Edu Geography
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo
Abstract
___________________________________________________________________
This research aims to (1) Assess spatial spatial pattern (2) Assess spatial process (3) Assess sptatial
structure (4) Assess trends of constructed land (5) Produces books nonteks urban sprawl phenomenon
of Jabodetabek. Object of research is the urban sprawl. Analysis of the data used is GIS map analysis
and qualitative descriptive. The result of this research is (1) Land use change in Jabodetabek area
shows an increase of 6% of constructed land for 16 years, then the spread of urban areas to grow
following the existence of a network roads, the study in terms of urban sprawl process Jabodetabek
included into the type of ribbon development. The tendency of the development of land is built to the
south of the Bogor city. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage
of 81.6% with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus nonteks book preserving the
urban sprawl phenomenon of Jabodetabek decent used as the enrichment of knowledge and can be
used as teaching materials geography.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6684
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
53
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
54
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
55
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
terlihat jelas bahwa arah pertumbuhan sprawl ribbon development, tipe ini menunjukan
membentuk garis terstruktur. Pola spasial ini ketidakmerataan perembetan areal kekotaan di
sangat dipengaruhi oleh keberadaan Jalan utama. semua bagian sisi-sisi luar dari pada daerah kota
utama.
Ditinjau dari prosesnya urban sprawl di Kendala-kendala fisikal merupakan
Jabodetabek ini merupakan jenis termasuk tipe kendala dominan pembentuk pola ini.
56
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
57
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
mata angin yaitu timur, tenggara, selatan, barat Dari data di atas menunjukkan bahwa luas
daya, barat, barat laut, utara, dan timur laut. lahan terbangun berdasarkan arahnya memiliki
luas lahan terbangun tertinggi yaitu kearah timur
Tabel 3 Jarak perkembangan lahan sebesar 26.78% meliputi Kotamadya Jakarta
terbangun dari pusat kota Timur, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Arah Jarak dari pusat kota
Aspek sosial urban sprawl (6)
10 20 30 40 50 60
Aspek sosial dalam urban sprawl berkaitan
Timur V dengan jumlah penduduk Tahun 2000-2010
jumlah penduduk Jabodetabek mengalami
Tenggara V V peningkatan dari sebelumnya pada tahun 2000
Selatan V sebesar 21.189.709 Jiwa menjadi 28.064.855 jiwa
artinya terjadi pertambahan jumlah penduduk
Barat Daya
sebesar 6.875.146 jiwa, kemudian tahun 2010-
Barat V 2017, jumlah penduduk Jabodetabek tahun 2017
Barat Laut berjumlah 27.557.994 jiwa angka tersebut
menunjukan penurunan jumlah penduduk
Utara V sebesar 506.861 jiwa di wilayah Jabodotabek.
Timur Laut Wilayah yang mengalami penurunan jumlah
penduduk dari rentang waktu tahun 2010-2017
Sumber: Pengolahan Data, 2017
adalah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Tangerang, Kota Depok, Kota
Hasil menunjukan lahan terbangun terjauh
Tangerang dan Kota Tangerang selatan.
