Anda di halaman 1dari 32

Gangguan Telinga

Kelompok 5
Rahmah Hutami Dian Ramadhani (201710410311096)
M. Sofwan Agung(201710410311097)
Khoiri Umi Sa’adah (201710410311098)
TELINGA TENGAH

Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil


dalam tulang pelipis(tulang temporalis)yang
berisi tiga tulang
pendengaran(osikula),yaitumaleus (tulang
martil),inkus(tulang landasan),
danstapes(tulang sanggurdi).
Otitis Media
Merupakan peradangan pada telinga bagian
tengah yang umumnya terjadi pada anak-anak.
(Dipiro,2017)
Klasifikasi
• Otitis media akut
• Otitis media serosa
• Otitis media kronik
Etiologi
• Otitis Media Akut
Penyebab utama otitis media akut adalah
masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga
tengah yang normalnya adalah steril.
Bakteri : Streptococcus peneumoniae,
Hemophylus influenzae, Streptococcus
pyogenes, dan Moraxella catarrhalis.
• Otitis media serosa
akibat tekanan negative dalam telinga tengah
yang disebabkan oleh obstruksi tuba eustachii.
biasanya dikenal dengan “glue ear”.
Efusi telinga tengah sering terlihat pada
pasien setelah mengalami radioterapi dan
barotrauma ( ex : penyelam ) dan pada pasien
dengan disfungsi tuba eustachii akibat infeksi
atau alergi saluran napas atas
• Otitis media kronik
Otitis media kronik terbentuk sebagai konsekuensi dari
otitis media akut yang berulang, meskipun hal ini dapat pula
terjadi paska trauma atau penyakit lain.
Otitis media kronis disebabkan oleh :
a.       Terapi yang terlambat
b.      Terapi yang tidak adekuat
c.       Virulensi kuman tinggi
d.      Daya tahan tubuh rendah
e.       Kebersihan buruk
Manifestasi Klinis

• Otitis media akut


a) Otorrhea bila terjadi rupture membrane tympani
b) Otalgia/ nyeri telinga
c) Gejala sistemik berupa demam, infeksi saluran
pernafasan atas, rhinitis
d) Eritema , bengkak, perforasi pada membrane
tympani
e) Tuli konduktif
f) Sakit telinga secara tiba-tiba
• Otitis media seriosa
a) Kehilangan pendengaran atau tuli
b) Telinga terasa penuh
c) Bunyi letupan, berderik atau suara pemotretan dalam
telinga tengah yang terjadi karena tuba eustachi yang
mencoba membuka
d) Membran tynpani tampak kusam (warna kuning redup
sampai abu-abu pada otoskopi pneumatik)
e) Gelembung udara pada telinga tangah
f) Audiogram menunjukan adanya tuli konduktif
• Otitis media kronik
a) Terdapat otorrhea intermitten atau persisten yang berbau busuk
b) Biasanya tidak ada nyeri kecuali pada kasus mastoiditis akut,
dimana daerah post aurikuler menjadi nyeri tekan dan bahkan
merah dan edema
c) Kolesteatoma dapat terlihat sebagai masa putih dibelakang
membrane tympani atau keluar kekanalis eksterna melalui
lubang perforasi
d) Hasil audiometri pada kasus kolesteatoma sering
memperlihatkan kehilangan pendengaran konduktif atau
campuran
Patofisiologi
Infeksi ISPA

Edema dan kongesti


mukosa tuba dan telinga
tengah

Tekanan negative cavum timpani

Mikroba dalam nasoaring dan farig dapat masuk ketelinga


tenga saat terbuka

Radang
Manajemen Terapi
Antibiotik:
• Amoxicillin
• Amoxiclav
• Ceftriaxone
• Cefaclor
• Ceftizoxim
• Cefpodoxime
Aspek Informasi obat Pustaka
Perawatan telinga, hidung, tenggorokan, GU, kulit dan
struktur kulit, saluran pernapasan bawah, dan infeksi gonore
Indikasi akut tanpa komplikasi yang disebabkan oleh strain A to Z
organisme yang rentan.
DEWASA DAN ANAK-ANAK BERAT BADAN SETIDAKNYA 40
KG: PO Infeksi ringan hingga sedang: 500 mg setiap 12 jam
atau 250 mg setiap 8 jam. Infeksi berat: 875 mg setiap 12
jam atau 500 mg setiap 8 jam. ANAK-ANAK (LEBIH DARI 3
MO DAN BERAT BURUK DARI 40 KG): PO Infeksi ringan
Dosis
hingga sedang: 25 mg / kg / hari dalam dosis terbagi setiap A to Z
12 jam atau 20 mg / kg / hari dalam dosis terbagi setiap 8
Amoxicillin

