Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN,

ASUHAN KEPERAWATAN RESIKO GANGGUAN JIWA


KETIDAKBERDAYAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners

Perawatan Departemen Keperawan Jiwa

Disusun Oleh:
Martha Yasinta Lali
2020611035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2021

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 1


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA)

Ketidakberdayaan

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna; suatu keadaan dimana individu kurang
dapat mengendalikan kondisi dimana seseorang merasakan kehilangan kekuatan
fisik, tidak memiliki energy, tidak mempunyai harapan, tidak memiliki motivasi,
tidak memiliki pengetahuan, tidak memiliki harga diri, tidak mempunyai
kekuatan psikologi dan tidak memiliki sistem pendukung sosial. ( miller,2000).

2. Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaftif
Harapan Bahaya

Kesempatan Tidak berdaya

Ketidakpastian Putusasa

3. Penyebab
Menurut Carpenito (2009) Ketidakberdayaan disebabkan oleh kurangnya
pengtahuan, perasaan tidak berharga, ketidakadekuatan koping sebelumnya(
depresi ), serta kurangnya kesempatan untuk membuatkan keputusan.
Faktor yang terkait ketidakberdayaan menurut Doenges, Townsend, M,
(2008) yaitu :
a. Kesehatan lingkungan: hilangnya privasi, milik pribadi dan control
terhadap terapi.
b. Hubungan interpersonal: penyalahgunaan kekuasaan, hubungan kasar.
c. Penyakit yang berhubungan dengan rejimen: penyakit kronis atau
melemahkan kondisi.
d. Gaya hidup ketidakberdayaan mengulangi kegagalan dan
ketergantungan.
4. Tanda gejala

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 2


Subjektif
1. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
2. Mengungkap tidak dapat menghasilkan sesuatu
3. Mengungkapkan ketidakpuasan dan frutasi terhadap ketidakmampuan
untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya
4. Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran
5. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
Objektif
1. Menunjukan perilaku ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang
perawatan
2. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan
kesempatan
3. Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
4. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitasi, ketidaksukaan, marah dan merasa bersalah
5. Gagal mempertahankan ide atau pendapat yang berkaitan dengan orang
lain ketika mendapat perlawanan.
6. Apatis dan pasif
7. Ekspresi muka murung
8. Bicara dan gerekan lambat
9. Tidur berlebihan
10. Napsu makan tidak ada atau berlebihan
11. Menghindari orang lain.
5. Akibat
Ketidakberdayaan dapat muncul akibat kebiasaan di masa lampau dan
perubahan kemampuan fisik akibat penyakit. Persepsi bahwa individu harus
mandiri melakukan sesuatu dan ketidaksesuaian dengan perubahan kemampuan
saat ini membuat ketidakberdayaan dirasakan seiring dengan perjalanan
penyakitnya. Ketidakberdayaan didukung dengan munculnya penyakit di usia
produktif sementara tidak adanya faktor risiko penyakit yang dimiliki. Perasaan
tidak berdaya diperberat dengan prognosisyang kurang baik, bahkan
menunjukkan perburukan dan masalah fisik baru yang semakin menurunkan
fungsi tubuh saat klien dirawat. Latihan pola berpikir positif, penentuan tujuan
realistis, dan pelibatan keluarga sebagai sumber dukungan sangat dibutuhkan
oleh klien yang mengalami ketidakberdayaan akibat penyakitnya

III. A. POHON MASALAH

Ketidak berdayaan

keputuasaan

ansietas

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 3


B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
Keputusasaan dan data yang perluh dikaji
1. Sejak kapan pasien mulai merasa tidak berdaya
2. Mengelamun dan menghindar diri
3. Merasa tidak ada masa depan yang baik

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakberdayaan b.d kurangnya aktivitas
2. keputusasaan b.d kurannya motivasi dan dukungan orang tua
3. ansietas berhubungan dengan gangguan pola tidur

V. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan 1 (SP 1)
Pasien:

1. Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan


a) bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b) bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaan
c) bantu klien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan
d) bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan identifikasi area-area
situasi kehidupannya yang tidak berada dalam kemampuannya untuk
mengontrol
e) bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berpengaruh
terhadap ketidakberdayaannya
f) diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa memintanya untuk
menyimpulkan
g) identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui
interupsi atau subtitusi
h) bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif
i) evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien
j) identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya
yang tidak rasional
2. Latih mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)
Pertemuan 2 (SP 2)
Pasien:
a. Latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan
kemampuan mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien
b. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat
dikontrolnya

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 4


c. Dukung kekuatan 5 kekuatan diri yang dapat di identifikasi oleh klien
(misalnya klien masih mampu menjalankan peran sebagai ibu meskipun sedang
sakit)

DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, L J. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis,


Jakarta: EGC 9 ed.
2. Damayanti, M & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Rafika
Aditama. Dermawan, D & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa; Konsep Dan
Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Direja, A. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Seligman, M. E. P. (1975). Helplessness: On Depression, Development, and Death.
San Francisco: W. H. Freeman. ISBN 0-7167-2328-X
4. NANDA, (2012), Diagnosa Keperawatan Defenisi Dan Klasifikasi 2012-2014.
Cetakan 2012.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
5. Towsend, M.C., (1998), Buku Saku Diagnose Keperawatan Pada Keperawan
Psikitrik Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Rencana Perawatan
(Terjemahan). Edisi 3, Jakarta: EGC.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 5


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE..................

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
DS: klien mengatakan hidupnya tidak berguna lagi di masa depan karena
keputusan orang tuanya belum bisa melanjutkannya di bangkuh kuliah. Klien
mengeluh putus asa dan mengalami tress sehingga klien selalu menghindar
dan dan tidak mau melakukan aktivitas apupun .
DO:
 klien saat tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dan tidak mau
berkomonikasi dengan orang lain ( orang tua )
 tampak putus asa
 tampak kurang motivasi
2. Diagnosa keperawatan:

Ketidakberdayaan

3. Tujuan khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. mengenal masalah ketidakberdayaannya dan tidak mudah putus asa
3. berpartisipasi dalam aktivitas
4. menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan keperawatan:
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengenali dan mengekspresikan emosinya
c. Memodivikasi pola kognitif yang negatif
d. Berpartisispasi dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan
perawatannya sendiri
e. Termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 6


B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi,…Boleh Saya kenalan dengan adik? Nama Saya Martha
yasinta boleh panggil Saya sinta, Saya Mahasiswa UNITRI, Saya sedang praktik
dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB siang. Kalau boleh Saya
tahu nama adik siapa? dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaannya hari ini dek? begini dek saya disini untuk membantu adek,
menyelesaikan masalah yang dek rasakan selama disini. Untuk itu saya ingin
berbincang-bincang, apakah adek bersedia ?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
1. Topik
 Apakah dek tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
 Menurut dek sebaiknya kita ngobrol apa ya?
 Bagaimana kalau kita ngobrol tentang masalah kesehatan dek selama ini?”
2. Waktu
 saya minta waktunya sekitar 10-15 menit apakah dek bersedia ?
3. Tempat
 Dek maunya kita bercakap-cakap dimana? Bagaimana kalau kita bercakap-
cakap disini ?

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan

Sebelum saya menyampaikan cara untuk mengatasi ketidak berdayaan atau


masalah yang di hadapi, ade coba ceritakan kepada saya tentang perasaan tidak
berdaya atau hal membuatmu putus asa dan mengalami tress sampai adek berpikir
tidak mau beraktivitas lagi dan tidak berkomunikasi dengan orang dalam rumah,
saat ini ? ( pasien menjawab: saya sedih dengan keadaan saat ini saya mengalami
putus asa dan tidak mempunyai motivasi untuk hidup di masa depan karena
keputusan orang tua mengenai melanjutkan saya di bangku kuliah sehingga saya
tidak sulit bisa melakukan aktivitas seperti biasanya)
ya saya sangat mengerti perasaan ade saat ini, sejak kapan kamu merasakan hal
yang membuatmu tidakberdaya atau tidak lagi beraktivitas” kalau boleh saya
simpulkan dek saat ini mengalami hal yang disebutkan dengan ketidakberdayaan.
Ketidakberdayaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa tidak ada
pilihan lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya,tidak memiliki motivasi

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 7


diri,tidak ada masa pikiran bahwa masa depan yang baik walaupun ia memiliki
potensi kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya.
Disini saya ada beberapa cara untuk mengatasi masalah yang adek hadapi :
Baik, saya akan menjelaskan bagaimana cara mengatasi kondisi yang ade
alami saat ini. Yaitu dengan cara berpikir positif hal ini diharapkan agar
dapat menggantikan pemikiran yang negatif sehingga ade mampu
mengambil keputusan dan mencapai tujuan yang realistis serta dapat
mengontrol kondisi ade saat ini dengan mengendalikan situasi yang masih
dapat dilakukan. Dengan cara tersebut ade dapat lakukan setiap kali dek
merasa terbebani pikiran dengan kondisi adik lagi
Dan juga jangan lupa berdoa dan menenangkan pikiran sejenak ya.
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif: Subyektif:
Bagaimana perasaan ade setelah kita berbincang-bincang tadi dan juga cara untuk
mengatasi masalah yang di alami ?
Obyektif:
Oh ia, de masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih karena kurannya
motivasi yang de rasakan ? coba ade praktekkan sekali lagi cara mengatasi perasan
yang ade rasakan, ia benar sekali yang ade katakana.de hebat ya

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
Kalau nanti ade masih terbebani dan memikirkan masalah , ade boleh ajak orang
tua adek untuk bercerita dan lakukan sesuatu yang membuat orabg tua adek
memahami yang adik rasakan dan juga apa yang ingin adek lakukan dimasa depan
supaya ade merasa nyaman dan senang.
(Masukkan kegiatan latihan berpikir positif dalam jadwal kegiatan harian)
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
1)   Topik
: adik, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berpikir positif?”
2)   Waktu
: Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3)   Tempat
: Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?
Terimakasih dan selamat pagi….

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 8


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. K Tanggal Dirawat :-
Umur : 18 tahun
Pendidikan: SMA
Agama : khatolik
Status :belum kawin. Tanggal Pengkajian : 5/03/21
Alamat : jl, tanakaka g 4 Ruang Rawat :-
Pekerjaan : anak sekolah Sumber Informasi : klien sendiri
Jenis Kel. : laki-laki
No RM : -

ALASAN MASUK
Klien merasa masa depannya tidak ada dan tidak berguna dan tidak ada motivasi
untuk melanjutkan apa yang sudah di inginkannya dan tidak melakukan aktivitas
lagi.

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI

Hidupnya tidak berguna dan tidak ada motivasi dengan masa depannya dan putus
asa dan mengalami stress akan keputusan orang tuanya tidak melanjutkan dia ke
bangkuh kuliah

III. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya
Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Karena belum mengalami gangguan sebelumnya

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: ketidakberdayaan


2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan: selalu mengikuti saran dan minum obat tepat waktu.

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: ketidakberdayaan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 9


3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
Tidak

Bila Ya, jelaskan : -

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: ketidakberdayaan

 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -

Jelaskan: tidak ada


4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
: Kurang mengikuti aktivitas di masyarakat

Diagnosa Keperawatan : ketidakberdayaan

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
Tidak
Kalau ada :
Hubungan keluarga : ……………………………………………………….
Gejala : ……………………………………………………………..
Riwayat pengobatan : …………………………………………………………….

Diagnosa Keperawatan:_-

IV. PEMERIKSAAAN FISIK


Tanggal : 5/3/21
1. Keadaan umum : klien tampak tidak berdaya dan terlihat putus asa

2. Tanda vital:
TD:100/ 90 mm/Hg
N:100 x/m
S: 36, 6
P……..x/m
3. Ukur: BB 57 kg TB: 165.cm
Turun
 Naik

4. Keluhan fisik:
 Tidak
Ya,
Jelaskan : penurunan berat badan dari 65 ke 57

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 10


5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)

BB
Jelaskan : penurunan BB

Diagnosa Keperawatan :

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

Keterangan Gambar

Jelaskan:
: : laki-laki

: perempuan

: klien

: meninggal
…...... : tinggal serumah

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 11


2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : BB turun dratis

b. Identitas : sebagai anak sekolah akhir

c. Peran : sebagai anak pertama

d. Ideal diri : ingin kembali melakukan aktivitas seperti biasa

e. Harga diri : baik

Diagnosa Keperawatan : -

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Orang tua dan keluraga sekitar
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Tidak ada kegiatan yang diikuti
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hanya rasa malas dalam berkomonikasi

Diagnosa Keperawatan :ketidakberdayaan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Baik
b. Kegiatan ibadah
Mengikuti kegiatan ibadah setiap hari minggu

Diagnosa Keperawatan:

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Karena merasa putus asa akan keputusan orang tuanya

Diagnosa Keperawatan: ketidakberdayaan

2. Kesadaran
 Menurun:
Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma`
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
Gangguan Tidur: ada
 Disosiasi:
 Berubah
 Gangguan perhatian

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 12


Jelaskan : Ada gangguan tidur karena sering memikirkan keadaannya
Diagnosa Keperawatan: Ansietas
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: waktu saat di kaji pagi jam 13: 15
Tempat : melalui via telfon dari malang – sumba
Orang : anak sekoah

Diagnosa Keperawatan: ketidakberdayaan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 13


4. Pembicaraan
Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
Lambat
 Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain………..
Jelaskan: karena merasa putus asa jadi tidak bisa memulai pembicaraan

Diagnosa Keperawatan: keputusasaan

5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia, hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan: tidak ada gangguan motorik
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh Gelisah Katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksi konversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan : terkadang berfikir bahwa kondisi sat ini berat untuk kembali

Diagnosa Keperawatan :

6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Perabaan
= Baik
Ilusi
 Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
 Ada
Tidak ada
Derealisasi
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 14
 Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
 Tidak ada

Jelaskan: putus asa, dan berpikir harus melakukan apa supaya orang tua agar
mengijinkanya melanjutkan kuliah

Diagnosa Keperawatan : ketidakberdayaan

7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
 Lain-lain ……………………
Jelaskan: relevan/koheren dan pengulangan pembicaraan
Diagnosa Keperawatan:

b. Arus Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi sosial
 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia,sebutkan…………..
 Waham
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar piker
 Kontrol pikir
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 15
 Lain lain

c. Bentuk Pikir
 Realistik
 Non Realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan : -

Diagnosa Keperawatan :

8. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
Jelaskan : karena kurang berkomonikasi

Diagnosa Keperawatan :-

9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 hiperamnesia
Jelaskan : tidak ada

Diagnosa Keperawatan :
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : tidak mudah melakukan aktivitas

Diagnosa Keperawatan :

11. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :

12. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan :-

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 16


VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: masi bisa makan sendiri

2. BAB/BAK
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan: masi bisa melakukan sendiri
3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : masi mandiri
4. Berpakaian/berhias
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan; mandiri
5. Istirahat dan tidur
 Tidur Siang, Lama : 14:00 s/d16:00
 Tidur Malam, Lama :20: 00 s/d 06:00
 Aktifitas sebelum/sesudah tidur :main game , _________
Jelaskan
6. Penggunaan obat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung

6. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan

7. Aktifitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : tidak melakukan aktivitas di lur rumh

Diagnosa Keperawatan :
__________________________________________________

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkhohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri
 Lain-lain…………….  Lain-lain…………..
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 17
Diagnosa Keperawatan : ____________________________________________________

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya: -
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya : -
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya: tidak ada maslah di bangku sma
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya; -
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya:-
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya :
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya:
 Masalah lainnya, spesifiknya :

Diagnosa Keperawatan :________________________________________________________

VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
 Penyakit/gangguan jiwa
 Sistem pendukung
 Faktor presipitasi
 Mekanisme koping
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan
Jelaskan : penyakit/gangguan jiwa, mekanisme koping, dan faktor presipitasi

Diagnosa Keperawatan :

IX. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik: -
Terapi medik:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 18


ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS: klien mengatakan sudah 3 ketidakberdayaan
minggu tidak melakukan aktivitas
seperti biasanya dan merasa tidak
termotivasi

DO: klien malas melakukan


aktivitas dan terlihat murung

2. DS: klien mengatakan merasa Keputusasaan


putus asa akan kepetusan orang
tuanya tidak menlajutkan nya di
bangku kuliah

DO: klien tampak putus asa dan


tidak mau berkomonikasi dengan
orangtuanya

3. DS: klien mengatakan susah tidur Ansietas


karena sering memikirkan akan
keputusan orangtuanya

DO: klien tampak pucat dan


sianosis pada kantung mata

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 19


X. POHON MASALAH
Ketidakberdyaan

Kurang melakukan aktivitas

Merasa putus asa

Keputusasaan

Pola tidurnya terganggu (imsomnia)

Ansietas

XI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakberdayaan b.d kurangnya aktivitas

2. Keputusasaan b.d putus asa akan keputusan orang tua

3. Ansietas b.d pola tidur terganggu

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakberdayaan

Malang, 2021
Perawat yang mengkaji

Martha yasinta lali


NIM: 2020611035

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 20


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn.K


No. Reg. :
No Diagnosa
Tanggal Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
Dx Keperawatan
05/03/21 1 Ketidakberdayaan Tujuan : pasien mampu 1. Sp 1 : Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan m.
b. bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan yasinta
berpikir positif dan mencapai
tujuan realistis perasaannya
c. bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaan
Tuk 1 :
d. bantu klien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan
Klien dapat membina
e. bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya dan
hubungan saling percaya
identifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak
Kriteria hasil:
berada dalam kemampuannya untuk mengontrol
Setelah 1x15 dengan 2 kali
f. bantu klien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
pertemuan pasien mampu:
dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaannya
1. pasien mempu melakukan
g. diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien tanpa
BHSP
memintanya untuk menyimpulkan
2. pasien mampu mengenali
h. identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk
dan mengeskpresikan
menurunkan melalui interupsi atau subtitusi
emosinya
i. bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif
3. pasien mampu memodifikasi
j. evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang
pola kognitif yang negatif
dibuat pasien
Pasien mampu berpartisipasi
k. identifikasi persepsi klien yang tidak tepat,
dalam pengambilaan keptusan
penyimpangan dan pendapatnya yang tidak rasional

TUK 2 : SP 11: Latih mengembangkan harapan positif (afirmasi positif)

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 21


Klien dapat mengenal 1. Latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui
ketidakberdayaan yang peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang
dialaminya masih bisa dilakukan pasien
Kriteria hasil : 2. Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan
Setelah 1x interaksi klien yang dapat dikontrolnya
menyebutkan : Dukung kekuatan 5 kekuatan diri yang dapat di identifikasi
1. Perasaan oleh klien (misalnya klien masih mampu menjalankan peran
ketidakberdayan sebagai ibu meskipun sedang sakit)
2. Situasi kehidupan
yang dapat dikontrol
3. Menyebutkan 5
kekuatan diri yang dapat
diidentifikasi oleh klien

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama :Tn. K Ruangan : _____________________ RM No. : _________________

NO Tanggal
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx & Jam
Data Pasien: S:
DS : Pasien mengatakan tidak bisa Pasien: dapat mengikuti arahan
melakukan aktivitas seperti dengan cara berpikir positif untuk
biasa dan pola tidurnya mengatasi ituasi ketidakberdayaan.
terganggu
Keluarga: orang tua pasien
DO: merasa tidak berguna lagi mangatakan Tn. K sudah dapat
karena kepikiran akan mengikuti arahan dengan cara
keputusan orang tua berpikir positif
O:
Pasien:Tn.K sudah bisa melakukan
sendiri cara berfikir positif dan
Data Keluarga: kegitan hariannya
DS: menurut orantuanya Ank
kurang melakukan aktivitas di Keluarga:
dalam rumah maupun di luar ibu Tn. K selalu memperingatkan
rumh untuk berfikir positif
DO: An.K kurang tidur dan sering
bergadang di malam hari A:
Kognitif: Tn. K dapat memahami
DIAGONOSIS aapa yang disampaikan keluarga dan
KEPERAWATAN: perawat
Ketidak berdayaan
Afektif: Tn.K beretika sopan dan
TINDAKAN KEPERAWATAN: menghargai
Pasien:
Pertemuan 1:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23


a. bantu pasien untuk Psikomotor: Tn.K tampak diam dan
mengidentifikasi dan
mencermati saat perawat dan
menguraikan perasaannya
b. bantu pasien mengenal keluarga nya berbicara
penyebab
ketidakberdayaan
c. bantu klien menyadari
perilaku akibat
P:
ketidakberdayaan
d. bantu klien untuk Pasien:
mengekspresikan
Latih cara berpikir positif
perasaannya dan
identifikasi area-area
situasi kehidupannya yang
Perawat:
tidak berada dalam
kemampuannya untuk  Perawat membantu klien
mengontrol
untuk latih cara berpikir
e. bantu klien untuk
mengidentifikasi faktor- positif
faktor yang dapat
 Membuat jadwal kegiatan
berpengaruh terhadap
ketidakberdayaannya harian yang akan
f. diskusikan tentang masalah
direncanakan
yang dihadapi klien tanpa
memintanya untuk Seperti :
menyimpulkan
 Bercerita bersama
g. identifikasi pemikiran yang
saudaranya dan
negatif dan bantu untuk
orangtua
menurunkan melalui
 Mengumpulkan
interupsi atau subtitusi
keluarga saling
h. bantu pasien untuk
sharing satu sama lain
meningkatkan pemikiran
 Membaca alkitab
yang positif
 Sering berdoa
i. evaluasi ketepatan
persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat
pasien
j. identifikasi persepsi klien
yang tidak tepat,
penyimpangan dan
pendapatnya yang tidak
rasional
Pertemuan 1I :
a. Latihan mengontrol perasaan
ketidakberdayaan melalui
peningkatan kemampuan
mengendalikan situasi yang
masih bisa dilakukan pasien
seperti berpikir positif
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 24
b. Bantu klien mengidentifikasi
area-area situasi kehidupan
yang dapat dikontrolnya
c. Dukung kekuatan 5 kekuatan
diri yang dapat di identifikasi
oleh klien (misalnya klien
masih mampu menjalankan
peran sebagai ibu meskipun
sedang sakit)
1. Berpikir positif
2. Bercerita bersama saudara dan
orang tuanya
3. mengumpulkan keluarga saling
sharing satu sama lain
4.. membaca alkitab
5. Sering berdoa

Keluarga:
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pasien:
Pertemuan 1:
 Diskusikan masalah yang
dirasakan saat merawat pasien
 Jelaskan pengertian. Tanda
gejala. Dan proses terjadinya
ketidakberdayaan
 Jelaskan cara merawat pasien
dengan ketidakberdayaan
terutama memberikan cara
berfikir yang positif
 Latih keluarga memberi
tanggung jawab kegiatan yang
dipilih pasien bimbing dan beri
pujian serta berbicara atau

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 25


bercerita bersama
 Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal kegitan yang
dilakukan
Pertemuan 2:
 Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing pasien
melaksanakan kegiatan harian
 Bersama keluarga berkumpul
bercerita dan mengajarkan
untuk terus berpikir positif
 Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal kegitan harian

RENCANA TINDAK LANJUT:


Pasien:
 Melatih cara berpikir
positif
Keluarga:
 Menyampaikan ke orang
tua agar terus mengajak
anaknya berpikir yang
positif dan memberikannya
motivasi yang baik untuk
mengerti akan keputusan
orangtunya

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 26


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn.K Nama Mahasiswa : martha yasinta lali


Status interaksi perawat-klien : pertemuan ke 1 dengan klien Tanggal :-
Lingkungan : Di rumah klien Jam :-
Deskripsi klien : klien tampak tidak berdaya Bangsal :-
Tujuan (berorientasi pada klien : klien dapat mengenal perawat dan
mengekspresikan perasaannya
ANALISA ANALISA
KOMUNIKASI NON
KOMUNIKASI VERBAL BERPUSAT BERPUSAT RASIONAL
VERBAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : selamat pagi dek, boleh P : menyapa sambil Ingin membuka Via video call Salam merupakan kalimat
saya ngobrol sama ade tersenyum percakapan dengan pembuka untuk memulai
sebentar? klien dan berharap suatu percakapan sehingga
dengan sapaan dapat terjalin rasa saling
sederhana Perawat bisa percaya
K : membalas dengan senyum di terima oleh pasien

K : selamat pagi, silakan


P : dek , perkenalkan saya P : menatap pasien Berharap klien dapat Via video call Perkenalan adalah salah
sinta , mahasiswa prfresi ners menjawab dengan satu cara membina
dari Universitas Tribhuwana benar hubungan saling percaya
Tunggadewi Malang yang dengan pasien
bertugas disini, bisakah saya
berincang – bincang dengan
ade K : kontak mata, nada pelan
mempersilahkan perawat
K : iya, boleh duduk

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22


P : nama ade siapa ? P : mempertahankan kontak Berharap klien dapat Tersenyum Memperkenalkan diri dapat
mata menjawab menciptakan rasa percaya
K : An.K klien terhadap perawat
K : kontak mata singkat.

P : An.k sekarang ada dimana Menatap klien dengan berada menjelaskan


senyum dan nada pelan

K: Saya berada di rumah


K: kontak mata singkat

Rekomendasi : fase awal yaitu fase 1 (perkenalan) dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooeperatif walaupun sering terganggu dengan
ketidakberdayaannya. Data yang tergali adalah data kesedihan, keputusasaan, ketidakberdayaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutk

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA
DEWI

RESUME BERDUKA
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. T Ruangan :- RM No. : -

NO Tanggal IMPLEMENTASI
EVALUASI
Dx & Jam KEPERAWATAN
Data Pasien: Pertemuan 1:
DO: S:
 Klien tampak lemas Pasien:
 Wajah tampak kusut, Klien mengatakan masih merasa
 Klien tampak putus asa dan sangat terpukul
sedih,  Klien mau melakakukan
 Klien susah berkosentrasi ketika pendekatan budaya
perawat. bertanya
Keluarga:
DS: Keluarga mengatakan pasien
 Klien mengatakan merasa sangat masih mengurung diri
terpukul dia terus menangis, Keluarga mengatakan akan
 Klien tidak mau makan dan mensuport klien
keluar kamar
O:
Data Keluarga: Pasien:
DO: - Klien masih tampak putus asa dan
sedih
DS: Klien tampak melakukan
 Keluarga mengatakan klien pendekatan budaya
sering mengurung diri
 Keluarga mengatakan klien Keluarga:
menjadi jarang berbicara Keluarga mengangguk ketika
perawat memberi kan informasi
DIAGONOSIS KEPERAWATAN:
Berduka A: masalah berduka teratasi
TINDAKAN KEPERAWATAN: sebagian
Pasien: P:
Pertemuan 1: Pasien:
1. Perluas kesadaran diri melalui Kontrak waktu untuk pertemuan
identifikasi pengalaman berduka selanjutnya
(mengidentifikasi kehilangan
yang dialami, mengidentifikasi Perawat:
hubungan dengan objek yang Motivasi keluarga untuk
hilang, mengkaji reaksi awal mendukung dan memberi
terhadap kehilangan dan perhatian pada klien
mengkaji strategi koping yang
digunakan oleh klien saat Pertemuan 2:
kehilangan terjadi) S:
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22
2. Ekplorasi perasaan diri terkait Pasien:
kehilangan dan berduka yang Klien mengatakan sudah mulai
dialami merima keadaannya
3. Dorong penetapan rencana yang Klien mau melakakukan
realistik pendekatan agama
4. Dorong klien untuk melakukan
pendekatan budaya untuk Keluarga:
menyelesaikan fase berduka Keluarga mengatakan pasien
5. Buat jadwal kegiatan bersama sudah mulai beraktifitas
klien Keluarga mengatakan akan
Pertemuan 2: mensuport klien
1. Evaluasi kemampuan
pertemuan pertama O:
2. Dorong klien untuk Pasien:
melakukan pendekatan Ekpresi wajah klien tampak lebih
agama untuk menyelesaikan cerah
fase berduka Klien tampak melakukan
3. Buat jadwal kegiatan pendekatan budaya
bersama klien
Pertemuan 3: Keluarga:
1. Evaluasi kemampuan pertemuan Keluarga mengangguk ketika
pertama dan kedua perawat memberi kan informasi
2. Dorong klien untuk melakukan
pendekatan sosial untuk A: masalah berduka teratasi
menyelesaikan fase berduka sebagian
3. Buat jadwal kegiatan bersama P:
klien Pasien:
Kontrak waktu untuk pertemuan
Keluarga: selanjutnya
1. Kaji pengalaman masa lalu
keluarga terhadap Perawat:
kehilangan, keberadaan Motivasi keluarga untuk
support system dan kegiatan mendukung dan memberi
berduka yang biasa perhatian pada klien
dilakukan
2. Jelaskan karakteristik yang Pertemuan 3:
normal dan abnormal dari S:
berduka Pasien:
3. Jelaskan tentang tahapan Klien mengatakan sudah mulai
proses berduka dan beri merima keadaannya
dukungan Klien mau melakukan pendekatan
4. Anjurkan keluarga unutk social
memberi dukungan dan
membantu klien melalui Keluarga:
tahapan berduka Keluarga mengatakan pasien
5. Beri reinforement pada peran sudah mulai berinteraksi dengan
keluarga yang positif orang lain
terhadap klien Keluarga mengatakan akan
mensuport klien

O:
Pasien:
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23
Ekpresi wajah klien tampak lebih
cerah
Klien tampak melakukan
pendekatan social

Keluarga:
Keluarga mengangguk ketika
perawat memberi kan informasi

A: masalah berduka teratasi


sebagian

P:
Pasien:
Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya

Perawat:
Motivasi keluarga untuk
mendukung dan memberi
perhatian pada klien

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA
DEWI

RESUME HDR Situasional


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama :Ny. K Ruangan : - RM No. : -

NO Tanggal IMPLEMENTASI
EVALUASI
Dx & Jam KEPERAWATAN
Data Pasien: S:
DS: Pasien:
 Pasien tidak memiliki teman di Pasien bersedia untuk membuat
sekolah daftar kegiatan Pasien memilih
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 24
 Pasien sering minder dengan kegiatan yang diinginkan
teman-tamannya Masukan pada jadwal kegiatan
 Pasien sering memilih-milih Keluarga:
teman Keluarga mengatakn bersedia
 Pasien tidak memiliki teman untuk dilakukan tindakan pada
dekat klien
 Pasien sering telanjang saat
keluar rumah O:
DO: Pasien:
 Pasien jarang bersosialisasi Pasien tampak melakukan
dengan tetangganya aktivitas yang dipilih dengan baik
 Pasien menolak berinteraksi Keluarga: Keluarga tampak
dengan orang lain dan paham tentang apa yang
menyendiri dijelaskan
 Kontak mata kurang
Data Keluarga: A:
DS: Pasien mengatakan menikmati
 Sepupu pasien mengatakan kegiatan yang dilakukannya
bahwa pasie sering keluar
sendirian P:
 Sepupu pasien mengatakan Pasien: Pasien akan melakukan
Pasien sering telanjang saat kegiatan 2 hari sekali Pasien akan
keluar rumah mengisi pada jadwal harian
 Pasien tidak pernah ngobrol Perawat:
dengan lingkungan sekitar Menganjurkan agar mambantu
DO: klien
 Pasien tampak menyendiri dalam melakukan kegiatannya
 Pasien menolak berinteraksi membantu mengisi jadwal
dengan orang lain kegiatan yang dilakukan klien
Pertemuan 2:
DIAGONOSIS S:
KEPERAWATAN: Pasien:
Harga Diri Rendah Situasional Pasien memilih kegiatan kedua
TINDAKAN KEPERAWATAN: yang diinginkan Masukan pada
Pasien: jadwal kegiatan
Pertemuan 1: Keluarga:
 Identifikasi kemampuan Keluarga mengatakn bersedia
melakukan kegiatan dan aspek untuk dilakukan tindakan pada
positif pasien (buat daftar klien
kegiatan) O:
 Bantu pasien yang dapat Pasien:
dilakukan saat ini (pilih dari Pasien tampak melakukan
daftar kegiatan) buat daftar aktivitas yang dipilih dengan baik
kegiatan yang dilakukan saat ini Keluarga:
 Bantu pasien memilih salah satu Keluarga tampak mendukung
kegiatan yang dpat dilakukan kegiatan yang dilakukan klien
saat ini untuk dilatih Latih A:
kegiatan yang akan dipilih (alat Pasien mengatakan menikmati
dan cara melakukannya) kegiatan yang dilakukannya
 Masukan pada jadwal kegiatan P:
untuk latihan 2 kali sehari Pasien:
Pertemuan 2: Pasien akan melakukan kegiatan
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 25
 Evaluasi kegiatan pertama yang 2 hari sekali Pasien melakukan
dipilih dan beri pujian kegiatan pertama dan kedua
 Bantu pasien memilih kegiatan Pasien akan mengisi pada jadwal
kedua yang akan dilatih Latih harian
kegiatan kedua (alat dan cara) Perawat: Menganjurkan agar
 Masukan pada jadwal kegiatan mambantu klien dalam
untuk latihan masing-masing 2 melakukan kegiatannya
kali sehari membantu mengisi jadwal
Pertemuan 3: kegiatan yang dilakukan klien
 Evaluasi kegiatan pertama dan Pertemuan 3:
