Anda di halaman 1dari 6

LBM 3

STEP 1

1. Leptospirosis : penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira, disebarkan melaului urin dan
darah hewan yg terinfeksi
2. Resevoir : setiap mahkluh hidup dimana agen berkembang biak dan hidup
3. Incedental host : sebuah host yg jadi terinfeksi secara tidak sengaja / kebetulan suatu organisme
patogen
4. Virulence : tingkat keganasan virus
5. Lipopolisakarida : gabungan lemak dengan polisakaridan yg terdapat pada dinding bakteri gram
negatif
6. Manifestasi klinis : perkembangan dan dampak akibat dampak penyakit di dalam tubuh
7. Portal of exit : tempat keluar pathogen berupa bakteri dari dalam tubuh
8. Portal of entry : pintu masuk organisme ke dalam tbuh
9. Maintance host : flora normal tubuh manusia

STEP 2

1. Apa saja macam macam agent ?


2. Apa karakteristik agent?
3. Apa factor yang mempengaruhi transmisi agen ?
4. Apa definisi agent ?
5. Bagaimana transmisi agent ?
6. Bagaimana menghambat pertumbuhan agent di dalam dan luar host ?
7. Apa saja macam portal of entry dan portal of exit ?
8. Mengapa agen dapat meimbulkan penyakit ?
9. Apa saja factor virulensi agent ?
10. Bagaimana mekanisme pathogenesis ?
11. Definisi pathonegenesis ?
12. Apa definisi imunogenesitic agent ?
13. Apa yg dimaksut infectivity agent ?
14. Apa hubungan agent, host, environtment ?

STEP 3
1. Apa definisi agent ?
Agen penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit
melalui media perantara yang juga merupakan komponen lingkungan
Sumber : Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Kesehatan Anak Kesmas, Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 9, April 2013
2. Apa saja macam macam agent ?
Agen penyakit di bedakan menjadi dua yaitu agen hidup dan agen mati,
pengelompokan agen dibedakan menjadi 5 yaitu :
 Agen biologis :

Sumber : Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan oleh
3. Apa karakteristik agent?
1. Patogenesitas: kemampuan pada bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu
sehingga menimbulkan penyakit pada pejamu. Jika kemampuan ini tidak dimiliki disebut
dengan a-patogen.
2. Virulensi: suatu tingkat/derajat keganasan suatu kuman. Jika kerusakan yang
ditimbulkannya hebat/ganas maka golongan bibit penyakit tersebut disebut virulen.
3. Antigenesitas: kemampuan suatu bibit penyakit untuk merangsang timbulnya
mekanisme pertahanan tubuh (antigen/antibodi) pada diri pejamu. Misalnya, pada saat
kontak dengan penderita hepatitis.
4. Infektivitas: kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi/menyebar dan penyesuaian
diri pada pejamu, hidup, tumbuh, dan berkembang biak pada tubuh penjamu (misalnya
penderita HIV).
Sumber : Buku Ajar Epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan oleh Wahyudin, M.Epid
4. Apa factor yang mempengaruhi transmisi agen ?
5. Bagaimana transmisi agent ?
1. Inhalasi yaitu masuknya agent dengan perantaraan udara (air borne transmission).
Misalnya, terhirup zatzat kimia berupa gas, upa, debu, mineral, partikel (golongan
abiotik), atau kontak dengan penderita TB (golongan biotik).
2. Ditelan yaitu masuknya agent melalui saluran pencernaan dengan cara memakan atau
tertelan. Misalnya, minuman keras, obat-obatan, keracunan logam berat.
3. Melalui kulit yaitu masuknya agent melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya,
keracunan bahan kosmetika, tumbuh-tumbuhan, dan binatang
Sumber : buku konsep dasar keperawatan komunitas oleh eka diah kartiningrum
6. Apa saja factor virulensi agent ?
1. Protein
permukaan yang mempromosikan kolonisasi dalam
jaringan hospes (protein A, adesin, hemaglutinin, glikoprotein, fibrionectin),
2. Invasin membantu bakteri menyebar dalam jaringan (leukocidin, kinase, hyaluronidase),
3. Faktor permukaan yang menghalangi fagositosis (kapsul, protein A)
4.Faktor biokimia yang meningkatkan ketahanan bakteri di dalam fagosit
(carotenoid,produksi katalase),
5. Reaksi imunologis (protein A,coagulase, clotting factor),
6. Toksin perusakmembran (hemolysin, leukotoxin, leukocidin) dan
7.Eksotoksin dalamjaringan menimbulkan kerusakan dan gejala penyakit (SEA-G, TSST, ET)
sumber : Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin
dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis Di Wilayah Girimulyo,
Kulonprogo, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta JSV 31 vol
(2), Desember 2013
7. Apa definisi imunogenesitic agent ?
8. Mengapa agen dapat menimbulkan penyakit ?
9. Apa yg dimaksut infectivity agent ?
vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Sebagaimana yang tercantum
dalam peraturan menteri tersebut, vaksin mengandung suatu agen penginfeksi atau
komponen dari suatu agen penginfeksi yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga
dapat menstimulasi sistem imun tanpa menimbulkan bahaya atau menyebabkan suatu
penyakit
sumber : METODE PEMBERIAN DAN SISTEM PENGHANTARAN PENINGKAT IMUNOGENISITAS
VAKSIN DNA, SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017
10. Bagaimana menghambat pertumbuhan agent di dalam dan luar host ?

