PEMBAHASAN
Selain penyebab di atas, aborsi juga dapat terjadi karena beberapa sebab,
yaitu:
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus
pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan
kelainan ini ialah :
1. Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi
2. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
3. Pengaruh teratogen akibat radiasi, firus, obat-obatan, tembakaou
dan alkohol
b. Kelainan pada plasenta, misalnya enderteritis vili korialis karena
hipotensi menahun.
c. Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan,
toksoplasmosis.
d. Kelainan traktus genitalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus
pada trimester kedua), retroversi uteri, dan kelainan bawaan uterus.
1. Pasal 15
a. Dalam darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
b. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya
dapat dilakukan: berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan
diambilnya tindakan tersebut.
c. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli.
d. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya.
e. Pada sarana kesehatan tertentu.
2. Pasal 80
Barangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap
ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (1) dan ayat (92), dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Aborsi adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar rahim. Aborsi dibagi menjadi dua yaitu aborsi spontan dan
provocatus. Aborsi spontan terdiri dari aborsi immines, insipien, inkompletus
komplitus, missed abortion, habitualis, infeksiosa dan septik. Aborsi
provocatus terdiri dari aborsi medis dan riminalis. Penyebab aborsi terdiri dari
alasan medis dan alasan pribadi. Risiko aborsi dibagi menjadi risiko medis dan
risiko psikologis.