Anda di halaman 1dari 11

Hello!

Formulasi Granul Effervecent

Nama Kelompok :
Fatimatun Nurul Ilma (2061B0011)
R. Moch. Tegar Sugardo (2061B0021)
Poppy Martha Lowra (2061B0034)

Hi!
Latar Belakang

• Vitamin C memiliki Fungsi sebagai antiokaidan, imonomodulator dan merupakan vitamin yang
disintesis dari glukosa dalam hati. Vitamin C mudah dioksidasi menjadi asam L-dehidroaskorbat jika
terpapar cahaya, pemanasan dan suasana alkali.
•Pada Formulasi ini pembuatan granul oleffervescent Vitamin C memiliki tujuan untuk menarik orang
dalam mengonsumi vitamin di era pandemi karena granul effervescent memiliki keuntungan mempunyai
warna, atau rasa yg menarik dibandingkan sediaan solida yang lain, selain itu granul effervescent
memiliki kemampuan untuk menghasilkan gas karbon oksida yang memberikan rasa segar seperti pada
air soda (syamsu &supomo.2014)
•Vitamin c merupakan Salah satu vitamin yg mudah larut dalam air sehingga absorbsi dan distibusi
nutrisi lebih cepat tersebar dalam tubuh. Dipilih bentuk granul effervescent karena aman jika lambung
dlm keadan kosong, karena sudah larut di air dan mudah terserap.
Formula
NO Nama Bahan Bobot 1 Kegunaan
Formula

1 Vitamin C 1000 mg Zat Aktif

2 PVP 36 mg Pengikat

3 Asam Sitrat 5 mg Zat Asam

4 Na-bikarbonat 1 mg Zat Basa

5 Anggur flavor 2 mg Perasa

6 Sodium benzoat 0,2 mg Pengawet

7 Sukrosa Ad 1200mg Pengisi


(155, 8mg)
Cara Kerja

Sukrosa, Flavour melon, sodium


⅓bagian campuran + vit C + ⅔bagian campuran + Na-
benzoat, sukrosa dan PVP di
asam sitrat (komponen asam) bikarbonat (komponen basa)
campur ada homogen

Setelah dikeringkan Massa masing masing granul


kemudian 2 komponen di diayak menggunakan ayakan Masing-masing komponen
campur menjadi satu mesh 10, cek kadar air masing digranulasi secara terpisah +
Kemudian cek kadar air masing kemudian masing aquadest sebanyak 5 – 10 ml
lagi dan diayak dengan masing dikeringkan di oven hingga terbentuk massa granul
ayakan 16 dengan suhu 50°C sampai
kadar air 0%

Uji evaluasi granul (tetap


menguji kadar air hingga 0%
Masukkan kedalam kemasan
Evaluasi :

1. Uji Organoleptis
2. Uji sifat Alir Granul
3. Uji kadar Air (Moisture Content)
4. Uji Sudut diam
5. Uji Waktu Dispersi
Uji Sifat Alir
Sejumlah tertentu granul dimasukkan kedalam corong yang telah dirangkai,
sampai memenuhi 2/3 bagian corong, permukaan granul diratakan, lalu
penutup bawah corong dibuka dan secara serentak stopwatch dihidupkan,
dibiarkan granul mengalir sampai habis, stopwatch dimatikan jika granul
telah habis melewati corong dan dicatat waktu alirnya. Persyaratan : Uji
dikatakan memenuhi syarat apabila > 10 gram/detik (Rori dkk., 2016).

Pada granul effervescent yang kami buat, granul tidak dapat turun pada corong alat granul flow tester, hal ini
dikarenakan granul effervescent yang dibuat masih kurang kering, lembab. Pada formula kami terdapat bahan
yang bersifat hidroskopis dimana dapat menyerap air dari udara yang membuat granul menjadi lebih lembab dan
kurang kering. Pengaruh pada penyimpanan juga, karena granul diuji dengan jarak 7 hari dari proses pembuatan
Uji Sudut Diam

Penetapan sudut diam dilakukan dengan menggunakan corong yang bagian atas berdiameter 12 cm,
diameter bawah 1 cm dan tinggi 10 cm. Granul dimasukkan ke dalam corong, lalu dialirkan melalui
ujung corong dan ditentukan besar sudut diamnya. Persyaratan : Uji dikatakan dapat memenuhi syarat
apabila 25° > ∅ < 40°(Rori dkk., 2016).

Uji sudut diam tidak dapat diukur selaras dengan uji alir yang tidak dapat mengalir melewati corong. Jadi
granul kami tidak memiliki nilai sudut diam.
Uji Kadar Air
Siapkan mesin Moisture Balance, kemudian hidupkan. Lapisi lempengan
timbangan dengan alluminium foil, lalu ditara di dalam alat Moisture tester.
Timbang granul ± 2,0 gram ke dalam Moisture tester, lalu tutup. Mesin akan
beroperasi otomatis. Catat hasil pada alat. (Hadisoewignyo dan Fudholi
2013). Syarat : 0 %

Pada granul kami memiliki nilai kadar air 1,96%, hasil ini sangat jauh dari
syarat pembuatan granul effervescent. Mungkin kurangnya bahan bersifat
absorben untuk mencegah bahan yang higroskopis.
Uji Waktu Dispersi
Dimasukan 100 mL air dingin dengan suhu 15-250C kedalam gelas beker 250 mL setelah itu
dimasukan granul effervescent 5 g kedalam air tersebut. Bila granul tersebut terdispersi dalam air dan
menyelesaikan reaksinya dalam waktu < 5 menit menunjukan sediaan terdispersi sempurna (Siregar,
2010).

Uji waktu dispersi terjadi hingga 45 detik untuk membuat larutan effervescent yang jernih, uji waktu
dispersi dibantu dengan reaksi asam dan basa pada formula kami, sehingga membantu larutan
menjadi jernih
Daftar Pustaka
Hadisoewignyo, L. Dan Fudholi, A. 2013. Sediaan Solida. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Lukman, Anita dan Deni Anggraini. 2013. Pembuatan dan Uji Sifat Fisikokimia Pati Beras Ketan Kampar yang
Dipragelatinasi. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia. Nomor 2, Volume 1, Halaman : 67-71.

Rori, M. W., Yamlean, P.V. dan Sudewi, Sri. 2016. Formulasi dan Evaluasi Sediaan Tablet Ekstrak Daun Gedi
Hijau (Albemoschus manihot) Dengan Metode Granulasi Basah. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT.
Nomor 2, Volume 5, Halaman : 243-250.

Rani, K. C., Parfati, N., Muarofah, D., & Sacharia, S. N. (2020). Formulasi Granul Effervescent Herba Meniran
(Phyllanthus niruri L.) dengan Variasi Suspending Agent Xanthan Gum, CMC-Na, dan Kombinasi CMC-Na-
Mikrokristalin Selulosa RC-591. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 7(1), 39-51.
TERIMAKASIH

Hello!

Anda mungkin juga menyukai