11. Apa saja macam portal of entry dan portal of exit ?


Pathogenesis
Sumber : Infection Control in Home Care
By Emily Rhinehart, Mary M. Friedman

12. Definisi pathonegenesis ?


Sumber : buku konsep dasar keperawatan oleh asmadi

13. Bagaimana mekanisme pathogenesis ?


1. Tahap inkubasi (Stage of Presymtomatic Disease) merupakan tahap dimana bibit
penyakit sudah masuk ke dalam tubuh inang (host) dan gejala penyakit belum tampak.
2. Tahap penyakit dini (Stage of Clinical Disease) merupakan tahap yang terhitung dari
munculnya gejala penyakit dan tubuh inang (host) sudah merasa sakit (meski ringan).
3. Tahap penyakit lanjut merupakan tahap dimana penyakit bertambah hebat, penderita
tidak dapat melakukan pekerjaan dan jika penderita berobat, maka umumnya
memerlukan perawatan.
4. Tahap akhir penyakit merupakan tahap dimana perjalanan penyakit akan berhenti.
Berakhirnya perjalanan penyakit ini dikelompokkan menjadi lima kondisi yaitu :
1. sembuh sempurna (baik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti
keadaan sebelum sakit),
2. sembuh dengan cacat (penderita sembuh tetapi kesembuhan tidak
sempurna), ditemukan cacat (baik berupa cacat fisik, fungsional atau sosial),
3. carier (perjalanan penyakit yang seolah-olah terhenti, gejala penyakit tidak
tampak akan tetapi di dalam diri inang masih ditemukan bibit penyakit dan
suatu saat dapat timbul kembali jika daya tahan tubuh menurun),
4. kronis (perjalanan penyakit tampak berhenti akan tetapi gejala penyakit
tidak berubah menjadi bertambah berat atau bertambah ringan),
5. dan meninggal dunia (yaitu terhentinya perjalanan penyakit dan orang yang
menderita penyakit tersebut meninggal dunia).

Sumber : Model Berbasis Agen bagi Penyebaran Penyakit ISPA pada Musim Hujan di
Bandung Selatan, Shimaditya Nuraeni, Dhanan Sarwo Utomo. Institut Teknologi Bandung
Volume 11 No 1 2012

14. Apa hubungan agent, host, environtment terkait dengan penyakit?


Penyakit merupakan keadaan dengan bentuk dan fungsi tubuh mengalami gangguan,
sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal. Timbul atau tidaknya suatu penyakit
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu penyebab penyakit
(agent), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Penyakit timbul bila terjadi gangguan
keseimbangan antara ketiga faktor tersebut.
Usaha kesehatan masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan dari ketiganya,
sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
 golongan eksogen yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh
manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat, dibagi
dalam yang nyata dan hidup, (bibit penyakit berupa bakteri, virus,
jamur, cacing, protozoa dan lainlain), yang nyata tidak hidup (terdiri
dari zat kimia, trauma, makanan, yang abstrak terdiri dari bidang
ekonomi, sosial, mental),
 golongan endogen yaitu penyebab penyakit yang terdapat di dalam
tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat
golongan ini antara lain habitus (perawakan), penyakit turunan, faktor
usia.
Pejamu (host) yaitu manusia yang dihinggapi penyakit. Bila seseorang terkena sesuatu
penyebab penyakit atau tertular bibit penyakit belum tentu akan menjadi sakit karena masih
tergantung beberapa hal. Salah satu di antaranya adalah daya tahan tubuh seseorang. Daya
tahan tubuh dapat dipertinggi dengan makanan, vaksinasi, pemeliharaan jasmani, dan patuh
pada ajaran agama
Sumber : KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU TERHADAP PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DENGUE, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Indonesia, Jakarta Vol. 23, No. 3, September 2007
15. Faktor yg mempengaruhi agent dalam penyebaran penyakit ?
Peran faktor lingkungan terhadap penyakit terdiri dari:
1. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk turut menunjang atau sebagai salah
satu faktor risiko penularan penyakit DBD. Semakin padat penduduk, semakin
mudah nyamuk Aedes menularkan virusnya dari satu orang ke orang lainnya.
Pertumbuhan penduduk yang tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang
tidak terencana serta tidak terkontrol merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam munculnya kembali kejadian luar biasa penyakit DBD.
2. Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses
pembangunan secara keseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyebab dan
penerima dampak dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial di suatu
daerah, tanpa terlepas dari penyebaran penyakit tertentu.
Sumber : buku konsep dasar keperawatan komunitas oleh eka diah kartiningrum

Anda mungkin juga menyukai

  • Step 1
    Step 1
    Dokumen8 halaman
    Step 1
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • SGD 2
    SGD 2
    Dokumen5 halaman
    SGD 2
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • LBM 5 Hormon
    LBM 5 Hormon
    Dokumen12 halaman
    LBM 5 Hormon
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 Modul KPDL
    LBM 2 Modul KPDL
    Dokumen6 halaman
    LBM 2 Modul KPDL
    Armella Azzahra
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Kadar HB
    Pemeriksaan Kadar HB
    Dokumen1 halaman
    Pemeriksaan Kadar HB
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • MEKANISME PENYEBAB HERPES ZOSTER
    MEKANISME PENYEBAB HERPES ZOSTER
    Dokumen2 halaman
    MEKANISME PENYEBAB HERPES ZOSTER
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Step 3
    Step 3
    Dokumen22 halaman
    Step 3
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • ELEKTROLISIS
    ELEKTROLISIS
    Dokumen7 halaman
    ELEKTROLISIS
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • SGD 1
    SGD 1
    Dokumen2 halaman
    SGD 1
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • BAB II Uns
    BAB II Uns
    Dokumen20 halaman
    BAB II Uns
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen5 halaman
    Bab V
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Uns
    BAB IV Uns
    Dokumen5 halaman
    BAB IV Uns
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • BAB III Uns
    BAB III Uns
    Dokumen9 halaman
    BAB III Uns
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • BAB I Uns
    BAB I Uns
    Dokumen5 halaman
    BAB I Uns
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Status Kasus Psikiatri
    Status Kasus Psikiatri
    Dokumen18 halaman
    Status Kasus Psikiatri
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • BAB I Ums
    BAB I Ums
    Dokumen2 halaman
    BAB I Ums
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • AWAL
    AWAL
    Dokumen11 halaman
    AWAL
    RaniKhaerani
    Belum ada peringkat
  • S1 2016 333372 Abstract
    S1 2016 333372 Abstract
    Dokumen2 halaman
    S1 2016 333372 Abstract
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • ETIKA KEDOKTERAN
    ETIKA KEDOKTERAN
    Dokumen11 halaman
    ETIKA KEDOKTERAN
    Riskyana Dwi HA Rachmadani
    100% (4)
  • Hubungan Melasma Kualitas Hidup
    Hubungan Melasma Kualitas Hidup
    Dokumen49 halaman
    Hubungan Melasma Kualitas Hidup
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Infanticide
    Infanticide
    Dokumen24 halaman
    Infanticide
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Wawancara Terbuka KIA
    Wawancara Terbuka KIA
    Dokumen7 halaman
    Wawancara Terbuka KIA
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Bipolar Adalah Kelompok Kompleks Dari Gangguan Parah Dan Kronis Yang Mencakup Gangguan Bipolar I
    Gangguan Bipolar Adalah Kelompok Kompleks Dari Gangguan Parah Dan Kronis Yang Mencakup Gangguan Bipolar I
    Dokumen13 halaman
    Gangguan Bipolar Adalah Kelompok Kompleks Dari Gangguan Parah Dan Kronis Yang Mencakup Gangguan Bipolar I
    oktaviani nufus
    Belum ada peringkat