Anda di halaman 1dari 4

ILMU SOSIAL DAN PERILAKU

“Analisis Model Perilaku”

SYNTIA MELANTIKA
NIM : 2005018

Dosen Pembimbing :
Novita Rany, SKM., M. Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Contoh Perilaku Kesehatan Model ABC’S
Saat berada diacara keluarga, seorang ibu mendengar beberapa saudaranya membicarakan
masalah penyebaran Covid-19 yang tengah menyebar ke segala wilayah di dunia. Mereka
membicarakan potensi penularan Covid-19 ini sangat cepat, yaitu menular melalui kontak
kepada seseorang yang telah terinfeksi virus tersebut. Adapun cara pencegahan untuk
memutus mata rantai penularan penyakit ini adalah dengan mengurangi aktivitas di luar
rumah jika tidak terlalu penting, menghindari tempat yang ramai, jika harus keluar rumah
wajib menggunakan masker, mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan hand
sanitizer, dan menjaga jarak (ANTECEDENT).
Mendengar hal yang dibicarakan oleh saudara-saudaranya, saat selesai acara ibu tersebut
mampir mendatangi apotek untuk membeli masker, dan hand sanitizer sebagai alat untuk
pencegahan agar tidak tertular Covid-19 (BEHAVIOR)
Selanjutnya, ibu tersebut akan mengambil keputusan dengan 2 kemungkinan :
- Positif : Melanjutkan upaya pencegahan tersebut saat masker dan hand sanitizer telah
habis agar terhindar dari Covid-19, atau mengupayakan pemberian informasi kepada
anggota keluarganya untuk mengikuti langkah pencegahan yang telah dilakukan, agar
orang tersayang juga terhindar dari paparan Covid-19.
- Negatif : Tidak akan melanjutkan upaya pencegahan tersebut karena ibu tersebut merasa
baik-baik saja dan keluarga juga sehat (CONSEQUENCES)

2. Contoh Perilaku Kesehatan Model Reasoned Action


Perilaku seorang karyawan swasta untuk melakukan pemeriksaan swab / PCR di Rumah
Sakit didasari oleh niat atau intentions sendiri.
Niat karyawan swasta ini ditentukan oleh :
- Sikap, yakni penilaian terhadap manfaat dan kerugian tindakan yang akan diambil untuk
melakukan pemeriksaan swab / PCR untuk dirinya.
- Norma subyektif, yakni kepercayaan jika melakukan pemeriksaan ini akan memberikan
hasil yang pasti mengenai kondisi kesehatan nya apakah sudah tertular atau tidak,
terlepas dari pandangan orang lain setujua atau tidak dengan tindakan yang dilakukan
nya.
- Pengendalian diri, yakni persepsi karyawan swasta ini tentang akibat-akibat yang harus
ditanggung seperti harus mengisolasikan diri selama beberapa hari dan dijauhi oleh
orang-orang terdekat setelah pemeriksaan swab tersebut hingga hasil pemeriksaan keluar
yang menyatakan dirinya negatif dari paparan Covid-19.
3. Contoh Perilaku Kesehatan Model Precede
Sejak virus corona mulai menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia, seorang direktur
disuatu perusahaan ingin membangun fasilitas tempat cuci tangan ditempat ia bekerja.
Tujuannya agar karyawan dan klien yang datang ke perusahaan dapat memanfaatkan
fasilitas tersebut karena sebelumnya diperusahaan tersebut belum memiliki tempat fasilitas
untuk mencuci tangan. Mengapa ?
- Karena ia tahu bahwa selama ini kurang menerapkan kebiasaan sehat dimulai dari hal
kecil seperti mencuci tangan. Dengan mencuci tangan, dapat mengurangi penularan
bakteri atau virus salah satunya Covid-19 ke orang lain. (Predispossing Factors)
- Direktur memiliki dana untuk membangun fasilitas tempat cuci tangan tersebut agar
dapat digunakan bersama karyawan atau klien nya. (Enabling Factors)
- Ada surat edaran dari pemerintah bahwa setiap perusahaan harus menyediakan fasilitas
tempat cuci tangan bagi karyawan / klien perusahaan. (Reinforcing Factors)

4. Contoh Perilaku Kesehatan Model Snehandu Kar


Seorang anak yang telah kecanduan rokok
Perilaku ini didasari oleh :
- Adanya niat (dorongan bathin) untuk mencoba rokok tersebut setelah melinat tayangan
di televisi dan cerita dari teman-temannya tentang nikmat menghisap rokok. (Behavior
Intention)
- Dari teman-teman sebaya mendapat sambutan, karena tidak gaul jika tidak merokok.
(Social Support)
- Informasi mengenai tempat yang menjual rokok tersedia. (Accessibility of Information)
- Karena kurangnya perhatian serta kesibukan dari masing-masing orang tua nya
membuat anak tersebut membuat keputusan sendiri dengan mencoba merokok tanpa
sepengetahuan orang tua nya. ( Personal Autonomy)
- Situasi untuk mencoba rokok tersebut sangat memungkinkan karena kedua orang tua
nya jarang dirumah dan sibuk. (Action Situation)

5. Contoh Perilaku Kesehatan Model WHO


Seorang ibu yang ikut serta memberikan vaksinasi influenza bagi anaknya mengingat
pentingnya vaksinasi tersebut dikondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Perilaku ini didasari oleh :
- Pemikiran, pergumulannya, suara hatinya tentang manfaat dan kerugian apabila
melakukan vaksinasi disituasi pandemi saat ini. (Thought and Feeling).
- Melihat saudara, teman, dan tetangganya yang merupakan kepala puskesmas sangat
bahagia setelah anaknya diberi vaksinasi, anaknya juga tumbuh sehat. (Personal
Reference)
- Sumber informasi mengenai penyedia layanan vaksinasi mudah diperoleh. (Sources)
- Adat istiadat, kepercayaan dan agama tidak melarang untuk memberikan vaksinasi
kepada anak. (Culture)

Anda mungkin juga menyukai