Disusun Oleh :
Peby Ardiani Pratama (2019130070)
Siti Azizah (2019130071)
Aulia Ayu Saputri (2019130072)
Made Indira Artha D (2019130073)
Alifia Nurintan (2019130074)
Meilan Thenu (2019130075)
Silvia Dumayanti (2019130076)
Inkka Agustin (2019130077)
Kelas/Kelompok: B/3
Tanggal Praktikum: 9 Juli 2021
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2021
I. TUJUAN
1. Mengetahui rancangan formula dalam pembuatan krim
2. Mengetahui proses pembuatan krim
3. Mengetahui evaluasi pada sediaan krim.
B. Bahan Tambahan
1. Asam Stearat
Pustaka : Farmakope Indonesia Edisi III Hal. 58
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 697-698
2. Olive Oil
Pustaka : Farmakope Indonesia Edisi VI Hal. 1204
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 470-471
Bobot Jenis : Antara 0,910 dan 0,915
Pemerian : Minyak berwarna kuning pucat atau kuning
kehijauan terang; bau dan rasa khas lemah
dengan rasa ikutan agak pedas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercampur dengan eter,
dengan kloroform dan dengan karbon disulfida.
HLB Butuh :7
Kegunaan : Emollient
Konsentrasi : 0,5-5% (HOPE Hal. 470)
Stabilitas : Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi keruh
pada suhu sekitar 10℃, dan menjadi massa
seperti mentega pada suhu 0℃.
Inkompatibilitas : Minyak zaitun rentan terhadap oksidasi karena
mengandung proporsi asam lemak tak jenuh
yang tinggi, dan tidak cocok dengan zat
pengoksidasi.
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari
panas berlebih
3. Setil Alkohol
Pustaka : Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 155-156
5. Gliserin
Pustaka : Farmakope Indonesia Edisi VI Hal. 681
Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 283
6. Metil Paraben
Pustaka : Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 441-443
Rumus Molekul : C8H8O3
Berat Molekul : 152,15 g/mol
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau bubuk kristal putih,
tidak berbau atau hampir tidak berbau dan
memiliki sedikit rasa terbakar
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol dan propilen glikol;
agak sukar larut dalam gliserin dan air panas;
Sukar larut dalam air
pH : 3-6
Kegunaan : Pengawet
Konsentrasi : 0,02-0,3% (HOPE Hal. 442)
Stabilitas : Larutan metilparaben dalam air pada pH 3–6
dapat stabil hingga sekitar 4 tahun pada suhu
kamar. Sedangkan pada pH 8 atau lebih dapat
mengalami hidrolisis cepat setelah penyimpanan
60 hari pada suhu kamar
Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan zat lain, seperti
bentonit, magnesium trisilikat, bedak,
tragacanth, natrium alginat, minyak esensial,
sorbitol, dan atropin.
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk
dan kering
7. Propil Paraben
Pustaka : Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th
Edition Hal. 596-597
IV. FORMULA
Krim M/A
BAHAN FORMULA
Kalamin 8%
BHT 0,1%
Basis Vanishing cream
Asam Stearat 6%
Olive Oil 3%
Setilalkohol 2%
Trietanolamin (TEA) 1,5%
Gliserin 3%
Metil Paraben 0,18%
Propil Paraben 0,02%
Aquadest ad 100 %
B. Penimbangan
NAMA BAHAN TEORITIS PRAKTEK
Kalamin 18 g 18 g
BHT 0,225 g 0,225 g
Asam Stearat 12,41 g 12,41 g
Setilalkohol 6,2 g 6,2 g
Trietanolamin (TEA) 3,1 g 3,1 g
Gliserin 6,2 g 6,2 g
Metil Paraben 0,37 g 0,37 g
Propil Paraben 0,041 g 0,041 g
Aquadest 178,454 mL 178,454 mL
B. Bahan
1. Kalamin 6. Trietanolamin (TEA)
2. BHT 7. Gliserin
3. Asam stearat 8. Metil paraben
4. Olive oil 9. Propil paraben
5. Setil alkohol 10. Aquadest
VII. PEMBUATAN
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Timbangan disetarakan
3. Masing-masing bahan ditimbang
4. Fase minyak (Asam stearat, olive oil, setil alkohol, propil paraben) dileburkan
dalam cawan penguap diatas waterbath dengan suhu 70℃
5. BHT digerus kemudian dilarutkan ke dalam fase minyak yang sudah dileburkan
6. Metil paraben dan propil paraben dilarutkan dengan gliserin dalam beaker glass
(M1)
7. Aquadest dimasukkan ke dalam beaker glass dan dipanaskan dengan suhu 70℃.
Setelah dipanaskan, ditambahkan TEA dan M1 lalu diaduk ad homogen (fase air)
8. Fase minyak ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase air pada beaker glass,
kemudian diaduk dengan stirrer ad terbentuk basis krim
9. Kalamin digerus di dalam mortir ad halus, dimasukkan ke dalam basis krim
10. Krim ditimbang 10 g dan dimasukkan ke dalam tube, diberi etiket dan dikemas
11. Sisa sediaan dilakukan uji evaluasi (uji organoleptik, uji pH, uji tipe krim, uji daya
sebar, uji homogenitas, uji viskositas)
Sediaan pH
Krim Kalamin 6
4. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Lachman ed IV hal 264) dan Uji Sifat Alir (Dewi,
Rosmala, hal 198).
a. Uji sifat alir menggunakan pengukuran Viskometer Brookfield.
b. Uji Viskositas dilakukan untuk menentukan tingkat kekentalan sediaan krim
yang sesuai untuk penggunaan tipical. Diukur menggunakan alat Viskometer
Brookfield.
Cara Kerja :
a. Dimasukan krim 25 g ke dalam gelas yang tinggi
b. Ditentukan ukuran spindle dan pasangkan
c. Diturunkan spindle sampai batas sampel tercelup kedalam krim
d. Ditentukan rpm nya dinyalakan motornya
e. Dibaca skala dan dihitung Viskositas nya
f. Lalu diubah rpm nya dari rendah ke tinggi
g. Dipasang kecepatan atas pada RPM tertentu, dibaca skala dan dihitung
Viskositasnya ketika jarum merah yang bergerak telah stabil untuk menentukan
sifat alir.
Syarat : Sifat alir tiksotropik
Rumus : 𝜂 = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 × 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 Kv = 7.187,0 dyne/cm2
F = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 × 𝐾𝑣
No. F (dyne/cm2)
RPM (y) Skala (r) Faktor (F) 𝜼=r×F
Spindle = r × kv
Perhitungan Viskositas
𝜼 = r x F = 13,5 x 1000 = 13.500 cps
𝜼 = r x F = 50 x 500 = 25.000 cps
𝜼 = r x F = 85 x 300 = 19.500 cps
𝜼 = r x F = 42,5 x 500 = 21.250 cps
𝜼 = r x F = 12,5 x 1000 = 12.500 cps
M/A
IX. PEMBAHASAN
1. Kalamin sebagai zat aktif memiliki khasiat sebagai astringen dan antipruritik
sehingga dapat digunakan untuk mencegah infeksi, mengurangi rasa sakit, ruam,
iritasi dan gigitan serangga.
2. Pemilihan asam stearat yang dikombinasikan dengn TEA sebagai emulsifying
agent agar kemampuan untuk mengemas molekul-molekul zat aktif di permukaan
akan lebih kuat sehingga dapat menambah kekuatan lapisan antar muka dan
menambah kestabilan sediaan, Konsentrasi yang digunakan adalah asam stearat 6%
dan TEA 1,5%
3. Pemilihan olive oil sebagai emollient yang bertujuan untuk memberikan rasa
lembut di kulit saat dioleskan dan memberikan kenyamanan pada penggunanya.
Konsentrasi yang digunakan adalah 3%
4. Pemilihan setil alkohol dan gliserin mempunyai sifat yang sama yaitu dapat
meningkatkan viskositas krim. Oleh karena itu, dilakukan optimasi emulsifying
agent setil alkohol dan humektan gliserin agar dihasilkan krim yang memiliki
viskositas yang tepat untuk sediaan krim, serta stabil pada saat penyimpanan.
Konsentrasi yang digunakan adalah setil alkohol 2% dan gliserin 3%
5. Pemilihan bahan pengawet metil paraben yang dikombinasikan dengan propil
paraben digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan mikroba karena
tingginya kadar air pada sediaan. Kombinasi propilparaben 0,02% dengan
metilparaben 0,18% akan menghasilkan kombinasi pengawet dengan aktivitas
antimikroba yang kuat.
6. Pemilihan BHT dengan konsentrasi 0,1% sebagai antioksidan membantu menjaga
stabilitas sediaan dari reaksi oksidasi sehingga reaksi oksidasi dapat ditunda atau
dicegah.
7. Uji Organoleptik, sediaan krim tipe ini memperoleh hasil sediaan yang berwarna
merah muda tidak berbau dan semi solid. evaluasi yang dilakukan dengan cara
mengamati sediaan tersebut dengan melihat bentuk, warna, dan bau dari sediaan
krim kalamin yang dibuat tersebut. Evaluasi ini dilakukan agar mengetahui sediaan
yang dibuat sesuai dengan standar krim yang ada, dalam arti sediaan krim adalah
stabil dan tidak menyimpang dari standar sediaan krim.
8. Uji homogenitas, uji ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui sediaan yang
dibuat homogen atau tidak, Pada hasil uji sediaan krim tidak terlihat adanya butiran
kasar pada kaca objek saat pengamatan dan warna yang merata. karena sediaan
krim yang baik harus homogen dan bebas dari partikel-partikel yang masih
menggumpal.
9. Uji penetapan pH, krim dimasukan kedalam wadah, kemudian pH diukur
menggunakan pH meter. Hasil uji pH dari krim calamine memiliki pH 6, dimana
nilai ini memenuhi standar pH kulit. Jika pH krim dibawah 4,5 krim bersifat asam
yang dapat mengiritasi kulit dan jika nilai pH krim diatas 6,5 maka krim bersifat
basa yang dapat menimbulkan kering dan bersisik.
10. Uji viskositas dan sifat alir dilakukan menggunakan viskometer Brookfield untuk
mengetahui tingkat kekentalan dan sifat alir sediaan. Spindel yang digunakan
adalah nomor 6 pada RPM 0,5; 1,6 dan 3. Prinsip viskometer Brookfield ini adalah
semakin kuat putaran maka semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya
semakin besar. Sifat alir dapat dilihat dari rheogram yang dibentuk pada grafik
hubungan antara F (gaya) pada sumbu x dan RPM pada sumbu y. Sediaan ini adalah
tiksotropik karena grafik turun ada di sebelah kiri grafik naik.
11. Uji tipe krim dilakukan untuk mengetahui tipe krim ini sudah sesuai atau tidak
dengan formulasinya. Hasil krim yang didapat tipe M/A, hal ini diketahui karena
saat diteteskan metilen blue terdapat warna biru pada fase luar yaitu air.
12. Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan krim menyebar saat
diaplikasikan pada kulit. Daya sebar yang baik membuat kontak antara krim dan
kulit menjadi lebih luas sehingga zat aktif lebih cepat terabsorbsi. Berdasarkan
hasil uji, diperoleh hasil uji daya sebar krim kalamin adalah 5,315 cm. Hasil
tersebut memenuhi syarat daya sebar krim.
X. KEMASAN
KALAMFIN
Cream Calamine 8%
KALAMFIN® Netto : 10 gram
Krim Kalamin 8%
Komposisi:
Tiap gram mengandung kalamin 8%
Komposisi: Indikasi:
Tiap gram mengandung Kalamin 8% Anti alergi dan antiseptik ekstern
Indikasi : Efek Samping :
Anti alergi dan antiseptik ekstern Iritasi pada kulit
Aturan Pakai :
Farmakologi: Oleskan tipis-tipis pada area kulit yang gatal atau sakit 1-4 kali
Sebagai astringen ringan, antiseptik, dan antipruritus, serta sehari. Digunakan setelah mandi
farmakokinetiknya yang tidak terabsorbsi melalui kulit.
HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR
Aturan Pakai :
Oleskan tipis-tipis pada area kulit yang gatal atau sakit 1-4 kali sehari. Diproduksi Oleh :
Digunakan setelah mandi PT. PANCA FARMA
Jakarta-Indonesia
Kontra Indikasi : No. Reg : DBL2131415029A1
Hypersensitive No. Batch : B123135
Mgf. Date : Juli 2021
Efek Samping : Exp. Date : Juli 2023
Iritasi pada kulit
Kemasan :
Tube
Isi :
10g
Penyimpanan :
Tutup rapat tube, simpan di tempat sejuk
Diproduksi Oleh :
PT. PANCA FARMA
Jakarta-Indonesia
XI. KESIMPULAN
No. Evaluasi Syarat Hasil Ket
Warna : Merah muda
1. Uji Organoleptik - Bau : Tidak berbau MS
Bentuk : Krim
Tidak ada butiran
2. Uji Homogenitas Homogen MS
(homogen)
3. Uji pH pH range 4,5-6,5 pH 6 MS
Uji Viskositas
4. Sifat alir tiksotropik Aliran tiksotropik MS
dan Sifat Alir
• Methylen blue
larut dalam air
(warna biru) tipe
M/A
5. Uji Tipe Krim MS
• Sudan III larut
dalam minyak
(warna merah)
tipe A/M
6. Uji Daya Sebar 5-7 cm 5,315 cm MS