Konfirmasi
Diagnosi Gizi Buruk
Tujuan
Pada akhir sesi ini, peserta memahami bagaimana:
A. Konfirmasi diagnosis gizi buruk pada balita
B. Melakukan triase balita gizi buruk
C. Merujuk balita gizi buruk ke layanan rawat jalan atau rawat inap
D. Konfirmasi diagnosis gizi buruk pada bayi <6 bulan
INGAT
KLASIFIKASI KURANG GIZI AKUT
3
dan
Orientasi PGBT Rawat Jalan
INGAT
PENEMUAN KASUS KONFIRMASI
Di masyarakat (Posyandu, PAUD, TK, pertumbuhan saat pemantaun
pertemuan kemasyarakatan, acara pertumbuhan bulanan.
sosial, kunjungan rumah) Di tingkat fasyankes:
- Puskesmas
Dilakukan oleh anggota masyarakat - Puskesmas Pembantu/Pustu
yang telah dilatih (kader, guru PAUD,
ibu PKK, orang tua) Oleh Tenaga kesehatan terlatih
Dengan:
• Pemeriksaan LiLA
• Pemeriksaan pitting edema Dengan:
bilateral - Pemeriksaan BB dan PB atau TB
• Identifikasi hambatan untuk menentukan Z-skor BB/PB
atau BB/TB - Pemeriksaan pitting edema
- Pemeriksaan MUAC bilateral
5
Orientasi PGBT Rawat Jalan
Kon
firmasi diagnosis
6
Orientasi PGBT Rawat Jalan
MEDIS, EDEMA
MEMBURUK, GAGAL TES
7
NAFSU MAKAN
Triase kasus
YA TIDAK
Zoom Polls
SEGER
A TANGANI KONDISI KEDARURATAN MEDIS
Orientasi PGBT Rawat Jalan 13
2. Triase kasus di fasyankes
TERAPI KEDARURATAN MEDIS SEGERA
Beri 50 ml larutan glukosa 10% (1 sendok teh muncung/penuh
gula dilarutkan dalam 3 sendok makan air) ke balita yang
tampak sakit.
Dilanjutkan dengan pemberian F75 sesegara mungkin.
Jika balita tidak sadar dan tidak tersedia NGT atau cairan IV, maka
berikan 1 sdt gula diberi 1-2 tetes air dan ditaruh di bawah lidah
(sublingual), ulangi setiap 20 menit untuk mencegah relaps
(teruskan pemberian selama perjalanan ke rawat inap – bila
dirujuk).
Beri terapi antibiotik dosis pertama.
Jaga anak tetap hangat
PEMUTARAN VIDEO
PEMERIKSAAN TANDA
TANDA BAHAYA UMUM
21
Orientasi PGBT Rawat Jalan
Timbang BB
Pengukuran Pemeriksaan
LiLA pitting edema bilateral
23
Pengukur PB
atau TB
3. Pemeriksaan antropometri dan
pemeriksaan edema di fasyankes
Gizi Baik
Pulang dengan konseling PMBA sesuai umur
25
Orientasi PGBT Rawat Jalan
*Komplikasi: anorexia atau tidak ada nafsu makan, muntah terus menerus, kejang,
letargis, penurunan kesadaran, infeksi saluran pernafasan bawah, demam tinggi,
dehidrasi berat, diare persiten, anemia berat, hipoglikemia, hipotermia, tanda
kekurangan vitamin A pada mata, dan lesi kulit berat.
½ (SETENGAH)
1/3 (SEPERTIGA)
¼ (SEPEREMPAT)
Jika nafsu makan buruk atau tidak ada nafsu makan sama
sekali (berdasarkan hasil tes nafsu makan) �� rujuk ke
layanan rawat inap, walaupun tidak ditemukan tanda bahaya
atau komplikasi medis
Orientasi PGBT
Rawat Jalan 37
Orientasi PGBT Rawat
Jalan 38
TINGKAT
MASYARAKATFASILITAS LAYANAN KESEHATAN RUJUK
PENEMUAN dan RUJUKAN a
n
n hi
SELF-REFERRAL t
a
r
EMERGENSI
t
a
ORANG TUA/PENGASUH a
a
MEDIS Pemeriksaan
ki e
Antropometri
• Edema Bilateral •
e
e
s
Tes nafsu medis +
makan GAGAL
Diagnosis
Komplikasi
RAWAT JALAN BAIK GIZI BURUK
Tes nafsu makan Komplikasi medis -
Slip Pindah/Rujuk
Orientasi PGBT Rawat Jalan
41
BB TIDAK
TIDAK NAIK ATAU
MEDIS Konfirmasi Perawatan di TIDAK
Layanan Rawat Jalan atau
TERLALU
Rawat Inap LEMAH UNTUK
YA YA BURUK YA MENYUSU
TIDAK
Zoom Polls
Balita gizi buruk yang dapat ditangani di layanan rawat jalan
adalah a. Semua balita gizi buruk dengan nafsu makan baik.
b. Balita gizi buruk usia 6 – 59 bulan tanpa komplikasi medis dan nafsu makan
baik.
c. Balita gizi buruk dengan edema derajat 3 dan tanpa komplikasi medis lain.
d. Bayi <6 bulan dengan gizi buruk tanpa komplikasi medis.
Balita yang harus ditangani di layanan rawat inap adalah (jawaban dapat
lebih dari satu):
a. Bayi <6 bulan dengan BB tidak naik atau terlalu lemah untuk menyusu. b.
Balita 6 – 59 bulan dengan LiLA<11,5 cm; skor-Z -2,8 SD; tanpa edema, nafsu
makan baik dan dengan diare tanpa dehidrasi.
c. Balita usia ≥6 bulan dengan berat badan <4 kg.
d. Bayi <6 bulan dengan gizi buruk tanpa komplikasi medis.