yaitu menuju ke arah selatan atau Kota Bogor
dengan jarak 60 Km yang dihitung dari titik pusat
Penyusunan buku nonteks (7)
kota, yakni Monumen Nasional (Monas),
Analisis buku nonteks oleh guru,
pergerakan lahan terbangun ini terus bergerak
dilakukan dengan menentukan kelayakan buku
menuju Kabupaten Cianjur, hal ini sangat
nonteks dengan cara jumlah skor pada butir
berkaitan dengan rencana mengintegrasikan
penilaian dijumlah dan dicari rata-rata skornya
Jakarta dalam rencana besar yang baru saja
kemudian dikonversikan dalam bentuk
ditetapkan dalam peraturan presiden No. 54
persentase. Persentase yang diperoleh kemudian
tahun 2008 menegnai penataan ruang kawasan
dideskripsikan menggunakan kalimat deskripsi
Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak
kriteria kelayakan. Berikut merupakan penilaian
dan Cianjur (Jabodetabekpunjur)
berdasarkan kriteria kelayakan menurut Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Tabel 4 Luas perkembangan lahan
terbangun Jabodatebek
Tabel 4 Kriteria penilaian kelayakan buku
Arah Luas Lahan Terbangun
nonteks
Ha %
Penilaian
Timur 68.950 26.78%
Layak
Tenggara 26.933 10.46% Tidak
Selatan 17.222 6.69% Predikat Predikat Layak
Barat Daya 16.113 6.26% Sangat Baik Baik Skor < 55
Barat 50.334 19.55% Skor ≥ 85 55≤ Skor
< 85
Barat Laut 21.889 8.50%
Utara 47.732 18.54%
Timur Laut 8.317 3.23% Hasil guru terhadap penilaian semua aspek
Total Luas 257.490 100.00% dalam buku nonteks dapat dilihat pada tabel 5.
58
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
Tabel 5 Hasil Penilaian guru terhadap Hasil validasi oleh guru terhadap buku
kelayakan buku nonteks nonteks judul “Fenomena Urban Sprawl
Skor Jabodetabek” pada aspek materi/isi memiliki
No Aspek Persentase Kriteria rata-rata persentase 85% yang menunjukan
(%) kriteria layak dengan predikat sangat baik aspek
Materi/Isi penyajian rata-rata persentase 95% yang
1 85 Layak menunjukan kriteria layak dengan predikat
(∑A)
Penyajian sangat baik, aspek kebahasaan memiliki
2 95 Layak persentase 90% dengan kriteria layak dan
(∑B)
Kebahasaan menunjukan predikat sangat baik, aspek
3 90 Layak
(∑C) kegrafikan memiliki rata-rata persentase 90%
Kegrafikan yang menunjukan kriteria layak dengan predikat
4 90 Layak
(∑D) sangat baik. Hasil penilaian guru terhadap tingkat
Sumber: Data Primer, 2017 kelayakan buku nonteks dapat dilihat pada tabel
6.
1 SMA Negeri 110 Jakarta G-1 9.25 Layak dengan predikat sangat baik
Berdasarkan tabel 5 hasil penilaian tingkat 2. Proses Keruangan: Perubahan luas lahan
kelayakan buku nonteks Fenomena Urban Sprawl terbangun tahun 2000-2017 mengalami
Jabodetabek diketahui bahwa rata-rata guru dari peningkatan pertambahan luas lahan
tiap sekolah menyatakan buku nonteks layak. terbangun sebesar 6% Kabupaten Bogor
Satu sekolah menyatakan buku nonteks layak mengalami pertambahan terbesar dalam
dengan predikat sangat baik, sedangkan dua rentang tahun 2000-2010, kemudian pada
sekolah lainnya menyatakan layak dengan tahun 2010-2017 Kabupaten Tangerang
predikat baik. yang menempati pertambahan luas lahan
tertinggi.
SIMPULAN 3. Struktur Keruangan: Sebanyak 1504
Kelurahan di Jabodetabek 80% adalah
Berdasarkan hasil penelitian dapat kawasan perkotaan dan 20% adalah
disimpulkan sebagai berikut kawasan pedesaan.
