Anda di halaman 1dari 18

Tek. Farm.

Sediaan Padat dan Semi Cair


Kelompok C3
Anggota Kelompok :

Maurene Natalie S. 2019210188


Adila Salsabila R. 2019210189
M. Fauzan Ramadhan 2019210190
Ayu Fauziah Hanum 2019210191
Luthfiyah Nabilah P. 2019210193
Immanuel Puji H. A. 2019210194
Devia Danica Dewani 2019210195
Febiyani Valentina 2019210196
Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan komposisi bahan dalam sediaan suspensi
2. Mengetahui dan mengambil pengaruh pembasah dan cara pengembangan bahan
suspending agent yang digunakan.

Teori Dasar
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus
halus, tidak boleh cepat mengendap, bila dikocok perlahan-lahan, endapan harus
segera terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin
stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah dikocok
dan dituang.
Preformulasi

a. Zat Aktif
SULFAMETOKSAZOL (FI VI Hal.1659; Martindale 38th p.365; Martindale 36th p.340)
Rumus molekul : C10H11N3O3S
Berat molekul : 253,28
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai hampir putih; praktis tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam eter dan dalam kloroform;
mudah larut dalam aseton dan dalam larutan natrium hidroksida encer; agak sukar
larut
dalam etanol.
pH : 4-6 dalam 10% suspensi dalam air (MD 28th Hal.1497)
Dosis : Dewasa dosis awal 2g dilanjutkan 1g, dua kali sehari,pada Infeksi Berat dosisnya 1g,
tiga
kali sehari. Anak anak dosis awal adalah 50-60 mg/kgBB badan,dilanjutkan dengan
25-30
mg/kgBB, dua kali sehari. Dosis maksimal 75 mg/kgBB.
Stabilitas : Stabil dalam air
Kegunaan : Antibakteri
Preformulasi

b. Zat Eksipien
HPMC (Handbook of Pharmaceutical Excipients Ed. 6 Hal. 326)
Rumus molekul : CH3CH(OH)CH2
Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa, putih atau putih krem bubuk berserat atau
granular.
Kelarutan : Larut dlm air dingin, membentuk koloid kental larutan; praktis tidak larut
dalam air panas, kloroform, etanol (95%), dan eter, tetapi larut dlm campuran
etanol dan diklorometana, campuran metanol dan diklorometana, dan
campuran air dan alkohol.
pH : 5,0-8,
Dosis : 0,45-1,0%
OTT : Hypromellose tidak kompatibel dengan beberapa agen pengoksidasi
Stabilitas : Bubuk hypromellose adalah bahan yang stabil, meskipun higro-mikroskopis
setelah pengeringan.
Kegunaan : Meningkatkan kekentalan
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan kering
Preformulasi

TWEEN 80 (HOPE 6 Hal.549)


Rumus molekul : C64H124O
Berat molekul : 1310
Pemerian : Cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning muda hingga coklat muda;
bau khas lemah; rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan praktis tidak berwarna;
larut dalam etanol, dalam etil asetat; tidak larut dalam minyak mineral.
Stabilitas OTT : Polisorbat stabil pada elektrolit lemah dan asam basa lemah, saponifikasi terjadi
sedikit demi sedikit.
Kegunaan : Sebagai emulgator fase air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Preformulasi
AIR MURNI
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Larut dengan sebagian besar pelarut polar
pH :7
OTT : Dalam formula farmasi, air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lain
yang rentan terhadap hidrolisis pada saat suhu ditinggikan. Air bereaksi secara
kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan alkali tanah dengan
oksidasinya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi
dengan garam tidak hidrat menjadi garam hidrat dengan berbagai komposisi dan
bahan organic dan kalsium karbida.
Stabilitas : Secara kimia air stabil di semua bentuk fisiknya yaitu (uap, air,cairan)
Kegunaan : Solvent (pelarut)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Formula Lengkap

KOMPOSISI FORMULA

Sulfametoksazol 600 mg /30 mL

Tween 80 (0,01%) 3 mg/30 mL

HPMC 300 mg/30 mL

Air Murni Ad 300 mL


Perhitungan dan Penimbangan

 Sulfametoksazol = (600 mg) / (30 mL) x 300 mL= 6000 mg = 6 gram


 Tween 80 = (3 mg) / (30 mL) x 300 mL = 30 mg = 0,03 gram
 HPMC = (300 mg) / (30 mL) x 300 mL = 3000 mg = 3 gram
 Air untuk HPMC = 20 x 3 = 60 mL
 Air murni = 300 mL - (6 + 0,03 + 3 + 60) = 230,97 mL

Formula Teoritis Praktik


Sulfametoksazol 6g 6g
Tween 80 0,03 g 0,03 g
HPMC 3g 3g
Air murni 230,97 mL 230,97 mL
Pembuatan

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Dibersihkan alat dan ditimbang bahan yang akan digunakan
3. Dikalibrasi botol 60 mL
4. Dimasukkan Sulfametoksazol ke dalam mortir kering dan digerus ad halus, kemudian
ditambahkan Tween 80 dan digerus kedua bahan ad homogen (M1)
5. Dikembangkan HPMC dengan air panas 20 kalinya, lalu digerus ad terbentuk dispersi halus (M2)
6. Dimasukkan M1 dan M2 ke dalam gelas ukur, lalu dimasukkan air murni dan diaduk ad homogen
7. Dimasukkan sediaan suspensi tersebut ke dalam botol 60 mL sampai batas tanda kalibrasi
8. Diberi etiket dan dikemas
9. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sediaan suspensi
Evaluasi dan Tabulasi Data

A. Uji Organoleptik
Cara :
Diamati sediaan yang sudah jadi, berdasarkan tampilan sediaan meliputi
parameter bau, warna

Organoleptik Formula

Warna Putih

Bau Tidak Berbau

Bentuk Suspensi
Evaluasi dan Tabulasi Data

B. Uji Sedimentasi
Waktu Vo Vu F
Cara :
a) Suspensi sulfametoksazol dimasukan 𝑉𝑢 15 menit 50 50 1
𝐹=
kedalam tabung sedimentasi 50 ml 𝑉𝑜
30 menit 50 48 0,96
b) Dilakukan pengamatan selama 3 hari,
45 menit 50 47 0,94
dicatat hasil pengamatan
c) Dihitung volume sedimentasi 60 menit 50 45 0,9

Vu = Volume sedimentasi 1 hari 50 40 0,8


Vo = Volume awal
2 hari 50 35 0,7
F = Derajat sedimentasi (jika
mendekati 1, lebih baik) 3 hari 50 30 0,6
Evaluasi dan Tabulasi Data
C. Uji Viskositas
D. Uji pH
Alat : Viskometer Brookfield
Cara: Cara :
1. Pasang spindel yang sesuai
2. Atur skala viskometer pada posisi a) Disiapkan alat pH Universal
nol
3. Atur RPM yang diinginkan, nyalakan b) Dicelupkan pH universal ke dalam
Viskometer sediaan suspense
4. Setelah skala berputar tiga kali, baca skala
c) Dilihat lalu ditentukan golongan pH
SPINDEL RPM FAKTOR SKALA SKALA X SKALA X
FAKTOR KV pada tabel warna pH
4 3 2000 53 106000 35706,1
Formula pH
4 6 1000 58 58000 39074,6

4 12 500 61 30500 41095,7


I 7
4 6 1000 58 58000 39074,6

4 3 2000 53,5 107000 36042,95


Evaluasi dan Tabulasi Data

E. Uji Bobot Jenis RUMUS


Cara : 𝐖 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧−𝐖 𝐤𝐨𝐬𝐨𝐧𝐠
Bobot Jenis Sediaan = 𝐱 𝐏 𝐚𝐢𝐫
𝐖 𝐚𝐢𝐫−𝐖 𝐤𝐨𝐬𝐨𝐧𝐠
a) Disiapkan alat Piknometer
b) Ditimbang piknometer kosong, dicatat berat penimbangan
c) Ditimbang piknometer berisi air, dicatat berat penimbangan
d) Ditimbang piknometer berisi sediaan, dicatat perat penimbangan
e) Dihitung bobot jenis

Formula Berat Pikno Kosong Berat Pikno + Air Berat Pikno + Suspensi Bobot Jenis
(g) (g) (g) (g/mL)

I 33,82 81,72 86,85 1,11


Rancangan Kemasan

A. Kemasan Primer dan Etiket B. Kemasan Sekunder


Rancangan Kemasan
C. Kemasan Tersier D. Brosur
Pembahasan

1. Digunakan Sulfametoksazol sebagai zat aktif yang mempunyai khasiat sebagai


Antibiotik
2. Digunakan HPMC yang berfungsi sebagai suspending agent dan stabilizing
agent yang dapat meningkatkan kekentalan sehingga memperlambat
penurunan partikel dalam suspense
3. Digunakan Tween 80 sebagai wetting agent yang berfungsi menurunkan
tegangan antar muka partikel padat dan cairan pembawa
4. Digunakan air murni sebagai cairan pembawa
Daftar Pustaka

 Anief, Moh. 2019. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
 Ansel, C. Howard. 2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta: UI-PRESS.
 Brayfield, Alison. 2014. Martindale: The Complete Drug Reference 38th. London: Pharmaceutical Press
 Kementerian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
 Kementerian Kesehatan RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
 Sweetman, Sean C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference Thirty-sixth edition. London:
Pharmaceutical Press.
 Rowe, Raymond C, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth edition. London:
Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai