r1 Ir
PERBEDAAN MOTIVASI
UNTUK MENIKAH DINI ANTARA
REMAJA LAKl-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN
di Kecamatan Sepatan Tangerang
YEYEN MELIYANTI
NIM : 101070022997
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATUllAH JAl<ARTA
TAHUN 1428 H/ 2007 M
PERBEDAAN MOTIVASI
UNTUK MENIKAH DINI ANTARA
REMAJA LAKlmLAKI DAN REMAJA PEREMPUAN
di Kecamatan Sepatan Tangerang
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psil<ologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi persyaratan
dalam Memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
YEYEN MELIYANTI
NIM: 101070022997
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I, Pembimt~
o/~--
=-~1ad~Ph.D
NIP. 150 326 891
~ny Lm:vinda, M.Si
NIP:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERll
SYARIF HIDAYATULLAH JAKAFtTA
1428 H / 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIA~d
Penguji I Penguji II
_/~~,s:.-
M. Si sambang Madi., Ph. D
NIP: 150 326 89·1
Pembimbing I Pembimbing II
liany Luzvinda, M. Si
NIP:150 326 891 NIP:
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(8) Mei 2007
(C) Yeyen Meliyanti
(D) PERBEDMN MOTIVASI UNTUK MENIKAH DINI ANTARA REMAJA
LAKl-LAKI DAN REMAJA PEREMPUAN DI SEPATAN TANGERANG
(E) Halaman : xviii + 89 halaman
(F) Satu sisi, dunia remaja adalah identik dengan dunia coba-coba, dan
rentan dengan paham pergaulan bebas. Namun di sisi lain ada juga
remaja yang di saat usia mereka masih belia, mereka telah berani
mengambil keputusan untuk menikah dan membina rumah tangga di
usia dini. Dan komitmen dalam pernikahan sangat berbeda dengan
l<omitmen dalam hubungan interpersonal biasa. Tentunya dibalik
pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh para remaja laki-laki
dan perempuan, ada banyak faktor motivasi yang rnelatarbelakangi
para remaja mau melakukannya. Motivasi merupakan dorongan yang
dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan apapun
dalam hidup ini.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pandai (Ar-
Rasyid) lagi Maha Menguasai (Al-Waly), yang selalu memberikan
perlindungan dengan kasih dan sayang-Nya yang Maha Luas (Al-Wasi'u).
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada pemimpin suri tauladan
terbaik sepanjang zaman, Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk
pada umat yang mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat. Amin.
1. lbu Hj. Ora. Netty Hartati, M. Si, Oekan Fakultas Psikologi dan ibu Hj. Ora.
Zahrotun Nihayah, M. Si, pembantu dekan I bagian akademik. Untuk ibu
Neneng Tati Sumiati, M. Si dosen pembimbing akademik, ibu Ora.
Agustiyawati, M. Phil. Sne, Bapak Asep Haerul Ghani, S. Psi. serta
seluruh dosen serta para staf Fakultas Psikologi. Terimakasih atas ilmu,
bimbingan dan motivasi yang dengan tulus ikhlas diberikan kepada
penulis dari awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
2. Bapak Bambang Suryadi, Ph. 0 dan lbu Liany Luzvinda, M. Si dosen
pembimbing skripsi. Yang dengan sabar dan ikhlas me•luangkan waktunya
untuk membimbing penulis, memberi arahan, memotivasi, dan
mengajarkan arti tanggung jawab, ketelitian, serta ketegasan. Hanya Allah
yang mampu membalas kebaikanmu Bapak dan lbu, semoga ini semua
menjadi ilmu yang bermanfaat, amin.
3. Ucapan cinta dan sayang yang teramat, ditujukan untuk orang tua penulis
Bpk. Basri dan lbu Laelatul Akhdah Basri, atas doa dan kasih sayang
yang luar biasa besar. Terimakasih untuk semua pelajaran hidup yang
berharga, yang hanya penulis dapatkan dari sebuah keluarga yang
dipimpin oleh orang tua yang hebat. Semoga Allah memuliakan mereka di
dunia dan akhirat. Rabbighfirlii Waliwaalidayya Warham Humaa Kamaa
Rabbayaanii Shagiira, amin.
4. Untuk kakakku A'a dan Teteh, adikku Syamsul Sudrajat dan Muhammad
Syahrullah, keponakanku adik Syifa Natasya K. Terimakasih untuk setiap
doa dan senyumannya, motivasi yang luar biasa dahsyat !!!
5. Bapak Ors. Abdul Kadir Yusuf Kepala KUA Sepatan Tangerang. Bapal< H.
Miftahuddin S. Ag, Bapak Ahmad Ghozaly, S. Hi, M. S, Bapak Solihin, S.
Hi. Dan tanpa mengurangi rasa terimakasih untuk seluruh staf KUA
Sepatan, tidak memungkinkan bagi penulis untuk menyebutkan satu
persatu namanya disini. Terimakasih telah membantu dan memberi
kemudahan pada penulis selama proses pengambilan data.
6. Semua sahabat terbaik yang penulis miliki : Alfun Khusnia dan keluarga,
terimakasih untuk hati yang bijak, ketenangan, seman~1at, rumah yang
selalu terbuka, menerima dan membantu penulis setiap saat dalam
keadaan apapun. Anna l'anah dan keluarga di Kp. Sawah Lama, tempat
singgah yang nyaman. Eer Herawati, Nurhasanah, Nurhanani, Dewy
Lestari. My Luna dan keluarga, terimakasih untuk doa, senyuman, serta
pengalamannya.
7. Untuk teman-teman terhebat penulis: Rossy Silmiyanita, Fadhilah Rhifa
Aini, Yunny Rizkiani, Dian Rahdiani, Lusy Faiqoh, Susi Karyanti, Abdul
Rahman, Sudedi, Sugiharto, Anissa Solehati, Odhy Rosaeni, dan teman-
teman Psikologi A, C, D, khususnya B 2001. Sahabat baik TLC: Ahmad
Subekti M, Andy Kamaruzaman, Jamali, M. Sugandhi, Yudhy Syarif,
tempat singgah penuh semangat. Sahabat FORMACI, sahabat KKN
Ciwidey Bandung, dan kak Dolly. Kepada semua pihak yang telah
membantu penulis, yang tidak memungkinkan penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih.
8. Serta untuk para pasangan muda yang ikhlas menjadi responden dalam
penelitian ini.
Wassalam.
Penulis
DAFTAR ISi
LAMPI RAN
DAFTAR TABEL
BABlll
Tabel 3.1 Blue print skala motivasi untuk menikah dini sebelum
~~ ............................................................ ~
Tabel 3.4 Blue print revisi skor motivasi untuk menikah dini ..... 66
BABIV
Tabel 4.7 Klasifikasi skor skala motivasi untuk Menikah Dini .... 80
Lampiran 4. Skor hasil try out skala motivasi untuk menikah dini
Lampiran 10. Kategorisasi motivasi untuk menikah dini antara laki-laki dan
perempuan
BABI
PENDAHULUAN
Kini, di zaman yang kian maju dan pesat dengan kemajuan teknologi yang
kian canggih, media informasi (baik cetak atau elektronik) terus menawarkan
2
positif dan bisa langsung dinikmati, darnpak negatifnya pun dapat juga
DVD, media cetak, film, dunia rnaya (internet), HP. Yang terus menawarkan
mengumbar nafsu ke pada remaja. Maka tak heran apabila sering kita jumpai
Pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada masa puber berakhir,dan
juga belum sepenuhnya sempurna pada rnasa awal remaja. Seperti pada
laki berlangsung lebih lama, sehingga pada saat matang biasanya laki-laki
lebih tinggi daripada perempuan. Karena otot anak laki-laki tumbuh lebih
besar daripada otot perempuan. Setelah masa puber, kekua!an anak la1ki-laki
(Hurlock, 1980).
Pengaruh life style yang kurang baik otomatis akan berdampak negatif pada
pergaulan remaja. Tidak terlalu tabu dan aneh jika sekarang kita lihat dan
3
dan sejenisnya, remaja putri yang hamil di luar nikah, bahkan sampai nel<at
Lembar fakta yang diterbitkan oleh PKBI, United Nations Population Fond
- 20 tahun telah melahirkan. Dan setiap tahunnya sekitar 2,:3 juta kasus
aborsi juga terjadi di Indonesia dan 20 % nya dilakukan oleh remaja. Sekitar
masyarakat luas. Pada masa ini pula, ketertarikan dengan la1wan jenis juga
bertumbuh di tanah air kita, artinya, satu dari lima orang Indonesia berada
dalam rentang usia remaja, merekalah bakal orang tua bagi generasi
mereka lakukan saat ini pada hari-hari mendatang merek:a sebagai orang
dewasa, clan lebih jauh lagi pada bangsa kita di masa depan (BKKBN Satu
Tahun 1990, majalah Newsweek pemah terbit dalam edisi khusus. Di salah
yang memasuki abad-21 jauh lebih kurang dewasa dibanding para leluhumya
pada awal abad-20. Perbedaan itu nyata dalam seluruh asp1~k perkembangan
"secara fisik," pemuda masa kini menjadi dewasa lebih cepat dari pada
lawan jenis, sebagai manifestasi dari kebutuhan seksual. Pada taraf ini,
Salu sisi, dunia remaja adalah identik dengan dunia coba··coba dam rentan
dengan paham pergaulan bebas. Namun di sisi lain ada juga remaja yang
ingin di saat usia mereka belia, mereka telah berani mengambil keputusan
untuk menikah dan membina rumah tangga di usia dini. Seperti kila ketahui
lebih.
6
dan sehat. Ketika banyak yang tidak setuju pada pendapatnya kala itu,
menarik untuk kita ke!ahui calatan guru besar Fakul!as PsiktJlogi UI ini.
banyak, dan itu tidak bisa dibantah. Tetapi, kalau perkawinaan rernaja
Dari kacarnata psikologi, pernikahan dini lebih dari sekedar alternatif dari
sebuah musibah yang sedang mengancam kaurn rernaja, tapi juga sebagai
motivator untuk rnelejitkan polensi diri dalam segala aspek positif. Jadi, cukup
logis kalau pernikahan i!u dinilai bukan sekedar tali pengil<at untuk
usia 20 tahun, orang yang menikah di usia dini lebih mungkin mencapai taraf
aktualisasi diri lebih cepat dan lebih sempuma dibanding dengan mereka
2002).
perkawinan, yai!u : perkawinan hanya akan diijinkan jika pihak pria sudah
mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 tahun
(Mahdiah, 2003).
Jadi setiap orang yang sudah aqil baligh dapat melakukan suatu pemikahan
segi materi maupun immateri. Oleh karena jika seseorang sudah mampu
seseorang yang belum siap clan belum mampu untuk menikah, apakah ia
untuk menikah sampai orang tersebut mampu. Namun menil<ah di usia muda
tidaklah salah, selama itu bertujuan untuk menjauhkan diri dari malape!aka
yang akan menghancurkan diri dunia dan akhirat (BKKBN Rubrik Remaja,
2006).
Pada hadils yang telah disebutkan di awal dengan jelas dialamatkan kepada
ulama, syabab (remaja) adalah orang yang telah mencapai aqil baligh dan
usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Aqil baligh bisa ditandai dengan
mimpi basah (ihtilam) atau haid bagi wanita. Selain mengandung makna
pendidikan bagi anak, hadits itu juga menyimpan sebuah isyarat bahwa pada
baik untuk diri sendiri maupun pasangan hidup. Ada komunil{asi dua arah,
tingkat tinggi untuk melalui proses ini. Meski begitu menikah sanga! indah bila
Jambi 30,63%; Jawa Baral 36% dan Jawa Tengah 27,84%. Di beberapa
peran sebagai dewasa lanpa memikirkan kesiapan fisik, mental, dan sosial si
pengantin (BKKBN Satu Dari Lima Orang Indonesia Adalah Remaja, 2004).
menikah rata-rata di bawah 20 tahun dan laki-laki kurang dari 21 tahun. Data
perempuan, 90% nya adalah remaja putri, dan dari 1000 pengantin laki-laki
60% nya adalah remaja laki-laki (Arsip Pemikahan KUA Sepatan, 2006).
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap keputusan untuk menikah pada
usia dini adalah rasa tanggung jawab. Para laki-laki dam pemimpuan yan!~
memilikki rasa tanggung jawab yang tinggi, cenderung lebih cepat mengambil
keputusan untuk menikah. Namun selain itu, faktor external pun memiliki
11
(Adhim, 2002).
Adanya fakta pada masyarakat bahwa dalam rumah tan911a. tanggung jawab
laki berperan sebagai kepala rumah tangga yang harus bertanggung jawab
tugas mereka untuk mengurus rumah dan suami serta anak. lni menjadikan
usia dini. Misalnya saja karena ingin berbakti pada orang tua atau untuk
memenuhi kepentingan orang tua yang ingin segera menimang cucu. Karena
yang telah mengganggap biasa pernikahan di usia dini. Pada beberapa kasus
tertentu ada remaja putri yang bahkan rela berhenti sekolah hanya karena
12
telah dilamar. Atau karena alasan ingin memiliki anak di usia muda, dan ingin
Tangerang.
3) Kendala apa saja yang dihadapi oleh remaja laki-laki dan remaja
Agar jelas arah dari penelitian ini, maka penulis membatasi beberapa hal
yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
untuk menikah dini. Motivasi ini akan didapat dari sl<or yang diperoleh
remaja laki-laki dan remaja perempuan yang telah menikah di usia dini
oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan, yang menikah pada saat
usia mereka 18-21 tahun (masa remaja akhir) batasan usia ini merunut
14
perempuan yang telah menikah dini pada usia 18-2'.1 tahun ini
berpengaruh pada pola pikir dan cara panclang individu. Dengan latar
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbiadiaan motivasi untuk
perbedaan motivasi untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan remaja
a) Manfaat teoritis
b) Manfaat praktis
bidang psikologi sosial. Selain itu, diharapkan bisa menjadi masukan yang
laporan penelitian.
uji hipotesis.
BABV Pada bab terakhir ini berisi penutup yang mE~liputi kesimpulan,
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Motivasi
mendefisikan apa yang dimaksud dengan motif atau yang dalam bahasa
inggrisnya motive, yang berasal dari kata motion, yang berarti gerakkan atau
sesuatu yang bergerak. Jadi, is!ilah motif erat berkaitan den1~an gerak, yakni
dalam hal ini geral<kan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut juga
dorongan atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku (Sobur,
2003).
motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh
dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan dalam tujuan a!au
akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena ilu, bisa juga dikatakan bahwa
meskipun motivasi merupakan hal yang dapat diternui setiap saat, untuk
Winkel rnenyatakan bahwa motivasi adalah motif yang sudah rnenjadi al<tif
timbulnya tindakan, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku
yang ditirnbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari gerakan atau
kepada tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan latar belakang atau alasan
diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan motif inilah
satu variabel penyelang (yang iku! campur tangan) yang digunakan un!uk
hidup, yang kemudian hal itu menciptakan adanya tingkah laku dan
bila ada motivasi pada dirinya. Sedangkan bila tidak ada motivasi pada
1998).
21
perubahan energi di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan
perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata
mencapainya.
individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan
mencapai superioritas yang lebih baik. Makin tinggi motivasi hidup s1>seorang
maka makin tinggi pula intensitas tingkah lakunya, baik secara kuantitatif
Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa motivasi
dan arah yang akan menimbulkan suatu tingkah laku baru, dorongan ini
dapat rnuncul dari adanya tujuan kebutuhan individu yang disebabkan oleh
Menurut Sartain (Purwanto, 2003) motivasi terbagi dalam dua macam, yaitu :
23
sebagainya.
dorongan untuk makan, minum, air, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini
Jenis motivasi yang kedua sifatnya lebih tinggi dari pada yang pertama dan
Dilihat dari datangnya penyebab suatu tindakan, motivasi di bagi menjadi dua
macam, yaitu :
a. Motivasi lntrinsik.
menjadi aktif, atau berfungsinya ticlak perlu didorong dari luar, sebab
dalam diri individu tanpa paksaan dari luar dirinya, karena dalam diri
b. Motivasi ekstrinsik.
Pada motivasi eldrinsik ini individu melakukan aktivitas atas dasar nilai
berasal dari luar diri individu, seperti lingkungan keluarga (orang tua)
Perlu diingat bahwa perbuatan yang kita lakukan sehari-hari, banyak yang
didorong oleh motivasi ekstrinsik alau motivasi intrinsik, juga ada pula yang
didorong oleh keduanya sekaligus. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
tindakan kegiatan yang cepat dan kual dari ki!a. Dalam hal ini motivasi
timbul bukan alas kemauan kita, tetapi karena pernngsang dari luar
27
yang menarik kita dan bergantung pada keadaan sekitar atau di luar
motive, yaitu motivasi yang ada pada individu guna melepaskan diri
dari keadaan bahaya; (b) motivasi untuk melawan, yaitu motivasi yang
yang ada di sekilar kita; (b) motivasi manipu/asi, y21itu motivasi individu
dan (c) menaruh minat, yaitu motivasi yang timbul karena individu
oleh para ahli tersebut sama, hanya terdapat perbedaan istilah dan
penjabarannya.
perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh
dorongan yang afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Dari
motivasi yaitu :
yang tak diketahui. Misalnya dasar organis dari keinginan untuk dihargai
dan diakui, dimana hal ini tidak dapat diterangkan tetapi dapat
29
ini dapat dicirikan sebagai emosi. Dorongan afeklif ini tidak harus kuat.
Di lain pihak ada pula dorongan afek!if yang sulit untuk dipahami,
dirinya.
tujuan itu tidak terpenuhi. Namun bila tujuannya tercapai, maka individu
dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
aspek, yaitu :
adanya sesuatu yang kurang atau tidak seimbang. Maka orang akan
pasangan hidup.
31
yang terjadi.
organisme.
Setiap motivasi akan berhubungan erat dengan suatu tujuan atau suatu cita-
cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, maka akan makin
kuat pula motivasinya (Purwanto, 2003) jadi motivasi itu sangat berguna bagi
32
itu. Makin jelas tujuan tersebut, makin jelas pula terbentang jalan yang
(approsch-avodiance motivation).
33
Fungsi mo!ivasi menurut Alisuf Sabri (1996) yaitu pendomnt1 individu untuk
Hal terpenting yang berkaitan dengan rnotivasi adalah bahwa rnotivasi tidak
dapat diarnati secara langsung. Tetapi rnotivasi itu dapat cliketahui clan clapat
diinterpretasikan dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang
dikatakan instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku. ME,skipun ada satu
ticlak akan terjadi tingkah laku. Hal ini disebabkan karena motivasi tidak saja
Pernikahan Dini
Pernikahan usia muda terdiri dari dua kata yaitu "pemikahan" dan "usia
nikah atau kawin, atau yang semakna dengan i!u. Pemikahain muda atau
menikah.
Namun, bila kita melihat budaya yang berada di Indonesia, maka definisi
pemikahan dini yang tepat adalah definisi yang telah dikemukakan oleh
dimuat pada surat kabar Sinar Harapan pada tahun 1983, bahwa pemilmhan
pria dan wani!a, dimana usia wanitanya berusia 17 tahun (masa sekolah),
adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia. Dalam islam sendiri
Sebagaimana yang tertera pada Hukum Acara Peradilan Agama pasal 7 ayat
jika pihak pria sudah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita sudah
bahwa pernikahan dini adalah pemikahan yang dilakukan oleh pria dan
wanita, yang usia mereka masih berada pada tahap perkembangan masa
Adapun manfaat atau nilai positif yang diperoleh dari pemikahan dini, dengan
catatan manfaat ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang sungguh-
masturbasi.
lebih bayak dilakukan oleh para lajang dari pada pa1sangan yang telah
menikah. Dari sisi mental atau rohani, orang yang t•elah menikah lebih
mendapat keturunan. Bagi seorang istri, dalam rentang waktu usia 20-
suami bisa menghidupi anak istri, memberikan nafkah lahir batin. Bagi
Suami istri yang menikah diusia muda adalah lebih sehat, lebih lrnat
dan lebih subur ketika mereka memasuki umur 40 tahun. Lebih dari itu,
anaknya. Dan mudah bagi orang tua untuk mengetahui tabiat dan
yang lebih baik. Papalia & Olds menunjukan bahwa orang yang
40
is!ri. lni merupakan hubungan interpersonal yang paling del<at dan intim.
Keintiman tersebut lebih bersifat luas dan mendalam (extensive & intensive),
hal ini disebabkan karena kebersamaan antara suami istri tidak hanya
teman kerja atau pacar. Kebersamaan ini bersifat kesatuan yang berjalan
Namun, tentang pernikahan dini ini sendiri masih terdapat pro kontra di
d. Resiko kesakitan dan kematian ibu dan anak, pada ibu yang
lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan usia 20-24 tahun. Bahkan pada
42
anak remaja putri 10-14 tahun lebih tinggi lima kali lipat dibandingkan
e. Anak-anak yang dilahirkan dari remaja putri lebih mntan untuk lahir
pernikahan dini bukanlah merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan oleh
berlirman:
Artinya :
islam dilandasi atas akidah keimanan, fitrah, dan akhlak mulia. Untuk itu
kemaksiatan.
d) Makruh : Jika dengan melakukan hal itu ibadah yang tidak wajib
mempunyai keturunan.
telah dikemukakan diatas berlaku untuk semua muslim pada "semua usia."
Jadi baik remaja maupun orang yang usianya sudah cukup untuk menikah
dikenai hukum yang sama dalam pemikahan bisa wajib, sunnah, mal<ruh,
46
menghadapinya.
sebab usia tidak dengan sendirinya membuat ki!a dewasa. dalam rumah
batin. Begitu pun istri kepada suami bertanggung jawab menjaga kehormatan
Masa remaja merupakan salah satu masa yang krisis dalam kehidupan
seseorang. Masa ini memberikan arti yang sangat mendalam serta menjacli
landasan yang kuat bagi kehidupan remaja dikemudian harL Pada masa
anak-anak menuju masa dewasa muda dalam aspek biologis, kognitif, clan
47
yaitu remaja awal dan akhir. Pembagian ini tidak hanya didasarkan pada
perubahan fisik semata tapi juga pada perbedaan pola tin!Jkah laku.
Pada masa remaja, individu akan dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan
dimana seorang remaja harus membentuk citra diri yang positif bagi dirinya,
menentukan pilihan merupakan hasil dari berflkir, hasil dari usaha intelektual,
dimiliki individu itu sendiri. Seperti latar belakang pendidikan, hal ini
pengambilan keputusan.
diinginkannya.
baik positif atau negatif , akan berpengaruh pada sikap dan tindakan
Motivasi perempuan untuk menikah dini biasanya lebih cepat, hal ini
pada laki-laki termotivasi menikah dini karena pihak pria sudah di minta untuk
Sejalan dengan yang diutarakan oleh Linda L. Dafidoff (Hl91), tentang faktor-
adalah faktor kuatnya motivasi, yaitu bila motivasi yang timbul dari sebuah
pilihan kuat dan besar maka akan semakin kuat pula dorongan untuk memilih
Dari kacamata psikologi, pemikahan dini tidak sekedar altematif dari sebuah
perempuan, tapi juga sebagai motivator untuk melejitkan potensi diri dalam
segala aspek positif. Jadi, cukup logis kalau pemikahan dini itu dinila.i bukan
sekedar tali pengikat untuk menyalurkan kebutuhan bioloi;1is, tetapi juga bisa
satunya adalah tanggung jawab. Laki-laki dan perempuan yang memilil<i rasa
Motivasi Remaja
laki-laki ~
,_______ ~
Pemikahan Dini
2.5. Hipotesis
Hipotesa nol (Ho) adalah : Tidak ada perbedaan motivasi untuk menikah dini
Hipotesa alternatif (H1) adalah : Ada perbedaan mo!ivasi untuk menikah dini
METODE PENELITIAN
Penelitian jenis kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang
datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang
atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi
atau alasan adanya perbedaan tingkah laku atau status kelompok individu.
!erika! dalam penelitian seper!i ini dapat segera diamati, dan persoalan utama
terse but.
Variabel penelitian adalah suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam
Kerlinger (2000), terdapat dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel bebas
akan diuraikan variabel bebas dan variabel !erika! dalam penelitian ini :
diobservasi atau variabel terikat. Variabel ini sering juga dise;but sebagai
bebas dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan remaja perempuan
bebas. Variabel ini sering di sebut variabel yang dipengaruhi atau variabel
intrinsik Woolfolk dalam Holilah (2005) yang antara lain yaitu : minat
tahu (curiosity).
oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan, yang menikah pada saat
usia mereka 18-21 tahun batasan usia ini merunut pada pendapat
telah menikah dini pada usia 18-21 tahun pada penelitian ini terhitung
Dengan pendidikan minimal telah lulus SMU atau sederajad. Hal ini
pada pola pikir dan cara pandang individu. Dengan latar belakang
Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap, yang akan ditelili (Hasan, 2002).
dengan baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja laki-laki dan remaja perempuan
yang telah menikah dini pada usia 18-21 tahun dan !ercalal di kantor KUA
sederajad.
orang, data pernikahan dini ini terhitung dari tahun 2005-2006. Data populasi
ini penulis peroleh langsung dari daftar buku calatan pernikahan di kantor
Untuk data penelitian ini, peneliti hanya mengambil sebagian jumlah dari
populasi yang ada, yaitu yang disebut dengan sampel. Se1mpel adalah
57
Menurut Sevilla (1993) sampel adalah sekelompok kecil yang kita amati, dan
dilihat dari keterba!asan waktu, !enaga dan dana ; sempit lw~snya wilayah
pengamatan dari setiap subyek ; dan besar kecilnya resiko yang di!anggung
oleh peneliti. Karena dilihat dari beberapa faktor diatas, maka pada penelitian
kelompok sebanyak 25 orang, dan hal ini sudah dianggap dapat mewakili
jumlah populasi.
58
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang clianggap bisa
pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota populasi
sederhana dengan cara label nomor acak, yai!u merupakan teknik yang
paling sistematis dalam perolehan unit-unit sampel melalui a1cak. Tabel acak
molivasi untuk menikah dini. Skala ini digunakan untuk men1~ukur seberapa
besar dan berbeda motivasi remaja laki-laki dan remaja perempuan untuk
menikah dini. Fak!or yang digunakan adalah motivasi in!rinsik dan motivasi
dan rasa ingin !ahu. Sedangkan indikator motivasi ekstrinsik adalah dorongan
tinggal.
perincian bu!ir-butir tersebut dapat dilihat pada label blue print berikut ini :
Tabel 3.1
Menurut Edwars (1957:47) skala sikap model Likert ini meimiliki sejumlah
a. Metodenya sederhana.
dengan hanya melihat jumlah total skor subyek. Sikap posftif atau
menyetujui terhadap obyek sikap akan terlihat dari jumlah keseluruhan yang
linggi. Sedangkan sikap yang nega!if a!au lidak menyetujui obyek sikap
pada kategori ragu-ragu. Kesulitan ini limbul terutama jika pimeli!i ingin
sikap. Dan untuk menanggulangi masalah ini, maka dalam penelitian ini
yaitu berupa jawaban netral atau belum dapat memastikan jiawaban yang
yaitu sangat se!uju (SS), setuju (S), tidak se!uju (TS), sangat tidak setu.iu
(STS).
62
Tabel 3.2.
Suatu penelitian ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid dan reliable,
1. Uji Validitas
dilakukan analisis item dengan menggunakan setiap item dengan skor total,
digunakan untuk skala final. Sedangkan item yang tidak memiliki korelasi
Oleh karena itu, untuk menguji validitas dari skala yang telah dibuat,
Keterangan:
N =Jumlah subjek
2. Uji Reliabilitas
memberikan hasil ukur yang terpercaya (Azwar, 2003). Untuk mencari nilai
dua belahan yang jumlahnya sama banyak, sehingga rumus yang digunakan
a= [ k ] [ 1• rs j 2
]
k-1 SX"
Keterangan:
a = Koefisien Alpha
Guilford.
65
Tabel 3.3.
--
Nilai Status
> 0, 90 Sangat reliabel
0, 70 - 0, 89 Reliabel
-- --
0, 40- 0, 69 Cukup reliabel
--
0, 20- 0, 39 Kurang reliabel
--
< 0, 19 Tidak reliabel
--
out. Pelaksanaan try out dilakukan pada Kamis 1 Maret 2007 - Kamis 15
Maret 2007 bertempat di wilayah Ciputat. Data skala motivasi untuk menikah
telah menikah di saat usia dini (18 - 21 tahun), dan berpendidikan minimal
menggunakan program SPSS versi 11,5. Data yang telah diolah melalui
66
dinilai valid jika memiliki koefisien validitas diatas 0,30 (Uhat tabel 3.4).
· Tabel 3.4.
Berdasarkan tabel 3.4 diperoleh hasil yang valid berjumlah 47 item yang
item sebagai berikut: nomor 3 (1), 4 (2), 5 (3), 6 (4), 9 (5), 10 (6), 11 (7), 12
(8), 13 (9), 14 (10), 15 (11), 16 (12), 17 (13), 18 (14), 19 (15), 20 (16), 21 (17),
53 (36), 54 (37), 55 (38), 58 (39), 59 (40), 60 (41), 62 (42), 6:~ (43), 65 (44),
Uji reliabilitas instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari skala
versi 11,5 . Dari 47 item yang valid dengan koefisien reliabilitas Alpha
bahwa dalam kaidah reliabilitas 0, 9174 termasuk rentangan 0,70 - 0,90 maka
dinyatakan reliabel.
Selanjutnya penulis melakukan penelitian pada hari Sabtu 17 Maret 2007 sld
telah menikah di usia dini (18 - 21 tahun), dan berpendidikan minimal t1~lah
sebagai anaiisa data yaitu kelompok sampel yang mengulrnr perbedaan rata-
rata hitungnya terdiri dari dua kelompok, guna melihat perbedaan dari dua
T= M1-M2
SDbm
keterangan :
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat t;3hap, yaitu ;
1. Tahap Persiapan
a) Merumuskan permasalahan.
menikah dini.
kemudian mengolah data try out. Kemudian merevisi kembali alat ukur
subyek penelitian.
tabel data.
70
4. Tahap pembahasan
Gambaran umum subyek penelitian diuraikan secara rinci di bawah ini, yaitu
berupa gambaran umum frekuensi dari jenis kelamin dan usia. Populasi
dalam penelitian ini be1jumlah 158 orang, dan sampel yang digunakan untuk
perempuan, yang telah menikah pada usia 18-21 tahun, dengan tingkat
Tabel 4.1
Jumlah 50 '100%
72
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa subyek
Tabel4.2
Dilihat berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa subyek laki-laki yang
telah menikah di usia dini berkisar antara 19-21 tahun. Dengan persentase
tertinggi pada usia 21 tahun sebanyak 14 orang (56 %), ha! ini dikarenakan
pada usia 21 remaja laki-laki sudah merasa lebih siap lahir batin untuk
menikah, lebih siap secara materi karena telah memiliki pekerjaan sebagai
jamimm un!uk menafkahi istri dan anaknya. Sedangkan pada usia 18 tahun
usia dini. Hal ini disebabkan pada usia ini remaja laki-laki baru saja lulus dari
tanggung jawab dalam membina rumah tangga. Juga masih belum siap
menikah di usia 19 tahun sebanyak 4 orang (16 %), dan yang menikah di
motivasi untuk menikah dini tertinggi ada pada usia antara 19 dan 20 tahun,
di usia 20 tahun sebanyak 7 orang juga (28 %). Data ini bt:lrbeda dari hasil
usia 18 tahun ada 6 orang (24 %), dan yang paling rendah pada usia 21
tahun yaitu ada 5 orang (20 %). Hal ini disebabakan karena selepas lulus
sekolah, biasanya para perempuan memiliki banyak waktu luang jika mereka
tidak bekerja, karenanya mereka lebih memilih untuk menikah dari pada
sosial budaya), jika anak perempuan yang telah lulus sekolah atau aqil baligh
akan segera dinikahkan oleh orang tuanya. Hal ini karena malu dan takut
akan disebut sebagai perawan tua jika mereka menikah d,iatas usia ~11 tahun.
75
Tabel4.3
Tabel Homogenitas
probabilitas. Dan dari tabel nilai uji homogenitas di atas, dapat di ketahui
bahwa motivasi untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan perempuan
Ho : Tidak ada perbedaan untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan
remaja perempuan.
H1 : Ada perbedaan untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan remaja
perempuan.
0,05" maka Ho diterima. Dan jika "probabilitas < 0,05" maka Ho ditolak.
Tabel 4.4.
95% Confidence
Interval of The
Difference
Sig. (2- Mean Std.Error
t df
tailed) Difference Difference
Lower Upper
Motivasi
untuk -6,423 48 ,000 -25, 1600 3,9"17:015 - -17,28365
33,03635
Menikah Dini ~
Dari tabel nilai uji-t di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan motivasi
untuk menikah dini adalah 0,000. Dengan nilai sig =,000 ( sig < 0,05) maka
H1 yang menyatakan "Ada perbedaan untuk menikah dini antara remaja laki-
Tabei 4.5.
Group Statistics
Std. Error
Jenis Kelmnin N Mean Std. Deviation Mean
Motivasi untuk Laki-laki 25 128,0000 16,11159 3,22232
Menikah Dini Perempuan 25 153,1600 11,13807 2,22761
153, 1600 dan Standar Deviasi 11, 13807, dengan jumlah sampel
Standar Deviasi 16, 11 ·159 dengan jumlah sampel 25 reisponden. Hasil ini
jawaban favorable (SS) diberi skor 4, untuk jawaban (S) di beri sl<0r 3, untuk
jawaban (TS) diberi skor 2, dan untuk jawaban (STS) dibe1ri :>kor 1.
untuk jawaban (S) diberi skor 2, untuk jawaban (TS) diberi skor 3, dan untuk
100 clan nilai maksimumnya aclalah 182. sehingga luas seba1rannya adalah
182 -100 =82. Dengan demikian maka setiap harga satuan standar
10012 = 141. Sebagaimana yang tertera pada tabel 4.6 di bawah ini.
80
label 4.6.
Maka akan diperoleh kategori - kategori skor motivasi untuk menikah dini
sebagai berikut :
label 4.7.
Tabel 4.11.
Crosstabulation
Count
Jenis Kelan1in
Laki-laki p ~npuan Total
Kategorisasi motivasi rendah 12 0 12
Untuk Menikah Dini sedang 12 13 25
tinggi 1 12 13
Total 25 25 50
mayoritas tingkat motivasi rendah ada 12 orang (48 %), beigitu pula dengan
orang (48 %), dan responden dengan mayoritas tingkat motivasi sedang
sebanyak 13 orang (52 %), dan untuk responden perempuan dengan tingkat
besar untuk menikah di usia dini dibandingkan laki-laki. Selperti pada motivasi
intrinsik, motivasi perempuan untuk menikah dini yang didorong oleh minat
(motivasi intrinsik} untuk memiliki anak di usia muda jumlahnya lebih tinggi di
banding dengan dorongan minat pada laki-laki. Atau motivasi menikah dini
karena dorongan keyakinan masa remaja (motivasi intrinsik) yang tidak akan
dorongan rasa ingin tahu (motivasi intrinsik) akan malam pertama, jumlahnya
ingin cepat menjadi orang tua (motivasi intrinsik} lebih tinggi pada perempuan
dibanding laki-laki.
dibanding remaja laki-laki untuk menikah dini. Seperti pada faktor dorongan
karena orang tua, yaitu dorongan karena ingin meringankan beban orang tua,
menikah dini karena telah dijodohkan oleh orang tua, menikah dini karena
83
dipaksa oleh orang tua. Menikah dini karena faktor dorongan teman atau
laki-laki seperti : menikah dini karena sudah tradisi, atau takut disebut
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik
memiliki motivasi yang rendah untuk menikah dini. Sebaliknya pada remaja
5.2. Diskusi
motivasi untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan remaja perempuan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lois Hoffman
(Adhim, 2002), bahwa pada perempuan memiliki motivasi yang kuat untuk
menikah di usia muda dari pada lelaki, dan salah satu hal yang
cenderung memiliki komilmen dan tanggung jawab yang kual dalam menjalin
pasangan suami istri di Bantu! telah menikah di bawah umur (BKKBN, 2006).
Laki-laki memiliki motivasi untuk menikah dini lebih rendail dari perempuan,
ini dikarenakan lebih banyak ilal yang menjacli pertimban,1an bagi lelaki.
karena setelah menikah felaki harus bertangung jawab pada istri dan dirinya
Menikail berarti sudah harus mandiri dan terpisah dari !anggung jawab orang
tua. Perempuan memiliki motivasi yang tinggi, hal ini dikarenakan tugas
suami dan anak, perempuan tidak terlalu dibebankan untuk mencari nafkah.
individu akan melakukan sesuatu bila ada molivasi pada dirinya, sedangkan
bila tidak ada motivasi pada dirinya maka indivisu tersebul tidak akan
melakukan apa-apa.
dan perbuatan individu. Selain itu dapat diketahui bahwa semakin berharga
tujuan yang ingin dicapai individu, maka akan semakin kuat pula motivasinya,
5.3. Saran
melakukan penelitian dan dari hasil yang diperoleh pada peneli!ian ini, maka
1. Untuk remaja baik laki-laki dan perempuan yang memilikii keinginan untuk
menerima apapun, baik itu saran atau kritik dari pasangan. Segala
manfaat, pernikahan dini juga sangat rentan perceraian, hal ini dapat
yang bermanfaat tentang hidup berumah tangga di usia dini, kepada para
anak remajanya yang mempunyai keinginan menikah di usia dini. Hal ini
pada saat yang tepat untuk menikah juga dipengaruhi oleh dukungan
lebih siap jika ingin melakukan pernikahan di usia dini. Karena dorongan
untuk menikah di usia dini. Dorongan orang tua yang positif, mendukung
dengan baik, tidak rnemaksakan kehendak pribadi pada anaknya. Hal ini
mernbuat remaja yang ingin menikah akan lebih siap lahir batin, clan kuat
besar lagi. Hal ini sejalan dengan pendapat Kerlinger (:2000} bahwa,
semakin tingggi jumlah sampel maka dalam kesimpulan yang dibuat akan
semakin representatif. Selain itu hal lain yang menarik untuk diteliti
89
(lanjut usia).
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: P.T Raja Grafindo
Persada.
INTERNET
Tito. (3 Agustus 2002). Potret Remaja Dalam Data. Pusat Studi Seksualitas-
PKBI Yogyakarta, dari berbagai sumber dan news latter Embrio PKBI
DIY. Kompas,. http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/sg3potrethtml
Satu Dari Lima Orang Indonesia Ada/ah Remaja. (Jumat, 16 April 2004). @
13:58:50. http://www.bkkbn.go.id/artic.
Kepacla
Kepala KUA Sepatan Tangerang
Di
Tangerang
Semester : X ( Sepuluh )
Nomor Pokok 101070022997
Tal1lm Akademik 2005/2006
Progra1n : Strata l (S-1)
Wassalamu'alai.kum Wr. Wb
DEPARTEMEN AGAMA R.I
KANTOR URUSAN AGAMA
KEG. SEPATAN KAB. DATI II TANGERANG
JL. RAYA CITUIS - KRAMAT KM. 12
Telp. (021) 593711 "/6
101070022997
?T?.'.T~ 1 (S-1)
( ':tlr ·. \
-·.).".,-
-.-,.;;c,,m-::i.t-".'>n
_,;:_ ~!,G.\_,~~- -;e~~a ten,
Maka dengan ini, Saya membutuhkan kesediaan Saudara/i sebagai suami/ istri
yang telah menikah di usia dini (remaja) untuk membantu dalam penelitian ini.
A.dapun dalam pengisian kuesioner ini, tidak ada jawaban yan" salah, semua
jawaban yang diberikan adalah benar. Sesuai dengan kode etik, Peneliti akan
menjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang akan diberikan. Dimohon
untuk menjawab seluruh pernyataan dengan sebaik-baiknya, serta tidak
melewatkan satupun pernyataan. Diharapkan jawaban yang diberikan adalah
jawaban yang sesuai dan sebenar-benarnya dengan keadaan yang Saudara/ i
alami sendiri.
Yeyen Meliyanti
101070022997
Pemyataan Kesediaan Responden
llama lengkap
ru
rahun menikah
Jenis kelamin : ( Laki-laki/ Perempuan)*
=>ei<erjaan
!\lam at
lilenyatakan bahwa :
3ersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh sdri Yeyen Meliyanti,
lilahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
:........................ )
Petunjuk Pengisian
Anda di minta untuk mengisi pernyataan dengan cara memberi tanda check ( -Y )
pada salah satu kolom yang sesuai di sebelah kanannya. Setiap orang
mempunyai jawaban yang berbeda-beda, maka isilah sesuai dengan keadaan
diri Anda sendiri, karena semua jawaban yang anda berikan adalah benar.
SELAMAT MENGERJAKAN
I" .. NM r N Nr Nr N N N N
I" .. NN " N NN
-- NN N N "M N r i<t
--
--
--_,, <t M - NnNN N .-i.-N - " N- NN - - N N f'l
<-N- NNNN
f'l-
-
N "N N N N
NNi.-<-N.-
"'" ,,_"
N N!<--1;'\1 f'l M NN<-<-N.-1=" f'l N N f'l f'l
M "~ NN rN " r N- NN "N " - Nr .. N- N :'>Ji.- N N- N f'l - nMr -NNI'> N.-1:""4i.-.-..-r-i f'INNN-
N" MM
" " MN NN "M "" " " ft NN N,,_ <t M - ""Nft NN M N N nMN N"MM N-Nft""" i'>"""f'l
MM ,., " NM
" " n M -ft ft " "ft ,.-Nf'l ,., "I'> ,, """'~ - -M I'> " NNi<; """i'> """!'>""" i'>""'*
-
~-
M"
I" .. INN
"" MM
k--1'> "N NN "
t'> NN
" " M,,_ N k-"
. _,,
M ,,_
-- <-IN NN N N N N k- """"M NNNM>'>"N
"
.. ·•N I'> N "MN """M """"""" Mt<>nNN
Nt'0N Ni<-
" " Mi'> " " Ml'> " . "M M " ,,~
,,_M
" " .. " nMM " " .. ""'' M" nMM " " "I'> ." ,. Mi'>
I'> " l'>I'> " " Ml'> " " "M " ,.,
,., M" "f'l M ,,,, I'> f'l ""i'>i'><tnl'> I'>
"~ MM
" " M,,_ nN- nnMN N "MI'>
I" - '"
.... I'> N " .. "N -N " . -N- MM N N,. IN f'l N NMf'l NNf'lf'l -
,, ,, ,. f'lf'l
I" N Ni'> ,, " "N >'> N NM C'> N NM MN N NNi'! -f'l
"" . f'l N nN f'l ""ftf'l Nn-f'lNnN i'>""Mf'l
i-1 " Mi'> " " MM "' " "M N" "M " " " ... Ni'> n!'><-
"" M I'> " " .. NM <l'<tNl'>n<t- MM
""
~~
"M "~
"N <>- ;') <:t- :>") :<)
I" N NN NN "N
" - "N "' " "N "N "" ,_M NM- nnNM
" "M ,., " NNM Nn!NN <l'NNMNNN """Ni'> "<f":<"Jk--i:'J
I" .. MN NN NN "'N NN
.
"'"' "M k- " NNN
•
I" .. NN
-" "N N- N N
""
N,., k-
-- <-N N n,., N
'"' N N N nM N NNNN NNNMN<tM MnnNf'l
Ni'> N n-i'>
"' ""
M""
N tN N N Nf• ·~ .~
Ml'>
l:'J N nNNNNNN N""NN
"""""
"
<ti'> " N "ft
",, .. "",. ,. "I'> N n <ti'> "f'l 1'> <tNfti'J ""
. . ,.."' . " " .... ",., Ni'> " " M " " " " N " " " "
""....
fT " N <t "
I'> <t
I'> " tN ft " " "ft <t " "I'> <t" ""I'> .... "I'> .- "Mi'> ""Ni<t"""
"""""
i'I" t-<N "" i'> f'l ". N tN f'l<t "i'> I'> " "MI'> -- N f'l <ti'>r
"" .• .- M N
""'
,, "M i'> "
I<- N n NN NNl<-N.-r- N ,_
" ,, "'I'> " " N f'l "' " " i'> I'> - " "f'l <ti'>- ""i'>" ,,,,_i'>
. -
I'> " Mft " M"' """'""Ni'> """i'>"
-..- t-<N NN >-IN " ,, " rN N tN ft N Nft i'> --
-I'> <ti'>- - n f'l '>N-1'> n N l<-NN • tN i'I NNNi'>N<ti<; i'>""NN
,,,,_ ""ftM .... -1'> "" "i'> I'> ') "i'> I'> ""Mi'> ,, "Mi<;" "M i'>" "M"
N
"" "'~ - -
MM "' " '. - ~
"ft
i'>N,.., ......
"" " " "M ft .. " Mft <t " ft ft N" - "<t I'>"' ..... -ri
.,. _,, " I'> ') "MI'> " "I'> I'> " " i ' > " " " " """Mi'>
.. .. "
i'>N M"
"' " ",., I'> " "M M" "M M" "ft M <t " "M NIN- nNMM " Ni'> M" .. ft I'> " " I'> I'> """ft""i'> f'l" <t I'> I'>
'" " Mfl- """ ~~ "' ~ : "'
.., ~ ~ ~~
.
fFF~ ~
o~
"'
,,
" ~ .. " ~
~
"~
- ~ k- s~ k-
-
~ k- ~~
,,
;;; - ,_
~ :!ilk :~~; ,,,.. "::: -e~ ~~ ~e § ~ ",.. .-
"' . " "'"' '"' """' "'""""'!'> IN M M " <tk- ..
""'"' ""' "' """ l<t ""' "'
¢1-lt;.-N i"i" WINI:"> "'"t'ikt i" N
"'"""N "i" "
""
" "' \-
NMN N"MN NNN NN
" " NN M <t i"<l"NNl-t ~:<>Nr.-N NN N "1,., i" " N
"'"'
NN IN l<t N NNIN M<tf<tt'i NN
r."",,.
"'"'"" kt"''-N
"'"'"' "'"" "'" "'"" <t "'"'"'"'
,_Mf'l<ti"N M "'NM ft
"""" NP> ft "N f'I P> hh !NIN
"'"' "' "'"'"' "'"' "'IN"'"'
1-<MN NNN NNNN MNN NN N- lr.h Mfq-t.-1:-Ji.- >-MMNNM "'*f'lf'I NM f'>N
NhM ,,.
..,_ ""' P>
f'> N
"'"' "'k- "' ""' "'
IN" IN ,,_ ,_ IN Nf'I
""' MMM
NNN MN N-
"'"" "'"' kt"'
kt,,.
Mf'I
M Mi.-1....
"""""N "t'1 NP> " "P> P> "
hfo "'N
""' "' ,.f<t N
"'"'"'"' i"M
r. M M Mk-
"""' "'"' I" !...... Nl<:PJ>- N" P> P> <t N t'J f'> N h!N INN
"'"'
N
""' h N ""' N "'"'
I<: h N kt ..
"' M
~·'~·,Ml-.:
""'"" "'" t.r.M
hh
"'"' *"'·"'
h hNhM
M Mhlr. NNkh MM
"' "
r. Mk- Nie N NMf<tN l--<Nk- "'k- Ml<t "'"' f<tM
ft "'"" t.r. "'
r·lnF.t<-t<- f'J"
I'"'
... "'
!<> ""'
Nf'J f"f"
"'"' "'"'
"' "
"' "' ri'>r :<) NN
"' !.-
h N" !.- M k-J.r,"" NN
"··"' ... ,., ~ "' "'"' "'"'"'"'"' ..... "' ... ""' i"i" "'"" MM le "' " Mhh !-<Nie jq MM
L
i"t.r.>-f" i"t.r. f"l<t
"'
r. "' "'
~"'k- "'"'h h!N"-' ,.f'I f' N h"'
" to Mhf'N'- k-1¢ !:'?'-
~
~"'"' "'
"'le "'
"'""
". " "
"'"' " "'
"' t.r.
Mhf'I
"""'"'"' ""to
""l<t
"""'"'
h"
"""'"" """""""' "i""'"" """
N
""" N" :<):>');>')
M" N
" ··IN r>
"'
" " ,, " "' " " ""' - " "' " """'"" "'"' ..
k--
'. "" " r
" " •. "f;
"'"'
¢"
" "kt " "i"
"" "N NN
""'-"' .. k- N N"' "' .. - :<)j.'\1.-,.-.
'"" " " ""''
" -I'>" r N ..... :'\I Nk- N N,.
"'"'
NNN
o.•·-
" " "N " f; k- -
NN NN'-N N N , .• N NN .-t:-.,iN.- .... pl !Nk-
- I'> " N"
- "h"' N" N
N"
""" MN N"NN
"' " l<t N ,,_ ¢NNf'IM .-f'):<:iNNMN N "f'J Nt'J
"'"'"' " .-.h"' i"Nh
"'"' """
,. N" • • k-
Mktk- NMM
"M "'I" I" "' ""' "'"'"'
"M
""' !NIN
"'""' k-
"k-"' N-N
NN hlNro NNNk-" .-f0¢k-f;<)~ Nk-jnk-r- "I" "N N ri"
" NM NN NMN
""' f;
MNk-
"',., ...
" "' Nk- k- k- Nh N ,_ -l<t <-I" nk-1:"'> M :<)I:'! In k- ,.... r rN Nr k-N NN ININ N k-k-"' <tM M
N f<- hlN k-Nk-k- h ,_N ,,_N Nr Nr I" ,_ !<"'" :-.11:°'1 Nr NN -h IN,_ N k- k- Nk-
"'"'
t.">k-k-k- l<-f':ti:tJk-k-t:"> k-i:'Jk-k-k- k- k-
"'" " ..
,,f<,f; N NP>N hr> M" Mi,,
"'"' "'" "'"'" ""'" "'"'"'
NI'> ,,_hNNN hl'><>Ni"i;t NNl-t,,-N i"N
"" t<:J :-?i:'J Nl'J N
"f;
"'" " "'"' "'"' "'"
fo;;t nl:'l~
"'"""'"'!'> NN"'"" Nh I" " t'l nr'l i"j<t MM
""' Ml<t M I<
""' "' "'"'"'f<- IN
hl<t hi<> hN hP>I< f; hN l<t MN f;thNl'>N l<ti<tNl'JMN
"'"'"'"'!" Ni" NN I=":: :<:ir'l i"F- MM Nj,, MIN N !<hr> !<th IN
"'""'
NMN .... Ml.'.~ M Nf' '-N N 1.-1,..1:-.Ji:'J ir-f<JMl-tl:"JM Nl'J N ~ft MN
"' . "' ""' P>" ~IN roh N'-IN ,.loch !Nhh
NM Nj,_ "IN NNlocro N N"- ~M N tN~tNN <tl'>f'Jt'<NN f'ltotNNf'J to I' Nf'I "' r>t-< '-IN "'h hf<> IN '-hN
NMM ~'INt-.; 1¢ i,., N"- ~i,., N ~t-c tN N .-t>P>f<ttNf'> ~t-<l'~l<t
"pi "'" h
pi" hN ht- NN N '-hN Nl< > N Nf'
"'"'"
"' "Pl
ampiran 5
Validitas
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
TOTAL VAR00021
TOTAL VAR00022
TOTAL Pearson Correlation 1 ,359<;'
TOTAL Pearson Correlatlo 1 -,241
Sig. (2-tailed) ,005
Sig. (2-tailed) ,064
N 60 60
VAR00021 Pearson Correlation ,359*' 1
N 60 60
Sig. (2-tai!ed) ,005 VAR00022 Pearson Correlatio -,241 1
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,064
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 60 60
Correlations
Correlations Correlations
Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
Correlations Correlations
TOTAL VAR00041 TOTAL VAR00042
TOTAL Pearson Correlation 1 ,339**
TOTAL Pearson Correlatior 1 -,010
Sig. (2-tai!ed) ,008
Sig. (2-tailed) ,942
N 60 60
VAR00041 Pearson Correlation ,339* 1
N 60 60
Sig. (2-tailed) ,008 VAR00042 Pearson Correlatior -,010 1
N 60 60 Sig. (2-lailed) ,942
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tmled). N 60 60
Correlations Correlations
TOTAL VAR00043 TOTAL VAR00044
TOTAL Pearson Correlation 1 ,379.. Pearson Correlatio
JOTAL 1 ,105
Sig. (2-tailed) ,003
Sig. (2-tailed) ,425
N 60 60
VAR00043 Pearson Correlation ,379••
N 60 60
1
Sig. {2-tailed) ,003 VAR00044 Pearson Correlatior ,105 1
N 60 60 Sig. (2-lailed) ,425
Correlation is significant at the 0.01 !eve\ (2-tai!ed). N 60 60
Correlations Correlations
Correlations Correlations
TOTAL VAR00049 TOTAL VAR00050
TOTAL Pearson Correlation 1 ,453*' TOTAL Pearson Correlatio 1 ,402*
Sig. (2-tailed) ,000 Sig. (2-tailed) ,001
N 60 60 N 60 60
VAR00049 Pearson Correlation ,453* 1 VAR00050 Pearson Correlatior ,402· 1
Sig. (2-tailed) ,000 Sig. (2-tailed) ,001
N 60 60 N 60 60
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
TOTAL VAR00051
TOTAL VAR00052
TOTAL Pearson Correlation 1 ,447-·
TOTAL Pearson Correlatio1 1 ,062
Sig. (2-tailed) ,ODD
Sig. (2-tailed) ,640
N 60 60
VAR00051 Pearson Correlation ,447* 1 N 60 60
Sig. (2-tailed) ,000 VAR00052 Pearson Correlatio ,062 1
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,640
.... Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed). N 60 60
Correlations Correlations
Correlations Correlations
TOTAL VAR00055 TOTAL VAR00056
TOTAL Pearson Correlation 1 ,269* TOTAL Pearson Correlatio1 1 ,248
Sig. (2-tailed) ,037
Sig. (2-tailed) ,056
N 60 60
VAR00055 Pearson Correlation
N 60 60
,269* 1
Sig. (2-tai!ed) ,037 VAR00056 Pearson Correlatio1 ,248 1
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,056
'* · Correlation is significant at the 0.05 level (2-taited). N 60 60
Correlations
Correlations
TOTAL VAR0005B
TOTAL VAR00057 TOTAL Pearson Correlation 1 ,417H
TOTAL Pearson Correlation 1 ,132 Sig. (2-tailed) ,001
Sig. (2-tailed) ,315 N 60 60
N 60 60 VAR00058 Pearson Correlation ,417* 1
VAR00057 Pearson Correlation ,132 1 Sig. (2-tailed) ,001
Sig. (2-tailed) ,315 N 60 60
N 60 60 ... Correlation is significant at the 0.01 level (2-ta!led).
Correlations Correlations
Correlations
Correlations
TOTAL VAR00062
TOTAL VAR00061 TOTAL Pearson Correlation 1 ,507 ..'
TOTAL Pearson Correlation 1 ,200 Sig. (2-tailed} ,000
Sig. (2-tailed) ,125 N 60 60
N 60 60 VAR00062 Pearson Correlation ,507* 1
VAR00061 Pearson Correlation ,200 1 Sig. (2-tailed) ,000
Sig. (2-tailed)
N
,125
60 60
. N 60
*. Correlation 1s s1gmficant at the 0.01 level (2·taited).
60
Correlations
Correlations
Correlations
TOTAL VAR00065
TOTAL Pearson Correlation 1 ,522... TOTAL VAR00066
Sig. (2-tailed) ,000 TOTAL Pearson Correlation 1 -,042
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,749
VAR00065 Pearson Correlation ,522* 1 N 60 60
Sig. (2-tai!ed) ,000 VAR00066 Pearson Correlation -.042 1
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,749
~"'. Corre!atron rs significant at the 0.01 level (2-taited). N 60 60
Correlations Correlations
Correlations Correlation~;
TOTAL VAR00069
TOTAL VAR00070
TOTAL Pearson Correlation 1 ,328*
TOTAL Pearson Correlatio1 1 ,219
Sig. (2-tailed) ,010
Sig. (2-tailed) ,092
N 60 60
VAR00069 Pearson Correlation .s2a· 1 N 60 60
Sig. {2-tailed) ,010 VAR00070 Pearson Correlatio ,219 1
N 60 60 Sig. (2-tailed) ,092
... Correlation is significant at the 0.05 level {2-tailed). N 60 60
ampiran 5
RELIABILITAS
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 117,9000 247,3458 15,7272 47
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Scale Scale
Item-total Corrected Alpha if
Mean if Variance if
Statistics Item-Total Item
Item Item
Correlation Deleted
Deleted Deleted
VAR00003 114,8833 242,6133 ,2496 ,9172
VAR00004 115,6333 227,4565 ,7198 ,9122
VAR00005 115,0833 236,5523 ,5181 ,9149
VAR00006 115,5333 229,9141 ,6377 ,9132
VAR00009 115,6833 241,0675 ,3966 ,9161
VAR00010 114,6833 240,3218 ,3332 ,9165
VAR00011 115,6167 231,9692 ,6382 ,9135
VAR00012 115,2333 238,4192 ,3731 ,9162
VAR00013 115,6167 238,1048 ,3815 ,9161
VAR00014 115,4500 240,2517 ,3658 ,9163
VAR00015 115,4167 235,8065 ,4782 ,9152
VAR00016 115,2667 233,8260 ,5768 ,9142
VAR00017 114,9500 235,6076 ,5448 ,9146
VAR00018 115,0167 235,3048 ,6520 ,9140
VAR00019 115,3667 240,4734 ,2546 ,9175
VAR00020 115,8167 233,1014 ,6034 ,9139
VAR00021 115,4667 239,4056 ,3594 ,9163
VAR00023 114,9167 242,3828 ,2481 ,9172
VAR00028 115,1500 240,0619 ,3111 ,9168
VAR00029 115,5000 230,0169 ,6815 ,9129
VAR00031 114,8667 239,1006 ,3980 ,9160
VAR00032 115, 1667 229,7006 ,7223 ,9125
VAR00033 115,9333 234,5040 ,4577 ,9154
VAR00034 115,8500 233,6890 ,5742 ,9142
VAR00035 116,0167 231,2370 ,5836 ,9139
VAR00036 115, 1500 243,1805 ,1602 ,9183
VAR00041 115,6833 241,2709 ,2992 ,9168
VAR00043 115,0667 240,7751 ,2954 ,9169
VAR00045 114,9333 236,6395 ,4491 ,9155
VAR00046 115,1500 237,4517 ,4331 ,9156
VAR00047 116,1500 235,1127 ,4380 ,9156
VAR00048 116,1167 236,8845 ,4519 ,9154
VAR00049 115,9000 233,6508 ,4671 ,9153
VAR00050 115,5167 235,7794 ,3783 ,9164
VAR00051 115,4500 237,9127 ,3856 ,9161
VAR00053 115,2333 239,6395 ,3437 ,9165
VAR00054 116,0833 240,6879 ,3406 ,9165
VAR00055 115,9000 241,5153 ,2501 ,9173
VAR00058 114,9167 240,1794 ,3503 ,9164
VAR00059 115,0333 236,3379 ,4549 ,9154
VAR00060 115,4500 231,3703 ,6385 ,9134
VAR00062 115,6833 235,5082 ,4286 ,9157
VAR00063 114,6833 243,2031 ,1869 ,9178
VAR00065 115,4500 235,7093 ,4681 ,9153
VAR00067 115,5333 238,3209 ,3735 ,9162
VAR00068 114,9000 255,0407 -,3411 ,9233
VAR00069 115,3000 238,7559 ,3091 ,9170
eliability Coefficients
lpha = ,9174
_ampiran 6
IAaka dengan ini, Saya membutuhkan kesediaan Saudara/i sebagai suami/ istri
rang telah menikah di usia dini (remaja) untuk membantu dalam penelitian ini.
~dapun dalam pengisian kuesioner ini, tidak ada jawaban yang salah, semua
awaban yang diberikan adalah benar. Sesuai dengan kode etik, Peneliti akan
nenjaga kerahasiaan identitas dan jawaban yang akan diberikan. Dimohon
mtuk menjawab seluruh pernyataan dengan sebaik-baiknya, serta tidak
nelewatkan satupun pernyataan. Diharapkan jawaban yang diberikan adalah
awaban yang sesuai dan sebenar-benarnya dengan keadaan yang Saudara/ i
1lami sendiri.
(eyen Meliyanti
101070022997
Pernyataan Kesediaan Responden
~ama lengkap
ru
rahun menikah
lenis kelamin : ( Laki-laki/ Perempuan)*
>ekerjaan
~la mat
Jlenyatakan bahwa :
~ersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh sdri Yeyen Meliyanti,
Jlahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
........................ )
)etunjuk Pengisian
\nda di minta untuk mengisi pernyataan dengan cara memberi tanda check ( .Y )
>ada salah satu kolom yang sesuai di sebelah kanannya. Setiap orang
nempunyai jawaban yang berbeda-beda, maka isilah sesuai clengan keadaan
liri Anda sendiri, karena semua jawaban yang anda berikan adalah benar.
SELAMAT MENGERJAKAN
~o.
Pernyataan ss. s TS STS
I Saya menikah dini, karena akan mendatangkan
kebahagiaan pada hidup Sava.
)
Saya menikah dini, karena ingin memenuhi rasa
keingintahuan Sava akan malam pertama.
l Dengan menikah dini, Saya akan meringankan beban
orang tua.
I Saya menikah dini, karena melihat teman-teman Saya
bahagia setelah menikah dini.
5 Untuk membuat hati tentram, seseorang tidak harus
menikah dini.
) Dengan menikah di usia dini, tidak akan
mendatanakan kebahaaiaan.
r Saya menikah di usia dini, bukan karena ingin
memenuhi rasa keingintahuan Saya akan malam
pertama.
l Saya menikah di usia dini, bukan karena ingin
merinaankan beban orana tua.
l Saya menikah dini bukan karena melihat teman Saya
bahaaia karena telah menikah dini.
10 Untuk menghindari dari pergaulan bebas seseorang
tak perlu menikah di usia dini.
11 Saya menikah di usia dini, karena ingin mempunyai
anak.
12 Dengan menikah di usia dini, kebutuhan materi Saya
akan lebih tercukupi.
13 Saya merasa beruntung karena telah menikah di usia
dini.
14 Saya menikah dini karena ingin merasakan kehidupan
berumah tanaaa di usia dini.
15 Pengalaman rumah tangga orang tua, berpengaruh
kepada Saya untuk menikah dini.
16 Diantara teman-teman dekat Saya, hanya Sayalah
yang belum menikah, karenanya Saya segera
menikah di usia dini.
17 Pada saat ini (zaman sekarang) pernikahan dini
merupakan salah satu tradisi yang perlu dilakukan/
dilestarikan.
18 Dengan menikah dini, kebutuhan materi tidak akan
tercukuoi.
19 Pada saat ini pernikahan dini merupakan tradisi yang
tidak sesuai laai untuk diteraokan.
w Menikah di usia dini merupakan cita-cita Saya dari
dulu.
11 Saya menikah di usia dini, karena yakin masa remaja
Sava tidak akan teraanaau.
12 Saya menikah dini, karena ingin cepat merasakan
meniadi seorana suami/ istri
13 Saya menikah dini, karena telah dijodohkan oleh
orana tua.
14 Saya menikah dini. karena teman-teman sekolah
Saya telah banvak vana menikah di usia muda.
15 Saya menikah di usia dini, karena takut di sebut
gadis/ [Jerjaka tak laku.
16 Saya tidak pernah berkeinginan untuk menikah di usia
dini.
17 Saya menikah dini, bukan karena banyak teman-
teman sekolah Sava vana telah menikah.
18 Saya menikah di usia dini, karena ingin mendapatkan
perhatian lebih dari pasangan.
~9 Dengan menikah di usia dini, masa depan Saya akan
cepat sukses.
10 Saya menikah di usia dini karena ingin merasakan
menjadi orang tua.
..
1
LU
4
2
2
4
2
3
4
4
2
3 1 2
3 2 3
2 2 3
2 2
2 3
3 2
1
2
3
1 3 3
2 2 4
2 3 2
3 2
4 4
4 4
2
3
3
3
3
2 2
3
3
2 1
3 3
4 2
2 2
4
3 3 1
2 4 3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
1
2
2
3 4
1 2
3 3
3
2
2
3 2
3 3
4 2
2
4
2
4
3
3
1
2
2
2 2
3 3
4 3
3 3
2 3
1 2
2
4
4
3 4
4 3
4 4
2
3
4
3
2
3
3 2
2 1
2 4
3 2
2 1
4 3
138
143
151
2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 142
,_ 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 142
,_ 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 1 1 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 4 2 2 2 1 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 2 151
3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 2 2 1 2 157
LO 3 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 4 1 3 1 1 2 1 3 1 2 1 4 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 3 2 2 1 3 1 2 4 3 116
3 1 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 139
3 2 4 1 1 3 2 4 3 1 1 21 1 4 1 1 2 4 3 312 1 1 I4 4 3 4 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 4 3 3 3 4 2 1 4 3 140
3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 142
3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 148
~ 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 1 3 1 3 4 2 144
•• 4 2 3 3 3 4 3 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 3 4 1 1 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 4 3 2 3 3 160
3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 154
3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 4 2 2 4 1 1 1 4 3 1 4 2 2 2 1 2 2 4 3 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 3 2 2 4 3 3 4 4 142
3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 ? 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 154
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 164
••
.,
3
4
2 3
3 4
2 2 3
2 3 3
3 3
3 3
3 2 3
2 2 3
3
3
3 3
3 3
3 2
2 3
1
3
3 2
3 3
2 1 2
3 2 2
2
2
2
2
i
3
2 2 3
2 2 3
2
3
3 2
3 2
2
2
2 2
3 2
2 3
2 2
3 3
2 3
3
3
3 2
3 3
2 3
2 3
2 3
2 2
3 3
3 3
it>O
161
3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 156
4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 165
3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 158
3 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 4 1 3 1 1 3 2 1 1 2 1 4 2 2 1 1 3 1 1 2 1 1 3 2 2 1 3 1 2 4 3 132
., 3 2 3 1 1 4 1 2 1 4 3 3 2 2 2 1 1 4 3 3 3 3 1 1 1 4 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 1 1 4 1 138
., 3 2 3 1 1 2 1 4 3 3 2 2 1 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 2 1 4 3 3 1 2 2 1 3 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 1 3 4 3 151
4 2 2 2 2 4 1 1 1 3 3 2 3 4 4 1 4 4 3 2 2 2 1 1 1 1 1 4 4 3 1 1 1 1 2 3 1 1 2 2 2 2 4 1 1 4 2 147
3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 3 2 2 1 3 4 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3 164
4 2 3 1 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 161
3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 158
•• 3 2 4 2 1 3 2 2 1 1 1 2 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 1 1 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 160
•• 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 159
~
3 2 4 3 1 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 182
ampiran 10
Tabel
Kategorisasi motivasi
untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan remaja perempuan
Count
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempua1
Kategorisasi motivasi rendah 12 0 12
Untuk Menikah Dini sedang 13 ?5
I .. 12 I . I -- I
I Total
t1ngg1 - i
25
I 12
25
I 13
50
I
1
Tabel