kedua yang telah dilatih serta S:
beri pujian Pasien:
 Bantu pasien memilih kegiatan Pasien: Pasien memilih kegiatan
ketiga untuk dilatih Latih ketiga yang diinginkan Masukan
kegiatan ketiga (cara dan alat) pada jadwal kegiatan
 Masukan pada jadwal kegiatan Keluarga:
untuk latihan masing-masing 2 Keluarga mengatakan bersedia
kali sehari untuk dilakukan tindakan pada
Pertemuan 4: klien
 Evaluasi kegiatan pertama.
Kedua. Dan ketiga yang dilatih.
Beri pujian O:
 Bantu pasien meilih kegiatan Pasien:
yang ke empat urtuk dilatih Pasien tampak melakukan
Latih kegiatan keempat (cara dan aktivitas yang dipilih dengan baik
alat) Keluarga:
 Masukan pada jadwal kegiatan Keluarga tampak mendukung
untuk latihan masing-masing 2 kegiatan yang dilakukan klien
kali sehari A:
Keluarga: Pasien mengatakan menikmati
Pertemuan 1: kegiatan yang dilakukannya
 Diskusikan masalah yang Harga diri pasien sudah mulai
dirasakan saat merawat pasien membaik
 Jelaskan pengertian. Tanda
gejala. Dan proses terjadinya P:
harga diri rendah Pasien:
 Jelaskan cara merawat pasien Pasien akan melakukan kegiatan
dengan harga diri rendah 2 hari sekali Pasien melakukan
terutama memberikan pujian kegiatan pertama kedua dan
pada setiap hal yang positif ketiga Pasien akan mengisi pada
 Latih keluarga memberi jadwal harian
tanggung jawab kegiatan yang Perawat:
dipilih pasien bombing dan beri Menganjurkan agar mambantu
pujian klien dalam melakukan
 Anjurkan membantu pasien kegiatannya membantu mengisi
sesuai jadwal dan beri pujian jadwal kegiatan yang dilakukan
Pertemuan 2: klien
 Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing pasie Pertemuan 4:
melaksanakan kegiatan S:
kebersihan diri dan beri pujian Pasien:
 Bersama keluarga melatih Pasien memilih kegiatan keempat
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 26
kegiatan yang kedua yang dipilih yang diinginkan Masukan pada
pasien jadwal kegiatan
 Anjurkan membantu pasien Keluarga: Keluarga mengatakan
sesuai jadwal dan beri pujian bersedia membimbing kegiatan
Pertemuan 3: dilakukan pada klien
 Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing pasien O:
melaksankan kegiatan pertama Pasien:
dan kedua. Beri pujian Pasien tampak melakukan
 Bersama keluarga melatih pasien aktivitas yang dipilih dengan baik
dalam melakukan kegitan ke tiga
yang dipilih pasien
 Anjurkan membantu pasien Keluarga:
sesuai jadwal dan berikan pujian Keluarga tampak mendukung
Pasien kegiatan yang dilakukan klien
Pertemuan 4: A:
 Evaluasi kegiatan keluarga Pasien mengatakan menikmati
membimbing pasien kegiatan yang dilakukannya
melaksanakn kegiatan dan beri Harga diri pasien sudah mulai
pujian pulih
 Bersma keluarga melatih pasien
dalam melakukan kegiatan ke P:
empat yang dipilih pasien Pasien:
 Jelaskan untuk cek up ke PKM Pasien akan melakukan kegiatan
tandan kambuh dan rujukan 2 hari sekali Pasien melakukan
 Anjurkan mambantu pasien kegiatan pertama kedua ketiga
sesuai jadwal dam memberikan dan keempat Pasien akan mengisi
pujian pada jadwal harian
RENCANA TINDAK LANJUT: Perawat:
Pasien: Menganjurkan agar mambantu
 Identifikasi untuk harga diri klien dalam melakukan
rendah/hal positif pada diri kegiatannya membantu mengisi
 Melatih kemampuan atau hal jadwal kegiatan yang dilakukan
yang positif klien:
Keluarga: Pendidikan kesehtan pada
kelompok keluarga pasein harga diri
rendah

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 27

Anda mungkin juga menyukai