Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR MANAJEMEN YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEPUASAN KERJA DOKTER

Diajukan sebagai tugas Metodologi Penelitian


Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Oleh:

SYNTIA MELANTIKA
NIM : 2005018

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2020/2021
Topik Penelitian : Faktor Kepuasan Kerja Dokter
Rumusan Masalah : Faktor Manajemen yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Dokter
Pohon Permasalahan :

Income RS Menurun Motivasi Kerja Menurun Kerugian Finansial

Analisis Faktor – Faktor Manajemen yang EFFECTS


Berhubungan dengan Kepuasan Kerja
CAUSES
Dokter

Kompensasi / Jasa
Kepemimpinan Lingkungan Kerja
Dokter

Gaji Promosi Tanggapan Dukungan


Sarana
prasarana Beban Kerja
Kebersihan Struktur Kerja
Kenyamanan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan instansi layanan kesehatan yang memiliki manajemen yang
kompleks yaitu terdiri dari berbagai jenis profesi. Dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat terdapat etika profesi dan norma-norma tertentu yang harus dipatuhi dalam
penyelenggaraanya. Adapun misi utama dari instansi layanan kesehatan ini adalah memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Berdasarkan undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Umum, memiliki
tugas untuk melaksanakan berbagai upaya kesehatan untuk masyarakat dengan mengutamakan
upaya kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh dengan menyertakan upaya
promotive dan preventif.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka rumah sakit memiliki fungsi layanan utama yaitu :
1) Pelayanan Rawat Jalan, 2) Pelayanan Rawat Inap, 3) Pelayanan Penunjang Medik seperti :
Farmasi, Laboratorium Radiologi, dan Gizi. 4) Pelayanan Penunjang Umum meliputi manajemen
dan administrasi rumah sakit.
Melalui rumah sakit, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Peningkatan dan perkembangan
tersebut telah terlihat dengan melengkapi beberapa fasilitas penunjang di rumah sakit (Suparto,
2012)
Dalam pelayanannya, pasien atau penerima jasa layanan kesehatan merupakan sumber
pendapatan utama rumah sakit. Sehingga rumah sakit harus memiliki strategi untuk mampu
bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya operasional dan disertai adanya kompetisi
mengenai kualitas layanan jasa.
Di rumah sakit, ujung tombak layanan kesehatan tidak terlepas dari adanya peran penting
profesi dokter sebagai leader dalam penentu masalah kesehatan pasien. Dokter berperan penting
dalam membangun citra rumah sakit, sebagai garda terdepan dokter berkolaborasi dengan profesi
perawat dalam usaha pemulihan kesehatan pasien (Aditama, 2012).
Dokter merupakan tenaga kesehatan utama di rumah sakit yang memegang peranan penting.
Kinerja dokter sangat menentukan bagaimana kelanjutan instansi layanan kesehatan ini dimata
masyarakat. Hal ini terbukti bahwa pasien yang berkunjung ke rumah sakit memiliki tujuan untuk
berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan serta mendapatkan penyelesaian mengenai masalah
kesehatannya (Santoso & Soeroso, 2010).
Rumah sakit sebagai instansi layanan kesehatan yang memberikan jasa pelayanan kesehatan
kepada pasien, dan menghasilkan jasa pelayanan (Sabarguna, 2009).
Dengan adanya keterikatan tersebut, citra rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja individu yang
terdapat didalamnya. Sementara kinerja individu erat kaitannya dengan kepuasan kerja yang
dirasakan selama bekerja. Berbanding lurus dengan kepuasan kerja dokter yang sangat
dipengaruhi oleh pekerjaan itu sendiri. Bila pekerjaan tersebut menimbulkan rasa aman, maka
dokter akan bekerja secara produktif (Cue & Gerasimos, 2007).
Beberapa studi terdahulu juga menunjukkan bahwa adanya perkembangan dari faktor
kepuasan kerja dokter. Hal tersebut berkembang mulai dari dipengaruhi oleh besarnya jasa atau
kompensasi yang diterima (Meliala & Utarini, 2016; Masyita, 2008). Selain itu termasuk
didalamnya kondisi lingkungan kerja baik dari sarana prasarana, kebersihan, struktur kerja itu
sendiri, hubungan dengan rekan sejawat, kemudian adanya feed back berupa penghargaan atau
promosi dari pimpinan di rumah sakit (Fauziah Djafar et al., 2013; Judge et al., 2013; Suheriyono,
2017).
Oleh karena itu berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu dalam latar belakang diatas
maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Manajemen
yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Dokter”.

1.2 Tujuan Penelitian


- Tujuan Umum
Tujuan umum dalam permasalahan ini adalah untuk mengetahui faktor manajemen yang
berpengaruh terhadap kepuasan kerja dokter.

- Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan kompensasi / jasa dokter dengan kepuasan kerja dokter
2. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan dengan kepuasan kerja dokter
3. Untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja dokter
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Rumah Sakit
Dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2009 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
Di dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 340 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, dijelaskan rumah
sakit dibedakan menjadi 2 yakni rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Yang dimaksud dengan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit. Sedangkan yang disebut rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ atau jenis penyakit.
Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum
adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.Berdasarkan kelasnya rumah sakit
umum dikatedorikan ke dalam 4 kelas mulai dari A,B,C,D dimana untuk yang membedakan keempat
kelas tersebut adalah sebagai berikut : a. Pelayanan medis b. Pelayanan dan asuhan keperawatan c.
Pelayanan penunjang medis dan non medis d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan e.
Pendidikan, penelitian dan pengembangan f. Administrasi umum dan keuangan.
Keempat kelas rumah sakit umum tersebut mempunyai spesifikasi dan kemampuan yang berbeda
dalam kemampuan memberikan pelayanan kesehatan, keempat rumah sakit tersebut diklasifikasikan
menjadi: a. Rumah Sakit tipe A merupakan rumah sakit tipe teratas yang merupakan rumah sakit pusat
dan memiliki kemampuan pelayanan medik yang lengkap. Rumah sakit umum tipe A sekurang-
kurangnya terdapat 4 pelayanan medik spesialis dasar yang terdiri dari: pelayanan penyakit dalam,
kesehatan anak, bedah dan obstetri dan ginekologi. b. Rumah Sakit tipe B merupakan rumah sakit
yang masih termasuk dalam pelayanan kesehatan tingkat tersier yang lebih mengutamakan pelayanan
sub spesialis. Juga menjadi rujukan lanjutan dari rumah sakit tipe C. c. Rumah Sakit tipe C adalah
rumah sakit yang merupakan rujukan lanjutan setingkat diatas dari dari pelayanan kesehatan primer.
Pelayanan yang diberikan sudah bersifat spesialis dan kadang juga memberikan pelayanan
subspesialis. d. Rumah Sakit tipe D merupakan rumah sakit yang menyediakan pelayanan medis dasar,
hanya sebatas pada pelayanan kesehatan dasar yakni umum dan kesehatan gigi. Mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medis paling sedikit 2 pelayanan medis dasar.
Rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit pendidikan dan non pendidikan. Rumah sakit
pendidikan sendiri dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu 1. Pusat ilmu kesehatan pada
Universitas besar yang mengadakan penelitian - penelitian Ilmu Kesehatan Dasar. Pusat ilmu
kesehatan ini memiliki visi mendidik terutama untuk penelitian dan pendidikan 2. Rumah sakit
pendidikan yang mengadakan tiga atau lebih program kedokteran spesialis. Rumah sakit ini lebih
mementingkan pelayanan pasien dari pada pendidikan dan penelitian. Setiap rumah sakit memiliki
lingkungan dan atmosfir keorganisasian yang berbeda tergantung visi, misi, nilai - nilai, dan filosofis
yang dianutnya. Oleh karena itu dokter yang sama bisa memiliki perilaku yang berbeda pada saat
bekerja di suatu rumah sakit yang tertentu yang memiliki visi dan misi, nilai-nilai, dan filosofi yang
berorientasi profit dan pada saat bekerja dirumah sakit pemerintah yang bersifat non profit.

