effect control, Ubah layout program AAP
anda agar window program dan window source berada dibawah (lihat gambar
dibawah) tarik kebawah gambar titik-titik dipojok kiri atas window program dan
window source
l. Lalu effect fast color corrector, klik panah segitiga, cari menu saturation dibawah,
ubah menjadi 54
m. Tentunya parameter ini akan berbeda pada masing - masing klip, tergantung dari
keadaan pencahayaan masing2 klip, potong - potong terlebih dahulu klip yang akan
diatur warnanya (lihat tutorial new project dengan adobe premiere pro) disetiap
potongan diterapkan parameter yang berbeda sambil terus melihat film rujukan
n. Hasilnya seperti gambar dibawah ini
o. Kalo masih belum puas, Ubah parameter-parameter tadi hingga mendekati warna
yang diinginkan sambil terus melihat film rujukan
p. Lebih sip lagi jika anda membuat klip dengan format widescreen 16:9 namun
apabila klip sumber berformat 4:3 jangan diubah lagi menjadi 16:9 di adobe
premiere karena tidak bisa, he he (akan ada layar hitam dikiri dan kanan)
NB. Waktu render akan sangat lama sekali tergantung kemampuan komputer
masing-masing (6 jam-an lebih untuk spek komputer saya untuk klip durasi 1 jam)
karena effect warna yang diterapkan perlu diproses frame by frame, harap bersabar
OK
a. Siapkan gambar (JPG format) yang akan dipakai sebagai background (sebaiknya
gambar yang agak gelap), import klip kevideo satu, potong dengan scissor klip yang
akan diberikan effect (lihat disini penjelasan cara memotong) lalu drag (klik dan geser)
hasil potongnya ke video dua.
b. Drag lagi gambar background ke video 1, dibawah klip hasil potong tadi, lalu geser
untuk mendapatkan timing yang sesuai dengan klip hasil perpotongan tadi (gambar
dibawah)
c. Lalu pada window effect, video effect-keying-sixteen point garbage matte, drag and
drop (klik dan geser) ke klip dua.
d. Lalu pada window effect control, klik effect sixteen point garbage matte, akan ada
lingkaran - lingkaran kecil di window preview, buat bentuk seperti pecahan kaca
langsung dilayar preview dengan menggeser lingkaran - lingkaran itu (gambar dibawah)
e. agar nampak 3 dimensi beri sentuhan effect bevel alpha, pada window effect-
perspective-bevel alpha, lakukan perubahan parameter pada effect control sebagai
berikut (Gambar dibawah)
f. Agar lebih atraktif, beri sentuhan effect transisi certain pada video 1 (Pada window
effect : video transition – 3D motion – curtain) dan cube spin pada video 2 (Pada
window effect : video transition – 3D motion – curtain) drag and drop (klik dan
geser) seperti gambar dibawah
Bagi yang dikejar deadline bisa memanfaatkan titling Based on template Dengan Adobe
Premiere Pro 2.0, banyak pilihan disain yang disediakan di premiere edisi ini seperti
coorparate, education, entertainment dan lain - lain. Berikut ini tutorialnya :
Agar title lebih atraktif tambahkan sentuhan transisi, caranya sebagai berikut
a. Drag and drop title lower third 1077 dari window ke timeline video 2
b. pada timeline perpanjang durasi tilte anda dengan menariknya kekiri atau kekanan
hingga sesuai dengan durasi yg anda inginkan (gambar dibawah)
c. Lalu Drag and drop transisi pada window effect - video transition - 3D motion - cube spin
(untuk latihan), drag and drop diawal dan akhir title (gambar dibawah)
d. Untuk membuat title baru ulangi langkah - langkah diatas, atau jika ingin memakai title
ini lagi diklip berikutnya, copy paste dengan perintal control C lalu control V, jangan lupa
mengaktifkan simbol gembok pada video 1 (gambar dibawah) agar hasil copy paste video
2 tidak bertindihan dengan video 1
5. untuk mengatur posisi logo dengan mengaktifkan tanda panah pada menu bar
disamping kiri atas, atur logo anda dengan menggesernya di layar preview
6. untuk melanjutkan mengetik kembalik klik simbol (T) pada menu bar disamping kiri
atas, lalu klik lagi dilayar preview
7. setelah selesai pada menu bar diatas (gambar dibawah) klik rawl/crawl option centang
start of screen dan end of screen
3. lakukan perubahan parameter crop di effect control rigth atau left disesuaikan dengan
keadaan klip anda = 50% (sesuaikan dengan perpotongan gambar, jangan sampai
memotong gambar disebelahnya/gambar dibawah)
A. Cara mengoperasikan
Lepas penutup lensa
Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol
kunci, kemudian dorong ke atas.
Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati.
Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam. Tekan tombol start/stop kembali untuk
berhenti merekam.
B. Proses de-aktifasi handy kamera digital, dari posisi masih merekam gambar adalah :
Tekan tombol star/stop untuk mengakhiri perekaman suatu shot yang terakhir.
Tutup layar LCD
Tombol power dari posisi camera, geser ke atas disertai menekan tombol kunci menuju
posisi OFF.
Tutup kembali lensa.
C. Sudut Pengambilan Gambar (Shot)
Sudut pengambilan gambar atau camera angle adalah sudut penempatan kamera mengambil
gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa
mengahsilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan
tertentu pada gambar yang disajikan.
Normal Angle
Pada posisi normal angle,kemera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek
High Camera Angle
Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk
mengambil subyeknya.Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan
obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan
dominasi.
Low Camera Angle
Posisi kamera di baawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk
merekam agambar subyek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran
tinggi obyek, memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis.
Bird Eye View
Kamera mengambil subyeknya dari atas
Subjective Camera Angle
Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokok) yang tidak nampak dalam layer
dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter
tersebut.
Objective Camera Angle
Teknik pengambilan dimana kamera menyajikan gambar yang sesuai dengan
kenyataannya.
Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek dan menimbulkan kesan wajar.
Frog Eye
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan alas/kedudukan objek atau lebih rendah.
Over Shoulder
Pengambilan gambar dari belakang bahu
D. Bidang pandangan atau framing
Macam bidang pandangan atau framing adalah :
ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil
keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam
hubungannya dengan latar belakang.
LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan
ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas
pingang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebading dengan obyek
utama.
CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakng nampak
sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas
kepala.
E. Pergerakan kamera
Istilah-istilah gerakan kamera adalah:
a. Pan, Panning
Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau
sebaliknya. Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang
berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh.
Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
b. Tilt, Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau
sebaliknya. Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan
efek dramatis, mempertajam situasi.
Tilt up : mendongak ke atas
Tilt down : menunduk ke bawah
c. Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi
subyek.
Dolly in : mendekati subyek
Dolly out: menjauhi subyek
d. Pedestal
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang
ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Degan menggunakan teknik pedestal
up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan
Pedestal up : kamera dinaikan
Pedestal down : kamera diturunkan
e. Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek
yang sedang berjalan.
Crab left (bergerak ke kiri)
Crab right ( bergerak ke kanan)
f. Crane
Crane adalah gerakan kamera di atas katrol naik turun.
g. Arc
Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau
sebaliknya.
h. Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic,
dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang
lebar atau sebaliknya.
Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
TUGAS:
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 6 siswa, dan buatlah sebuah Film yang pembuatannya
melibatkan semua anggota kelompok, disertai denga narasi film. Film dikumpulkan dalam bentuk
avi.
VIDEO EDITING
Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing
frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan.
1. Audio digital
Kita mendengar suara karena telinga kita mengenali variasi tekanan udara yang
menghasilkan suara. Analog audio mereproduksi variasi suara dengan membuat atau
membaca variasi sinyal listrik. Sedangkan digital audio mereproduksi suara dengan
mengambil sampel tekanan suara atau level sinyal pada rate tertentu dan mengubahnya
menjadi angka. Kualitas digital audio tergantung pada sample rate dan bit depth. Sample
rate adalah seberapa sering audio level dibuat digital. Sample rate sebesar 44,1 kHz adalah
kualitas CD Audio, sedangkan CD-ROM atau internet memakai sample rate sebesar 22 kHz
atau kurang. Bit depth adalah rentangan angka yang digunakan untuk menguraikan sample
audio; 16 bits adalah kualitas CD audio. Ukuran file audio clip bertambah atau berkurang bila
kita menambah atau mengurangi sample rate atau bit depth
Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pro’s Edit View Screen
adalah:
a) Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro
b) Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat diakses
untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering dipakai
dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi delete, cut,
save, new file, undo, open, dan lain-lain.
c) Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan gelombang dan berfungsi untuk
menggulung gelombang dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya, dengan
jalan klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula digunakan untuk
memperbesar atau memperkecil tampilan gelombang, dengan cara klik kanan
pada horizontal portion bar.
d) Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan gelombang, menunjukkan besar
amplitudo dari gelombang pada setiap satuan waktu. Dengan klik dua kali pada
vertical ruler ini akan merubah format tampilan secara otomatis.
e) Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan gelombang dan berfungsi
sebagai garis waktu. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi untuk
menggulung ke depan maupun belakang. Dengan klik kanan dan tahan akan
berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil gelombang secara horisontal.
f) Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording
maupun playing suatu gelombang tunggal.
g) Organizer Window, merupakan jendela pegangan yang memudahkan dalam
pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk
menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan cara
memilih menu View>Show Organizer Window, atau tekan Alt+9.
h) Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai akhir dan panjang waktu
pemilihan serta panjang waktu total suatu gelombang.
i) Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,
stop, record, dan lain-lain.
j) Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gelombang baik
secara horisontal maupun vertikal.
k) Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang masuk
dan keluar. Untuk menampilkan level meter pilih menu View>Show Level Meters,
atau tekan Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu Option>Shows Level on Play
and Record.
l) Status Bar, menampilkan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file
properties, free resources, dan waktu.
2) Multitrack View Screen
Pada dasarnya tampilan multitrack view screen terdiri bagian-bagian yang mempunyai
fungsi relatif sama seperti pada penampang edit view screen. Perbedaan yang
mendasar adalah pada tampilan gelombang (Wave Display) pada Multitrack berupa
banyak track (disebut session), sedangkan pada Edit View hanya satu serta pada
tampilan multitrack screen mempunyai kotak Track Control.
Tampilan penampang Multitrack dapat digunakan untuk record dan play. Penampang
kerja ini juga dapat digunakan untuk editing, akan tetapi sebatas memotong dan
menghapus file. Proses edit inipun tidak bersifat tetap. Hal ini karena secara prinsip
penampang kerja Multitrack digunakan untuk melakukan proses mixing. File yang
disimpan dalam penampang kerja multitrack dalam bentuk session (.ses*). Bentuk
tampian Multitrack View Screen dapat dilihat pada gambar berikut.
Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pro’s Multitrack View
Screen adalah:
a) Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro .
b) Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat diakses
untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering dipakai
dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi delete, cut,
save, new file, undo, group, mixdown, dan lain-lain.
c) Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan session dan berfungsi untuk
menggulung session dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya, dengan jalan
klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula digunakan untuk
memperbesar atau memperkecil tampilan session, dengan cara klik kanan pada
horizontal portion bar.
d) Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan session, dengan klik kiri dan
tahan, berfungsi untuk menggulung track session. Dengan klik kanan pada
vertical ruler berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan track pada
session.
e) Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan session dan berfungsi
sebagai garis waktu dari session. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi
untuk menggulung ke depan maupun belakang tampilan session. Dengan klik
kanan dan tahan akan berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil session
secara horisontal.
f) Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording
maupun playing suatu track atau session.
g) Organizer Window, merupakan jendela peganghan yang memudahkan dalam
pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk
menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan cara
memilih menu View>Show Organizer Window, atau dengan menekan Alt+9.
h) Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai akhir dan panjang waktu
pemilihan serta panjang waktu total suatu session.
i) Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,
stop, record, dan lain-lain.
j) Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil track session
baik secara horisontal maupun vertikal.
k) Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang masuk
dan keluar. Untuk menampilkan level meter pilih menu View>Show Level Meters,
atau tekan Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu Option>Shows Level on Play
and Record.
l) Status Bar, menampilakan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file
properties, free resources, dan waktu.
m) Track Control, tertetak di sebelah kiri tampilan session, berfungsi untuk mengatur
setiap track. Jendela Track Control ini mempunyai tiga menu pengatutran utama
yaitu volume, equlisasi, dan bus property.
Arti tombol pada Track Control:
Track Name, untuk memberi nama pada track, terutama jika bekerja dengan
menggunakan banyak track. Caranya klik pada kotak kemudian ketik nama track
yang diinginkan.
Track Pan, untuk mengatur keseimbangan antara volume kanan dan kiri gelombang
pada format kanal stereo dalam track.
Track Volume, sebagai master kontrol volume suatu track.
Record Track, sebagai fungsi tombol record dari track.
Solo Track, untuk mengaktifkan salah satu yang diinginkan.
Mute track, untuk menon-aktifkan salah satu track yang diinginkan.
Kotak dialog pada di atas akan muncul bila kita membuka file baru baik di edit view
screen maupun multitrack screen. Setelah kita tentukan semua ketentuan yang ada, baru
kita tekan tombol OK.
-Buka file audio yang akan ditambah efek pada Edit View Screen.
-Pilih bagian file audio yang akan ditambah efek, dengan cara klik kiri kemudian drag
pada gelombang untuk select portion.
-Pilih efek yang diinginkan dengan cara memilih menu Effect>……., kemudian mucul
kotak menu efek seperti ditunjukkan pada gambar.
TUGAS: