Anda di halaman 1dari 60

Tablet

Effervescent
Kelompok 7 (C&D)
Anggota
Kelas C : Kelas D :
1. Reyviara Arteza 2022210300 1. Adhis Elti 2023212201
2. Sofia Bilqis 2022210301 2. Agus Nugroho 2023212202
3. Anindya .A .T Pramesti 3. Amelia Indah Rezeki 2023212203
2022210302 4. Annisa Nurfitriany Syarifuddin
4. Yousrillah Muhammad AF 2023212204
2022210305 5. Canny Nainggolan 2023212205
5. Sitti Rahma 2023219003
I. Teori Dasar
Teori
Dasar
EFFERVESCENT DIDEFINISIKAN SEBAGAI BENTUK SEDIAAN YANG MENGHASILKAN GELEMBUNG
GAS SEBAGAI HASIL REAKSI KIMIA LARUTAN. GAS YANG DIHASILKAN SAAT PELARUTAN
EFFERVESCENT ADALAH KARBON DIOKSIDA SEHINGGA DAPAT MEMBERIKAN EFEK SPARKLING

TABLET EFFERVESCENT DIBUAT DENGAN CARA MENGEMPA BAHAN - BAHAN AKTIF DENGAN CAMPURAN
BAHAN - BAHAN ORGANIK SEPERTI ASAM SITRAT, ASAM TARTRAT, DAN NATRIUM BIKARBONAT. BILA
TABLET DILARUTKAN DI DALAM AIR MAKA AKAN MENGHASILKAN GAS KARBONDIOKSIDA YANG AKAN
MEMECAH TABLET SEHINGGA TABLET DAPAT MELARUT DENGAN CEPAT.

