Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KELUARGA BINAAN

“PENTINGNYA MELAKUKAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN”

Dosen Pembimbing : Tuhu Perwita sari M.Keb

Disusun Oleh :

NAMA : FADILATUL MUNAWWAROH

NPM : 2015 41 060

PRODI : DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

TAHUN AJARAN 2017/2018


BAB 1

PENDAHULUAN

1. A.    Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang
sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan ibu
hamil oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan melalui dokter kandungan
atau bidan. Pemeriksaan kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko
bagi ibu.

Menurut WHO menyatakan bahwa tinnginya mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil
dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin berkisar 25-30 %
kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
akhirnya berkembang. Atenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari
faktor resiko kehamilan.

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di Indonesia belum
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga
kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu   hamil secara teratur
dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting  untuk
segera ditangani. Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya itu baik
ibu yang mengandung dan janin yang ada dalam kandungannya. Maka perlunya pengawasan
dan pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas kesehatan kepada ibu hamil. Kehamilan
merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Kehamilan melibatkan berbagai perubahan
fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah,
metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang
diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu asuhan antenl merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dengan pengawasan
antenatal secara dini dapat diketahui kelainan yang menyertai kehamilan sehingga dapat
dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Sebaiknya setiap
pemeriksaan antenatal ibu diberitahu akan pentingnya tanda bahaya saat kehamilan dan setiap
tenaga kesehatana kunjungan rumah kepada ibu hamil keluargapun sebaiknya diberi tahu
akan masalah apa saja yang terdapat dalam kehamilan.

Di RT 02 Desa Kampung Baru  Kecamatan Pelawan dari hasil pendataan yang


dilakukan pada tanggal 10-11 februari 2018 terdapat salah satu ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan.

Tujuan

1. Tujuan umum
Untuk membantu mengatasi masalah yang akan mucul selama kehamilan dan proses
persalinan.

2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian dan mengidentifikasi suatu masalah
2. Mampu melakukan interpretasi data
3. Mampu melakukan identifikasi akan tindakan kebutuhan segera
4. Mampu melakukan identifikasi diagnosa/masalah potensial
5. Mampu melakukan perencanaan
6. Mampu melakukan pelaksanaan
7. Mampu melakukan evaluasi

3. Manfaat
 Klien
Menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.
 Keluarga
Keluarga menjadi mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya 
1. Waktu dan tempat

No Hari,tanggal Asuhan Tempat

Sabtu, 10 februari
2018
1 Pendataan Rumah klien
 
     
Minggu,11 februari
2. 2018 Penyuluhan pentingnya Rumah klien
pemeriksaan kehamilan
    dan evaluasi  

 
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. A.    KEHAMILAN
Pengertian

Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan:

a)        Satu kali pada trimester pertama

b)        Satu kali pada trimester kedua

c)        Dua kali pada trimester ketiga

Pemeriksaan Kehamilan “10 T”:                                             

1. Timbang berat badan


Memantau kenaikan berat badan selama kehamilan apakah sesuai atau tidak dengan
usia kehamilan,normalnya 6-15kg selama hamil.

2. Ukur tekanan darah


Untuk mengetahui apakah ada kenaikan tekanan darah selama kehamilan. Normalnya
>110/70 mmhg dan <140/90 mmhg.

3. Pengukuran Lila Lingkar Lengan Atas (LILA)


Untuk mengetahui gizi ibu. Bila < 23,5% menunjukan ibu hamil menderita kurang
energi kronis (ibu hyamil KEK) dan berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR)

4. Pengukuran Tinggi Rahim


Untuk mengetahui apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan

5. DJJ dan Menentukan presentasi


 Untuk mengetahui keadaan janin.

6. Pemberian imunisasi tetanus toksoid lengkap


Pencegahan terhadap infeksi tetanus neonatorum,di berikan 2 kali selama kehamilan
dengan jarak pemberian 4 minggu dari TT 1 ke TT 2.

7. Pemberian tablet zat besi (Fe)


minimal 90 tablet selama kehamilan zat besi penting untuk mengkonpensasi
peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan, dan untuk memastikan
pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat.

8. Test Laboratorium/Test rutin dan khusus


Untuk mengetahui urine reduksi, protein dan test PMS

9. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan


Mencakup tentang, komunikasi, informasi dan edukasi yang dilakukan oleh bidan
pada ibu hamil yang bertujuan untuk memberikan pelayanan antenatal yang
berkualitas.

10. Tata Laksana atau mendapatlan pengobatan


Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada ibu hamil. 

Tujuan ante natal care


1. Menyiapkan fisik dan mental ibu sebaik-baiknya.
2.  Mengikuti dan mengetahui kesehatan ibu dan janin, sehingga apabila ada
kelainan dapat segera diatasi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil.
 

Perubahan-perubahan maternal

Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 36-38 mgg. Selama itu terjadi
perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin. Janin berkembang
dari 2 sel ke suatu bentuk yang mampu hidup diluar uterus. Badan ibu yang berubah untuk
mendukung perkembangan dari kehidupan
2. B. Pendokumentasian kebidanan menurut metode SOAP :
        

Metode pendokumentasian yang digunakan dan asuhan kebidanan adalah SOAP yang
merupakan salah satu metode pendokumentasian yang ada

S : Subjektif

   Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data atau informasi klien atau


keluarganya melalui anamnesa dan pengkajian.

O : Objektif

   Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil lab, tes diagnostik
yang di rumuskan dalam data focus untuk menentukan assasment.

A : Assesment

   Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif
dalam suatu identifikasi.

1. Diagnosa masalah
2. Antisipasi diagnosa lain atau masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, kolaborasi.

P : Planning

     Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan evaluasi berdasarkan


asessment.
BAB III

TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
Tanggal     : 11 februari 2018

Waktu       : 11.00

Tempat      : Rt 02 Kampung Baru

Identitas

2. Identitas Ibu
Nama               : Aulia Firdaus

Umur               : 22 tahun

Suku                : melayu

Agama             : Islam

Pendidikan      : SMA

Pekerjaan         : IRT

Alamat             : Desa kampung baru

3. Identitas ayah
Nama               : M. nasrul
Umur               : 24 Tahun

Suku                : Minang

Agama             : Islam

Pendidikan      : SMA

Pekerjaan         : Swasta

Alamat             : Rt 02 kampung baru

Data subjektif
Keluhan
 Ibu             : tidak ada keluhan

4.  Riwayat kesehatan Ibu


 Riwayat kesehatan terdahulu : Ibu belum pernah menderita penyakit jantung,  DM, 
hipertensi, dan penyakit lainnya.

Riwayat kesehatan sekarang : Ibu tidak sedang sakit atau tidak dalam masa pengobatan.

Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, atau
penyakit menurun lainnya.

5. Riwayat obstetri pada ibu


1)      Riwayat haid

a)      HPHT         : 20 Agustus 2017

b)      TP               : 27 Mei 2018

c)      Menarche    : 12 tahun

d)     Siklus          : 28 hari

e)      Lama           : 7 hari


f)       Pengeluaran: 2-3 kali ganti pembalut

g)      Warna merah gelap disertai gumpalan-gumpalan darah.

h)      Tidak nyeri haid

2. Riwayat perkawinan
Ibu menikah pada usia 21 tahun, status perkawinan KUA.

3. Riwayat imunisasi
Imunisasi TT belum lengkap

4. Pola kebiasaan sehari-hari


1. Pola nutisi               :  makan 2X sehari, dengan menu : nasi, lauk,   sayur, ibu
minum air putih ± 8 gelas per hari.
2. Pola eliminasi         : BAB 1-2 X sehari, BAK 3-4 X sehari
3. Pola aktivitas         :  melakukan  pekerjaan rumah sehari-hari.
4. Pola istirahat            : tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.
5. Personal hygiene      : selalu mandi 2X sehari, mengosok gigi 2X sehari, selalu
membersihkan alat genital setelah BAK dan selalu membersihkan anus setelah
BAB.
6.    Pola seksual           : hubungan seksual dilakukan 2X dalam seminggu.   

5. Data objektif
1)      Pemeriksaan umum dan fisik

KU                    : baik            

Kesadaran         : composmentis

TTV                  : TD     :110/70 mmHg

N  : 68X/menit

RR    : 20x/ menit

S    : 36,2C    


TB                   : 156 cm

BB                   : 64kg

Lila                  : 24 cm

Kepala             : kepala bersih dan rambut tidak rontok

Mata                : simetris, conjungtiva tidak pucat, skelera tidak

                          kuning

Hidung            : normal,ada lubang,tidaak ada polip,bersih

Mulut              : lidah bersih, bibir tidak sianosis, dan tidak ada stomatitis,gigi tidak
caries,gusi tidak epulis.

Leher          : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening

Dada           : paru tidak ada bunyi wzhing dan ronchi,jantung tidak ada bunyi mur-mur dan
galop.

Mamae        : simetris, putting susu bersih dan menonjol, areola hiperpigmentasi,pengeluaran


belum ada,tidak ada benjolan

Abdomen        : tidak ada luka bekas operasi, pembesaran sesuai

                          UK, tidak ada Benjolan dan nyeri tekan.

TFU                 : setinggi pusat

Leopold           : ballotment

DJJ                  : -

Genital             : tidak ada kelainan pada alat genital


Anus                : tidak ada haemoroid

Ekstermitas     : simetris, tidak oedema, tidak ada varises ,reflek +/+

3. Assessment : Ny.A G1P0A0 Hamil 24 minggu         


Janin, hidup, intra uterin

–          Masalah           : ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan

–          Kebutuhan : menberikan penkes tentang pentingnya periksa hamil

4. Penatalaksanaan
1. Informed consent
2. Memberitahu ibu pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan
3. Memotivasi ibu untuk melakukan periksaan kehamilan di bidan
4. Menganjurkaan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
gizi
5. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat.
6. Dokumentasi.
BAB IV

PEMBAHASAN

     Pada bab pembahasan ini, kami membandingkan antara teori yang kami dapat dari
pendidikan dengan keadaan nyata di komunitas, kami melakukan asuhan kebidanan
komunitas dengan Manajemen Varney dan pendokumentasian dengan SOAP.

     Survey dilakukan pada hari selasa tanggal 11-februari- 2018 RT 02 Desa kampung baru,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun dan yang kami ambil sebagai keluarga binaan
adalah Ibu hamil tidak mau melakukan ANC.

1. Pengkajian

     Pada Tanggal 11 februari 2018 dilakukan pengumpulan data dasar baik subyektif maupun
obyektif dan kami tidak menemukan hambatan karena Ny.A dapat berkomunikasi dengan
baik. Setelah kami melakukan pengumpulan data maka masalah yang kami ambil yaitu Ibu
hamil tidak mau ANC.

2. Interpretasi Data

     Dari data yang kami peroleh saat melakukan kunjungan rumah  tanggal 10-11 februari
2018 dengan hasil dari pengumpulan data secara subyektif dan obyektif kami menentukan
prioritas masalah kami yaitu ibu G1P0A0AH0 hamil 24 minggu tidak melakukan
pemeriksaan ANC

3. Perencananan

            Tindakan perencaan terdiri dari perumusan masalah dan penyusunan secara tindakan
yang dilaksanakan selama 2 hari saat berada di desa kampung baru dengan melakukan
intervensi dari masalah yang kita temukan dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan
tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.
4. Implementasi
            Seluruh perencanaan telah di laksanakan dan penyuluhan yang disampaikan dengan
metode ceramah dan diskusi.

5. Evaluasi
            Dari seluruh intervensi yang dilakukan ibu sudah mau memeriksaan kehamilannya ke
tenaga kesehatan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

    Setelah dilakukan pengkajian pada Ny.A didapatkan bahwa Ibu hamil tidak mau
melakukan ANC.

2. PriorItas masalah

     Pengkajian pada keluarga Ny.A dilakukan karena Ny. A salah satu dari keluarga Tn.M
yang merupakan ibu hamil yang tidak mau ANC.

3. Penyebab Masalah

      Penyebab masalah yang muncul pada keluarga Tn.M yaitu Ny. A yang tidak melakukan
ANC lengkap karena pengetahuan ANC masih kurang.

4. Intervensi

     Intervensi yang dilakuan telah dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul yaitu
memberikan penyuluhan tentang kehamilan dan memberikan motivasi agar ibu mau ANC.

5. Implementasi

    Mahasiswa dan keluarga sudah melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang
telah direncanakan berdasarkan masalah yang muncul.
      6.  Evaluasi

 Setelah dilakukan intervensi keluarga. Tn. M dan Ny. A  Mengerti dan memahami
pentingnya pengetahuan tentang  ANC.

 B. SARAN

1. Keluarga.

a. Agar suami lebih mendukung istri dalam memeriksa kehamilannya

b. Agar suami lebih peduli dengan kehamilan istrinya

c. Agar suami dapat melaksanakan penyuluhan yang telah dilakukan oleh

     mahasiswa

d. Agar suami mengerti tentang pentingnya ANC.

2. Tenaga Kesehatan

a. Tenaga kesehatan hendaknya lebih memperhatikan masalah-masalah ibu yang tidak ANC
di daerah tersebut.

b. Tenaga kesehatan sebaiknya memberi informasi kehamilan beresiko.

c. Lebih aktif dalam membina kader dan mengadakan posyandu.

Anda mungkin juga menyukai