Anda di halaman 1dari 10

HUKUM JAMINAN

Dewi Ayu Rahayu, SH., MH


Hukum Jaminan
Keseluruhan kaedah- kaedah hukum yang
mengatur hubungan hukum antara pemberi
dan penerima jaminan dalam kaitannya
dengan pembebanan jaminan untuk
mendapatkan fasilitas kredit.
Jaminan
Sesuatu yang diberikan kepada kreditor
untuk menimbulkan keyakinan bahwa
debitor akan memenuhi kewajiban yang
dapat dinilai dengan uang yang timbul dari
suatu perikatan
Privilege

Gadai
Jaminan Umum
Jaminan Hipotik
Jaminan khsus
Borgtocht
Hak
Tanggunga
n
Fidusia
Lembaga Jaminan
 GADAI.
 HIPOTIK (BUKAN TANAH).

 HAK TANGGUNGAN. Jaminan


Kebendaan
 JAMINAN FIDUSIA.
 HJ. ATAS RESI GUDANG
Jaminan
 Penangggungan/ Borg
Toch
Perorangan
Pasal 1131 KUH Perdata
Segala kebendaan seorang debitor, baik yang
bergerak maupun tidak bergerak, baik yang
sudah ada maupun yang baru akan ada
dikemudian hari, menjadi jaminan untuk segala
perikatan pribadi debitor tersebut

Asas yang bersifat


universal
Pasal 1132 KUH Perdata
Kebendaan tersebut dalam pasal 1131 menjadi
jaminan bersama bagi para kreditor dan hasil
penjualan kebendaan tersebut dibagi diantara para
kreditor seimbang menurut besar kecilnya piutang
mereka masing-masing, kecuali ada alasan-alasan
yang sah untuk mendahulukan piutang yang satu dari
piutang yang lain
Kedudukan
kreditur sama
kecuali
ditentukan lain
Konkuren oleh undang-
undang sehingga
1132 diberi kedudukan
lebih tinggi dari
kreditor lainnya.
Kedudukan untuk didahulukan dari kreditor
lain menurut Pasal 1131 (1)

Piutang yang diistimewakan (privilege)

Piutang yang dijamin dengan Pand (gadai)

Piutang yang dijamin dengan hipotik


Hak
Tanggun Fidusia
gan

Diluar
BW

Anda mungkin juga menyukai