Anda di halaman 1dari 92

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

(PUSKESMAS)

ERVINA SARI SIREGAR


DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
OUTLINE

• PENDAHULUAN
ARAH KEBIJAKAN RPJMN BIDANG
KESEHATAN
2020-2024
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan
upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi

STRATEGI RPJMN 2020-2024

Peningkatan
Peningkatan Percepatan Peningkatan Penguatan
pelayanan
kesehatan ibu, perbaikan pengendalian Gerakan
kesehatan dan
anak KB, dan gizi penyakit Masyarakat Hidup
pengawasan obat
kesehatan masyarakat Sehat (Germas)
dan makanan
reproduksi Sasaran Sasaran Sasaran
Sasaran Strategi Sasaran Strategi
Strategi Strategi Strategi
PROGRAM PRIORITAS PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN
1 Penurunan kematian ibu dan
bayi
Peningkatan KB dan kesehatan
Proyek Prioritas reproduksi
Penguatan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan

5 2
Pemenuhan dan
peningkatan kompetensi Kegiatan Prioritas
tenaga kesehatan 2
Penurunan stunting
Pemenuhan dan peningkatan
daya saing sediaan farmasi dan
alat kesehatan

Peningkatan efektivitas
pengawasan obat dan
makanan Program Prioritas
Penguatan tata kelola dan
pembiayaan kesehatan 3
4

Pengembangan Pengendalian penyakit


lingkungan sehat menular
Pengendalian penyakit tidak
Penguatan promosi
menular
Germas
PERAN PELAYANAN KESEHATAN

(HL. Blum)

Memberikan
Pelayanan Kesehatan

Melaksanakan
Meningkatkan
rujukan
kemampuan petugas

Menata dan menjaga sarana dan Meningkatkan mutu


• Memasyarakatkan prasarana pelayanan
BUDAYA HIDUP
SEHAT
Integrasi dalam
Salah satu tolak ukurnya
• Melibatkan peran melalui Perubahan IKS memberikan
LINTAS SEKTOR pelayanan kesehatan 6
PENGUATAN PUSKESMAS

Penguatan Penguatan
1 Konsep UKM dan
Puskesmas 2 Upaya Promotif
dan Preventif

3 Penguatan Puskesmas
sebagai Penanggung Jawab
Wilayah

5 4
Penguatan Puskesmas dalam
Penguatan Puskesmas sebagai Pencapaian SPM melalui
Pendekatan Keluarga
Pelaksana Program Kesehatan
JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA

• PUSKESMAS;
• PRAKTIK DOKTER;
• PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN
• KLINIK PRATAMA

6
DEFINISI PUSKESMAS

Fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan


masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

12
DESKRIPSI LAMBANG PUSKESMAS

41
Bentuk Hexagonal (segi enam), melambangkan: (1). keterpaduan &
kesinambungan yg terintegrasi dari 6 prinsip Puskesmas; (2).
pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah di akses masyarakat;
(3). pergerakan & pertanggung jawaban Puskesmas di wilayah
kerjanya.

Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur


upaya kesehatan, UKM dan UKP.

Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas


sebagai tempat/wadah diberlakukannya semua prinsip dan
upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan

Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang mempengaruhi status


derajat kesehatan masyarakat (genetik, lingkungan, perilaku).

Bentuk palang hijau didalam bentuk segi enam melambangkan


pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif preventif.

Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan


yang diselenggarakan Puskesmas.

Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas. 12


TUJUAN PUSKESMAS
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang
sehat dengan masyarakat yang:
a.Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat;
b.Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c.Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d.Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas


mendukung terwujudnya Kecamatan sehat yang selanjutnya
Kabupaten/Kota sehat
13
PRINSIP PENYELENGGARAAN
1. PARADIGMA SEHAT
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
4. KETERSEDIAAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA
6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN

14
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai


wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program internship, dan
atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA

• melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan


analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
• melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
• melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
• menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
• melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM;
• melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
• memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
• Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
• Melakukan kolaborasi dengan fasyankes tingkat pertama dan Rumah sakitdi wilayah
kerjanya melalui pengoordinasisan sumber daya kesehatan di wilayah kerja puskesmas
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA

• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komperhensif,


berkesinambungan dan bermutu dan holistik;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada
keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama
inter dan antar profesi;
• melaksanakan rekam medis;
• melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses yankes;
• Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
• Koordinasi dan kolaborasi dengan fasyankes di wilayah kerjanya, dan
• melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
PENGUATAN PUSKESMAS
Permenkes 43 Tahun 2019

Penguatan Penguatan
1 Konsep UKM dan
Puskesmas 2 Upaya Promotif
dan Preventif

Penguatan
3 Puskesmas
sebagai
Penanggung
Jawab Wilayah

Penguatan Puskesmas
5 4 dalam Pencapaian SPM
Penguatan Puskesmas sebagai melalui Pendekatan
Pelaksana Program Kesehatan Keluarga
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Permenkes no.43/2019

Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan
Perseorangan
Promotif, Preventif
Kuratif, Rehabilitif
Tingkat Primer
Melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya

10.134 Puskesmas
Data Pusdatin per 31 Des 2019
PENGUATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN UPAYA
PROMOTIF-PREVENTIF

KETENAGAAN KEWENANGAN DALAM UKM


• Tenaga promosi kesehatan • Pembinaan teknis
dan ilmu perilaku • Perencanaan kebutuhan dan
• Tenaga sanitasi lingkungan kompetensi SDM
• Nutrisionis • Pemantauan pembangunan
kesehatan
• Pelayanan Kesehatan
PRINSIP PENYELENGGARAAN berorientasi pada keluarga,
• Paradigma sehat kelompok dan masyarakat
• Rekomendasi terkait masalah
 Pencegahan dan pengurangan
kesehatan masyarakat kepada
risiko kesehatan melalui GERMAS dinkes kab/kota,
• Pelaksanaan sistem
kewaspadaan dini dan respon
PENDANAAN penanggulangan penyakit
mengutamakan penyelenggaraan UKM • Kolaborasi dengan jejaring
PENGKATEGORIAN PUSKESMAS
UNTUK PENGUATAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

• Puskesmas memberikan pelayanan


rawat jalan
Setiap Puskesmas memiliki • Puskesmas kawasan perdesaan,
pendekatan/strategi dalam kawasan terpencil dan kawasan sangat
menyelesaikan terpencil dapat menyedian tempat tidur
permasalahan kesehatan di untuk pelayanan rawat inap dan atau
wilayah kerjanya dengan pelayanan persalinan normal
• Pelayanan di Puskesmas harus
mempertimbangkan kondisi
memenuhi standar sesuai perundangan
bio-psiko-sosio-kultural.
PENGUATAN PUSKESMAS SEBAGAI
PENANGGUNG JAWAB WILAYAH
Jejaring Puskesmas PENDEKATAN
WILAYAH
PUSKESMAS
Rumah Sakit

Lab Apotek

Lintas sektor Dinkes


lainnya Puskes Kab/Kota
FKTP mas
praktik praktik
Jaringan Puskesmas
mandiri mandiri Klinik
bidan dr/drg
Praktik
Pustu Pustu Bidan
UKBM
POS POSKES Desa
UKK DES
Pembinaan Rujukan UKM
POSKESTREN POSYANDU POSBINDU
Koordinasi Rujukan UKP
PENGUATAN PUSKESMAS DALAM
PENCAPAIAN SPM MELALUI
PENDEKATAN KELUARGA
KECAMATAN
Sumber Daya Sarana, Prasarana, Alat, Tenaga, Teknologi
Informasi, Uang (SPATTU)
SEHAT

UPAYA KESEHATAN
UKM UKM
ESENSIAL PENGEMBANGAN UKP
• MANAJEMEN PUSKESMAS PUSKESMAS
• PERKESMAS
• KUNJUNGAN KELUARGA
• PELAYANAN KEFARMASIAN
• PELAYANAN LABORATORIUM
Integrasi Dukungan Kemandirian KAB./KOTA
Program Lintas Sektor Masyarakat SEHAT
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
UKM Tingkat pertama :
1. UKM Esensial :
1.Pelayanan Promosi Kesehatan
2.Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3.Pelayanan Kesehatan Keluarga
4.Pelayanan Gizi
5.Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

2. UKM Pengembangan : kegiatan bersifat inovatif atau disesuaikan dengan


prioritas masalah kesehatan atau kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber
daya yang tersedia di puskesmas

UKP Tingkat pertama meliputi :


-Rawat Jalan
-Pelayanan Gawat darurat
-Pelayanan Persalinan Normal
-Perawatan di rumah (home care)
-Rawat Inap
24
SPM DAN PIS-PK

*) Dapat ditambahkan indikator sesuai


PENGUATAN PUSKESMAS SEBAGAI
PELAKSANA PROGRAM KESEHATAN

PERSYARATAN PERIZINAN REGISTRASI AKREDITASI

Lokasi
Bangunan
Prasarana Dokumen yg diperlukan utk Dokumen yg
perizinan: diperlukan untuk
• Fotokopi sertifikat tanah atau registrasi: • Akreditasi
Peralatan bukti lain kepemilikan tanah • Fotokopi izin dilaksanakan
yang sah operasional dalam rangka
• Kajian kelayakan
Ketenagaan • Dokumen pengelolaan
• Surat peningkatan mutu
lingkungan rekomendasi dari pelaksanaan
• Persyaratan lain sesuai Perda kadinkes provinsi fungsi Puskesmas
Kefarmasian setempat dan hasil • Dilaksanakan oleh
• Untuk perpanjangan izin pengisian formulir dinkes provinsi
laboratorium dilengkapi dengan fotokopi SK
bupati/WK terkait kategori
verifikasi dan berkoordinasi
penilaian dengan Kemenkes
Puskesmas dan profil
Puskesmas kelayakan
registrasi
AKREDITASI FKTP
(Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi FKTP)

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,


Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
adalah Pengakuan yang diberikan oleh
Lembaga Independen penyelenggara
Akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah memenuhi standar
Akreditasi
SASARAN AKREDITASI

• PUSKESMAS
• (Berlaku 3
Tahun)

• KLINIK PRATAMA
• (Berlaku 3 Tahun)

• TEMPAT PRAKTIK
DOKTER-DOKTER
GIGI
• (Berlaku 5 Tahun)
KETENAGAAN
Puskesmas harus memiliki:
Nakes harus memiliki kewenangan dalam memberikan
1. Dokter/dokter layanan primer pelayanan kesehatan melalui kredensial :
2. Dokter gigi
3. Perawat • Penyelenggaraan kredensial
4. Bidan dilaksanakan dengan
5. Tenaga promkes dan ilmu prilaku menyampaikan usulan
6. Tenaga sanitasi lingkungan tenaga kesehatan yang akan
7. Nutrisionis dikredensial kepada kepala
8. Tenaga Apoteker/tenaga dinas kesehatan
kefarmasian kota/kabupaten secara
9. Ahli teknologi laboratorium medik berkala paling sedikit 5
10. Tenaga non kesehatan tahun sekali

29
KETENAGAAN

Jenis Kompetensi
• Dokter dan/atau • Sesuai SPO, etika dan
dokter layanan standar profesi
primer • Menghormati hak
KETENAGAAN
• Tenaga pasien, mengutamakan
kepentingan dan
kesehatan
keselamatan pasien
• Tenaga Non dengan memperhatikan
Kesehatan keselamatan dan
Kebutuhan Ideal kesehatan dirinya
• Memiliki SIP sesuai
• Melalui Analisis Beban ketentuan
Kerja dan Peta • Memiliki kewenangan
Jabatan yang diperoleh melalui
kredensial
ORGANISASI PUSKESMAS
• Puskesmas merupakan unit organisasi yg bersifat FUNGSIONAL dan unit layanan yg bekerja
PROFESIONAL.
• Puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kadinkes kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Diangkat dan diberhentikan oleh bupati/WK


• Persyaratan: ASN; Pendidikan minimal S-1 atau D-4;
pernah menduduki jabfung nakes jenjang ahli
Pendidikan min. D-3, pertama minimal 2 tahun; memiliki kemampuan
Memahami manajemen di bidang kesehatan masyarakat; masa
adminsitrasi keuangan kerja di Puskesmas minimal 2 tahun; telah mengikuti
dan sistem informasi Manajemen Puskesmas
kesehatan • Diberikan tunjangan dan fasilitas sesuai ketentuan

Meliputi UKM, UKP, Perkesmas,


kefarmasian, laboratorium,
jaringan dan jejaring Puskesmas,
bangunan, prasarana dan
peralatan, mutu
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMBINAAN PUSKESMAS
OLEH DINAS KESEHATAN
D. Langkah-langkah
Pembinaan

Untuk Puskesmas sebagai percontohan


Untuk Puskesmas sebagai percontohan
pembinaan langsung
pembinaan langsung
dilakukan secara berkala
dilakukan secara berkala
PERMENKES 44 TAHUN 2016
TENTANG MANAJEMEN
PUSKESMAS

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
MANAJEMEN PUSKESMAS
SERANGKAIAN PROSES YANG TERDIRI DARI
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PELAKSANAAN
DAN KONTROL UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA :

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 35
MANAJEMEN PUSKESMAS

ATA N SI UTU

BE
SU UT
RM
M U&
DEK NGA ERM

BE
NK P&

RD BE
A Y RF U
PEN G DE GSI B

SARANA

A N
YG G S
N

PR
U KU L F U

AS
AR

I
OL &
AN
DID IONA

A
N

GI O
TE KTU
RA S

A
KN
SDM DGN
W
OPE

MOTIVASI

PERALATAN
NYA
DA
NA

LOGISTIK

Kementerian Kesehatan Republik 36


Indonesia
Peng
aw a s
an
Peng
enda
lian
dan
Penil
Pen aian
ger (P3)
aka
n
Pel
aks
ana
an
(P2 Pere
) ncan
aan
(P1) Terintegrasi melalui
pelaksanaan
Manajemen
Puskesmas
Kementerian Kesehatan Republik 37
SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS YANG BERKUALITAS
CONTOH SIKLUS 2019,2020,2021

2020
2019 2021

2017 2018

2018 2019
20
18

2018 2019

201
2019 9 2020
PERENCANAAN
PUSKESMAS

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
P
PROSES PERENCANAAN PUSKESMAS

1
5
4 6
indikator kegiatan prioritas yang dilakukan
Puskesmas 3di dalam
PENYUSUN 7 masalah
menyelesaikan
kesehatan di wilayah kerjanya untuk lima tahun ke
depan. PEMBAHAS
AN DAN
PELAKSAN
SIKLUS
EVALUASI
PENYUSUN
AN
FORUM
PENETAPA
PERSETUJU
MUSREMB
AAN DAN
APBD 8
2 PENETAPA
PERENCANAA
MUSREMB
MUSREMB
RANCANG
NNAN
KESEPAKAT
SKPD
PERDA
AN
NANG
(JANUARI RKS-
DPA
DAN
ANG RKPD
ANG DESA
AN
SKPD
AN PERDA
PENYUSUN
SKPD
APBD
PENGANGGA
RANCANG
KAB/KOTA
TAHUN DAN
PPAS
(MEI)
KECAMATA
(JANUARI) 9 dalam
Merupakan kegiatanRAN APBD
RAPBD
ANTERA
ANyang
AN RENJA
(DES)
DAERAH
(DES) akan dilaksanakan
APBD
(MARET)
BERJALAN)
satu tahun1 dalam N
medukung
Pelaksanaan APBDtercapainya rencana
lima tahunan yang KDH
DGN (DES)
(JULI
(MARET)
telah DGN
DPRD –
ditetapkan.
a. RUK
Januari tahun
(FEBRUARI
SEPT)
DPRD–
berikutnya
1
b. RPK Tahunan1 (OKT ) 0
c. RPK Bulanan
3 1
(JUNI)
NOV) 1
2 1 40
PERENCANAAN PUSKESMAS
P
DATA KINERJA &
GAMBARAN STATUS
1 RENCANA LIMA
KESEHATAN DALAM
4 TAHUN (N-5 s/d N- RENCANA LIMA
TAHUNAN DINAS
KESEHATAN KAB/KOTA,
2) TAHUNAN
SPM BIDANG KEMENTERIAN
KESEHATAN KESEHATAN

RENCANA 5 TAHUNAN PUSKESMAS

Penelaahan kembali jika ada Kebijakan Kesehatan Baru


(midterm evaluation)

RENCANA TAHUNAN

Menjamin kelangsungan kegiatan pelayanan kesehatan


pada setiap tahun dalam satu periode, walaupun terjadi
pergantian pengelola dan pelaksana
Ket : N-1 adalah Tahun berjalan, 41
sehingga N-2 adalah Tahun berjalan dikurangi 1
PERSIAPAN MENYUSUN
RENCANA LIMA TAHUNAN
N(-5) N(-4) N(-3) N(-2)
N(- N N(+1) N(+2) N(+3) N(+4)
1)
201 201 201 201 201 201 201 202 202 202
3 4 TREND
ANALISIS 5 6 7 8 9 0 1 2
(4Th)

PREDIKSI

MIDTERM EVALUATION
TAHUN N(-1):
• Data hasil kinerja 4 tahun,
dng ke-cenderungan
hasilnya; Prediksi Hasil
Thn N(-1)
• Ketersediaan Sumberdaya
& pengelolaannya
• Identifikasi Kebutuhan &
Harapan Masyarakat
(SMD, MMD), Potensi
Masyarakat PELAKSANAAN & WASDALI
• Prediksi Situasi dan THNAN
PROSES
kondisi (N- N(+4)
yad  ∑ Pdd, Kesmas,
PENYUSUNAN
Ket : N-1 adalahPoleksos, dll).
Tahun berjalan, RENCANA LIMA
sehingga N-2• adalah
SusunTahun berjalan
Rencana dikurangi 1
5 Tahun TAHUNAN 42
RENCANA LIMA TAHUNAN
P
PUSKESMAS
1
TAHAPAN PELAKSANAAN

1 PERSIAPAN

2 ANALISIS SITUASI

3 PERUMUSAN MASALAH
PENYUSUNAN PERENCANAAN
4
LIMA TAHUNAN 43
ANALISIS MENURUT ORANG

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
ANALISIS KOMPARATIF

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
U
PETA MASALAH GIZI KURANG

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
P RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS

TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA LIMA


1
TAHUNAN PUSKESMAS
3. PERUMUSAN MASALAH
1. IDENTIFIKASI MASALAH : membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis upaya, target, pencapaian
dan masalah yang ditemukan (Masalah dirumuskan
dengan prinsip 5 W 1 H)
2. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH
a.l : Urgency, Seriousness, Growth (USG) berdasarkan
skala likert.
3. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH a.l :
ISHIKAWA, POHON MASALAH
4. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH a.l :
CURAH PENDAPAT , KESEPAKATAN ANTARA ANGGOTA
TIM, METODE TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH 47
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 48
PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2


= kecil, 1 = sangat kecil).
49
Contoh USG

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 50
Contoh Analisa Penyebab Masalah
Diagram sebab akibat dari Ishikawa

MANUSIA METODE
Tenaga Gizi tdk Belum ada
ada SOP

Peran LS Penyuluhan
kurang kurang

Masalah
Ada Posyandu tdk
Transpot petugas
ada Dacin
tdk ada
Media Promosi Tingkat ekonomi
tdk ada rendah

SARANA DANA LINGKUNGAN

Kementerian Kesehatan Republik 51


Indonesia
Contoh Analisa Penyebab Masalah

Pohon Masalah (Problem Trees)


Kasus Gizi
Buruk
Meningkat

METOD MANUS LINGKUN


SARANA DANA
E IA GAN

Kementerian Kesehatan Republik


52
Indonesia
TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 53
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS

54
PERENCANAAN TAHUNAN PUSKESMAS
P DATA KINERJA &
GAMBARAN
1 STATUS KEBIJAKAN
RENCANA KESEHATAN KESEHATAN
LIMA TAHUN LALU (N- YANG BARU
TAHUNAN 1) (SECARA LOKAL
PUSKESMAS ATAU
NASIONAL)

RENCANA TAHUNAN
PUSKESMAS
Penelaan kembali jika ada Kebijakan dan atau Kondisi
Kesehatan Baru (midterm evaluation)
RENCANA USULAN KEGIATAN
(RUK)

RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK) TAHUNAN
RENCANA PELAKSANA
KEGIATAN (RPK) BULANAN 55
P
RENCANA TAHUNAN PUSKESMAS
1
TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA
TAHUNAN PUSKESMAS
PROSES SAMA
SEPERTI
1 PERSIAPAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN
2 ANALISIS SITUASI LIMA TAHUN

3 PERUMUSAN MASALAH
PENYUSUNAN RENCANA USULAN
4 KEGIATAN (RUK)
5 PENYUSUNAN RENCANA KERJA
DAN ANGGARAN (RKA)
6 PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
56
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

57
CONTOH PENUANGAN RUK KE RKA PUSKESMAS

N Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target penan Kebutu Mitra Waktu Kebutu Indikato Sumber
o Kesehatan sasaran ggung han Kerja Pelaksa han r kinerja pembia
jawab Sumber naan Anggara yaan
Daya n
UKM ESENSIAL
1 Pencegaha Pertemu Meningkatk Kader 20 Kader PJ - Fasili - Bulan Rp. Penderi APBD
n dan an an kesehat kesehat UKM tator: Januari 3.510.0 ta
Pengendali Peningk pengetahua an an di 5 Esensi Dokt dan 00,- hiperte
an Penyakit atan n kader Desa al dan er bulan nsi
kemamp untuk (Desa A Perke PKM Juni melaku
uan deteksi dini s.d E) smas - Baha 2017 kan
kader faktor n pengob
kesehat resiko PTM mate atan
an untuk di Posbindu ri secara
deteksi PTM pelati teratur
dini han
faktor - ATK
resiko - Ruan
PTM
pada RUK PUSKESMAS A TAHUN 2017 g
rapat
masyara
kat
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN

59
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
BULANAN

60
PENGGERAKKAN DAN
PELAKSANAAN

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
P
2

LOKAKARYA
MINI

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 62
BULANAN
•Menilai pencapaian &
P2 hambatan yang dijumpai pada
bulan atau periode yang lalu
•Pemantauan pelaksanaan
LOK LOK LOK LOK LOK LOK LOK rencana
LOK yangLOKakan datang
LOK LOK LOK
MIN MIN MIN MIN MIN MIN MIN •Perencanaan
MIN MINulang MIN MIN
yang lebih MIN
BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN BLN
1 2 3 4 5 6 7 baik 8(bila diperlukan)
9 10 sesuai
11 12
dengan tujuan yang dicapai
INTER
NAL
INTE
RNAL
TRIBULANAN
INTE
RNAL
INTE
RNAL
INTE
RNAL
&
LINTA
INTE
RNAL
INTE
RNAL
&
INTE
RNAL •
INTE
RNAL
Menggalang
&
INTE
RNAL
INTE
RNAL
dan
&
INTE
SEK SEK RNAL
SEK
S SEK TOR meningkatkan
TOR kerjasama TOR
TOR
antar sektor terkait dalam
pembangunan kesehatam
•Menginformasikan &
mengidentifikasi capaian hasil
kegiatan tribulanan
sebelumnya, membahas &
memecahkan masalaha serta
hambatan oleh LS
•RTL dan memasukan umpan 63
balik dari masyarakat dan
P2

 Penggalangan tim dalam rangka


pengorganisasian untuk dapat
 Tindaklanjut lokmin bulanan pertama.
terlaksananya RPK
 Memantau pelaksanaan kegiatan setiap
 Luaran : bulan secara teratur
o RPK tahunan  Fokus utama : kesinambungan arah dan
o RPK bulanan kegiatan antara hal yang direncanakan,
o Matriks pembagian tugas integrasi program dalam menyelesaikan
dan darbin masalah prioritas
o Bahan musrenbang  Luaran :
o RTL berupa RPK bulan berikutya
o Draft RUK tahun o Komitmen utk melaksanakan RPK
selanjutnya yang telah disusun
o Draft Rencana Lima o Bahan yang akan disampaikan pada
tahunan (bila siklus lima lokmin tribulanan (bila sesuai
tahunan) jadwal)