EFFERVESCENT JUGA MEMBERIKAN RASA YANG MENYENANGKAN AKIBAT PROSES KARBONISASI YANG
DAPAT MEMBANTU MENUTUPI RASA YANG KURANG MENYENANGKAN DARI OBAT. TABLET
EFFERVESCENT ADALAH TABLET YANG SANGAT BAIK DAN MUDAH DIGUNAKAN. TABLET INI TIDAK
DAPAT TUMPAH SEPERTI SEDIAAN BUBUK, DAPAT DIKEMAS SECARA TUNGGAL UNTUK MENCEGAH UAP
LEMBAB, SEHINGGA AKAN MENCEGAH MASALAH PRODUK YANG TIDAK STABIL DARI KANDUNGAN YANG
TIDAK BERGUNA SELAMA PENYIMPANAN (LACHMAN AND LIEBERMAN, 1986)
II. DATA PREFORMULASI
A. Zat Aktif
vitamin c (Farmakope Indonesia ed. VI hal. 175; Di hal, 1210)
Rumus molekul : C6H8O6
Pemerian : Hablur atau serbuk putih atau agak kuning. Warna menjadi
gelap karena pengaruh cahaya. Dalam keadaan kering,stabil di
udara
Kelarutan: Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol;
tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen
BM; pH : 176,13 ; 2,2 – 2,6
Dosis : Untuk bayi 25-40 mg, dewasa 70 mg, wanita hamil 90 mg, dan
untuk ibu menyusui 110 mg
Khasiat : anti oksidan
Stabilitas : dalam bentuk serbuk, stabil di udara
Inkompatibilitas : dengan garam besi, zat pengoksidasi dan logam
berat
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya
B. Zat Tambahan
(Eksipien)
Sumber asam basa
1. asam tartrat
(Farmakope Indonesia ed.IV, Hal.53, HOPE Hal. 531)
Rumus Molekul : C4H6O6
Berat Molekul : 84,01
Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau
Konsentrasi : 12,5 %
Stabilitas : Stabilitas pada tempat sejuk dan kering.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering
Fungsi : Sumber asam.
2. Asam Sitrat
(Farmakope Indonesia ed.IV, Hal.48, HOPE Hal. 181)
Rumus Molekul : C6H807.H2O
Berat Molekul : 210,14 g/mol
Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus,
putih tidak berbau dan praktis tidak berbau, rasa sangat asam.
Titik lebur: 153°C
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol
Stabilitas : Pemanasan diatas suhu 40°C akan menyebabkan kehilangan air.
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara pada tempat sejuk dan kering
Fungsi : Agen pengasaman , anti oksidan, sumber asam.
3. Natrium Bikarbonat
(HOPE Hal. 436)
Rumus Molekul : NaHCO3
Berat Molekul : 84,01
Pemerian : Serbuk kristal putih, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam air (1:1) dalam air 100°C, 1:10 air 25°C, Praktis tidak larut dalam etanol 95%.
Titik leleh : 270°C
Konsentrasi : 25-50 %
Fungsi : Sumber basa.
OOT : Bereaksi dengan asam, garam dan beberapa garam alkali.
PENGIKAT
4. PVP (Polivinill Pirolidin)
(HOPE Hal. 392)
Rumus Molekul : (C6H9NO)n
Berat Molekul : 84,0
Pemerian : Serbuk hablur sampai putih kekuningan, berbau lemah, higroskopis
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol
Konsentrasi : 0,5 - 5 %
Stabilitas : Sangat higroskopis , kelembaban rendah.
Fungsi : Pengikat.
OOT : sulfatiazole , Na. Suksilat, As. Salisilat, Fenobarbital.
LUBRIKAN
(Pelincir)
5. PEG 6000
(Farmakope Indonesia hal. 1193)
Rumus Molekul : H(OCH2CH2)nOH
Berat Molekul : 5000 - 7000
Pemerian : Padat atau serbuk licin berwarna putih bau
khas
Kelarutan : Mudah larut dalam alkohol dan air
Konsentrasi : 1-5 %
Stabilitas : Stabil di udara dan larutan meskipun
higroskopis
Fungsi : Lubrikan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
GLIDAN
(Pelicin)
6. Aerosil
(HOPE ed 6 hal. 186)
Rumus Molekul : SiO2
Berat Molekul : 60.08
Pemerian : serbuk amorf, berwarna putih kebiruan dan
tidak berbau
Kelarutan : : Praktis tidak larut dalam air
Konsentrasi : 0,1-1% (HOPE ed 6 hal 186)
Stabilitas : Silikon dioksida koloid bersifat higroskopis
tetapi menyerap air dalam jumlah besar tanpa mencair
Fungsi : Glidan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
PENGISI
7. Laktosa
(Farmakope Indonesia ed. IV, hal. 488, HOPE hal. 359)
Rumus Molekul : C12H22O11
Berat Molekul : 342,3
Pemerian : Serbuk/ halus, putih atau putih buram,
tidakberbau, rasa manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air mendidih, sangat
sukar larut dalam etanol.
Konsentrasi : 1 - 5%
Stabilitas : Stabil di udara dan larutan meskipun
higroskopis
Fungsi : Pengisi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
III. FORMULA
1. Vitamin C 250 mg
2. Asam sitrat 12,5%
3. Asam Tartrat 12,5%
4. Bikarbonat qs
5. PVP 4%
6. PEG 600 1%
7. Aerosil 0,5%
8. Laktosa qs
IV. PERHITUNGAN
DAN PENIMBANGAN
PERHITUNGAN
PENIMBANGAN
Bahan Teoritis (g) Praktikum (g)
Vitamin C 12,5 g
Asam Sitrat 18,75 g
Asam Tartat 18,75 g
Natrium bikarbonat 43, 4902 g
PEG 6000 0,7
PVP 6g
Aerosil 0,349 g

Laktosa 48,2598 g
V. CARA KERJA
A. Granulasi Sumber Basa
1. Disiapkan alat dan bahan lalu ditimbang.
2. NaHCO3, laktosa (sebagian) dan PVP (sebagian) dicampur sampai
homogen.
3. Ditambahkan beberapa tetes etanol 96% sambil dikepal sampai terbentuk
masa yang kompak.
4. Diayak dengan ayakan no. 12.
5. Dilakukan uji kadar lembab dengan cara dikeringkan pada oven dengan
suhu 40°C - 60°C selama 20 menit, lalu di uji kadar lembab.
6. Diayak kembali dengan ayakan no. 16.
7. Ditimbang granul yang telah diayak lalu dilakukan uji sifat alir, kadar
lembab dan kompresibilitas.
B. Granulasi Sumber Asam

1. Disiapkan alat dan bahan lalu ditimbang


2. As. Sitrat, As. Tartrat, Laktosa ( Sebagian ) dan PVP ( sebagian )
dicampur sampai homogen
3. Ditambahkan beberapa tetes etanol 96 % sambil dikepal sampai
terbentuk masa yang kompak
4. Diayak dengan ayankan No. 12
5. Dilakukan uji kadar lembab dengan cara dikeringkan pada oven dengan
suhu 40°C - 60°C selama 20 menit, lalu di uji kadar lembab
6.Diayak kembali dengan ayakan no. 16, lalu ditimbang granul yang telah
diayak
C. Pencampuran Granulasi Sumber Asam & Basa
1. Komponen asam dan basa dicampur sampai homogen ditambah Vitamin
C, lalu diaduk sampai homogen (M1).
2. Kemudian ditimbang lalu dihitung komponen luar yang akan digunakan
dan ditimbang.
3. Komponen luar (PEG 6000 + Aerosil) dicampurkan kedalam M1 sampai
homogen.
4. Granul tablet effervescent ditimbang masing - masing 3 gram.
5. Tablet effervescent dicetak dengan mesin pencetak tablet.
6. Di uji evaluasi tablet keseragaman bobot dan uji kecepatan melarut.
7. Dimasukkan 10 tablet effervescent kedalam wadah, diberi etiket, brosur
dan kemasan.
VI. EVALUASI
A. EVALUASI GRANUL
Kadar Lembab
1. Alat : Moisture Balance
2. Cara kerja :
Ditimbang 5gr Granul, dimasukan kedalam cawan petri.
Dipanaskan dalam lemari lemari atau oven ( 40-60 C )
sampai bobot konstan
3. Keterangan :
WO = Bobot Granul Awal.
Wi = Bobot Granul setelah pengeringan
• Syarat : 2-4 %
Sifat Alir secara langsung)

1. Alat : Granul Flow Tester


2. Cara Kerja :
• Secara langsung
1. Timbang 25 g granul, tempatkan pada corong alat
uji waktu air dalam keadaan tertutup.
2. Buka penutup, biarkan mengalir.
3. Catat waktu menggunakan stopwatch (q/s)
Table syarat uji sifat alir secara langsung :

Kecepatan Alir Sifat Alir


> 10 Sangat mudah mengalir
4-10 Mudah Mengalir
1,6-4 Sukar Mengalir
< 1,6 Sangat Sukar Mengalir
Sifat Alir (secara tidak langsung)
1. Alat : Granul Flow Tester
2. Cara Kerja :
• Secara Tidak langsung
1. Ditimbang 25g granul, tempakan pada corong alat
uji yang tertutup.
2. Buka penutup, biarkan mengalir.
3. Granul ditampung pada kertas grafik, di ukur tinggi.
4.h ( tinggi ), r (jari-jari), d (diameter)
Table syarat uji sifat alir secara tidak langsung

Sudut istirahat Sifat Alir


25-30 Sangat baik
31-35 Baik
36-40 Cukup
41-45 Cukup buruk
46-55 Buruk
56-65 Sangat buruk
>66 Sangat sangat buruk
Kompresibilitas

1. Alat : joultingVolumeter
2. Cara Kerja :
1. Timbang 25g serbuk, dimasukkan ke dalam gelas
ukur dari alat “Joulting Volumeter”, catat volumenya
2. Hitung hingga 10 ketukan, lalu dicatat volumenya,
Lakukan pada ketukan 10, 500 dan 1250
3. Hitung % kompresibilitas.
3. Rumus : % Kompresibilitas = Vo-Vn/ Vo x 100%
Syarat Kompresibilitas

Chart Index % Type of Flow

< 10 Istimewa
11 - 15 Baik
16 - 20 Cukup baik
21 - 25 Agak baik
26 - 31 Buruk
32 - 37 Sangat buruk
> 38 sangat buruk sekali
A. EVALUASI GRANUL
1. Kadar lembab
2. Sifat alir
3. Kompresibilitas
B. EVALUASI TABLET
Keseragaman bobot
1. Alat : Neraca Dogital Timbangan
2. Cara kerja :
ditimbang 20 tablet, hitung rata-rata tiap tablet
timbang tablet satu persatu.
Hitung % penyimpangan bobot terhadap Bobot
Rata-rata.
3. Syarat :
Tidak boleh lebih dari 2 yang masing-masing bobotnya
lebih dari bobot rata-rata yang di tetapkan pada kolom A
dan tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang dari
rata-rata yang ditetapkan kelompok B
Kecepatan Melarut

1. Alat : -
2. Cara Kerja :
Masukkan satu tablet ke dalam baker glass yang
Berisi 200ml air, catat waktu melarutnya, lakukan
Tiga kali pengulungan
3. Syarat :
tablet harus larut sempurna dalam waktu 1-2 menit
B. EVALUASI TABLET

1. Keseragaman bobot

No Bobot (g) %p Kesimpulan


1 2,98 1,04% MS
2 2,93 1,38% MS
3 2,92 1,04% MS
4 2,89 0% MS
5 2,96 2,42% MS
6 2,83 2,08% MS
7 2,92 1,04% MS
8 2,98 3,11% MS
9 2,91 0,69% MS
10 2,78 3,81% MS
X̅ = 2,91

% P = { X̅ - X / X̅ } x 100 %
1. % P = { 2,91 - 2, 98 / 2,91 } x 100% 6. % P = { 2,91 - 2,96 / 2,91 } x 100%
= 2, 40% = 2,74%
2. % P = { 2,91 - 2,93 / 2,91 } x 100% 7. % P = { 2,91 - 2,92 / 2,91 } x 100%
= 0,68 % = 3,43 x10^-3%
3. % P = { 2,91 - 2,92/ 2,91 } x 100% 8. % P = { 2,91 - 2,98 / 2,91 } x 100%
= 3,43 x10^-3 % = 2,40%
4. % P = { 2,91 - 2,89 / 2,91 } x 100% 9. % P = { 2,91 - 2,91 / 2,91 } x 100 %
= 0,68 % = 0%
5. % P = { 2,91 - 2,96/ 2,91 } x 100% 10. % P = { 2,91 - 2,78 / 2,91 } x 100 %
= 1,71 % = 4,46 %
2. Kecepatan tablet melarut

Tablet Waktu hancur ( s ) Kesimpulan

1 120 (s) MS
2 200 (s) TMS
3 310 (s) TMS
Pembahasan
1. Zat aktif yang digunakan pada praktikum tablet effervescent kali ini adalah vitamin C yang
dapat berfungsi sebagai antioksidan
2. Sumber asam yang digunakan ialah asam sitrat yang berfungsi sebagai pengontrol pH
dan penegas rasa
3. Sumber basa yang digunakan adalah Natrium Bikarbonat yang berperan dalam
penetralisir asam sitrat
4. Selain sebagai pengikat, PVP memiliki beberapa fungsi lain, yaitu disintegran, suspending
agent, stabilizing
5. PEG 6000 juga dapat berfungsi sebagai bahan pengikat sehingga akan mempengaruhi
fisik tablet yang dihasilkan yang meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur
6. Uji evaluasi pada praktikum kali ini ada uji evaluasi Granul yang terdiri dari uji kadar
Lembab, sifat alir, kompresbilitas, dan uji evaluasi tablet yang terdiri dari kecepatan melarut
dan keseragaman bobot
8. Uji kadar Lembab dilakukan untuk mengetahui kadar air pada granul, hasil
kadar lembab yang didapat adalah asam 0,29% dan basa 0,05%

9. Uji sifat alir sangat penting karena berhubungan dengan keseragaman


pengisian ruang cetakan yang akan mempengaruhi keseragaman bobot
tablet. Uji ini dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Hasil rata-rata
pada uji sifat alir secara langsung adalah 3,6985 g/s alias tidak memenuhi
syarat (TMS) karena termasuk dalam kategori sukar melarut. Sedangkan hasil
sudut istirahat uji sifat alir secara tidak langsung adalah 22,47° tidak
memenuhi syarat (TMS)
Kesimpulan
Sifat Alir:
Langsung = Tidak memenuhi syarat
Tidak Langsung = Memenuhi Syarat

Kadar Lembab
Asam = 0,25% (Tidak memenuhi syarat)
Basa = 0,13% (Tidak memenuhi syarat)

Kompresibilitas = Memenuhi Syarat


Keseragaman Bobot = Memenuhi Syarat
Kecepatan = Melarut Memenuhi Syarat
Daftar Pustaka
1. Lachman, L., The Theory and Practice Of Pharmacy, 2nd. 1986
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia edisi
IV. Jakarta 1996
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia edisi V.
Jakarta 2014
4. Howard C. Ansel, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV. Jakarta
1989
5. Anonim, 2004. Effervescent Benefit
KEMASAN
ETIKET
BROSUR
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai