Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

Oleh:
1.Joko Yunianto nanda pratama(18)
2. kalimatus sa’diyah(19)

Jurusan kimia industri


SMKN 1 CERME GRESIK
2021
SABUN CUCI PIRING CAIR

A.) Tujuan

1. Mengetahui pembuatan sabun cuci piring


2. Mengetahui manfaat sabun cuci piring

B.) Dasar Teori

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena
sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama
pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara
efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara
berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci
atau membersihkan (Anonim 2012). Sabun ini merupakan logam alkali dengan rantai
asam monocarboxylic yang panjang. Larutan alkali yang biasa digunakan pada sabun
batang adalah NaOH sedangkan untuk sabun cair adalah KOH.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak
yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti
natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal
dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan
sabun mentah.ze

Pengertian Pengaduk Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya


gerakan di dalam bahan yang di aduk. Tujuan utama dari operasi pengadukan adalah
terjadinya pencampuran yang homogen.Pencampuran merupakan suatu operasi yang
bertujuan untuk mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang
terdapat dalam suatu bahan. Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan
gerakan di dalam bahan itu yang menyebabkan bagianbagian bahan bergerak satu
dengan yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanya salah satu caranya.
Pencampuran fasa cair merupakan hal yang penting dalam berbagai proses kimia.
Pencampuran fasa cair dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu : 1. Pencampuran antara
cairan yang saling tercampur (miscible) 2. Pencampuran antara cairan yang tidak saling
tercampur (immiscible) Pencampuran fasa cair dikenal pula pencampuran fasa cair yang
pekat (lelehan, past dsb), pencampuran fasa padat (bubuk kering), pencampuran fasa
gas dan pencampuran antar fasa.

PH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan logaritma


negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral mempunyai PH 7, asam
lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Standar dari sabun cuci piring adalah 6 – 8,5
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan.Standar viscositas dari sabun cuci piring 1,2 – 1,5.

Syarat mutu sabun cair diambil dari Standar Nasional Indonesia.Penyusunan standar
tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen maupun produsen dari segi kesehatan dan
keselamatan (SNI, 1996). Adapun Kriteria yang harus dipenuhi dapat dilihat pada tabel
berikut:

Karakteriktik Satuan Persyaratan Metode Pengujian


Keadaan SNI 06-4075-1996
A.bentuk Cairan
B.bau Khas
C.warna Khas
PH 6-8 SNI 06-4075-1996
Bahan aktif % Min. 10 SNI 06-4075-1996
Bobot jenis 1,1-1,3
Alkali bebas sebagai Maks. 0,1 SNI 06-2048-1990
NaOH
Viscositas cp 0,5-20 SNI, 1996
Sumber :Badan Standar Nasional, 1996

C.) Alat Dan Bahan

1.Bahan

 Air 500 ml
 Enzym ar 0,5 gr
 Trillon 0,15 gr
 Foam booster 5 gr
 Lemon
 Dewisil 0,55 ml
 Shodium chloride 17,5 gr
 Cottochlorine 70 gr

2.Alat

 Gelas beaker
 Pengaduk
 Hot plate
 Timbangan
 Kaca arloji
 Spatula
 Botol aquadest
 Stirer
 Gelas Ukur

D.)Prosedur

a.)Prosedur Pembuatan

 Masukkan 350 ml air kedalam beaker kemudian campur enzym ar 0,5 gr aduk
perlahan
 Tambahkan sodium chlorida 7,5 gr dan cottoclarine 70 gr kemudian diaduk
 Tambahkan foam booster 5 gr aduk kembali
 Tambahkan juga trillon 0,15 gr dan air lagi 150 ml
 Tambahkan juga lagi sodium cloride 10 gr
 Aduk hingga metara dan mengental

b.) Prosedur analisa

>Analisa PH

 Ambil kertas indokator universal


 Celupkan kedalam cairan
 Cocokan dengan indikator yang ditetapkan
>Analisa Viscometer

 Pastikan bahwa viscometer Ostwald sudah Dibersikan sebelum dipakai


 Masukkan cairan ke dalam Pipet terlebih dahulu dan sesuaikan dengan volume
yang diinginkan, lalu masukkan cairan tersebut melalui pipet tadi ke Viskometer
ockwold
 Kemudian, Hisap cairan dalam viskometer outwald dengan Bulpipet sampai
melewati dua batas.
 Stopkan timer atau kendurkan cairan dengan melepaskan bulp pipet perlahan-
lahan hingga cairannya berada di batas pertama dan mulailah hitung waktunya
(dari botas Pertama ke batas kedua)
 Sembari melakukan perhitungan, kita bisa mencatat hasil Perhitungan waktu

yang didapat di laporan/buku catatan yang terpisah dan hitung angka yang di
dapat dengan rumus Viscositas

Ket:

 n : Viskositas cairan sampel


 no : Viskositas cairan pembanding
 t : Wakku aliran cairan sampel
 to : Waktu aliran cairan Pembanding
 Po : Massa jenis cairan pembanding
 P : Massa jenis cairan sampel
- Hitungan

Diket :

no : 0,00796 p
t : 12,27
to : 1,6
Po : 0,996
P : 12,2262 – 17,6900 = 1,09276
5
n : 0,00786 . 12,27 . 1,09276
1,6 . 0,996
= 0,10672
1,5936
= 0,0669 p = 6,69 cp

E.) Data Pengamatan

Parameter Standar Hasil


PH 6–8 8
Viscositas 0,5 – 20 cp 6,69

F.) Pembahasan

Kami membuat sabun cuci piring, sabun cuci piring digunakan untuk
membersikan piring, yang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Sampo adalah suatu
sediaan yang terdiri dari surfactan, pelembut, pembentuk busa, pengental dan bahan
tambahan lainnya. Sampo mempunyai fungsi untuk membersihkan kotoran yang ada di
kulit kepala.

Hasil dari formula ini menghasilkan sabun cair yang memiliki pH sekitar 6 - 8 dengan
kehomogenitasan yang baik, dan bau wangi yang terbentuk tahan Lama,hasil viskositas
lumayan baik.
Dari segi penampilan masih kurang baik,karena terlihat keruh dan ada kesalahan
pemberian warna. Yang seharusnya berwarna kuning karena mengandung serat
lemon.penyebab masih keruh mungkin pada saat penimbangan bahan kurang detail
karena ada beberapa faktor seperti ada kipas angin yang menyala yang menyebabkan
proses penimbangan kurang maksimal.

G.)Penutup

 Saran

Dalam pembuatan sabun ini sebaiknya tahapan dalam memformulakan bahan


bahannya harus sesuai dengan prosedur. Karena apabila pembuatan sabun tidak dilaku-
kan sesuai dengan prosedur, maka warna sabun yang dihasilkan tidak akan menarik
karena akan terlihat keruh. Selain itu bau harum tidak akan terikat dengan baik apabila
ekstrak lemon tidak dimasukan sesuai dengan prosedurnya.

 Kesimpulan

Dengan ini dapat disimpulkan saat melakukan praktikum pembuatan Sabun cuci
piring harus teliti dan sabar.Saat menimbang harus sesuai prosedur dan mengaduknya
harus sampai homogen sehingga hasil akan sempurna dan bening .
DAFTAR PUSTAKA

Isnaini,M.(2020).𝘢𝘯𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘶𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘣𝘶𝘯 𝘤𝘶𝘤𝘪 𝘱𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨.diakses dari


https://www.academia.edu/44748886/Laporan_Project_PKT_2_ANALISIS_MUTU_SABU
N_CUCI_PIRING_MEREK_X_HASIL_STUDI_LITERATUR_

P𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘣𝘶𝘯 𝘤𝘶𝘤𝘪 𝘱𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨.(2009).diakses dari


http://formulakerja.blogspot.com/2009/08/membuat-sabun-cuci-piring.html?m=1

Taufik,A.(2018).A𝘯𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘶𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘣𝘶𝘯 𝘤𝘶𝘤𝘪 𝘱𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨.diakses dari


https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
NWZlM2Y4ZTU0MTk2Nzg0ZTA4OWY1MTRmODI3NjIyOTI1MWEzZjdmMw==.pdf
Lampiran

Prosedur

 Masukkan 350 ml air kedalam beaker kemudian campur enzym ar 0,5 gr aduk

 Tambahkan sodium chlorida 7,5 gr dan cottoclarine 70 gr kemudian diaduk

 Tambahkan foam booster 5 gr aduk kembali


 Tambahkan juga trillon 0,15 gr dan air lagi 150 ml

 Tambahkan juga lagi sodium cloride 10 gr

 Aduk hingga merata dan mengental, sabun cuci piring sudah jadi

HASIL PRODUK DAN LABELNYA


 Hasil analisa PH

 Masukkan cairan ke alat visco kemudian sedot hingga lewat batas,catat waktu
sabun saat turun dari garis ke garis
 Oven picnometer

 Timbang picno kosong kemudian timbang picno yang diisi sabun cuci piring

 Untuk mengetahui massa jenis air

Anda mungkin juga menyukai