Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
Alamat: Jl. Jenderal Sudirman No. 30 Serang 42118 Telp. (0254) 200323-
2008849 Fax. 200022 Website: www.uinbanten.ac.id

Lembar Jawaban
Ujian Akhir Semester (UAS) GENAP
Tahun Akademik 2020-2021
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen : Verry Mardiyanto, M.A
Semester/Jurusan : 2 / Ilmu Hadis
Kelas :A
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Juli 2021
Sifat Ujian : Exam Take Home
Diserahkan Kembali : Sabtu, 10 Juli 2021, Jam 23.59
Waktu Pengerjaan : 3 Hari

NAMA MAHASISWA : Khania Salsabila


NIM : 201370006
KELAS : IH/A
*Setelah Selesai, Lembar Jawaban ini dibuat dalam bentuk PDF dan kirim ke AKUN GCR MASING-
MASING. Penamaan File dan Subjek: NAMA_NIM_KELAS_MK_UAS

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬


Jawaban : (JAWAB SECARA DETAIL DAN DISERTAI CONTOH KASUS SERTA HAL
LAINNYA YANG SESUAI DENGAN PERTANYAAN)
1. Wawasan pada pokoknya mengandung pengertian kemampuan untuk memahami cara
memandang sesuatu konsep tertentu yang direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai
dengan konsep atau pokok fikiran yang terkandung di dalamnya. pengertian kebangsaan
sebagai tindak tanduk kesadaran dan sikap yang memandang dirinya sebagai suatu
kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosiokultural yang disepakati bersama.
Berdasarkan wawasan kebangsaan itu, dinyatakan pula bahwa wawasan kebangsaan
adalah suatu wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan, dan
keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam berfalsafah berencana dan bertindak.
Wawasan Kebangsaan diberikan pengertian sebagai "sudut pandang atau cara
memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk
memahami keberadaan jati dirinya sebagai satu bangsa juga dalam memandang dirinya
dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsanya dalam lingkungan internal dan
lingkungan eksternalnya. Wawasan kebangsaan dapat memberikan jaminan atas
tercapainya kepentingan nasional baik ke dalam maupun keluar. Hal ini berarti bahwa
Wawasan Kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan
hidup bangsa, sekaligus perkembangan kehidupan bangsa dan Negara di masa depan.
Tujuan lain dari wawasan kebangsaan adalah revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai
Pancasila, serta secara khusus meredam berkembangnya penonjolan primordialisme
sempit, kesukuan, kedaerahan, dan mencegah disintegrasi bangsa. Terakhir, wawasan
kebangsaan dapat meningkatkan kualitas penangkal maya demi lestarinya bangsa.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan
manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan,
secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional
yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh
pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. [ CITATION nur06 \l 1033 ]

2. Salah satu manfaat yang paling nyata dari penerapan Wawasan Nusantara adalah
dibidang politik, khususnya dibidang wilayah.nPertambahan luas ruang hidup terebut
diatas mwngahsilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa
Indonesia mengingat bahwa minyak, gas bumi, dan mineral lainnya banyak yang berada
di dasar laut, baik dilepas pantai maupun di laut dalam, Pertambahan luas wilayah
tersebut dapat diterima oleh dunia Internasional termasuk tetangga dekat, Penerapan
wawasan nusantara di bidang komunikasi dan transportasi terlihat dengan adanya satelit
palapa dan microwave system serta adanya lapangan terbang perintis dan pelayaran
perintis, Penerapan Wawasan Nusantara di bidang ekonomi juga dapat lebih dijamin
mengingat kekayaan alam yang ada menjadi lebih dan pemerataannya dapat dilakukan
karena sarana dan prasarananya menjadi lebih baik, Penerapan di bidang Sosial-budaya
terlihat dari dilanjutkannya kebijaksanaan menjadikan bangsa Indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika merasa sebangsa setanah air, senasib sepenanggungan dan berazas tunggal
Pancasila, Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan Keamanan terlihat makin
eratnya kemanunggalan ABRI dan rakyat serta terdapatnya kesiapsiagaan untuk
menghadapi ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara, Penerapan wawasan nusantara
terutama dapat terlihat GBHN, pelaksanaan dari rencana Pembangunan Lima Tahun dan
APBN. Dalam bidang ekonomi yaitu ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar,
serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian,
danperindustrian. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalamkeadilan ekonomi. Pembangunan ekonomi harus melibatkan
partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kreditmikro dalam pengembangan
usaha kecil. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya, akan
menciptakan sikap yang mengakui, menerima dan juga menghormati segala bentuk
perbedaan atau keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta
agar tercipta juga suasana yang aman dan nyaman di negara Indonesia ini. implementasi
wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan yaitu Setiap individu
memeiliki tanggung jawab menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Merasa ancaman
terhadap satu wilayah merupakan ancaman bagi seluruh Indonesia. [ CITATION mod19 \l
1033 ]
3. Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah
nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah ini
merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan. Wawasan Nusantara
juga mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem
budaya dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia.
cerminan dari semangat persatuan itu diwujudkan dalam bentuk negara kesatuan.
Walaupun demikian, semangat negara kesatuan jangan sampai mengarah pada negara
kekuasaan, negara menguasai segala aspek kehidupan bermasyarakat termasuk
menguasai hak dan kewenangan yang ada di daerah di Indonesia. Tiap-tiap daerah
hendaknya diberi kewenangan mengatur dan mengelola sendiri dalam rangka
mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Penyelenggaraan otonomi yang dibebankan
pada setiap Kabupaten/Kota/Provinsi haruslah otonomi daerah yang bertanggung jawab
yakni, berupa perwujudan pertanggung jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan
kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh
daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi berupa peningkatan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi,
keadilan, pemerataan, serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah,
serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI Permasalahan kesenjangan
pembangunan pada era orde baru menyulut api kemarahan bagi warga yang berada di
luar Pulau Jawa. Pembangunan yang tersentralisasi di Pulau Jawa dan pembagian
keuangan yang tidak seimbang lebih banyak terpusat sehingga menumbuhkan benih-
benih disintegrasi bangsa. Era reformasi mencoba menerapkan cara desentralisasi dengan
tujuan pembangunan kesejahteraan baik secara rohani dan jasmani dapat merata.
Nantinya pembangunan yang merata ke seluruh warga Indonesia akan menumbuhkan
semangat nasionalisme dalam jiwa bangsa yang nantinya berpengaruh pada keutuhan
NKRI. Penyelenggaraan otonomi daerah merupakan salah satu pengamalan Pancasila sila
ke 5, yakni mewujudkan keadilan sosial. Pada masa orde baru yang hanya mempercayai
sumber daya manusia (SDM) dari Pulau Jawa untuk mengelola daerah-daerah di
Indonesia. Bahkan, dalam pikiran orang luar Jawa sudah ter-mindset “orang Jawa pintar-
pintar”, sehingga kebanyakan yang duduk di pemerintahan daerah bukan orang asli
daerah tersebut melainkan banyak yang dari Jawa. Dengan adanya otonomi SDM di luar
Pulau Jawa diberi kewenangan dan tanggung jawab untuk mengelola daerahnya sendiri
untuk mewujudkan kesejahteraan wilayahnya dan warganya. Tidak dapat dipungkiri
bahwa hanya orang-orang yang asli dari daerah tersebut yang mengelola daerahnya
dengan sebaik-baiknya, tentunya mewujudkan kesejahteraan yang diimbangi dengan
kelestarian kearifan lokal di masing-masing daerah. Pada akhirnya, otonomi daerah tidak
bertentangan dengan visi Wawasan Nusantara. Otonomi atau desentralisasi adalah cara
atau strategi yang dipilih agar penyelenggaraan NKRI dapat menciptakan pembangunan
yang berkeadilan dan merata di seluruh wilayah tanah air. Pengalaman penyelenggaraan
bernegara yang dilakukan secara tersentralisasi justru banyak menimbulkan ketidakadilan
di daerah. Keadilan adalah prasyarat bagi terwujudnya persatuan bangsa dan keutuhan
wilayah sebagaimana hakekat Wawasan Nusantara. Suatu negara yang berusaha untuk
menciptakan keadilan bagi warga negaranya maka warga negara tersebut akan mencintai
tanah airnya sehingga setiap warga negara mempunyai kesadaran untuk menjaga
keutuhan NKRI.
4. Berlakunya supremasi hukum (hukum menempati kedudukan tertinggi semua orang
tunduk pada hukum),sehingga tidak ada kesewenang-wenangan. Perlakuan yang sama di
depan hukum bagi setiap warga negara.Terlindunginya hak-hak manusia oleh Undang-
Undang Dasar serta keputusan-keputusan pengadilan. Perlindungan Konstitusional,
Peradilan atau badan-badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak, Pemilihan Umum
yang bebas, Kebebasan menyatakan pendapat, Kebebasan berserikat/berorganisasi dan
beroposisi, Pendidikan kewarganegaraan. Dari syarat-syarat tersebut jelaslah bahwa
independensi Kekuasaan Kehakiman merupakan salah satu pilar pokok, yang apabila
komponen tersebut tidak ada, maka tidak bisa berbicara lagi tentang negara hukum.
Dalam posisi ini, jelas peran lembaga peradilan sangat menentukan, bilamana ia mampu
menunjukkan kinerjanya sebagai pilar negara hukum yang diharapkan masyarakat.
independensi peradilan merupakan kunci utama yang menentukan wajah hukum.
Sedangkan Independensi peradilan ditentukan oleh model kinerja hakim Makna
pentingnya independensi badan- badan peradilan dan kekuasan kehakiman secara
universal telah diterima dan ditekankan dalam berbagai instrumen hukum internasional.
5.

Anda mungkin juga menyukai