Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GIZI DAN DIIT

DIABETES MELITUS

Oleh :

Vella Tiandani Hartono (P17240201008)


Sindy Puspita Putri (P17240201009)
Fanti Eka Susanti (P17240201010)
Jesindea Latifa Ridanti (P17240201011)
Aizawa Regina Saputri (P17240201012)
Ade Putri Mahendriya (P17240201013)
Putri Sintya Rahmawati (P17240201014)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

KAMPUS V TRENGGALEK

Jln. Dr. Soetomo No 5, Trenggalek 66312


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Makalah : Diabetes Melitus


2. Penulis Makalah :
1. Vella Tiandani Hartono (P17240201008)
2. Sindy Puspita Putri (P17240201009)
3. Fanti Eka Susanti (P17240201010)
4. Jesindea Latifa Ridanti (P17240201011)
5. Aizawa Regina Saputri (P17240201012)
6. Ade Putri Mahendriya (P17240201013)
7. Putri Sintya Rahmawati (P17240201014)

3. Dosen Mata Kuliah :


a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Edi Yuswantoro, S.Kep.,M.Kep
b. NIP : 197706042005011013
c. Alamat Rumah dan No Tlp/Hp : -

Trenggalek, 08 April 2021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembuat Makalah

(Ns. Edi Yuswantoro, S.Kep.,M.Kep)

NIP. 197706042005011013

Kaprodi D-III Keperawatan Trengglek

(………………………………………………..)

NIP. ………………………………………..
Daftar Isi
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Tak lupa
haturkan sholawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita dihari akhir kelak. Karena atas berkat yang telah diberikan ini
saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah Gizi dan Diityang berjudul “Diabetes
Melitus”,
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran serta
wawasan yang harus diketahui mengenai tentang pentingnya berprinsip moral yang benar,
dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan agar membantu menjelaskan beberapa
tentang pengertian prinsip moral serta beberapa contoh gambaran kasus yang melanggar
prinsip tersebut. Dengan begitu diharapkan bisa memahami dan menerapkan arti dari prinsip
moral tersebut.
Penulisan makalah ini dilakukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Gizi dan Diit
ditingkat 1A jurusan Keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari ada
banyak hambatan dan kesulitan. Hambatan dan kesulitan itu akhirnya dapat diatasi karena
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih banyak kepada Bapak Ns. Edi Yuswantoro, S.Kep.,M.Kep sebagai dosen mata
kuliah Gizi dan Diit serta teman-teman yang telah mendukung dalam proses pembuatan
makalah ini. Semoga awal baik yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dari pembaca pada
umumnya.

Trenggalek, 08 April 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh jumlah hormon insulin yang tidak mencukupi atau tidak dapat
bekerja secara normal, padahal hormon ini memiliki peran penting dalam mengatur
kadar glukosa (gula) di dalam darah(Fitria, 2009). Diabetes Melitus (DM) merupakan
sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya.(Brunner & Suddarth, 2014)
Diabtes Melitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia yang disebabkan
penurunan kecepatan insulin oleh sel – sel beta pula langerhans dalam pankreas.
(Guyton,2012). American Diabetes Association (2012) mendefinisikan diabetes
melitus (DM) adalah salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Jika tidak
ditangani secara cepat dan tepat, dalam jangka panjang diabetes dapat menimbulkan
berbagai komplikasi. Jika tidak waspada, DM bisa mengakibatkan gangguan
pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan),
pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal
ginjal), pembuuh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa diabetes
melitus (DM) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh jumlah hormon insulin
yang tidak dapat bekerja, secara normal padahal hormon ini memiliki peran utama
dalam mengatur kadar glukosa (gula) di dalam darah.
Menurut WHO tahun 2011, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling
banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan merupakan urutan 2 ke empat
dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif. Prevalensi Diabetes
Mellitus pada populasi dewasa di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar
35% dalam dua dasawarsa dan menjangkit 300 juta orang dewasa pada tahun 2025.
Bagian terbesar peningkatan angka pravalensi ini akan terjadi di negara-negara
berkembang (Gibney, 2009).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh


kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.(Price and
Wilson).

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

B. Etiologi
a. Faktor Genetik
Penderita diabetes cenderung ditemukan pada individu yang memiliki
tipe antigen HLA.
b. Faktor Imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
Antibodi yang menyerang ini yang sering disebut autoantibody yang merusak
imunologik sel-sel yang memproduksi insulin.
c. Faktor Lingkungan
Virus atau toksin yang memicu proses autoimun yang menimbulkan
destruksi sel beta.
d. Factor resiko :
i. Usia
ii. Obesitas
iii. Riwayat Keluarga
C. Patofisiologi
Individu yang peka secara genetic tampaknya memberikan respon terhadap
kejadian-kejadian pemicu yang di duga berupa infeksi virus, dengan memproduksi
autoantibody terhadap sel-sel beta, yang akan mengakibatkan berkurangnya sekresi
insulin yang dirangsang oleh glukosa. Manifestasi klinis diabetes melitus terjadi jika
lebih dari 90% sel-sel beta menjadi rusak. Pada DM dalam bentuk yang lebih berat,
sel-sel beta telah dirusak semuanya sehingga terjadi insulinopenia dan semua kelainan
metabolic yang berkaitan dengan defisiensi insulin.
Autoantibodi yang diproduksi di pulau langerhans tersebut telah merusak
sel-sel β sehingga produksi insulin yang membantu proses penyerapan
glukosa tersebut tidak mencukupi atau produksi insulinnya sedikit bahkan dapat juga
tidak memproduksi insulin. Tubuh yang tidak bisa memenuhi kebutuhan insulin ini
disebut resistensi insulin. Karena produksi insulin tidak mencukupi sehingga
penyerapan glukosa di dalam usus yang akan disimpan di dalam hati dan otot
menjadi sedikit. Hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi meningkat.

D. Patofisiologi

F. Lingkungan

Virus/Toksik

Pankreas

Autoantibody

Merusak Sel B

Produksi Insulin Terganggu


Insufisiensi insulin Resistensi Insulin

Usus tidak dapat menyerap glukosa

Kadar gula darah naik

Diabetes

Ginjal tidak dapat menyerap glukosa kembali

Glukosuria

Diuresis osmotik

Polidipsia Poliuria Glukosa hilang Keseimbangan


kalori (-)

Ketidakseimbangan Polifagia
cairan

Gangguan nutrisi
E. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala umum pada orang yang terkena DM meliputi :
1) Peningkatan pengeluaran urine (poliuria)
2) Mudah rasa haus (polidipsia)
3) Mudah merasa lapar (polifagia)

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan
adalah :

1) Katarak
2) Glaukoma
3) Retinopati
4) Gatal seluruh badan
5) Pruritus Vulvae
6) Infeksi bakteri kulit
7) Infeksi jamur di kulit
8) Dermatopati
9) Neuropati perifer
10) Neuropati viseral
11) Amiotropi
12) Ulkus Neurotropik
13) Penyakit ginjal
14) Penyakit pembuluh darah perifer
15) Penyakit koroner
16) Penyakit pembuluh darah otak
17) Hipertensi
F. Pentalaksanaan
1. Diet
Pasien penderita DM dilakukan untuk menurunkan kadar gula dalam darah
dan juga untuk menurunkan berat badan pada orang yang menderita obesitas
untuk mengurangi komplikaasi pada penderita DM.
2. Aktivitas dan Latihan
Dengan latihan dan beraktivitas dapat memperbaiki sensitivitas otot-otot
terhadap insulin, sehingga gula lebih mudah ditimbun dalam otot daripada
dibiarkan meningkat dalam perdaran darah.
3. Pemantauan
Pemantuan ini dilakukan untuk memantau kadar gula darah pada penderita
DM agar gula darahnya tidak terlalu tinggi dan cenderung stabil.
4. Terapi Insulin
Terapi ini dilakukan jika diperlukan. Biasanya dilakukan pada pasien yang
terkena Diabetes Tipe 1 yang tidak bias memproduksi hormone insulin.
5. Pendidikan
Pendidikan dilakukan untuk memberi pengetahuan pada penderita DM dan
keluarganaya bagimana cara menghadapi DM.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemriksaan kadar gula sewaktu-waktu
2. Pemeriksaan kadar gula darah saat puasa

Anda mungkin juga menyukai