OLEH :
HASAN RAHIM
NIM C 120 07 006
jumlah manusia lanjut usia di Republik ini akan bertambah banyak pula. Sehingga
masalah penyakit akibat ketuaan akan semakin banyak kita hadapi. Salah satu
akan meningkatkan populasi warga usia lanjut dan meningkatkan terjadinya patah
yang pada tahun 1990 mencapai 1,7 juta akan menjadi 6,3 juta pada tahun 2050,
kecuali jika ada tindakan pencegahan yang agresif (Joewono Soeroso, 2001).
osteoporosis.
80% osteoporosis terjadi pada wanita terutama yang sudah mencapai usia
adanya gangguan kekuatan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi lebih besar
osteoporosis yaitu faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah.
kecacatan.
1991 telah merawat penderita lanjut usia yang telah mengalami patah tulang paha
sebanyak (15%) dari seluruh patah tulang pada kelompok umur yang sama.
Wanita post menoupouse (80%) lebih banyak terkena dari pada laki-laki (20%),
usia kurang dari 50 tahun lebih jarang terkena (15%) dari pada usia lebih dari 50
tahun (84,1%). Dari semua penderita osteoporosis yang mengalami patah tulang
(20%) meningal satu tahun pasca patah tulang (25%) memerlukan fasilitas
osteoporosis.
Soetomo Surabaya.
3
BAB II
4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
tulang. Atau dengan kata lain adalah sugresif dari masa tulang, sehingga
1. Osteoporosis Primer
2. Osteoporosis Sekunder
3. Osteoporosis Idiopatic
1. Type I
2. Type II
5
III.2.2 Osteoporosis Sekunder
penyebabnya jelas.
1. Endcrine disease
2. Nutritional causes
3. Drugs
1. Juvenile
2. Adolesence
disusul fase istirahat dan kemudian disusul fase pembentukan tulang kembali
normal kwantitas dan kwalitas penyerapan tulang oleh osteoclas sama dengan
6
kwantitas dan kwalitas pembentukan tulang baru oleh osteoclas. Pada
Namun dalam kondisi yang sudah parah gambaran klinik osteoporosis adalah
1. Nyeri
Faktor resiko ini dibagi menjadi dua (R. Prayitno Prabowo, 2001).
- Usia
- Jenis kelamin
- Ras
- Bentuk tubuh
- Merokok
- Alcohol
- Defisiensi vitamin d
7
- Kafein
- Gaya hidup
operasi
Diuretik
Glukoortikoid
Anti konvulsan
* Merokok
rokok menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah
* Alkohol
* Menopouse
8
esterogen resorbsi tulang menjadi lebih cepat, sehingga akan terjadi
penurunan masa tulang yang banyak. Bila tidak segera diintervensi akan cepat
* Kafein
* Latihan /aktivitas
2001).
Dari segi usia pada laki-laki dan wanita usia diatas 40 tahun
kekuatan dan gizi tulang harus selalu diperhatikan, agar penurunan kekuatan
tulang banyak diderita oleh wanita yang menoupouse. Hal ini dikarenakan
9
terjadinya osteoporosis dengan menghindari atau mengurangi faktor resiko
alcohol
10
BAB IV
KERANGKA KONSEPTUAL
Karakteristik
umur
jenis kelamin
keturunan
etnis
ukuran tubuh
Riwayat Penyakit
Disfungsi ovarium
Rematoid arthritis
hyperparatiroid Osteoporosis
diabetes militus
stroke
Mal Absorbsi
Anorexia Nervosa
Kebiasaan Hidup
Merokok
Meunoupouse Alkohol
Kafein
Latihan
Diet
Keterangan : Obat-obatan
: Tidak diteliti
: Diteliti
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa macam faktor
resiko osteoporosis yang ingin diketahui oleh penulis antara lain merokok,
IV.2 Hipotesis
Hipotesis I
11
Hipotesis II
Hipotesis III
Hipotesis IV
Hipotesis V
Hipotesis VI
Hipotesis VII
Hipotesis VIII
12
BAB V
METODE PENELITIAN
menggunakan jenis survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan case control.
V.2 Populasi
V.3 Sampel
SD = n-1
Keterangan :
SD = standard deviasi
13
rawat inap di ruang bedah B dan bedah E yang diambil secara
acak.
V.5 Variabel
2. Jenis kelamin
3. Keturunan
4. Merokok
5. Alkohol
6. Menoupouse
7. Kafein
8. Latihan
- Data Primer
penderita
- Data Sekunder
Data penderita yang terkena osteoporosis dari tanggal 21 April – 20 Juni 2002
14
V.7 Teknik Analisa
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk
dengan regresi logistik dengan tujuan untuk mengetahui faktor mana yang
15