Materi DHF

A. Pengertian
Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui
gigitan nyamuk. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spasies aedes
aegepty dan pada tingkatan lebih rendah aedes albopictus. Penyakit ini tersebar luas diseluruh
daerah tropis dengan varian lokal dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan, suhu, dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan (WHO, 2015).
B. Etiologi
1. Virus dengue
Virus dengue termasuk kelompok arbivirus B, yaitu arthropod-bornevirus/virus yang
disebabkan antropoda. Virus ini termasuk genus flavivirus dan family flavividae, dapat
berkembang bika dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik berasal dari sel-
sel arthropoda misalnya sel aedes arbovirus (Susilawati, 2015).
2. Vektor
Nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus merupakn vektor penularan virus dengue
dan penderita kepada orang lain melalui gigitan nyamuk tersebut. Nyamuk aedes aegepty
berkembang biak pada genangan air yang terdapat dalam rumah mauoun lubang-lubang
luar rumah (Soedarto, 2012).
C. Tanda dan Gejala
1. Diawali dengan
a) Demam yang tinggi 2-7 hari
b) Badan lemah
c) Nyeri lambung
2. Hari selanjutnya
a) Ujung tangan/kaki dingin
b) Bintik-bintik merah di kulit
c) Hidung berdarah
d) Gusi berdarah
3. Bila bertambah parah :
a) Muntah-muntah
b) Berak darah
c) Gelisah / berkerngat dingin
d) Pingsan, sampai meninggal (Masriadi, 2017).
D. Tindakan pertama
1. Beri penderita banyak minum
2. Kompres dingin saat panas tinggi
3. Istrahat / tidur selama panas berlangsung
4. Segera bawa ke dokter atau puskesmas terdekat (Susilawati, 2015)
E. Cara Pencegahan
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memutuskan mata rantai siklus
hidup nyamuk pada fase nyamuk dewasa dan fase larva (hidup di air).
Usaha pencegahan dapat berupa :
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu :
a) Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari
jentik nyamuk Aedes Aegypty.
b) Membakar, mengubur atau membuang kaleng bekas, botol bekas, tempurung dan
sampah lain yang dapat digenangi air sehingga tidak menjadi tempat bersarang
nyamuk Aedes Aegypty
3. Jangan biarkan semak-semak dan halaman tidak terurus
4. Bersihkan selokan agar dapat mengalir dengan lancar (jangan biarkan selokan tergenang)
5. Bersihkan bak mandi setiap minggu dengan sikat
6. Tidak membiarkan kain-kain/baju tergantung
7. Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan)
8. Berikan tutup pada tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk
9. Pasang kawat nyamuk pada lobang angin.
10. Pakai kelambu saat tidur, terutama pada siang hari
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Uji touniquet
Untuk menguji ketahan kapiler darah dengan mengenakan pembendungan pada vena
sehunggan darah menenakan dinding kapiler.

Sistole + Diastole = x mmHg

2

2. Hb, Kadar Hb pda hari pertama biasanya normal/sedikit menurun. Tetapi kemudian
kadaranya akan mengkuti peningkatan monskonsentrasi.
3. Hematokrit, nilainya akan meningkat pada hari ketiga dan makin meningkat sesuai
proses perjalanan penyakit.
4. Trombosit, pada penderita DBD terjadi trombositpenia.
G. Tempat bersarangnya nyamuk aedes aegepty
1. Di dalam rumah
a) Tempayan
b) Bak mandi
c) Drum
d) Tempat minum burung
e) Pakaian yang tergantung
2. Di luar rumah
 a) Tempat penampungan air terbuka
b) Kaleng dan botol bekas
c) Potongan bambu yang berisi air

Daftar Pustaka
CDC. Dengue (2009). Freduntly Asked Questions. Centers Of Disease Control and
Prevention.
WHO (2015). Dengue Hemoragic Fever : Diagnosis, Treatment, Prevention and Control.
Geneva.
Susilawati, D. (2015). Hubungan antara Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan
Kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten
Batang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).
Soedarto (2015). Aktivitas Larvasida Ekstrak Metanol Buah Pare Tehadap Aedes Aegepty.
FK Universitas Sriwijaya.
Masriadi, H (2017). Epideiologi Penyakit Menular. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.