STEP 1
1. Leptospirosis : penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira, disebarkan melaului urin dan
darah hewan yg terinfeksi
2. Resevoir : setiap mahkluh hidup dimana agen berkembang biak dan hidup
3. Incedental host : sebuah host yg jadi terinfeksi secara tidak sengaja / kebetulan suatu organisme
patogen
4. Virulence : tingkat keganasan virus
5. Lipopolisakarida : gabungan lemak dengan polisakaridan yg terdapat pada dinding bakteri gram
negatif
6. Manifestasi klinis : perkembangan dan dampak akibat dampak penyakit di dalam tubuh
7. Portal of exit : tempat keluar pathogen berupa bakteri dari dalam tubuh
8. Portal of entry : pintu masuk organisme ke dalam tbuh
9. Maintance host : flora normal tubuh manusia
STEP 2
STEP 3
1. Apa definisi agent ?
Agen penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit
melalui media perantara yang juga merupakan komponen lingkungan
Sumber : Deskripsi Sanitasi Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Kesehatan Anak Kesmas, Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 9, April 2013
2. Apa saja macam macam agent ?
Agen penyakit di bedakan menjadi dua yaitu agen hidup dan agen mati,
pengelompokan agen dibedakan menjadi 5 yaitu :
Agen biologis :
Sumber : Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan oleh
3. Apa karakteristik agent?
1. Patogenesitas: kemampuan pada bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu
sehingga menimbulkan penyakit pada pejamu. Jika kemampuan ini tidak dimiliki disebut
dengan a-patogen.
2. Virulensi: suatu tingkat/derajat keganasan suatu kuman. Jika kerusakan yang
ditimbulkannya hebat/ganas maka golongan bibit penyakit tersebut disebut virulen.
3. Antigenesitas: kemampuan suatu bibit penyakit untuk merangsang timbulnya
mekanisme pertahanan tubuh (antigen/antibodi) pada diri pejamu. Misalnya, pada saat
kontak dengan penderita hepatitis.
4. Infektivitas: kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi/menyebar dan penyesuaian
diri pada pejamu, hidup, tumbuh, dan berkembang biak pada tubuh penjamu (misalnya
penderita HIV).
Sumber : Buku Ajar Epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan oleh Wahyudin, M.Epid
4. Apa factor yang mempengaruhi transmisi agen ?
5. Bagaimana transmisi agent ?
1. Inhalasi yaitu masuknya agent dengan perantaraan udara (air borne transmission).
Misalnya, terhirup zatzat kimia berupa gas, upa, debu, mineral, partikel (golongan
abiotik), atau kontak dengan penderita TB (golongan biotik).
2. Ditelan yaitu masuknya agent melalui saluran pencernaan dengan cara memakan atau
tertelan. Misalnya, minuman keras, obat-obatan, keracunan logam berat.
3. Melalui kulit yaitu masuknya agent melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya,
keracunan bahan kosmetika, tumbuh-tumbuhan, dan binatang
Sumber : buku konsep dasar keperawatan komunitas oleh eka diah kartiningrum
6. Apa saja factor virulensi agent ?
1. Protein
permukaan yang mempromosikan kolonisasi dalam
jaringan hospes (protein A, adesin, hemaglutinin, glikoprotein, fibrionectin),
2. Invasin membantu bakteri menyebar dalam jaringan (leukocidin, kinase, hyaluronidase),
3. Faktor permukaan yang menghalangi fagositosis (kapsul, protein A)
4.Faktor biokimia yang meningkatkan ketahanan bakteri di dalam fagosit
(carotenoid,produksi katalase),
5. Reaksi imunologis (protein A,coagulase, clotting factor),
6. Toksin perusakmembran (hemolysin, leukotoxin, leukocidin) dan
7.Eksotoksin dalamjaringan menimbulkan kerusakan dan gejala penyakit (SEA-G, TSST, ET)
sumber : Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin
dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis Di Wilayah Girimulyo,
Kulonprogo, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta JSV 31 vol
(2), Desember 2013
7. Apa definisi imunogenesitic agent ?
8. Mengapa agen dapat menimbulkan penyakit ?
9. Apa yg dimaksut infectivity agent ?
vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme
yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Sebagaimana yang tercantum
dalam peraturan menteri tersebut, vaksin mengandung suatu agen penginfeksi atau
komponen dari suatu agen penginfeksi yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga
dapat menstimulasi sistem imun tanpa menimbulkan bahaya atau menyebabkan suatu
penyakit
sumber : METODE PEMBERIAN DAN SISTEM PENGHANTARAN PENINGKAT IMUNOGENISITAS
VAKSIN DNA, SCIENTIA VOL. 7 NO. 2, AGUSTUS 2017
10. Bagaimana menghambat pertumbuhan agent di dalam dan luar host ?
Sumber : Model Berbasis Agen bagi Penyebaran Penyakit ISPA pada Musim Hujan di
Bandung Selatan, Shimaditya Nuraeni, Dhanan Sarwo Utomo. Institut Teknologi Bandung
Volume 11 No 1 2012