1. Pola sprawl di Jabodetabek ini mengarah 4. Arah perkembangan lahan terbangun di
kepada tipe ribbon development perembetan Jabodetabek yakni mengarah ke selatan
tipe ini berkembang mengikuti jaringan yakni ke kota Bogor menuju Kabupaten
transportasi sehingga transportasi Cianjur dengan jarak 60 Km dari pusat kota
memegang peranan yang sangat penting 5. Faktor yang menjadi penyebab urban sprawl
dalam proses perembetan jenis ini. di Jabodetabek ditinjau dari aspek sosial
berkaitan dengan pertumbuhan penduduk
59
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
yang tinggi sehingga berimbas terhadap Tangerang. Jakarta. Skripsi. Universitas Syarif
tingkat kepadatan penduduk baik melalui Hidayatullah
kelahiran ataupun migrasi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No 2 Tahun 2008 Buku (Jakarta
6. Tingkat kelayakan penilaian guru pada
Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
aspek materi/isi menunjukan skor 85 yaitu
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
kriteria layak dengan predikat baik, aspek Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013
penyajian dengan skor 95 yang menunjukan Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
kriteria layak dengan predikat sangat baik, Kurikulum Sekolah Menengah
aspek kebahasaan dengan skor 90 Atas/Madrasah Aliyah.
menunjukan kriteria layak dan menunjukan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
predikat baik, serta aspek kegrafikan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
menunjukan skor 90 dengan kriteria layak Tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
dan menunjukan predikat sangat baik,
Departemen Pendidikan Nasional, Panduana
sehingga seluruh penilaian oleh guru
Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta:
dengan rata-rata skor 81.6 menunjukan Direktorat Pembinaan Sekolah Menenah Atas,
bahwa Buku nonteks berbasis geografi 2008).
dengan judul Fenomena Urban Sprawl Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Penilaian Buku
Jabodetabek layak digunakan Nonteks Pelajaran, (Jakarta : Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud,2012)
DAFTAR PUSTAKA diakses 7 Mei 2015.
Sitorus, Jansen. 2004. Analisis Pola Spasial Penggunaan
lahan dan suburbanisasi di kawasan Jabodetabek
Azzam, Muhamad. 2014. Karakteristik Pemekaran Kota
periode 1992-2000. Tesis. Institut Pertanian
Bogor Dan Evaluasinya Terhadap Pola Ruang.
Bogor
Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Suharyono. 1994. Pengantar filsafat Geografi: Direktorat
Badan pusat statistik Kota Jakarta. 2017. Statistik
Jendral Pendidikan tinggi dan departemen
Daerah Provinsi Jakarta: Badan Pusat Statistik
pendidikan dan kebudayaan
Nasional
Sutanto. 1994. Pengindraan Jauh. Yogyakarta: Gadjah
Daldjoeni, N. 2014. Geografi Desa Kota. Yogyakarta:
Mada University
Ombak
Wahyuni.2012. Pola Keruangan permukiman kumuh kota
Farisul, Hanief dan Santy Paula Dewi. 2004. Pengaruh
depok. Skripsi. Universitas Indonesia.
urban sprawl terhadap bentuk kota semarang
Wicaksono, Avid.2011. Faktor dominan pembentuk
ditinjau dari perubahan kondisi fisik kelurahan
struktur kota di wilayah Jabodetabek. Skripsi.
meteseh kecamatan Tembalang. Semarang. Jurnal
Universitas Indonesia
Ruang Vol .2. No. 1.
Yunus, Hadi Sabari. 2008. Dinamika wilayah Peri Urban
Kustiawan, 2016. Perencanaan kota. Jakarta:
Determinan Masa Depan Kota. Yogyakarta:
Universitas Terbuka
Pustaka Pelajar
Munib, Achmad dkk.2011. Pengantar ilmu pendidikan.
Yunus, Hadi Sabari. 2005. Manajeman Kota.
Semarang. UPT Unnes Press
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mustofa.2016. Karaktteristik spasial urban sprawl
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi penelitian
kecamatan Pontianak utara. Pontianak. Jurnal
wilayah kontemporer. Yogyakarta: Pustaka
pendidikan sosial Vol 3. No.1
Pelajar
Najid, Annisah Aynun.2015. Pengembangan buku
Yunus, Hadi Sabari. 1999. Struktur Tata Ruang Kota.
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
60
Anisa Ulul Asmi / Edu Geography 6 (1) (2018)
61