Perilaku dokter akan sangat bergantung pada berbagai hal, misalnya sifat individu, pengaruh
lingkungan hidup, nilai - nilai pribadi atau nilai kelompok yang dianutnya, sistim kompensasi, dan
lingkungan organisasi tempat dokter tersebut bekerja. Panduan Etik Perilaku Pelayanan Kesehatan
yang disusun oleh The American Hospital Assosiciation dan berlaku sejak tahun 1973, diatur pokok -
pokok bagaimana seharusnya sebuah rumah sakit berperilaku yang ditinjau dari segi pelayanan,
kegiatan ekonomi dan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab publik
rumah sakit merupakan hal yang amat mendasar apabila perumahsakitan bertujuan memberi
pertolongan pada masyarakat yang membutuhkan, dengan mengedepankan pemberian penghargaan
mutu layanan. Kategori Karyawan Rumah Sakit Ada 4 kategori karyawan yang lazim di setiap rumah
sakit 1. Dokter umum, spesialis, dan subspesialis; 2. Paramedis keperawatan, perawat umum, bidan,
perawat mahir (bedah, kardiovaskuler, anak, dan lain-lain) 3. Paramedis non perawatan, apoteker,
asisten apoteker, analis kimia, analis laboratorium, penata roentgen, fisioterapis, dan lain - lain 4.
Tenaga non medis, tenaga teknis, tenaga administrasi umum, keuangan, akuntan dan lain-lain.

B. Dokter di Rumah Sakit


Secara umum terdapat interdependensi antara rumah sakit dengan dokter, sehingga kedua belah pihak
harus bekerja sama dan dapat memberi nilai positif bagi kedua belah pihak. Otonomi profesi dokter
telah diakui secara luas dan diterapkan dalam praktek sehari-hari di rumah sakit. Seorang dokter dalam
menjalankan kewajibannya wajib mematuhi standar profesi dan menghormati hak - hak pasien antara
lain hal atas informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas
pendapat kedua.

Dokter di Rumah sakit adalah koodinator pelayanan medis bagi pasien. Meskipun dokter tidak dapat
bekerja sendiri untk tugas tugasnya itu, dokter diakui memiliki peran sentral dalam membentuk citra
dan kinerja rumah sakit.13 Semua dokter di rumah sakit tergabung dalam Komite Medik. Berdasarkan
Keputusan Menkes No. 983 Tahun 1993 menyebutkan bahwa “Komite Medik adalah kelompok tenaga
medik yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf medik fungsional dan bertanggung jawab kepada
direktur”.

C. MANAJEMEN
Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan organisasi, manajemen dibutuhkan oleh
semua organisasi, karena tanpa manajemen akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit
tercapai. Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan: 1. Untuk mencapai tujuan,
manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi 2. Untuk menjaga kesimbangan
diantara tujuan - tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan - tujuan, sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak - pihak
yang berkepentingan dalam organisasi 3. Cara mencapai efisiensi dan efektivitas yaitu dengan
mengukur efisiensi dan efektifitas.
Para manejer dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang - orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan - tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi - fungsi
perencanaan (planing), pengorganisasian (Organizing) penyusunan personalia atau kepegawaian
(Staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (Controling). Unsur - unsur
manajemen terdiri dari : man, money, methode, machines, materials, market, disingkat dengan 6 M.
Manajemen artinya mengatur :
1. Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
2. Tujuan diaturnya adalah agar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan
3. Harus diatur supaya 6 M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintetegrasi dengan baik dalam
menunjang terwujudnya tujuan organisasi
4. Yang mengatur adalah pemimpin dengan kepemimpinanya yaitu pimpinan puncak, manajer madya
dan supervisi
5. Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urut - urutan fungsi manajemen tersebut.

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

H. John Bernardin dan Joyce E.A Russel (1993), dalam bukunya Human Resource Management - An
Experiental Aproach, menulis bahwa manjemen sumber daya manusia mengurusi rekruitmen, seleksi,
pengembangan, pemberian imbalan, usaha mempertahankan, penilaian dan promosi personel dalam
sebuah organisasi. Gary Dessler (1994), menuliskan bahwa manajemen sumber daya manusia sebagai
semua konsep dan teknik yang dibutuhkan untuk menangani aspek personalia atau sumber daya
manusia dari posisi manajerial, seperti rekruitmen, seleksi, pelatihan, pemberian imbalan, dan
penilaian. John M. Ivancevich (1995) juga mengatakan bahwa “Pengelolaan yang efektif dari manusia
dalam pekerjaan mereka, (dan) manajemen sumber daya manusia meneliti hal-hal yang dapat atau
harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih produktif dan lebih puas.

