Anda di halaman 1dari 17

SALEP MATA

KELOMPOK 3
ANA VALERIA LATUPEIRISSA 19.044.AF
ANDRIYANI 19.049.AF
INDAH LESTARI 19.057.AF
NURUL FADILLAH KAMRAN 19.070.AF
SUCI INDRAWATI PUTRI 19.082.AF
QISTHI ANDHINI 19.075. AF
YULIANTI SYAMSUDDIN 19.170.AF
MUHAMMAD AWALDI 19.063.AF
PENGERTIAN
 Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata , dimana sediaan dibuat
dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat
serta memenuhi syarat uji sterilitas.
 Salep mata adalah sediaan steril yang mengandung bahan kimia yang
terbagi halus dalam basis salep, yang digunakan pada mata, dimana obat
dapat kontak dengan mata dan jaringan tanpa tercuci oleh air mata dan
memerlukan perhatian khusus untuk pembuatannya.
Syarat – syarat salep mata
 Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji
sterilitas.
 Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau
memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan.
   Bahan obat yang ditambahkan ke dalam dasar salep berbentuk larutan atau serbuk halus.
 Salep mata harus bebas dari partikel kasar dan harus memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada Uji
Salep Mata.
 Tonisitasnya sama dengan0,9% larutan NaCl
Wadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan. Wadah
salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.
Dasar salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi mata, memungkinkan difusi obat dalam cairan
mata dan tetap mempertahankan aktivitas obat dalam jangka waktu tertentu dalam kondisi
penyimpanan yang sesuai.
Dasar salep mata harus mempunyai sifat hydrophyl, sehingga mudah tercampur dengan air
mata untuk menjamin distribusi obat pada mata.
Umumnya Pharmakope-pharmakope menulis dasar salap mata ini berupa gel Hydrokarbon,
seperti vaselin putih atau kuning, dan untuk mengurangi konsistensnya dapat ditambahkan
parafin cair, untuk menambah daya serap air ditambahkan adeps lanae, dengan penambahan air
terbentuk emulsi W/O. Basis O/w tidak dianjurkan karena umumnya emulgator O/w
mengiritasi mata.
Dan pada umumnya basis salep mata hidrokarbon dapat disterilkan secara panas pada suhu 60
0C.
Metode Pembuatan salep mata
 Jika obat larut dalam air yang tersedia dan stabil dalam larutan, dilarutkan dengan air sesedikit mungkin ,
sterilkan dalam autoklaf / filtrasi , kemudian campur dengan basis yang steril dalam keadaan panas, selanjutnya
digerus sampai dingin.

Contoh : Salep mata Atropin ,Salep mata Hyosciamin .

 Obat-obat yang tidak larut dalam air , digerus menjadi serbuk halus ,kemudian dicampurkan dengan basis salep
steril.

Contoh : Chloramophenicol ,Hydrocortison Acetat, Chlortetracyclin, HCL,Mercuri Oxida,Neomycin Sulfat.


 Untuk zat aktif yang tidak larut air maupun dalam basis salep , zat aktif harus benar-benar halus untuk
mencegah iritasi mata .

Contoh :

o Sulfacetamid Na , haruslah dengan ukuran partikel 90 m


  

o Hydrocortison Acetat disyaratkan tidak ada partikel yang lebih besar dari 50 m.
  

 Penambahan pengawet pada salep mata, harus mengandung bahan untuk mencegah pertumbuhan atau
memusnahkan mikroba bila tutup wadah dibuka saat penggunaan (untuk pemakaian ganda).
KEUNTUNGAN SALEP MATA
 Dapat memberikan bioavaibilitas yang lebih besar

 Wadah yang terbuat dari tube meminimalkan obat, kontak dengan sesuatu yang menjadi penyebab

adanya cemaran mikroba.

 Sifat salep dapat menyerap air dan berbasis larut dalam air.

 Tidak perlu preparat atau alat bantu yang banyak.

 Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obta yang diabsorbsi lebih tinggi.
KERUGIAN SALEP MATA

 Dapat menggangu penglihatan, kecuali ketika dipakai saat akan tidur.

 Masa kadaluarsa yang sangat singkat.

 Stabilitas terganggu karena penyimpanan salep mata yang tidak tepat.

 Salep mata tidak bisa sepenuhnya dikeluarkan di dalam tube.

 Onset dan waktu absorbsi yang lama.


 Perhitungan perdosis
Berat salep yang akan dibuat 5g/tube
• Kloramfenikol 1% = x 5 g = 0,05 g
• Chlorbutanol 0,5% = x 5 g = 0,025 g

FORMULA • Basis salep = 100 % - 1,5% zat aktif


= 98,5% x 5 g = 4,9 g
• Vaseline kuning = 78 % x 4,9 g = 3,822 g
• Cetyl alkohol = 2% x 4,9 g = 0,098 g
• Paraffin liquidum = 10% x 4,9 g = 0,490 g
• Adeps lanae = 10% x 4,9 g = 0,490 g
 formula yang akan dibuat :

Kloramfenikol 0,05 g
Perhitungan perbatch
Chlorbutanol 0,025 g • Kloramfenikol = 0,05 x 5 = 0,25
• Chlorbutanol = 0,025 x 5 = 0,1375
Vaseline kuning 3,882 g • Vaseline kuning = 3,882 x 5 = 21,11
• Cetyl alkohol = 0,098 x 5 = 0,53
• Paraffin liquidum = 0,490 x 5 = 2,695
Cetyl alkohol 0,098 g • Adeps lanae = 0,490 x 5 = 2,695

Paraffin liquidum 0,490 g Perhitungan penambahan 10%


• Kloramfenikol = 0,25 + 10% = 0,275
• Chlorbutanol = 0,125 + 10% = 0,1375
Adeps lanae 0,490 g • Vaseline kuning = 19,11 + 10% = 21,11
• Cetyl alkohol = 0,49 + 10% = 0,53
• Paraffin liquidum = 2,45 + 10% = 2,695
• Adeps lanae = 2,45 + 10% = 2,695
Prosedur kerja
1. Basis salep ditimbang 30% berlebih dari jumlah yang diminta dalam
cawan penguap yang dihampar kain kasa rangkap 2 dan telah
ditimbang. Tutup cawan penguap dengan kaca arloji besar, sterilkan
dalam oven suhu 1500C selama 30 menit.
2. Sambil menyiapkan basis salep, maka peralatan yang akan digunakan
disterilkan secara aseptis.
3. Basis salep yang sudah steril diperas panas-panas (jepit ujung kain
kasa dengan dua pinset steril, satukan dalam satu jepitan, pinset lain
digunakan menekan bagian bawah jepitan mendesak leburan basis
melewati kain kasa), timbang sejumlah yang diperlukan.
4. Zat aktif dan zat tambahan ditimbang sejumlah yang diperlukan,
digerus halus dalam mortar steril.
5. Masukan basis salep steril dingin sedikit demi sedikit kedalam
gerusan zat aktif dan zat tambahan dan gerus hingga homogeny
Lanjutan

6. Timbang sediaan sejumlah yang diperlukan diatas kertas


perkamen steril, digulung dengan bantuan pinset steril. Gulungan harus sedemikian
rupa agar dapat dimasukkan dalam tube steril yang ujungnya telah ditutup. Kertas
perkamen dicabut dari tube jika zat aktif tersatukan dengan logam tube. Jika tidak,
maka kertas perkamen dibiarkan tinggal dalam tube sebagai perintang antara zat
aktif dengan logam tube
7.   Tekuk dasar tube minimal dua kali dengan penekuk logam.
8.    Dilakukan evaluasi sediaan
EVALUASI

Uji Kebocoran
Alat: oven dan kertas penyerap.
Cara:
Ambil tube salep mata, bersihkan permukaan luar tiap tube dengan kertas
penyerap.
Letakkan tube di atas loyang posisi horizontal.
Masukkan ke dalam oven diamkan selama 1 jam, suhu 60° ± 3°.
Tidak boleh terjadi kebocoran (kertas penyerap harus tetap kering).
Hasil pengujian: kertas penyerap menjadi berminyak disebabkan isi salep yang
keluar melalui bagian lipatan tabung. Dan ini diabaikan. Tube tidak bocor.
Uji Homogenitas
Alat: objek glass 2 buah
Cara:
Salep dioleskan pada salah satu objek glass, kemudian dihimpit dengan objek   glass  yang   satunya  sampai  
salep  tersebar   pada  objek   glass,  harus menunjukkan susunan yang homogen.
Hasil pengujian: salep homogen.
Tujuan : untuk mengetahui daya lekat salep mata
Prosedur
Diletakkan sediaan salap mata pada 2 kaca objek yang telah ditentukan
Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
Dipasang alat test beban, diberikan beban 80 gram dan kemudian dicatat waktu pelepasan dari gelas objek
Uji pH
 Tujuan : untuk mengetahui pH pada salep mata sesuai apa tidak agar tidak terjadi iritasi
 Prosedur
 Dioleskan salap mata pada kertas pH
 Diamati dan dicocokkan dengan warna pH pada kemasan
Uji Daya Sebar
 Tujuan : untuk mengetahui daya sebar dari sediaan yang dibuat
 Prosedur
 Ditimbang 0,5 gram salap mata.
 Diletakkan hati-hati diatas kertas grafik yang dilapisi plastic transparan.
 Dibiarkan 60 detik dan luas daerah yang diberikan oleh sediaan dihitung kemudian ditutup lagi
dengan plastik yang diberi beban tertentu masing-masing 50 gram, 100 g,dan 150 g.
 Dibiarkan selama 60 detik pertambahan luas yang diberikan oleh sediaan dapat dihitung
Uji Daya Lekat

 Tujuan : untuk mengetahui daya lekat salep mata

 Prosedur

 Diletakkan sediaan salap mata pada 2 kaca objek yang telah ditentukan

 Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit

 Dipasang alat test beban, diberikan beban 80 gram dan kemudian dicatat waktu pelepasan dari gelas objek.

Uji Viskositas

 Tujuan : menguji kekentalan pada sediaan steril salep mata

 Prosedur kerja menggunakan alat viskometer ostwold dan Viskometer Ubbelohde


Cara Penggunaan Salep Mata
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai