B4 - Emulsi Castro Oil
B4 - Emulsi Castro Oil
Kelas/Kelompok : B4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
I. TUJUAN
Mengetahui dan memahami cara pembuatan dan komposisi bahan dalam sediaan
emulsi
- Sudan III
Merupakan zat warna yang larut dalam minyak, tetapi tidak larut dalam air jika
ke dalam larutan ditambahkan sudan III, setelah diaduk warna merah menjadi
semakin jelas menunjukan bahwa emulsi adalah tipe a/m, tetapi jika warna
merah suram semakin tidak tampak menunjukkan emulsinya adalah m/a.
- Metilen blue
Merupakan zat warna yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam minyak.
Jika zat ini diteteskan pada emulsi berwarna seragam maka air merupakan fase
luar dan emulsi ini bertipe m/a.
Air dapat menghantarkan arus listrik sedangkan minyak tidak. Alatnya terdiri
dari kawat dengan 2 elektrode yang dicelupkan dalam emulsi dan dihubungkan
dengan lampu neon. Jika lampu menyala dalam air maka merupakan medium
pendipers dan emulsinya merupakan tipe m/a. Bila lampu tidak menyala maka
minyak merupakan medium pendispers dan emulsinya adalah tipe a/m.
Jika ke dalam emulsi ditambahkan sedikit air maka setelah pengocokan dan
pengadukan diperoleh kembali emulsi yang homogen sehingga emulsinya
adalah tipe m/a. jika emulsi dicampur minyak maka akan menyebabkan
pecahnya emulsi. Pada emulsi a/m akan diperoleh sebaliknya.
4. Fluoresensi
1. Beberapa bahan obat menjadi lebih mudah di absorbs bila obat-obat tersebut
diberikan secara oral dalam bentuk emulsi.
2. Emulsi memiliki derajat elegasi tertentu dan mudah dicuci bila diinginkan.
2. Rasa dan bau yang tidak menyenangkan dari minyak dapat ditutupi
sebagian atau seluruhnya dengan emulsifikasi. Tehnik penutupan kedua
tersedia untuk formulator tapi harus digunakan dengan hati-hati. Jika
pengaroma dan bahan pemanis ditambahkan dalam emulsi, hanya dalam
jumlah minimal digunakan untuk mencegah gangguan nausea atau lambung
yang diakibatkan oleh pemberian yang dalam jumlah besar.
3. Absorpsi dan penetrasi dari bahan obat dapat dikontrol lebih mudah jika
digabung dalam bentuk emulsi.
4. Aksi emulsi diperpanjang dan efek emollient yang lebih besar jika
dibandingkan dengan sediaan lain.
5. Air merupakan pembawa yang tidak mahal dan suatu pelarut untuk berbagai
obat dan pengaroma yang. dicampur dalam emulsi.
IV. FORMULA
Castrol Oil 10%
Span 80
Tween 80 3%
HPMC 1,0%
Nipagin 0,1%
Nipasol 0,1%
Propilen glikol 5%
BHT 0,1%
Ol. Rosae 0.01%
Aqua dest ad 300 ml
14
Aquadest ad : 300 ml – (30 + 0,84 + 8,15 + 16,3 + 3+ 60+ 0,3 + 0,3+ 3 +0,3
+ 0,03)
= 180,78 ml
B. Penimbangan
No Bahan Teoritis (g) Praktek (g)
1. Castro Oil 30 g 30 g
2. Span 80 0,84 g 0,84 g
3. Tween 80 8,15 g 8,15 g
4. Air untuk Tween 80 16,3 ml 16,3 ml
5. HPMC 3g 3g
6. Air untuk HPMC 60 ml 60 ml
7. Nipagin 0,3 g 0,3 g
8. Nipasol 0,3 g 0,3 g
9. Propilen glikol 3g 3g
10. BHT 0,3 g 0,3 g
11. Oleum rosae 0,03 g 0,03 g
12. Aquadest 180,78 ml 180,78 ml
B. Bahan
- Castor Oil - Nipasol
- Span 80 - Nipagin
- Tween 80 - Propilen glikol
- HPMC - BHT
- Oleum rosae - aquadest
VII. PEMBUATAN
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Timbang masing-masing bahan (castro oil, span 80,tween 80, HPMC,
nipagin,nipasol, propilen glikol dan BHT)
3. Kembangkan HPMC dengan air hangat
4. Fase air :
a. Nipagin dimasukkan kedalam beaker glass, larutkan dengan sebagian
propilenglikol ad larut
b. Nipasol dimasukkan kedalam beaker glass, larutkan dengan sebagian
propilenglikol ad larut
c. Tween 80 dimasukan kedalam beaker glass, larutkan dengan aquadest ad larut
d. Nipagin,nipasol dan tween 80 dicampurkan lalu dipanaskan hingga suhu 60o -
70o
5. Fase Minyak :
Span 80 dimasukkan kedalam beaker glass , lalu ditambahkan castor oil aduk ad
homogen dan dipanaskan di atas waterbath hingga suhu 60o - 70o, setelah sedikit
dingin ditambahkan BHT aduk ad homogen
6. Fase minyak di tambahkan fase air sedikit demi sedikit kocok menggunkan stirrer
ad terbentuk corpus emulsi
7. HPMC yang telah dikembangkan dimasukan sedikit demi sedikit, aduk ad
homogen
8. Sisa aqua dest dimasukkan, aduk ad homogen
9. Tambahkan oleum rosae aduk ad homogen
10. Di lakukan evaluasi seperti uji organoleptik, uji volume sedimentasi, uji viskositas,
uji penentu tipe emulsi ,uji PH dan uji daya sebar
11. Masukan wadah dan beri etiket kemudian serahkan.
s
Cara : 1. Diambil sedikit sediaan
2. Diamati bau, bentuk dan warnanya.
Formula Bau Bentuk Warna
Castrol Oil Lemah Semi solid Putih
Emulsi Castro
M/A
oil
21,25-25 23,125 0 0 0 0 0
25-28,75 26,875 0 0 0 0 0
32,5-36,25 34,375 0 0 0 0 0
Cara :
1. Dituang sediaan ke dalam beker glass
2. Celupkan kertas pH meter
3. Amati hasil pengukuran pH dan catat
4. Bandingkan dengan pH yang diinginkan
Sediaan PH
Emulsi Cream Oli 5,5
Cara :
1. Ditimbang 1 g sediaan
2. Diletakkan pada pusat diameter lempeng kaca, ditutup dengan lempeng kaca
3. Diamkan selama 1 menit, diukur diameter penyebaran sediaan 4
4. Ditambahkan beban diatas permukaan kaca
5. Diamkan selama 1 menit, diukur diameter penyebaran sediaaan
6. Diulangi 4-5x dengan penambahan beban sampai diameter sudah tidak
bertambah lagi
IX. PEMBAHASAN
1. Pada praktikum ini digunakan castro oil atau minyak jarak sebagai bahan aktif dalam
sediaan emulsi ini, yang mempunyai khasiat sebagai emolien dan pencahar. Dibuat
sediaan emulsi karena minyak tidak dapat bercampur dengan air oleh karena itu
dibuat sediaan emulsi dengan tipe minyak dalam air (M/A)
2. Bahan eksipient yang digunakan yaitu span 80 dan tween 80 yang berfungsi sebagai
emulgator, dimana span 80 sebagai emulgator tipe minyak dan tween sebagai
emulgator tipe air dimana keduanya berfungsi menurunkan tegangan permukaan
antara fae minyak dengan fase air.
3. HPMC digunakan sebagai sebagai zat pengental atau sebagai zat penstabil emulsi
agar emulsi tetap stabil. Kadar HMPC yang digunakan yaitu 1,0% karena berada pada
rentang 0,45 – 1,0%.
4. Nipagin dan nipasol digunakan sebagai pengawet yang bekerja dengan cara
menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga emulsi tahan lama dan tetap
stabil dalam penyimpanan. Kadar nipagin dan nipasol yang digunakan yaitu 0,1%.
5. Propilen glikol digunakan sebagai pelarut nipagin dan nipasol karena nipagin dan
nipasol tidak dapat larut dengan air. Konsentrasi yang digunakan yaitu 5%.
6. BHT digunakan sebagai antioksidan dalam sediaan emulsi agar emulsi tidak berbau
tengik. Konsentrasi yang digunakan yaitu 0,1 %.
7. Oleum rosae digunakan sebagai pewangi agar emulsi memiliki bau yang enak dan
aqua dest digunakan sebagai pelarut.
8. Uji Organoleptik
Tujuannya untuk mengetahui stabilitas sediaan dengan melihat bentuk, warna dan bau.
Caranya menggunakan indera manusia. Hasil yang didapat sediaan dengan bau oleum
castrol oil yang lemah dengan warna putih dan bentuk semi solid yang artinya
memenuhi syarat sehingga akan mudah diabsorpsi oleh kulit.
9. Uji Sedimentasi
Merupakan cara untuk mengamati volume sedimentasi pada waktu 30,60,90 menit
dan 24 jam didalam tabung sedimentasi. Dari hasil yang didapatkan pada waktu 30,60
dan 90 menit dan 24 jam dengan hasil yang sama yaitu Vo = 50 Vi = 50 dan F = 1 dan
pada waktu 24 jam Vo = 50 Vi = 49 F = 0,98 artinya memenuhi syarat dan dapat di
absopsi di kulit.
10. Uji Penentu Tipe Emulsi
Dilakukan untuk menetukan tipe yang dibuat. Dilakukan diobjek glas yang ditetesi
dengan methylen blue berwarna biru dan diobjek glass di tetesi dengan sudan III
berwarna merah. Pada emulsi ini menghasilkan tipe emulsi M/A karena pada
methylen blue warna birunya merata.
11. Uji Viskositas
Tujuan untuk mengetahui tingkat kekentalan suatu emulsi, dengan hasil yang didapet
memenuhi syarat tidak mudah mengalami pemisahan dan kekentalan yang sehingga
kesabilannya dan memiliki sifat alir yang baik bagus diabsopsi oleh tubuh. Sifat alir
yang didapatkan yaitu tiksotropik karena kurva menurun berada disebelah kiri dari
kurva yang menaik yang menunjukan bahan tersebut mempunyai konsistensi lebih
rendah pada setiap harga rate of shear pada kurva yang menurun dibandingkan pada
kurva yang menaik.
12. Uji Ukuran Partikel
Tujuanya untuk melihat apakah terdapat ukuran partikel obat yang terlalu kasar atau
tidal dalam sediaan emulsi ini menggunakan mikroskop. Hasil evaluasi ukuran
partikel ini didapatkan hasil ukuran partikel dengan rata-rata 20,8. Hal ini
menunjukan sediaan yang dibuat tidak memenuhi syarat karena kurva yang di
hasilkan tidak membentuk lonceng.
13. Uji PH
Tujuannya untuk mengetahui keamanan sediaan emulsi saat digunakan. Hasil yang
didapat sediaan dengan PH 5,5 artinya memenuhi syarat karena PH kulit 4,5-6,5 maka
tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan efek farmakologinya akan didapatkan yang
sesuai.
14. Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui kemampuan sediaan menyebar
sehingga dapat dilihat kemudahan pengolesan ke kulit. Sediaan yang bagus dapat
menyebar dengan mudah di tempat aksi tanpa menggunakan tekanan. Hasil yang
didapatkan yaitu 5,75 artinya sediaan memenuhu syarat, karena syarat daya sebar
topical sekitar 5 -7 cm, sehingga emulsi dapat memberikan efek yang diinginkan dan
dapat menyebar merata pada saat penggunaan.
X. KEMASAN, ETIKET DAN BROSUR
b. Kemasan
Komposisi : Komposisi :
ALIS & BULU MATA : Gunakan Tidak boleh digunakan oleh wanita
aplikator dan oleskan tipis pada alis hamil.
dan bulu mata.
Efek Samping :
LAINNYA : Gunakan beberapa
tetes dan pijat lembut pada kulit Reaksi iritasi dan alergi.
kepala / kuku.
Perhatian :
Kegunaan :
Hanya untuk pemakaian luar, jika
Sebagai perawatan alami untuk terjadi iritasi hubungi dokter.
membantu menjaga kesehatan kulit
dan rambut.
KETERANGAN LEBIH LENGKAP
Netto : 60 mL Penyimpanan : Netto : 60 mL
LIHAT BROSUR
Simpan ditempat sejuk dan kering,
Diproduksi oleh: hndari cahaya matahari langsung. Diproduksi oleh:
PT. PANCA FARMA PT. PANCA FARMA
No Reg : NA214412332A1
Jakarta-Indonesia No Batch : 12C1223 Jakarta-Indonesia
Mfg Date : Juli 21
Exp Date : Juli 23
c. Etiket
Komposisi
Castor oil, span 80, tween 80, HPMC, nipasol, nipagin, propilen
glikol, bht, oleum rosae dan aquadest
OLERICINI Kegunaan
EMULSI Sebagai perawatan alami untuk membantu menjaga
Kesehatan kulit dan rambut.
Cara Pakai
Alis & Bulu Mata : Gunakan aplikator dan oleskan tipis
pada alis dan bulu mata.
Lainnya : Gunakan beberapa tetes dan pijat lembut pada
kulit kepala/kuku.
Penyimpanan
Simpan ditempat sejuk dan kering, hindari cahaya
matahari langsung.
Netto : 60 mL
No Reg : NA214412332A1
OLERICINI
EMULSI
Komposisi :
Castor oil, span 80, tween 80, HPMC, nipasol, nipagin, propilen glikol,
bht, oleum rosae dan aquadest
Indikasi :
Sebagai perawat alami untuk membantu menjaga kesehatan kulit.
Aturanpakai :
ALIS & BULU MATA : Gunakanaplikator dan oleskan tipis padaalis
dan bulumata.
LAINNYA : Gunakan beberapa tetes dan pijat lembut pada kulit kepala
/ kuku.
Kontraindikasi :
Tidak boleh digunakan oleh wanita hamil.
Efeksamping :
Reaksiiritasi dan alergi.
Perhatikan&Peringatan :
Hanya untuk pemakaian luar,jika terjadi iritasi hubungi dokter.
Penyimpanan :
Simpan di tempat kering dan sejuk, hindari cahaya matahari langsung.
Kamasan :
Botol isi 60 ml.
B. Saran
Dari pembuatan dengan cara kerja yang teratur dan benar akan menghasilkan uji
evaluasi yang baik atau memenuhi syarat.
LAMPIRAN