Kegiatan kegiatan manajemen sumber daya manusia adalah:


1. Perencanaan.
Sebuah organisasi harus membuat rencana baik yang berskala jangka panjang maupun jangka pendek
dalam mengelola sumber daya manusia.
2. Akuisisi
Sumber daya manusia (yang berkualitas unggul) harus diperoleh dengan usaha, tidak datang sendiri.
3. Pengembangan.
Pengembangan adalah pedang bermata dua. Bagi perusahaan, ini adalah usaha untuk meningkatkan
kualitas mereka secara terus - menerus.
4. Pemberian imbalan dan ganjaran.
Karyawan yang menjadi sumber daya berbentuk manusia harus diberi imbalan untuk jasa-jasanya dan
ganjaran untuk prestasinya yang menonjol. Imbalan tersebut bisa berbentuk imbalan langsung maupun
tidak langsung.
5. Pengintegrasian.
Pengintegrasian mencakup semua kegiatan yang bertujuan mengsinkronkan tujuan-tujuan individu
karyawan dengan tujuan perusahaan.

E. KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap
perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima serta terhadap faktor - faktor
pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja. Kerja merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh manusia. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan orang
berharap dengan bekerja akan membawa keadaan yang lebih memuaskan dari pada sebelum bekeja.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai - nilai yang berlaku pada dirinya.
Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka
semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Kepuasan kerja adalah suatu sikap yang positif
yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para keryawan terhadap kondisi dan situasi kerja,
termasuk didalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik, dan kondisi psikologis Kenyataan
menunjukkan bahwa orang mau bekerja bukan hanya mencari dan mendapatkan upah saja. Akan
tetapi, dengan bekerja, dia mengharapkan akan mendapatkan kepuasan kerja. Hal - hal yang
berhubungan dengan kepuasan Kerja yang memerlukan manajemen antara lain adalah :

1. KOMPENSASI
Kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan - imbalan finansial yang diterima
oleh orang - orang melalui hubungan kepegawaian mereka dalam organisasi.pada umumnya,bentuk
kompensasi adalah finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan sebuah organisasi.
Pengeluaran moneter dapat bersifat segera atau tertangguh. Terminologi – terminology dalam
kompensasi adalah sebagai berikut:
a. Upah dan gaji
b. Insentif
c. Tunjangan
d. Fasilitas
2. KEPEMIMPINAN
Pada hakekatnya pengertian kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
Dengan kata lain kepemimipinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang atau orang lain untuk menggerakan orang - orang tersebut agar dengan penuh pengertian dan
senang hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin tersebut.
Pembuatan keputusan pemimpin dalam sebuah organisasi tergantung pada gaya kepemimpinan. Ada 4
gaya kepemimpinan menurut Malayu S P Hasibuan (2005) yaitu :
a. Kepemimpinan otoriter
b. Kepemimpinan partisipatif
c. Kepemimpinan delegative
d. Kepemimpinan situasional

3. KONDISI LINGKUNGAN KERJA


Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu faktor lain yang mampu mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan. Lingkungan kerja yang baik dalam arti sempit tempat / lokasi kerja aman, nyaman, bersih
dan tenang, peralatan yang baik, teman sejawat akrab, pimpinan yang pengertian akan memberi
kepuasan karyawan.

4. KESEMPATAN PROMOSI
Robbins (1995) menyebutkan bahwa reward system / kesempatan untuk memperoleh promosi melalui
jenjang kepangkatan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan, dengan demikian untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan
perlu memperhatikan kepuasan kerja karyawan.

E. PERSEPSI
Persepsi menurut kamus umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai proses seseorang untuk
mengetahui beberapa hal melalui panca indranya atau menerimaan langsung/tanggapan dari suatu
resapan. Persepsi merupakan suatu proses dimana individu melakukan pengorganisasian terhadap
stimulus yang diterima kemudan diinterprestasikan, sehingga seseorang dapat menyadari dan mengerti
tentang apa yang diterima dan hal ini dipengaruhi pula oleh pengalaman - pengalaman yang ada pada
diri bersangkutan.