jam. Infeksi berat: 45 mg / kg / hari dalam dosis terbagi


setiap 12 jam atau 40 mg / kg / hari dalam dosis terbagi
setiap 8 jam.
Hipersensitif terhadap penisilin, sefalosporin, atau
imipenem. Tidak digunakan untuk mengobati pneumonia
Kontraindikasi berat, empiema, bakteremia, perikarditis, meningitis, dan A to Z
artritis septik atau septik selama tahap akut.
Insomnia; gangguan tidur; sakit kepala, Mual; muntah; diare;
kehilangan selera makan; anoreksia; pankreatitis. Ruam kulit
Efeksamping (anak-anak).Peningkatan glukosa darah; trigliserida tinggi. A to Z
Reaksi hipersensitivitas (misalnya, demam, ruam)
Kehamilan: Kategori B. Laktasi: Diekskresikan dalam ASI.
Hipersensitivitas: Reaksi berkisar dari ringan hingga yang
mengancam jiwa.

Perhatian A to Z
Aspek Informasi obat Pustaka

Pengobatan infeksi pada saluran pernapasan, saluran kemih,


kulit dan struktur kulit; pengobatan otitis media karena
Indikasi strain mikroorganisme spesifik yang rentan. A to Z

DEWASA: PO 250 hingga 500 mg q 8 jam. Anak-anak: PO 20


hingga 40 mg / kg / hari dalam dosis terbagi q 8 jam (untuk
Dosis otitis media dan faringitis: q 12 jam). (Maksimum 1 g / hari).. A to Z
Cefaclor

Kontraindikasi Hipersensitif terhadap cephalosporins A to Z

Mual; muntah; diare; anoreksia; sakit perut atau kram; perut


kembung; kolitis, termasuk kolitis pseudomembran. Pyuria;
disfungsi ginjal; disuria; nefritis interstitial reversibel;
Efeksamping
hematuria; nefropati beracun A to Z

Kehamilan: Kategori B. Laktasi: Diekskresikan dalam ASI.


Anak-anak: Pada bayi, pertimbangkan manfaat relatif
terhadap risiko. Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak
<1 bulan tidak ditetapkan
Perhatian A to Z
TELINGA LUAR

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga


(aurikula), saluran telingan luar (analis
auditoris eksternal), dan gendang telinga
(Membran Timpani) yang membatasinya
dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang
rawan yang memiliki bentuk khas untuk
mendukung fungsinya, yaitu untuk
memusatkan gelombang suara yang masuk ke
saluran telinga.
OTITIS EKSTERNA
DEFINISI
Otitis Eksterna
Suatu peradangan di bagian liang telinga yang
dapat menyebar ke daun telinga atau membran
tympani. Infeksi biasanya disebabkan oleh
bakteri, jamur, dan virus (Tobing, 2014)
KLASIFIKASI
1. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel)
otitis ini merupakaan keadaan dimana sepertiga luar
liang telinga mengandung adnensa kulit, seperti folikel
rambut, dan kelenjar-kelenjar telinga. Disebabkan oleh S.
aureus dan S. Albus

2. Otitis Eksterna Difus


Infeksi di bagian 2/3 dalam telinga di kenal juga dengan
nama “swimmer ear” terjadi pada cuaca panas dan lembab
dan disebabkan oleh kuman golongan pseudomonas
(Tobing, 2014)
MANIFESTASI KLINIS
Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel)
• Nyeri dan kemerahan
• Terjadi abses dan lisis
• Pelepasan sekret yang berbau busuk
• Gangguan pendengaran
(Tobing, 2014)
MANIFESTASI KLINIK
Otitis Eksterna Difusi
• Rasa gatal
• Nyeri
• Gangguan pendengaran
• Edema pada liang telinga
• Pengeluaran sekret (encer, berminyak, bau
busuk)
• Dermatitis
(Tobing, 2014)
Epidemiologi
• Berdasarkan statistic internasional AS
menemukan otitis media terjadi pada 4 dari
1000 orang diseluruh wilayah AS per
tahunnya. Angka kejadian Internasionalnya
belum dipastikan namun terus meningkat
pada wilayah tropis.
Patofisiologi

