2. UJI VISKOSITAS : Cara kerja : 1. Masukkan emulgel dalam beaker glass sebanyak 50 g 2. Pasang spindle 64 3. Letakkan sediaan dibawah spindle 4. Nyalakan tombol on pada alat 5. Tunggu alat sampai berputar konstan 6. Tekan tombol pause (on dan tombol di belakang alat) secara bersamaan 7. Perhatikan angka yang tertera, kemudian dicatat 8. Angka yang tertera dikalikan dengan factor koreksi. CONTOH: Hasil : Speed : 1,5 rpm Faktor koreksi : 4000 Hasil : 64 x 4000 = 256.000 cps Speed : 3 rpm Faktor koreksi : 2000 Hasil : 77 x 2000 = 154.000 cps Speed : 6 rpm Faktor koreksi : 1000 42 Hasil : 96 x 1000 = 96.000 cps 3. UJI DAYA SEBAR : Cara kerja : 1. Timbang sediaan 0,5 g 2. Siapkan kertas milimiter blok, letakkan kaca diatasnya. 3. Letakkan sediaan ditengah-tengah kaca kemudian ditutup. 4. Kemudiaan beri beban 50g, 100g, 200g, 500g-1000g 5. Amati perubahan diameter yang terjadi 6. Catat hasil pengamatan,kemudiaan hitung Regresi (slope) 4. UJI HOMOGENITAS : Prosedur : 1. Oleskan sediaan pada obyek glass 2. Obyek glass dikatupkan 3. Bila tidak terdapat butiran kasar maka sediaan dikatakan homogeny 5. Uji Asseptabilitas Buat kriteria uji yaitu (kemudahan dioleskan,kehalusan, sensasi yang ditimbulkan, kelengketan,bekas yang ditinggalkan, dan kemudahan dicuci) Buat skoring untuk masing-masing kriteria CONTOH Hasil: Kesimpulan: Sediaan emulgel yang dibuat asseptible pada masyarakat. 6. Uji Kadar Bahan Aktif Berdasarkan Farmakope V : 1. Timbang seksama lebih kurang 450 mg zat 2. Larutkan dalam 25 ml asam asetat glacial 3. Dititrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV 4. Tetapkan titik akhir dengan potensiometri 5. Lakukan penetapan blanko 6. Tiap 5 ml asam perklorat 0,1 N ~ 31,81 mg C14H10Cl2NNaO2. 7. Uji Mikrobiologi Berdasarkan Farmakope V hal.1343 : 1. Prosedur Umum Pengujian dilakukan pada kondisi aseptik sebaai tindakan 46 pencegahan untuk menghindari kontaminasi mikroba dari luar produk, tetapi tidak mempengaruhi mikroba yang diuji (FI V hlm 1343) 2. Jika produk mempunyai aktivitas antimikroba, sebelum diuji lakukan netralisasi menggunakan inaktivator yang telah di buktikan tidak toksik terhadap mikroba yang diuji (FI V hlm 1343) 2. Metode Penghitungan Formulasi sediaan emulgel Cara Kerja 1. Ditimbang semua bahan yang akan digunakan dalam formulasi emulgel 2. Tara wadah emulgel 3. Gerus menthol 4. Dibuat basis emulgel : carbomer ditaburkan sedikit demi sedikit kedalam mortir yng berisi air dingin. Ditunggu hingga mengembang sempurna, lalu ditetesi TEA sedikit demi sedikit ad pH netral 5. Dibuat fase air dan fase minyak Fase minyak : dimasukkan diethylamine diclofenac, span, menthol, nipasol, oleum olive dan BHT ke cawan penguap. Lalu dilebur diatas waterbath 48 Fase air : nipagin dilarutkan dalam propilenglikol, kemudian ditambahkan dengan Na-metabisulfi dan tweent; aduk ad larut dan homogen dalam beaker glass, panaskan di waterbath 6. Dimasukkan fase minyak ke dalam fase air sedikit demi sedikit, aduk ad homogen 7. Campuran keduanya dimasukkan ke dalam mortir berisi basis gel, gerus ad homogen. Kemudian ditambahkan odoris 8. Masukkan sediaan ke dalam wadah emulgel yang telah ditara sebelumnya 9. Lakukan evaluasi sediaan emulgel dan pengecekan pH 10. Dihitung bobot yang didapatkan dan %kesalahan. Prosedur kerja a. Siapkan alat dan panaskan mortir (II) b. Timbang vaselin album dan cera alba, masukkan ke dlam cawan porselin, lebur di atas penangas air c. Timbang menthol, dan kamfer, masukkan kedalam mortir (1) gerus ad mencair d. Timbang PG, nipasol, BHT masukkan ke dalam beaker glass, aduk ad homogen e. Masukkan leburan ke dalam mortir (II) gerus ad dingin. Masukkan ke dalam mortir 1 sedikit demi sedikit gerus ad homogen f. Tambahkan campuran dalam beaker glass (no.4) ke dalam mortir 1 sedikit demi sedikit gerus ad homogen g. Masukkan ke dalam po salep