1.2 Kerangka Teori

Kompensasi

- Langsung
- Tidak Langsung

Kepuasan Kerja Dokter


Kepemimpinan - Pekerjaan itu sendiri
- Innovator - Gaji
- Komunikator - Promosi
- Motivator - Pengawasan
- Kontroler - Rekan kerja
- Kondisi kerja
1.4 Kerangka Konsep

Kompensasi
- Langsung (gaji,
tunjangan)
- Tidak Langsung
(promosi,
penghargaan)

Motivasi
Kepemimpinan
Produktivitas
- Tanggapan Kepuasan Kerja Dokter
Income Rumah Sakit
- Dukungan
CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Nachtaya Bintang Irpawa
NIM : 20130310119
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petugas Penunjang Non Medis di RS PKU Muhammadiyah
Gamping”. Untuk terlaksananya kegiatan tersebut, Saya mohon kesediaan Saudara untuk
berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban Saudara akan Saya jamin
kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Saudara berkenan
mengisi kuesioner yang terlampir, mohon kiranya Saudara terlebih dahulu bersedia menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).
Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama Saudara dalam penelitian ini, Saya
ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti,

(Nachtaya Bintang Irpawa)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :........................................................................................................
Umur :........................................................................................................
Jenis Kelamin :........................................................................................................
Alamat : ........................................................................................................
Pekerjaan : .......................................................................................................
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Nachtaya
Bintang Irpawa (20130310119), mahasiswa Fakultas Kedokteran, Program Studi Kedokteran Umum
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petugas Penunjang Non Medis di RS PKU Muhammadiyah
Gamping”. Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden pada penelitian ini.
Yogyakarta,.......................
2016

Responden

REVISI INFORMED CONSENT


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMASI UNTUK CALON RESPONDEN PENELITIAN

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung


Diri pada Petugas Penunjang Non Medis di RS PKU Muhammadiyah
Gamping”
Nama Peneliti : Nachtaya Bintang Irpawa
Lokasi Penelitian : RS PKU Muhammadiyah Gamping
Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi Bapak/Ibu


Kami dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, ingin
menawarkan kepada Anda untuk ikut berpartisipasi dalam suatu survei penggunaan alat pelindung diri
(APD) petugas non medis.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat paparan infeksi yang berhubungan dengan kepatuhan petugas
penunjang non medis dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegunaan APD bagi petugas
penunjang non medis, agar Anda dapat terhindar dari paparan infeksi berbahaya di Rumah Sakit
sehingga dapat memperpanjang masa hidup Anda.
Peningkatan derajat kesehatan bukan hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga untuk tenaga
kesehatan. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang juga memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat.
Pentingnya Alat Pelindung Diri (APD) sebagai salah satu unsur dalam PPI yang harus
digunakan/dipakai jika melakukan tindakan untuk menghindarkan paparan atau kemungkinan terpapar
darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, kecuali keringat, serta penetrasi zat partikel bebas, cair, atau
udara, dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi.
Anda diminta berpartisipasi sebagai subjek karena Anda merupakan petugas penunjang non medis
yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Keikutsertaan Anda untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini bersifat sukarela.
Sebagai subjek dalam penelitian ini, kami menjamin bahwa dalam pengambilan kuesioner yang kami
lakukan ini tidak akan berakibat buruk bagi Anda.
Penelitian ini akan dilakukan selama kurang lebih 10 menit, dimana Anda hanya cukup memberikan
informasi yang sesuai dengan pertanyaan yang telah kami siapkan. Selanjutnya setelah selesai mengisi
semua pertanyaan dalam penelitian ini, kami akan mengecek kembali semua pertanyaan dan
mempersilakan Anda untuk kembali bekerja kembali.
Semua data atau informasi yang telah Anda berikan dari penelitian ini akan kami jaga kerahasiaannya,
subjek penelitian dalam bentuk anonim sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui informasi
yang telah Anda berikan.
Dalam proses pengisian kuesioner ini tidak akan menimbulkan akibat atau kerugian pada pada Anda.
Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda berperan penting dalam memberikan informasi
mengenai manfaat penggunaan APD. Dengan demikian, secara tidak langsung Anda membantu
menurunkan risiko terpapar infeksi penyakit pada diri Anda sendiri. Sebagai ucapan terimakasih kami
akan memberikan souvenir dan uang sebesar Rp. 20.000,- sebagai pengganti biaya transportasi Anda.
Demikianlah, atas perhatian serta kerjasama yang Anda berikan untuk mengisi kuesioner dalam
penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti,

(Nachtaya Bintang Irpawa)

Apabila Anda memiliki pertanyaan, silahkan ajukan kepada kami, Anda dapat menghubungi Nachtaya
Bintang Irpawa dengan nomor 08112345678

INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMASI UNTUK CALON RESPONDEN PENELITIAN

Judul Penelitian : Analisis Faktor – Faktor Manajemen yang Berhubungan dengan


Kepuasan Kerja Dokter.
Nama Peneliti : Syntia Melantika
Lokasi Penelitian : Rumah Sakit XXX
Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat pagi Bapak/Ibu


Kami dari Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, ingin
menawarkan kepada Anda untuk ikut berpartisipasi dalam suatu survei kepuasan kerja dokter di
Rumah Sakit XXX.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap
kepuasan kerja dokter.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor manajemen yang berhubungan
dengan kepuasan kerja dokter agar dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja dokter di
Rumah Sakit.
Dokter spesialis merupakan staf medis fungsional dan tidak hanya sebagai pegawai saja tetapi juga
mempunyai fungsi strategis di rumah sakit sebagai agen atau pembawa pasien bagi rumah sakit
tersebut. Oleh karena itu sangat penting mengetahui kepuasan dokter yang bekerja di dalam suatu
institusi pelayanan kesehatan seperti di Rumah Sakit XXX.
Anda diminta berpartisipasi sebagai subjek karena Anda merupakan subjek utama dalam penelitian ini.
Adapun keikutsertaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela.
Sebagai subjek dalam penelitian ini, kami menjamin bahwa dalam pengambilan kuesioner yang kami
lakukan ini tidak akan berakibat buruk atau merugikan bagi Anda.
Penelitian ini akan dilakukan selama kurang lebih 10 menit, dimana Anda hanya cukup memberikan
informasi yang sesuai dengan pertanyaan yang telah kami siapkan. Selanjutnya setelah selesai mengisi
semua pertanyaan dalam penelitian ini, kami akan mengecek kembali semua pertanyaan dan
mempersilakan Anda untuk melanjutkan aktivitas Anda kembali.

Semua data atau informasi yang telah Anda berikan dari penelitian ini akan kami jaga kerahasiaannya,
subjek penelitian dalam bentuk anonim sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui informasi
yang telah Anda berikan.
Dalam proses pengisian kuesioner ini tidak akan menimbulkan akibat atau kerugian pada Anda.
Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda berperan penting dalam memberikan informasi
mengenai faktor manajemen terhadap kepuasan kerja dokter. Dengan demikian, secara tidak langsung
Anda membantu kami untuk memberikan saran terhadap Rumah Sakit agar dapat mempertimbangkan
beberapa hal yang didapat setelah penelitian ini supaya dapat memperbaiki beberapa sistem
manajemen agar kinerja dokter semakin membaik.
Sebagai ucapan terimakasih kami akan memberikan souvenir dan uang sebesar Rp. 20.000,- sebagai
pengganti biaya transportasi Anda.
Demikianlah, atas perhatian serta kerjasama yang Anda berikan untuk mengisi kuesioner dalam
penelitian ini, Saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Peneliti,

(Syntia Melantika)

Apabila Anda memiliki pertanyaan, silahkan ajukan kepada kami, Anda dapat menghubungi Syntia
Melantika dengan nomor 0823-8956-3000

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. (2012). Manajemen Administratif Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit UI.
Cue, M., & Gerasimos, A. (2007). The Relationship Between Job Satisfaction and Performance.
Publik Produktivity & Managemen Review, 21, 2.
Fauziah Djafar, Pasinringi, S., & Sudirman, I. (2013). Faktor Insentif, Kepemimpinan, Kondisi
Lingkungan Kerja dan Kesempatan Promosi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Dokter
Spesialis Di RSUP DR Wahidin Sudirohuso. Pasca Unhas.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/cb9042ccfe7a0ce18a5cf39e82e3e617.pdf
Judge, Timothy, & Watanabe, S. (2013). Anothers look at the Job satisfaction and Life satisfaction
Relationship. Jounal of Applied Psychology, 59, 603.
Masyita, A. (2008). Studi Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah H. A.
Sulthan Daeng Radja, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Meliala, N., & Utarini, A. (2016). Persepsi dan pengaruh Sistem pembagian Jasa Pelayanan terhadap
Kinerja karyawan di Rumah Sakit Jiwa Madani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan,
09(02), 65–71.
Sabarguna, B. (2009). Manajemen Rumah Sakit. CV. Sagung Seto, Konsorium Rumah Sakit Islam
Jateng.
Santoso, & Soeroso. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Suheriyono, H. (2017). Hubungan Persepsi Insentif dan Kepuasan Kerja Petugas Puskesmas di Kota
Balikpapan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan UGM.
Suparto, A. (2012). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit PT. Pustaka Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai