GAGAL JANTUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah Profesi
Program Profesi Ners
Disusun Oleh
Levi Nuryanti
1490121008
dunia dengan penyandang lebih dari 20 juta jiwa. Prevalensi gagal jantung sangat
meningkat seiring dengan bertambahna usia dengan 6-10% pada usia di atas 65 tahun.
Menurut World Health Organisation (WHO) pada tahun 2016, menyebutkan bahwa
17,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2008, yang
mewakili dari 31% kematian di dunia. Di Amerika Serikat penyakit gagal jantung
cepat (Schilling, 2014). Di Dunia 31% dari 58 juta angka kematian disebabkan oleh
penyakit kardiovaskular (WHO, 2016). Angka tersebut, benua Asia memiliki angka
tertinggi kematian akibat penyakit jantung dengan jumlah penderita 276,9 ribu jiwa.
Indonesia menduduki tingat kedua di Asia Tenggara dengan jumlah 371 ribu jiwa
(WHO, 2014).
jantung telah menjadi salah satu penyakit penting kesehatan di masyarakat dan
atau Riskesdas pada tahun 2009, menunjukkan bahwa penyakit jantung menempati
urutan ketiga terbanyak jumlah pasien di rumah sakit di Indonesia (Depkes, 2008).
jantung dengan adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolic dan suplay oksigen ke
1 2 jaringan meskipun aliran balik vena adekuat (Stillwell, 2011). Gagal Jantung
adalah suatu kondisi jantung yang gagalmemompa darah untuk mencukupi kebutuhan
Pengobatan yang lama dan sering keluar masuk rumah sakit akan memberikan
dampak terhadap kualitas hidup pasien terhadap penyakit yang dialaminya. Dampak
yang dialami merupakan reaksi psikologis terhadap dampak dari gagal jantung yang
dihadapi oleh pasien (Zaviera, 2007). Hampir semua pasien yang mempunyai
penyakit jantung mengetahui jantung merupakan organ terpenting dan jantung yang
rusak akan mengancam kesehatan. Hal ini yang menyebabkan pasien gagal jantung
merasa cemas, kesulitan tidur, merasa deprsesi dan merasa putus asa akan penyakit
yang dideritanya (Black, 2005). Dalam mengetahui penyakit yang dideritanya serius,
seseorang akan berfikir tentang penyakitnya, cara pengobatan yang akan ditempuh,
penyakitkan. Hal ini yang menyebabkan kualitas hidup pasien gagal jantung sangat
rendah. Hal ini terkait dengan tingginya tingkat kematian, sering rawat inap, fisik
yang melemah dan koknitif menurun serta mengurangi kualitas hidup pasien tersebut
adalah sama pentingnya dengan kelangsungan hidup bagi sebagian besar pasien yang
hidup dengan penyakit progresif atau kronis (Lewis et. al, 2001).
konsumsi makanan yang tidak sehat (diet), kurang aktivitas atau olahraga, kebiasaan
merokok, dan minum yang beralkohol jangka panjang. Faktor tersebut akan
menyebabkan hipertensi, peningkatan gula darah dan kadar lemak serta obesitas. Jika
3 semua faktor tersebut tidak dapat dicegah, maka akan menyebabkan berbagai
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan
oksigen. Mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung termasuk kerusakan sifat
kontraktil dari jantung, yang mengarah pada curah jantung kurang dari normal.
C. ANATOMI FISIOLOGI
Katup jantung: berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik
jantung. ada dua jenis katup yaitu katup atrioventrikular dan katup semilunar.
1. Katup atrioventrikular
memisahkan antara atrium dan ventrikel. Katup ini memungkinkan darah
mengalir dari masing –masing atrium ke ventrikel saat diastole ventrikel dan
mencegah aliran balik ke atrium saat sistole ventrikel. Katup atrioventrikuler ada
dua, yaitu katup triskupidalis dan katup biskuspidalis. Katup triskupidalis
memiliki 3 buah daun katup yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel
kanan. Katup biskuspidalis atau katup mitral memiliki 2 buah dauh katup dan
terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
2. Katup semilunar
memisahkan antara arteri pulmonalis dan aorta dari ventrikel. Katup semilunar
yang membatasi ventrikel kanan dan arteri pulmonaris disebut katup semilunar
pulmonal. yang membatasi ventrikel kiri dan aorta disebut katup semilunar aorta.
Adanya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke
arteri pulmonalis atau aorta selama sistole ventrikel dan mencegah aliran balik ke
ventrikel sewaktu diastole ventrikel.
Ruang jantung : jantung memiliki 4 ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri,
ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Atrium terletak diatas ventrikel dan saling
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu arah. Antara organ
rongga kanan dan kiri dipisahkan oleh septum.
Fisiologi jantung
Siklus jantung adalah rangkaian kejadian dalam satu irama jantung. Dalam
bentuk yang paling sederhana, siklus jantung adalah kontraksi bersamaan kedua
atrium, yang mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya karena kontraksi bersamaan
kedua ventrikel. Sisklus jantung merupakan periode ketika jantung kontraksi dan
relaksasi. Satu kali siklus jantung sama dengan satu periode sistole (saat ventrikel
kontraksi) dan satu periode diastole ( saat ventrikel relaksasi).
Pada siklus jantung, sistole(kontraksi) atrium diikuti sistole ventrikel sehingga ada
perbedaan yang berarti antara pergerakan darah 12 12 dari ventrikel ke arteri.
Kontraksi atrium akan diikuti relaksasi atrium dan ventrikel mulai ber kontraksi.
Kontraksi ventrikel menekan darah melawan daun katup atrioventrikuler kanan dan
kiri dan menutupnya. Tekanan darah juga membuka katup semilunar aorta dan
pulmonalis. Kedua ventrikel melanjutkan kontraksi, memompa darah ke arteri.
D. ETIOLOGI
Penyebab kegagalan jantung yaitu !".
beban tekanan (obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa ruang , seperti
stenosis katup aortik atau stenosis pulmonal), atau dengan kelebihan beban
kegagalan pompa dan dihubungkan dengan mortalitas tinggi. ini biasa terjadi
curah ventrikel.
overload) akan meyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic dalam
ventrikel meninggi
dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gaagal
jantung walaupun cyraah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu
ventrikel atau pada aliran balik venous return akan menyebabkan pengeluaran
Gagal jantung kanan maupun kiri dapat disebabkan oleh beban kerja ( tekanan
atau volume ) yang berlebihan dan atau gangguan otot jantung itu sendiri. Beban
volume atau preload disebabkan karena kelainan ventrikel memompa darah lebih
menghadapi Latihan fisik. Akan tetapi bila beban lebih yang menghadapi
berkelanjutan maka mekanisme konpensasi akan melampaui batas dan ini
PATWAY
otot jantung
Hipoksia asidosis
GAGAL JANTUNG
Kontraksi jantung metabolisme anaerob Penumpukan darah di tekanan pulmonal tekanan aliran darah
Fasque
Sesak nafas Darah
terkumpul
Kelebihan volume
cairan Di sistem perifer
Intoleransi Volume darah dalam
aktifitas defisit Ketidakefektifan
perfusi jaringan Sirkulasi
perawatan diri
perifer
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Dongoes (2000) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
2. Scan jantung
4. Kateterisasi jantung
jantung kanan dan gagal jantung kiri dan stenosis katup atau insuf isiensi.
5. Rongent dada
6. Enzim hepar
Meningkatkan dalam gagal / kongesti hepar
7. Elektrolit
dieuretik
8. Oksimestri nadi
Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika gagal jantung kongesif akut
menjadi kronis.
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkaliosis respiratori ringan ( dini ) atau
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah :
preparate farmologi
Terapi Farmakologis :
1. Glikosida jantung
penurunan tkanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisi dan
mengurangi edema .
2. Terapi dieuretik
Diberikan untuk memacau eksresi natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan
3. Terapi vasodilator
dapat di turunkan
4. Diet
edema.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Airway : penilaian akan kepatenan jalan nafas, meliputi pemeriksaan
mengenai adanya obstruksi jalan nafas, dan adanya benda asing. Pada klien
yang dapat berbicara dapat dianggap jalan nafas bersih, dilakukan pula
pengkajian adanya suara nafas tambahan seperti snoring.
b. Breathing : frekuensi nafas, apakah ada penggunaan alat bantu pernapasan,
retraksi dinding dada dan adanya sesak nafas. Palpasi pengembangan paru,
auskultasi suara nafas, kaji adanya suara nafas tambahan seperti ronkhi,
wheezing dan kaji adnya trauma pada dada.
c. Circulation : pengkajian tentang volume darah dan cardiac output serta adanya
perdarahan. Pengkajian juga meliputi status hemodinamik warna kulit, nadi.
d. Disability : nilai tingkat kesadaran serta ukuran dan reaksi pupil
2. Fokus pengkajian
a. Pernapasan : auskultasi pada interval yang sering untuk menentukan ada atau
tidaknya krakles dan mengi, catat frekuensi dan kedalaman bernapas
b. Jantung : auskultasi untuk mengetahui adanya bunyi bising jantung S3 dan S4,
kemungkinan cara pompaan sudah mulai gagal.
c. Tingkat kesadaran : kaji tingkat kesadaran, adalah penurunan kasadaran
d. Perifer : kaji adakah sianosis perifer
e. Kaji bagian tubuh klien yang mengalami edema dependen dan hepar untuk
mengetahui reflek hepatojugular (RHJ) dan distensi vena jugularis.
3. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
c. Intoleransi aktifitas
d. Penurunan curah jantung
e. Kelebihan volume cairan
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : klien mengatakan sesak Gagal jantung Ketidakefektifan pola
nafas nafas
Do :
- TD:120/80mmHg, Gagal jantung kanan
N:88x/m, R:22x/m,
S: 360C, SpO2:95%
Darah kembali ke atrium, ventrikel
dan sirkulasi paru
Edema paru
Sesak nafas
Ketidakefektifan pola nafas
ATP
Fatique
Intolaransi aktifitas
Kelebihan volume
5 DO : Gagal jantung cairan
Klien mengatakan bengkak
pada kaki tangan
Do : Gagal jantung kiri
- Tampak bengkak
pada ekstremitas
- Turgor kulit lambat Kegagalan memompa darah ke
sistemik
DAFTAR PUSTAKA
Marulam, 2014, buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 2 edisi s.jakarta : interna publishing
Jhon. 4. 2009 buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta : interna publishing