Oleh:
SYNTIA MELANTIKA
NIM : 2005018
Kompensasi / Jasa
Kepemimpinan Lingkungan Kerja
Dokter
- Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan kompensasi / jasa dokter dengan kepuasan kerja dokter
2. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan dengan kepuasan kerja dokter
3. Untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja dokter
1.2 Parafrase & Sintesis
Rumah sakit merupakan instansi layanan kesehatan yang memiliki manajemen yang kompleks
yaitu terdiri dari berbagai jenis profesi. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
terdapat etika profesi dan norma-norma tertentu yang harus dipatuhi dalam penyelenggaraanya.
Adapun misi utama dari instansi layanan kesehatan ini adalah memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Berdasarkan undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Umum, memiliki
tugas untuk melaksanakan berbagai upaya kesehatan untuk masyarakat dengan mengutamakan
upaya kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh dengan menyertakan upaya
promotive dan preventif.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka rumah sakit memiliki fungsi layanan utama yaitu :
1) Pelayanan Rawat Jalan, 2) Pelayanan Rawat Inap, 3) Pelayanan Penunjang Medik seperti :
Farmasi, Laboratorium Radiologi, dan Gizi. 4) Pelayanan Penunjang Umum meliputi manajemen
dan administrasi rumah sakit.
Melalui rumah sakit, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Peningkatan dan perkembangan
tersebut telah terlihat dengan melengkapi beberapa fasilitas penunjang di rumah sakit (Suparto,
2012)
Dalam pelayanannya, pasien atau penerima jasa layanan kesehatan merupakan sumber
pendapatan utama rumah sakit. Sehingga rumah sakit harus memiliki strategi untuk mampu
bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya operasional dan disertai adanya kompetisi
mengenai kualitas layanan jasa.
Di rumah sakit, ujung tombak layanan kesehatan tidak terlepas dari adanya peran penting
profesi dokter sebagai leader dalam penentu masalah kesehatan pasien. Dokter berperan penting
dalam membangun citra rumah sakit, sebagai garda terdepan dokter berkolaborasi dengan profesi
perawat dalam usaha pemulihan kesehatan pasien (Aditama, 2012).
Dokter merupakan tenaga kesehatan utama di rumah sakit yang memegang peranan penting.
Kinerja dokter sangat menentukan bagaimana kelanjutan instansi layanan kesehatan ini dimata
masyarakat. Hal ini terbukti bahwa pasien yang berkunjung ke rumah sakit memiliki tujuan untuk
berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan serta mendapatkan penyelesaian mengenai masalah
kesehatannya (Santoso & Soeroso, 2010).
Rumah sakit sebagai instansi layanan kesehatan yang memberikan jasa pelayanan kesehatan
kepada pasien, dan menghasilkan jasa pelayanan (Sabarguna, 2009).
Dengan adanya keterikatan tersebut, citra rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja individu yang
terdapat didalamnya. Sementara kinerja individu erat kaitannya dengan kepuasan kerja yang
dirasakan selama bekerja. Berbanding lurus dengan kepuasan kerja dokter yang sangat dipengaruhi
oleh pekerjaan itu sendiri. Bila pekerjaan tersebut menimbulkan rasa aman, maka dokter akan
bekerja secara produktif (Cue & Gerasimos, 2007).
Beberapa studi terdahulu juga menunjukkan bahwa adanya perkembangan dari faktor kepuasan
kerja dokter. Hal tersebut berkembang mulai dari dipengaruhi oleh besarnya jasa atau kompensasi
yang diterima (Meliala & Utarini, 2016; Masyita, 2008). Selain itu termasuk didalamnya kondisi
lingkungan kerja baik dari sarana prasarana, kebersihan, struktur kerja itu sendiri, hubungan dengan
rekan sejawat, kemudian adanya feed back berupa penghargaan atau promosi dari pimpinan di
rumah sakit (Fauziah Djafar et al., 2013; Judge et al., 2013; Suheriyono, 2017).
Oleh karena itu berdasarkan penelitian – penelitian terdahulu dalam latar belakang diatas maka
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Manajemen yang
Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Dokter”.
1.3 Kerangka Teori
Kompensasi
- Langsung
- Tidak Langsung
Lingkungan
- Fisik
- Non Fisik
1.4 Kerangka Konsep
Kompensasi
- Langsung (gaji,
tunjangan)
- Tidak Langsung
(promosi,
penghargaan)
Motivasi
Kepemimpinan
Kepuasan Kerja Dokter Produktivitas
- Tanggapan
- Dukungan Income Rumah Sakit
Lingkungan
- Fisik (kebersihan,
sarana prasarana)
- Non Fisik (beban,
struktur kerja)
CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Nachtaya Bintang Irpawa
NIM : 20130310119
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petugas Penunjang Non Medis di RS PKU Muhammadiyah
Gamping”. Untuk terlaksananya kegiatan tersebut, Saya mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi
dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban Saudara akan Saya jamin kerahasiaannya dan hanya
akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Saudara berkenan mengisi kuesioner yang
terlampir, mohon kiranya Saudara terlebih dahulu bersedia menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden (informed consent).
Demikianlah permohonan Saya, atas perhatian serta kerjasama Saudara dalam penelitian ini, Saya
ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Yogyakarta,.......................2016
Responden
REVISI INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMASI UNTUK CALON RESPONDEN PENELITIAN
Peneliti,
Apabila Anda memiliki pertanyaan, silahkan ajukan kepada kami, Anda dapat menghubungi Nachtaya
Bintang Irpawa dengan nomor 08112345678
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
INFORMASI UNTUK CALON RESPONDEN PENELITIAN
Peneliti,
(Syntia Melantika)
Apabila Anda memiliki pertanyaan, silahkan ajukan kepada kami, Anda dapat menghubungi Syntia
Melantika dengan nomor 0823-8956-3000
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. (2012). Manajemen Administratif Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit UI.
Cue, M., & Gerasimos, A. (2007). The Relationship Between Job Satisfaction and Performance.
Publik Produktivity & Managemen Review, 21, 2.
Fauziah Djafar, Pasinringi, S., & Sudirman, I. (2013). Faktor Insentif, Kepemimpinan, Kondisi
Lingkungan Kerja dan Kesempatan Promosi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Dokter
Spesialis Di RSUP DR Wahidin Sudirohuso. Pasca Unhas.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/cb9042ccfe7a0ce18a5cf39e82e3e617.pdf
Judge, Timothy, & Watanabe, S. (2013). Anothers look at the Job satisfaction and Life satisfaction
Relationship. Jounal of Applied Psychology, 59, 603.
Masyita, A. (2008). Studi Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah H. A.
Sulthan Daeng Radja, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Meliala, N., & Utarini, A. (2016). Persepsi dan pengaruh Sistem pembagian Jasa Pelayanan terhadap
Kinerja karyawan di Rumah Sakit Jiwa Madani. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan,
09(02), 65–71.
Sabarguna, B. (2009). Manajemen Rumah Sakit. CV. Sagung Seto, Konsorium Rumah Sakit Islam
Jateng.
Santoso, & Soeroso. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Suheriyono, H. (2017). Hubungan Persepsi Insentif dan Kepuasan Kerja Petugas Puskesmas di Kota
Balikpapan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan UGM.
Suparto, A. (2012). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit PT. Pustaka Sinar Harapan.