Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA KOGNITIF PERAWAT DALAM PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Wentri Siska Veronika Hutagalung/ 181101095


wentrihutagalung@gmail.com

Absrak
Latar Belakang: Fase ini kelihatan nya akan menjadi fase yang paling sedaer hana untuk
dilakukan akan tetapi jika dilihat lebih dalam selama fasse ini anda harus berfikir
serius. Tujuan: mengetahui bagaimana pentingnya kognitif perawat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan di rumah sakit.Metode: menggunakan tehnik literature reviuw
dimana menggunakan penelusuran buku teks, buku reffeerensi, jurnal dan e.book (10 tahun
terahir) Hasil: adanya hubungan dari kongnitif perawata dengan pelaksanaan asuhan
yang di berikan.Pembahasan: Keterampilan yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah
keterampilan kognitif, keterampilan interpersonal, dan keterampilan psikomotor.Keterampilan
kognitif mencakup pengetahuan keperawatanyang menyeluruh Kesimpulan: Dari kajia ini
dapat disimpulakn bahwa kongnitif seorang perawat adalah keterampilan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan.
Kata kunci: Pelaksanaan, kognitif, perawat.

Latar Belakang
Pelaksanaan asuhan keperawatan adalah fase pross keperawatan dimana rencana
di terapkan dalam tindakan. Fase ini kelihatan nya akan menjadi fase yang paling sedaer
hana untuk dilakukan akan tetapi jika dilihat lebih dalam selama fasse ini anda harus
berfikir serius. Masalah kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan adalah adanya
jumlah perawat yang berpendidikan tinggi, kemampuan yang tidak memadai,
banyaknya perawat yang kasar (kurang ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam
menghadapi pasien.
Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.(UURI NO.38 Tahun 2014). Pengetahuan perawat juga di pengaruhi
oleh ,masa kerja hal ini dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang karena
masa kerja sejalan dengan pengalaman yang merupakan salah satu sumber pengetahuan.
Implementasi dari rencana membutuhkan suatu kombinasi dari keterampilan
berfikir, keterampilan psiko motor , dan keterampilankomunikasi,. Keterampilan ini
juga melibatkan penilaian yang berkesinambunganmengenai situasi.

Tujuan
Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pentingnya kognitif
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di rumah sakit.

Metode
Kajian ini menggunakan tehnik literature reviuw dimana menggunakan
penelusuran buku teks, buku reffeerensi, jurnal dan e.book (10 tahun terahir) dengan
system literature review yaitu dengan menganalisis mengeksplorasi, dan kajian bebas
dengan menggunakan kata kunci pelaksanaan kognitif, perawat.
Hasil
Dari hasil literature review di dapatkan bahwa adanya hubungan dari kongnitif
perawata dengan pelaksanaan asuhan yang di berikan. Dari junal pertama yaitu
gambaran kemampuan berpikir kritis perawat primer dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Sudono Bambang. Tahun 2017. Hasil
penelitian menunjukkan prosentase terbanyak adalah responden berjenis kelamin wanita
(76,2%), memasuki usia dewasa awal (71,4%), berpendidikan DIII Keperawatan
(71,43%), memiliki masa kerja 5-10 tahun (66,7%), tidak memiliki sertifikat terkait
pelatihan perawatan intensif (90,5%). Hasil uji chi square dan spearman ranks
menunjukkan ada hubungan antara kompetensi dengan kemampuan berpikirkritis (p
value=0,035).
Jurnal kedua Hubungan Tingkat Kognitif Perawat tentang Caring dengan
Aplikasi Praktek Caring di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Prabowo, Bagus Setyo.Tahun 2014. Didapatkan hasil bahwa tingkat kognitif perawat
tentang caring dengan aplikasi praktek caring menggunakan uji chi-square dengan
tingkat signifikansi α 5%. Anasisis data deskriptif tingkat kognitif perawat tentang
caring menunjukkan bahwa 26 perawat (56,5%) memiliki tingkat kognitif baik dan 20
perawat (43,5%) memiliki tingkat kognitif kurang baik. Aplikasi praktek caring
menunjukkan 23 perawat (50,0%) berperilaku caring dan 23 perawat (50,0%)
berperilaku kurang caring. Hasil penelitian menunjukkan p value = 0,037 dengan
tingkat signifikansi α 5%, dengan demikian Ho ditolak, yang artinya ada hubungan
antara tingkat kognitif perawat tentang caring dengan aplikasi praktek caring di ruang
rawat inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso .

Pembahasan
Pelaksanaan merupakan realisasi rencana tindakan yang dibuat untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan juga
meliputi pengumpulan data yang berkelajutan, mengopserfasi respon klien selam dan
sesudah pelaksanaan tindakan , serta menilai data yang baru.
Keterampilan yang dibutuhkan dalam tahap ini dalah keterampilan kognitif,
keterampilan interpersonal, dan keterampilan psikomotor.Keterampilan kognitif
mencakup pengetahuan keperawatanyang menyeluruh . Pada keterampilan ini perawat
harus mengetahui alasan untuk setiap tindakan teurapetik yang akan
dilakukan,memahami respon fisiologis, psikologis normal, dan abnormal,mampu
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pemulangan klien, dan perawat harus
mengetahui aspek-aspek promotifkesehatan pasien serta kebutuhan pasien akan
penyakitnya.
Keterampilan interpersonal penting dilakuka pada setiap tindakan keperawatan
yang efektif. Keterampialn ini perawat harus mampu berkomunikasi dengan jelas
kepada klien keluarga dan dan anggota tim kesehatan lainnya. Kemampuan
keterampilan ini memungkin kan perawat mempunyai perspektif terhadap komunikasi
verbal dan nonverbal klien.
Keterampilan psikomotor mencakup kebutuhan langsung terhadap pasien, sperti
perawatan luka, pemberia injeksi, pengisapann lender dan lain sebagainya. Dalam
halnya keterampilan baru, perawat mengkaji tingkat kompetensi mereka serta dapat
meninjau tingkat kompetensi mereka dan dapat memastika klien mendapat tindakan
yang aman.
Dalam tahap ini faktor yang mempengaruhi yaitu kemempuan intelektual,
menilai data baru, kreatifitas dan inovasi, penyesuaian selama berinteraksi dengan
klien , kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan menjamin keamanan dan
kenyamanan dan efektivitas tindakan.

Kesimpulan
Dari kajia ini dapat disimpulakn bahwa kongnitif seorang perawat adalah
keterampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Dimana kognitif adalah
penyetahuan perawat secara menyeluruh dikarenakan dalam pelaksanaan tindakan
perawat harus memiliki alas an untuk setiap intervensi yang di berikan.

Referensi

Kozier, Erb, Berman, Snyder. (2016). Buku Ajar Fundamental Keperawatan


Konsep, Proses & Praktik. Jakarta : EGC

Lumi, W. (2016). Analisis Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang


Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Mandagi.
(2015).Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam
Menerapkan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Bethesda
GMIMTomohon. Jurnal e-Biomedik, 3(3)

Mundakir, Wulandari, Y., & Mukarromah, N. (2016).Pendekatan Model Asuhan


Keperawatan Holistik Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Keselamatan
Pasien Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah (1)

Muninjaya. (2011). Manajemen mutu pelayann kesehatan. Jakarta: EGC.


Nasir, A. (2009). Komunikasi Dalam Keperawatan Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba
Medika.
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam praktik Keperawatan.
Jakarta: Salemba Raya.
Parulian, Hinsa. (2014). Pengaruh Kompetensi Dan Komunikasi Interpersonal
Terhadap Kinerja Perawat. Journal Idea Nursing, 5(3), 70-79.
Potter, A.P., dan Perry, G.A., 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktek, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Prabowo, Bagus Setyo.(2014). Tingkat Kognitif Perawat tentang Caring dengan


Aplikasi Praktek Caring di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi
Bondowoso. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol 2. (1)

Rachmania, D. (2016). Pengembangan Instrument Diagnosis & Intervensi


Keperawatan Berbasis Standardized Nursing Language (NANDA-I,
NOC, NIC). Jurnal Ners, 11(2)
Sudono Bambang. (2017). gambaran kemampuan berpikir kritis perawat primer dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Islam Surakarta. Jurnal Ilmu
Keperawatan Indoensia 10(1).

Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Perawat Dalam Pembinaan Etika Perawat


Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas Asuhan Keperawatan. IKESMA

Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember. University Press

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jember: University Press

Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Professional. Jakarta:Trans


Info Media
Tarwoto, W. (2006). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai