Anda di halaman 1dari 6

Gambaran Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Padasuka

Desa Mekarsari Kabupaten Sumedang Tahun 2019

Disusun oleh:
Helga Juanita 1765050139
Fanny Alfionita 1865050004
Lega Lego 1865050053

Pembimbing:
dr. Yusias Hikmat Diani, M. Kes
dr. Ekarini, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 30 OKTOBER - 7 DESEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatNya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Gambaran Status Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Padasuka Desa Mekarsari Kabupaten
Sumedang Tahun 2019”. Tugas penelitian ini penulis buat dengan tujuan sebagai salah satu
tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat serta bertujuan agar para
dokter muda mengetahui dan memahami tentang kasus stunting selama penulis berada di
Sumedang.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orangtua penulis, yang selalu
mendukung penulis dalam segala kondisi yang penulis alami dalam menjalankan kepaniteraan
ini, juga kepada semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, khususnya Dr. Sudung
Nainggolan,M.HSc selaku kepala departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, serta dr. Yusias Hikmat Diani, M. Kes dan dr.
Ekarini, M. Kes selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis selama
melaksanakan penelitian ini.
Akhir kata, penulis mohon kritik dan saran yang membangun untuk Penulis pada
khususnya dan kemajuan dunia kedokteran pada umumnya.

Jakarta, November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status gizi (nutritional status) adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh
seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat
gizi di dalam tubuh. Status gizi menjadi salah satu unsur pentng dalam membentuk
status kesehatan. Cara menentukan status gizi seseorang atau kelompok yaitu dengan
melakukan penilaian status gizi baik secara langsung yaitu dengan antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik dan yang tidak langsung yaitu dengan survei konsumsi
makanan, statistik vital dan faktor ekologi.1

Anak sekolah membutuhkan gizi yang baik untuk menunjang kegiatan belajar
di sekolah. Anak sekolah adalah target yang strategis dalam perbaikan gizi. Hal ini
menjadi penting karena anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan
mental yang sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya di masa depan.1,2

Pada masa tumbuh kembang anak, kecukupan gizi merupakan hal mutlak harus
selalu diperhatikan setiap orang tua. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi
kesehatan seseorang. Jika terjadi gangguan gizi, baik gizi kurang ataupun gizi lebih
maka pertumbuhan tidak akan berlangsung secara maksimal dan optimal. Kekurangan
zat gizi berdampak pada penurunan daya pikir, pertumbuhan fisik tidak optimal, dan
memiliki kemungkinan postur tubuh pendek atau biasa disebut dengan stunting.
Sedangkan asupan nutrisi yang inadekuat karena keadaan ekonomi rendah dan
penyakit menyebabkan terjadinya kekurangan gizi akut yang disebut Wasting .
Keadaan tersebut mengakibatkan berat badan pada anak berkurang sehingga berat
badan anak tidak proposional dengan tinggi badannya.

Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan energi yang masuk dibandingkan


yang keluar. Energi diperoleh dari makanan sedangkan pengeluaran melalui aktivitas
tubuh dan olahraga. Sekitar 60-70% energi dipakai oleh tubuh untuk kehidupan dasar
seperti bernafas, jantung berdenyut dan fungsi dasar sel. Aktivitas fisik dan olahraga
dapat meningkatkan jumlah kebutuhan energi. Asupan energi yang berlebih dan tidak
diimbangi dengan pengeluaran energi yang seimbang (dengan kurang melakukan
aktivitas fisik) akan menyebabkan terjadinya penambahan berat badan. Perubahan
gaya hidup mengakibatkan terjadinya perubahan pola makan masyarakat yang
merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, dan apabila tidak
diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menimbulkan masalah gizi lebih atau yang
dikenal obesitas. Selain itu, berbagai sarana dan fasilitas yang tidak memadai
menyebabkan gerak dan aktivitas menjadi semakin terbatas dan hidup semakin santai
karena segalanya sudah tersedia. Faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi
lebih adalah faktor psikologis, pola makan, kurangnya aktivitas fisik dan faktor
genetik. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2017 mengenai status gizi pusat
pendidikan sumber daya kesehatan menyatakan bahwa seorang anak berumur 6 tahun
dengan lingkar leher lebih besar dari 28,5 cm berisiko lebih empat kali menjadi
obesitas dibandingkan anak laki-laki dengan ukuran lingkar leher lebih kecil. Menurut
The North Association for The Study of Obesitasity menunjukkan bahwa lingkar leher
> 37,0 cm untuk laki-laki dan > 34 cm untuk wanita merupakan cut of point yang
tepat untuk mengidentifikasi individu dengan obesitas.3

World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan bahwa prevalensi


kurang gizi pada anak di dunia sekitar 14,3% dengan jumlah anak yang mengalami
kurang gizi sebanyak 95,2 juta anak.4 Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini
masih sangat tinggi, dengan data Riskesdas 2013 dimana didapatkan status gizi usia 5-
12 tahun (menurut IMT/U) di Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri
dari 4% sangat kurus dan 7,2% kurus. Sedangkan masalah obesitas pada anak di
Indonesia masih tinggi dengan prevalensi 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat
gemuk (obesitas) 8,8 %, dimana prevalensi pendek yaitu 30,7% diantaranya 12,3%
sangat pendek dan 18,4% pendek.5 Berdasarkan prevalensi status gizi umur 6-12
tahun (IMT/U) menurut Riskesdas 2010 didapati Provinsi Riau dengan prevalensi
sangat kurus (7,6%), kurus ( 6,3%), normal (75,2%), dan gemuk (10,9%).5 Penelitian
tentang status gizi pada anak sekolah dasar di Kecamatan Rajeg Tangerang
berdasarkan IMT/ U didapatkan pada anak sangat kurus sebanyak 11,3%, dan kurus
sebanyak 6,5%.6

Menurut Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2019, anak usia sekolah dasar
merupakan kelompok anak dengan umur antara 6 tahun hingga 12 tahun yang duduk
di bangku Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk pendidikan
lainnya yang sederajat. Status gizi dan kesehatan yang optimal pada kelompok ini
penting dijaga untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, berpikir,
aktivitas fisik yang optimal, serta menjaga daya tahan tubuh sehingga dapat
menunjang kegiatan belajar di sekolah.

Siswa Sekolah Dasar (SD) memiliki risiko mengalami masalah nutrisi


sehubungan dengan pola makan dan masa tumbuh kembang. Status gizi yang baik
akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak salah satunya dapat
meningkatkan kemampuan intelektual, sehingga fase anak usia sekolah merupakan
fase dimana anak sangat membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk
menunjang masa pertumbuhan dan perkembangan.8 Berdasarkan hal tersebut di atas,
kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran status gizi pada anak
Sekolah Dasar.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran status gizi pada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Padasuka
Desa Mekarsari Kabupaten Sumedang tahun 2019.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi siswa Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Padasuka di Kabupaten Sumedang tahun 2019.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik siswa berdasarkan usia di Sekolah Dasar Negeri (SDN)
Padasuka di Kabupaten Sumedang tahun 2019.
b. Mengetahui karakteristik siswa berdasarkan jenis kelamin di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Padasuka di Kabupaten Sumedang tahun 2019.
c. Mengetahui gambaran status gizi siswa berdasarkan BB/U di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Padasuka di Kabupaten Sumedang tahun 2019.
d. Mengetahui gambaran status gizi siswa berdasarkan TB/U di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Padasuka di Kabupaten Sumedang tahun 2019.

1.4. Manfaat Penelitan


1. Bagi Institusi

Sebagai wujud partisipasi aktif dalam rangka mewujudkan Fakultas Kedokteran


Universitas Kristen Indonesia sebagai universitas riset terkemuka yang turut
mendukung dalam pengerjaan penelitian ini.
2. Bagi masyarakat
a. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi status gizi anak
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Padasuka, Kabupaten Sumedang melalui hasil
pengukuran antropometri
b. Mengajak peran serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menangani
masalah gizi di Indonesia, terkhususnya di Kabupaten Sumedang

Anda mungkin juga menyukai