Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang
sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan ibu
hamil oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan melalui dokter kandungan
atau bidan. Pemeriksaan kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko
bagi ibu.
Menurut WHO menyatakan bahwa tinnginya mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil
dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin berkisar 25-30 %
kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
akhirnya berkembang. Atenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari
faktor resiko kehamilan.
Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di Indonesia belum
sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga
kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu hamil secara teratur
dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting untuk
segera ditangani. Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya itu baik
ibu yang mengandung dan janin yang ada dalam kandungannya. Maka perlunya pengawasan
dan pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas kesehatan kepada ibu hamil. Kehamilan
merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Kehamilan melibatkan berbagai perubahan
fisiologi antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, respirasi, sirkulasi, darah,
metabolisme, taktus urinarus serta perubahan psikologis.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal namun kadang tidak sesuai yang
diharapkan. Sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu asuhan antenl merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Dengan pengawasan
antenatal secara dini dapat diketahui kelainan yang menyertai kehamilan sehingga dapat
dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Sebaiknya setiap
pemeriksaan antenatal ibu diberitahu akan pentingnya tanda bahaya saat kehamilan dan setiap
tenaga kesehatana kunjungan rumah kepada ibu hamil keluargapun sebaiknya diberi tahu
akan masalah apa saja yang terdapat dalam kehamilan.
Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk membantu mengatasi masalah yang akan mucul selama kehamilan dan proses
persalinan.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian dan mengidentifikasi suatu masalah
2. Mampu melakukan interpretasi data
3. Mampu melakukan identifikasi akan tindakan kebutuhan segera
4. Mampu melakukan identifikasi diagnosa/masalah potensial
5. Mampu melakukan perencanaan
6. Mampu melakukan pelaksanaan
7. Mampu melakukan evaluasi
3. Manfaat
Klien
Menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Keluarga
Keluarga menjadi mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya
1. Waktu dan tempat
Sabtu, 10 februari
2018
1 Pendataan Rumah klien
Minggu,11 februari
2. 2018 Penyuluhan pentingnya Rumah klien
pemeriksaan kehamilan
dan evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. A. KEHAMILAN
Pengertian
Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan paling sedikit dilakukan 4 kali selama kehamilan:
Perubahan-perubahan maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 36-38 mgg. Selama itu terjadi
perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin. Janin berkembang
dari 2 sel ke suatu bentuk yang mampu hidup diluar uterus. Badan ibu yang berubah untuk
mendukung perkembangan dari kehidupan
2. B. Pendokumentasian kebidanan menurut metode SOAP :
Metode pendokumentasian yang digunakan dan asuhan kebidanan adalah SOAP yang
merupakan salah satu metode pendokumentasian yang ada
S : Subjektif
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil lab, tes diagnostik
yang di rumuskan dalam data focus untuk menentukan assasment.
A : Assesment
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif
dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa masalah
2. Antisipasi diagnosa lain atau masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, kolaborasi.
P : Planning
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal : 11 februari 2018
Waktu : 11.00
Identitas
2. Identitas Ibu
Nama : Aulia Firdaus
Umur : 22 tahun
Suku : melayu
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
3. Identitas ayah
Nama : M. nasrul
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Data subjektif
Keluhan
Ibu : tidak ada keluhan
Riwayat kesehatan sekarang : Ibu tidak sedang sakit atau tidak dalam masa pengobatan.
Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, atau
penyakit menurun lainnya.
2. Riwayat perkawinan
Ibu menikah pada usia 21 tahun, status perkawinan KUA.
3. Riwayat imunisasi
Imunisasi TT belum lengkap
5. Data objektif
1) Pemeriksaan umum dan fisik
KU : baik
N : 68X/menit
BB : 64kg
Lila : 24 cm
kuning
Mulut : lidah bersih, bibir tidak sianosis, dan tidak ada stomatitis,gigi tidak
caries,gusi tidak epulis.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening
Dada : paru tidak ada bunyi wzhing dan ronchi,jantung tidak ada bunyi mur-mur dan
galop.
Leopold : ballotment
DJJ : -
4. Penatalaksanaan
1. Informed consent
2. Memberitahu ibu pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan
3. Memotivasi ibu untuk melakukan periksaan kehamilan di bidan
4. Menganjurkaan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
gizi
5. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat.
6. Dokumentasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini, kami membandingkan antara teori yang kami dapat dari
pendidikan dengan keadaan nyata di komunitas, kami melakukan asuhan kebidanan
komunitas dengan Manajemen Varney dan pendokumentasian dengan SOAP.
Survey dilakukan pada hari selasa tanggal 11-februari- 2018 RT 02 Desa kampung baru,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun dan yang kami ambil sebagai keluarga binaan
adalah Ibu hamil tidak mau melakukan ANC.
1. Pengkajian
Pada Tanggal 11 februari 2018 dilakukan pengumpulan data dasar baik subyektif maupun
obyektif dan kami tidak menemukan hambatan karena Ny.A dapat berkomunikasi dengan
baik. Setelah kami melakukan pengumpulan data maka masalah yang kami ambil yaitu Ibu
hamil tidak mau ANC.
2. Interpretasi Data
Dari data yang kami peroleh saat melakukan kunjungan rumah tanggal 10-11 februari
2018 dengan hasil dari pengumpulan data secara subyektif dan obyektif kami menentukan
prioritas masalah kami yaitu ibu G1P0A0AH0 hamil 24 minggu tidak melakukan
pemeriksaan ANC
3. Perencananan
Tindakan perencaan terdiri dari perumusan masalah dan penyusunan secara tindakan
yang dilaksanakan selama 2 hari saat berada di desa kampung baru dengan melakukan
intervensi dari masalah yang kita temukan dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan
tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.
4. Implementasi
Seluruh perencanaan telah di laksanakan dan penyuluhan yang disampaikan dengan
metode ceramah dan diskusi.
5. Evaluasi
Dari seluruh intervensi yang dilakukan ibu sudah mau memeriksaan kehamilannya ke
tenaga kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pada Ny.A didapatkan bahwa Ibu hamil tidak mau
melakukan ANC.
2. PriorItas masalah
Pengkajian pada keluarga Ny.A dilakukan karena Ny. A salah satu dari keluarga Tn.M
yang merupakan ibu hamil yang tidak mau ANC.
3. Penyebab Masalah
Penyebab masalah yang muncul pada keluarga Tn.M yaitu Ny. A yang tidak melakukan
ANC lengkap karena pengetahuan ANC masih kurang.
4. Intervensi
Intervensi yang dilakuan telah dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul yaitu
memberikan penyuluhan tentang kehamilan dan memberikan motivasi agar ibu mau ANC.
5. Implementasi
Mahasiswa dan keluarga sudah melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang
telah direncanakan berdasarkan masalah yang muncul.
6. Evaluasi
Setelah dilakukan intervensi keluarga. Tn. M dan Ny. A Mengerti dan memahami
pentingnya pengetahuan tentang ANC.
B. SARAN
1. Keluarga.
mahasiswa
2. Tenaga Kesehatan
a. Tenaga kesehatan hendaknya lebih memperhatikan masalah-masalah ibu yang tidak ANC
di daerah tersebut.