Migrasi epitel kulit dari membran timpani

Serumen keluar dari liang telinga

Infeksi bakteri, jamur dan virus

Otitis eksterna
MANAGEMEN TERAPI
Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel)

Jika terjadi abses,

Dibersihkan nanahnya dengan


steril

Antimikroba topikal (polymixin


B, bacitracin, dan antiseptik
seperti asam asetat 2-5%
dalam alkohol)
Jika dinding furunkel menebal

Diberikan anastesi dan


dipasang drain (salir) untuk
mengeluarkan nanah

Obat analgetik dan penenang


MANAGEMEN TERAPI
Otitis Eksterna Sirkumskripta

• Udema didinding canalis  Antibiotik


• Perikondritis/kondritis pada tulang rawan 
Antibiotik sistemik
• Nyeri  Analgetik (Asam mefenamat, Na-
diklofenak) (Tobing, 2014)
MANAGEMEN TERAPI
Non Farmakologi
• Menjaga kebersihan
• Pembersihan telinga (kapas atau suction
dearance)
• Irigasi telinga
(Tobing, 2014)
Farmakologi
• Tampon telinga (steroid-antibiotik)
• Antibiotik sistemik
• Analgetik
BACITRACIN (DIH 17 th )

Indikasi Topikal: digunakan 1-5


Infeksi bakteri yang rentan kali/hari Efek Samping
terutama; memiliki aktivitas Gagal ginjal pada penggunaan secara
melawan basil gram positif Kontraindikasiintamuskular
Hipersensitivitas terhadap
Dosis polimiksin BPerhatian
atau komponen
formulasi Jangan diberikan secara intravena
karena tromboflebitis parah terjadi.
Chloramphenicol Guttae Auricularis
Nama Obat Erlamicetine tetes telinga ISO Vol 48 : 576
Komposisi Kloramfenicol 1% ISO Vol 48 : 576
Indikasi Pengobatan cystic fibrosis, infeksi mata superfisial
yang melibatkan pendengaran eksternal, profilaksis
untuk luka ringan, luka bakar dan berbagai bakteri A to Z
gram negarif yang menyebabkan bakteremia dan
meningitis
Dosis Dewasa & Anak-anak = 2-3 tetes pada telinga A to Z
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap kloramfenikol atau A to Z
komponen formulasi
Efek Samping Reaksi hipersensitivitas (demam, ruam, A to Z
angioedema, urtikaria, anafilaksis)
Perhatian Pernggunaan antibiotik dapat menyebabkan
pertumbuhan bakteri berlebih/jamur. Infeksi serius A to Z
mungkin memerlukan pengobatan sistemik,
pengobatan lokal
Grafamic
Komposisi Asam Mefenamat ISO Vol 48 : 21
Indikasi Meringankan nyeri sedang yang berlangsung kurang
A to Z
dari 1 minggu, dismonore primer
Dosis Dewasa & Anak-anak > 14 tahun
Peroral 500 mg, dilanjutkan 250 mg setiap 6 jam jika A to Z
perlu. Tidak digunakan lebih dari 1 minggu
Kontraindikasi Pengguna aspirin, iodida, atau NSAID yang
menyebabkan alergi, penyakit gagal ginjal, ulserasi A to Z
aktif, radang kronik saluran GI tract
Efek Samping Edema, sakit kepala, kabur, urtikaria, diare, mulut A to Z
kering, takikardi
Perhatian Kehamilan = Kategori C
A to Z
Anak-anak = direkomendasikan untuk anak-anak
>14 tahun
CARA PENGGUNAAN TETES TELINGA

1 4

2 5

3 6
DAFTAR PUSTAKA
A to Z Drug and Comparison
DIH 17th
Robbin and Cotran. 2015. Pathologic Basic of Disease 9th ed.
Philadelphia : USA
Tobing, Andar Samuel Lumban. 2014. Gambaran Karakteristik
Penderita Otitis Eksternal di Rumah Sakit Dr. Purngadi Medan
Periode Januari sampai dengan Desember 2012. Fakultas
Kedokteran Universitas Medan

Anda mungkin juga menyukai