64
P2

 Penggalangan tim dalam rangka


pengorganisasian LS terkait
pembangunan kesehatan.
 Mendiskusikan usulan yang akan  Tindaklanjut lokmin tribulanan
disampikan dalam Musrebangmat. pertama.
 Luaran :  Luaran :
o Rencana kegiatan masing sektor
o Rencana pelaksanaan
yang terintegrasi
o Komitmen bersama untuk kegiatan berikutnya
menindaklanjuti hasil lokmin
o Kesepakatan bersama
dalam penandatanganan untuk menindaklanjuti
kesepakatan rencana
o Usulan bidang kesehatan yang
disepakati untuk dibawa pada
Musrenbangmat 65
P2

 Kepala Puskesmas
 Seluruh  Camat
pegawai Puskesmas,
 Kepala Puskesmas
termasuk pegawai yang bertugas di  Pegawai Puskesmas
Pustu dan Poskesdes.  Perwakilan Dinkes Kab/Kota
 Jejaring Fasyankes di wilker  Tim penggerak PKK
Puskesmas. kecamatan/distrik
 Perwakilan Puskesmas
diwilayah kecamatan/distrik
 Staf kecamatan
 LS di kecamatan, a.l pertanian,
agama, pendidikan, BKKBN,
sosial (sesuai dengan LS yang
ada di kecamatan)
 Lembaga/organisasi
kemasyarakatan lain bila perlu. 66
PENGAWASAN, PENGENDALIAN,
DAN PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia
P3

68
P

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia 69
DTPK
MENGAPA MENJADI
PRIORITAS?

1.Disparitas antar wilayah DTPK dan Non


DTPK
2.Kondisi geografi dan Iklim
3.Luas wilayah DTPK besar
4.Ketersediaan sumber daya
5.Kedaulatan Negara

71
MASALAH UMUM DI DTPK

1. Kondisi geografi yang sulit dan iklim/cuaca yang


sering berubah;
2. Terbatasnya prasarana dasar seperti akses
transportasi, listrik, air, komunikasi, pendidikan,
kesehatan dll
3. Tingginya biaya hidup
4. Langkanya SDM berkualitas
5. Tingginya angka kemiskinan
6. Belum tersedianya detail tata ruang dan belum
terpadunya pelaksanaan kegiatan di perbatasan
7. Pembangunan bersifat parsial
8. Langkanya penanaman modal di wilayah tsb

72
Kondisi Geografi yang sulit dan iklim/cuaca
yang sering berubah;

73
KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak, Flying Health Care, Bare
Pelayanan kesehatan bergerak
Foot, dll
Pelayanan kesehatan gugus pulau/cluster dan regionalisasi
Rujukan
Meningkatkan rujukan.
akses pelayanan
• Terwujudnya kesehatan di DTPK
Pemenuhan SDM Tim Nusantara Sehat, PTT

peningkatan Pemanfaatan teknologi tepat


Pengembangan telemedicine, radiokomunikasi medik
akses guna

pelayanan Pemenuhan Sarana Prasarana Pusling darat, Pusling Perairan


kesehatan di Meningkatkan Peningkatan kompetensi SDM Pendidikan Jarak Jauh, Pelatihan PPGD, Pelatihan MTBS,
DTPK kualitas Kesehatan Pelatihan PONED, dll
• Terwujudnya pelayanan
kesehatan di DTPK Penilaian mutu Puskesmas Akreditasi Puskesmas
peningkatan
mutu Dukungan Pemerintah Daerah yang diharapkan berupa:
Meningkatkan Keberpihakan pada 1.Membuka akses transportasi, seperti pembangunan jalan,
pelayanan
peran kabupaten/kota yang memiliki transportasi regular.
kesehatan di stakeholders kawasan perbatasan, daerah 2.Menyediakan sarana air bersih
DTPK terkait pelayanan terpencil/sangat terpencil 3.Menyediakan sumber listrik (PLN atau Solar Cell)
kesehatan di DTPK melalui kebijakan khusus 4.Membuka jalur komunikasi (Telepon dan Internet)
5.Jaminan keamanan petugas kesehatan di lapangan

Penguatan kader menjadi agen perubahan yang akan


Meningkatkan
mendidik masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
kemandirian Pemberdayaan masyarakat
sehat dan mampu menolong dirinya sendiri, Pengembangan
masyarakat
TOGA, Pengembangan self care
74
Pengaturan Dalam PMK 90
Tahun 2015
1. Tugas dan 5. Insentif dan fasilitas
tanggungjawab di kawasan terpencil
Pemerintah dan sangat terpencil
2. Penetapan 6. Pencatatan dan
fasyankes pelaporan
terpencil dan 7. Pendanaan
sangat terpencil
3. Pendekatan 8. Pembinaan dan
program pengawasan
pelayanan
kesehatan
4. Pengembangan
pola pelayanan
kesehatan
75
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PEMERINTAH

76
PENETAPAN FASYANKES KAWASAN
TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
1. Berada di wilayah yg sulit
dijangkau atau rawan bencana,
pulau kecil, gugus pulau atau
pesisir;
2. Akses transportasi umum rutin 1
kali dalam 1 minggu;
3. Jarak tempuh pulang pergi dari
ibukota kabupaten memerlukan
waktu > 6 jam;
4. Transportasi yang ada sewaktu-
waktu dapat terhalang iklim atau
cuaca; dan
5. Kesulitan pemenuhan bahan
pokok dan kondisi kemanan yang
tidak stabil.

KRITERIA FASYANKES KAWASAN PENILAIAN & PENETAPAN FASYANKES


TERPENCIL & SANGAT TERPENCIL KAWASAN TERPENCIL & SANGAT TERPENCIL
77
ALUR PENETAPAN FASYANKES KAWASAN
TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL Keterangan:
1.Dinkes kab/kota atau dinkes provinsi bersama dinkes
DINKES 1 kab/kota mengajukan usulan fasyankes kawasan terpencil
dan sangat terpencil kepada Bupati/Walikota
KAB/KOTA USULAN FASYANKES 2.Usulan disertai dengan kelengkapan:
ATAU KAWASAN TERPENCIL a. Profil fasyankes yg berisi identitas, visi, misi
1 DAN SANGAT serta layanan fasyankes
TERPENCIL b. Data srana, prasarana dan peralatan
DINKES c. Data ketenagaan
d. Dokumentasi berupa foto fasyankes dan
PROVINSI lingkungan sekiar
2 3.Paling lama dlm waktu 7 hari kerja sejak diterimanya
usulan penetapan, Bupati/Walikota membentuk dan
PENETAPAN menugaskan tim untuk melakukan penilaian terhadap
5 pemenuhan kriteria dg menggunakan Formulir 1.
FASYANKES
4.Tim Penilai terdiri atas unsur dinkes provinsi, dinkes
BUPATI/ KAWASAN kab/kota dan dinas yg bertanggungjawab di bidang
6 TERPENCIL pengembangan desa.
WALIKOTA DAN SANGAT 5.Paling lama dlm waktu 14 hari kerja sejak penugasan,
TERPENCIL Tim harus memberikan hasil penilaian kepada
PENILAIAN Bupati/Walikota. Hasil penilaian berupa nilai thd
USULAN 3 pemenuhan kriteria sbb:
a. Fasyankes dikategorikan sbg fasyankes
terpencil, bila hasil penilaian mencapai 25% s.d
7 50%
TIM b. Fasyankes dikategorikan sbg fasyankes kawasan
4 sangat terpencil, bila hasil penilaian mencapai >
PENILAI 50%
GUBERNUR 6.Paling lama dlm waktu 7 hari kerja sejak menerima hasil
penilaian, Bupati/Walikota harus memberikan penetapan
DAN MENKES atau surat penolakan yang disertai alasan yang jelas.
7.Penetapan harus disampaikan kepada Gubernur dan
Menteri Kesehatan sebagai laporan

78
PENDEKATAN PELAYANAN
KESEHATAN
1. Layanan penjangkauan 1. Pelayanan kesehatan
berkelanjutan (Sustainable
Outreach Service/SOS) utk bergerak
meningkatkkan jangkauan dan
cakupan imunisasi
2. Pelayanan kesehatan
2. Perencanaan Persaliinan dan gugus pulau
Pencegahan Komplikasi (P4K) 3. Rumah tunggu kelahiran
3. Kemitraan bidan dan dukun
dan/atau
4. Perawatan Metode Kanguru (PMK)
5. Manajemen Terpadu Balita Sakit 4. Pelayanan kesehatan
Berbasis Masyarakat (MTBS-M) berbasis telemedicine
6. Pemberdayaan masyarakat dg
memanfaatkan kearifan lokal
7. Program khusus lain yg mjd
kebijakan daerah dan nasional

PENDEKATAN PROGRAM PENGEMBANGAN POLA PELAYANAN


KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN DI
FASYANKES TERPENCIL & SANGAT TERPENCIL
KONDISI SAAT INI KONDISI IDEAL
KETERBATASAN PENYELANGGARAAN
YANKES DILAKUKAN
JUMLAH &
KOMPETENSI NAKES GAP OLEH NAKES DG
KOMPETENSI &
YANG TERSEDIA KEWENANGAN SESUAI
KETENTUAN

80
KOMPETENSI TAMBAHAN
TERTENTU
• Penyelenggara pelatihan nakes utk kompetensi tambahan tertentu harus terakreditasi
• Nakes yg telah mendapat pelatihan utk kompetensi tambahan tertentu berhak
memperoleh sertifikat pelatihan
• Nakes yg telah mendapat pelatihan utk kompetensi tambahan tertentu memiliki
kewenangan utk memberikan yankes di fasyankes kawasan terpencil & sangat
terpencil
• Nakes yg telah mendapat pelatihan utk kompetensi tambahan tertentu harus
memiliki surat izin praktik dengan kewenangan tambahan yang dikeluarkan oleh
Pemda kab/kota
• Nakes dg kompetensi tambahan tertentu wajib mengikuti kegiatan diklat
berkelanjutan yg diselenggarakan OP terkait
• Apabila fasyankes kawasan terpencil & sangat terpencil telah memiliki nakes dg
kompetensi & keweangnan yg sesuai, maka kewenangan tambahan tertentu yg
dimiliki nakes tdk berlaku

81
KETERSEDIAAN PERBEKALAN
KESEHATAN

Fasilitas pelayanan kesehatan kawasan terpencil


dan sangat terpencil dapat menerima distribusi
perbekalan kesehatan dari dinkes kab/kota
melebihi kebutuhan pelayanan kesehatan 1
(satu) bulan

82
INSENTIF DAN FASILITAS
• Nakes yg bekerja di fasyankes kawasan terpencil dan
sangat terpencil berhak memperoleh insentif dan fasilitas
dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
• Insentif dapat berupa uang tunai dan/atau tunjangan lain
yang lebih berhasil guna
• Fasilitas yang diberikan dapat berupa:
a. Beasiswa pendidikan berkelanjutan atau pengembangan
jenjang karir
b. Jaminan keamanan
c. Fasilitas tempat tinggal
d. Perlindungan hukum
e. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja

83
PENCATATAN DAN PELAPORAN

PENDANAAN
•Pendanaan dapat bersumber dari APBN, APBD dan
sumber dana lain yang tidak mengikat

84
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dg funngsi dan tugas
masing-masing serta dapat melibatkan organisasi profesii
terkait.
• Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan melalui:
a. Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis
b. Pelatihan dan peningkkatan kapasitas ketenagaan
dan/atau
c. Pemantauan dan evaluasi

85
DATA PROVINSI SUMATERA
UTARA
A. Tabel Rekapitulasi Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas di Kawasan Terpencil/sangat
terpencil

PROVINSI
NO Nomor SK Tanggal SK Keterangan
Kabupaten/Kota
1 2 3 4 5
  Sumatera Utara      
1 NIAS BARAT 440-437 Tahun 2017 26-Sep-17  
2 NIAS Selatan 04.2_620 Tahun 2017 30-Des-17  
3 NIAS UTARA 640.2/310/K/TAHUN 2016 13-Sep-16  
4 NIAS 445/92/K / TAHUN 2017 06-Mar-17  
5 SAMOSIR 74 TAHUN 2018 31-Mar-17  
6 BATUBARA 299/DINKES/2016 08-Agt-16  
7 DAIRI 10/ 445.08/I/2017 04-Jan-17  
8 PHAKPAK BHARAT 188.45/12.15/449/10/2017 06-Des-17  
9 SERDANG BEDAGAI 309/18.12/TAHUN 2018 08-Jun-18  
10 TOBA SAMOSIR 421 TAHUN 2017 27-Des-17  
11 PADANG LAWAS 440/017/KPTS/2019 15-Jan-19  
12 MANDAILING NATAL 800/0038/K/2019 24-Jan-19  
13 PADANG LAWAS UTARA 440/255/K/2017 17-Mei-17  
14 LABUHAN BATU UTARA 440.000/237/DINKES/2017 29-Mei-17  
Peningkatan Jumlah Puskesmas dari Tahun 2017 s/d 2020
(Maret) di Provinsi Sumatera Utara
No Kab/kota Jumlah Pusk
2017 2018 2019
1 Nias 10 10 12
2 Madina 26 26 26
3 Tapsel 16 16 16
4 Tapteng 23 23 25
5 Taput 19 20 20
6 Tobasa 19 19 19
7 Lab.Batu 13 13 15
8 Asahan 22 25 25
9 Simalungun 34 34 46
10 Dairi 18 18 18
11 Karo 19 19 19
12 Deli Serdang 34 34 34
Peningkatan Jumlah Puskesmas dari Tahun 2017 s/d 2020 di
Provinsi Sumatera Utara

No Kab/kota Jumlah Pusk


2017 2018 2019
13 Langkat 30 30 30
14 Nisel 36 35 35
15 Humbahas 12 12 12
16 P.Bharat 8 8 8
17 Samosir 12 12 12
18 Sergai 20 20 20
19 Batubara 13 15 15
20 Paluta 17 17 17
21 Palas 14 16 16
22 Labusel 17 17 17
23 Labura 17 17 18
24 N. Utara 11 11 11
Peningkatan Jumlah Puskesmas dari Tahun 2017 s/d 2020 di
Provinsi Sumatera Utara

No Kab/kota Jumlah Pusk


2017 2018 2019
25 N. Barat 8 8 8
26 Sibolga 5 5 5
27 T.Balai 8 8 8
28 P.Siantar 19 19 19
29 T.Tinggi 9 9 9
30 Medan 39 41 41
31 Binjai 8 8 8
32 P.Sidimpuan 9 10 10
33 Gn.Sitoli 6 6 6
Total 571 581 600
Puskesmas
Jumlah FKTP di Sumatera Utara
• Jumlah Puskesmas : 600
• Jumlah Puskesmas Rawat Inap : 156
• Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap : 444
• Jumlah Puskesmas Terakreditasi : 479
• Jumlah Puskesmas Lokus KS : 581
Permenkes No. 75 tahun 2014 dapat diunduh
melalui: http://buk.depkes.go.id/index.php?
option=com_docman&task=cat_view&gid=52&
Itemid=142

46

Anda mungkin juga menyukai