Anda di halaman 1dari 3

1. a.

Skema pengelolaan limbah padat PT Multimas Nabati Asahan Serang


Section Refinery Plant dan Hydrogenation Plant. Limbah hasil proses adalah
spent catalyst nikel dan spent bleaching earth

b. Refinery

Bahan baku : Minyak Sawit, asam sitrat, asam fosfat, bleaching earth

Uraian Proses : minyak dicampurkan dengan asam fosfat dan asam sitrat
untuk dilakukan proses degumming, kemudian setelah gum terbentuk gum
yang terkumpul akan teradsorpsi ke bleaching earth

Hydrogenation

Bahan baku : Minyak sawit, gas H2, katalis nikel

Uraian proses : Minyak dalam suhu 120 C direaksikan dengan gas H2 dengan
katalis nikel sehingga akan terjadi perubahan struktur ikatan rangkap pada
karbon menjadi ikatan tunggal
c. Industri yang dapat bekerja sama dengan PT MNAS adalah industri semen.
PT Cemindo Gemilang Bayah (Semen merah putih) dapat dilakukan kerja
sama sebagai pengelola spent bleaching earth (sebagai bahan aditif) dan
limbah b3 yang lain seperti majun dan glove bekas

Untuk limbah nikel, bisa diadakan kerja sama dengan industri pengolah nikel.
PT Indoferro Cilegon dapat dilakukan kerja sama sebagai pengelola limbah
spent katalis, karena kandungan nikel yang terdapat pad spent katalis masih
tinggi sehingga dapat dimurnikan kembali sehingga nikel bisa digunakan
kembali

d. Jenis limbah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adalah limbah


domestic, seperti limbah dari palet kayu bekas. Palet kayu bekas dapat
dimanfaatkan kembali kayunya untuk dibuat bahan baku kerajinan. Selain itu,
limbah domestic besi dari sisa proses konstruksi dapat dimanfaatkan kembali
oleh masyarakat

2. a. Thickening : Bertujuan untuk mengurangi kadar air pada lumpur


Stabilization and Conditioning : Menstabilkan kandungan senyawa
organik yang terkandung di dalam lumpur
Dewatering : Mereduksi jumlah air pada lumpur
Disposal : Pembuangan lumpur setelah tidak ada kandungan air dan
senyawa organic sudah stabil
b. Thickening : Pengentalan lumpur secara gravitasi
Stabilization and Conditioning : Digestasi anaerobik, stabilisasi aerobic
Dewatering: Belt press, filter press
3. a. Sludge IPAL, majun dan glove bekas, Spent bleaching earth, sampah kota
b. Sampah dibongkar kemudian diumpankan ke incinerator. Sampah dibakar
sehingga menghasilkan panas, kemudian panas yang dihasilkan digunakan
untuk mengubah air menjadi steam dengan bantuan boiler. High pressure
steam digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga uap.
Suhu yang dibutuhkan untuk reaksi pembakaran adalah 850-900 0C. Nilai AFR
adalah 13,7 : 1
c. Energi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan substitusi untuk
bahan bakar utama dengan beberapa catatan, yaitu
- Limbah sampah disimpan di dalam bunker agar sampah memadat sehingga
memiliki heating value yang tinggi
- Penyimpanan dilakukan selama 5 hari hingga kadar air tersisa 45% baru bisa
dimasukkan ke tungku pembakaran. Setelah bahan baku siap, sebelum
menggunakan sampah pada saat startup lebih baik digunakan bahan bakar
yang lain, seperti solar/MFO/natural gas. Ketika suhu tercapai 850-900 0C,
sampah bisa dimasukkan ke insinerator

Anda mungkin juga menyukai