Anda di halaman 1dari 14

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OLEH :

Ni Nyoman Armelia Dewi (P07120218 005)

A.A Sayu Risma Kusuma Dewi (P07120218 012)

Ni Komang Yuni Andriani (P07120218 022)

Kadek Linda Veniawati (P07120218 024)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN SEMESTER V
S.Tr KEPERAWATAN
2020
2

SATUAN ACARA PENYULUHAN


POSYANDU BALITA

1) Pokok Bahasan : PEMANFAATAN POSYANDU BALITA

2) Sub Pokok Bahasan : POSYANDU BALITA

a. Menjelaskan pengertian gizi, 1000 HPK


b. Menjelaskan pengaturan makan untuk balita
c. Menjelaskan masalah gizi akibat dari kelebihan dan kekurangan gizi

3) Penyaji : Kelompok V

4) Sasaran : Masyarakat

5) Hari, Tgl Pelaksanaan : Kamis, 03 Desember 2020

6) Waktu : 60 Menit (09.00 – 10.00 wita)

7) Tempat : Balai banjar (Br. Wanasari ,Batubulan ,Gianyar)

8) Latar Belakang
9) Pengertian

A.Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang batuk ,diharapkan ibu dan


keluarga memahami tentang batuk

B.Tujuan Intruksional Khusu (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkan sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian gizi, 1000 HPK
b. Menjelaskan pengaturan makan untuk balita
c. Menjelaskan masalah gizi akibat dari kelebihan dan kekurangan gizi
3

A. Kegiatan

No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


Langkah

1 Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembukaan 1. Sasaran antusias atas


2. Perkenalan diri kedatangan
3. Penyampaian tujuan penyuluh
4. Kontrak waktu 2. Sasaran menjawab
5. Apersepsi salam penyuluh
2 Penyajian 45 enit a. Menjelaskan 1. Sasaran menyimak
pengertian gizi, 1000 dengan cermat apa
HPK yang disajikan oleh
b. Menjelaskan penyuluh
pengaturan makan 2. Sasaran mencatat
untuk balita dengan seksama.
c. Menjelaskan masalah
gizi akibat dari
kelebihan dan
kekurangan gizi

3 Evaluasi 10 menit 1. Memberikan pertanyaan 1. Memberi respon


mengenai materi yang telah dengan menjawab
disajikan. pertanyaan penyuluh
2. Re-demonstrasiterapi dengan antusias.
komplementer ( terapi obat 2. Melakukan re-
herbal ) demontrasi dengan
baik dan benar.
4 Penutup 3 menit 1. Menyimpulkan penyampaian 1. Sasaran memberikan
materi kesan dan pesan
4

2. Meminta/memberi kesan dan 2. Sasaran menjawab


pesan salam penutup dari
3. Memberikan salam penutup penyuluh.

B. Metode : Ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan re-demonstrasi


C. Media : Leaflet

Setting Tempat

Penyuluh

Peserta
A B

D. Materi : Terlampir

E. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Surat undangan untuk keluarga sasaran disiapkan saat 4 hari sebelum penyuluhan.
2. Satuan acara penyuluhan (SAP) disiapkan saat 5 hari sebelum penyuluhan.
3. Leaflet disiapkan saat 4 hari sebelum penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1. Sasaran hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan sebanyak 4 orang.
2. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
3. Sasaran dapat menjalin interaksi yang baik dengan penyuluh.
4. Sasaran mengajukanpertanyaan dan menjawabpertanyaan secara benar 80% dari
jumlah pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh.
5. Sasaran dapat mengulang
5

6. Sasaran tidak meninggalkan tempat selama berlangsungnya penyuluhan


c. Evaluasi kegiatan
1. Sasaran memahami seluruh materi yang disajikan oleh penyuluh
2. Sasaran dapat mempraktikan cara membuat obat herbal
3. Sasaran dapat menjawab dengan benar 80% dari jumlah pertanyaan yang diajukan
oleh penyuluh.
F. Lampiran
a. Lampiran 1: Materi
b. Lampiran 2: Evaluasi

Lanpiran 1
6

A. Gizi
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak
mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah
dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi seimbang adalah komposisi zat yang cukup/ideal untuk menjalankan proses
dalam tubuh.
Makanan yang bergizi seimbang mengandung 3 fungsi utama yaitu
a. Zat tenaga
Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh
karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada
orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
b. Zat pembangun
Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-
organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat pembangun
dapat diperoleh dari protein.
c. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak
dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari
vitamin, mineral dan air

2. Masalah gizi balita


a. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari
80% indeks berat badan menurut usia (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP atau
Protein Energy Malnutrition dapat diartikan sebagai salah satu penyakit
7

gangguan gizi yang penting dimana pada penyakit KEP ditemukan berbagai
macam keadaan patologis yang disebabkan oleh kekurangan energi maupun
protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Kurangnya zat gizi makro
(Energi dan Protein) pada balita bisa menyebabkan KEP. Berikut ini sebab-
sebab kurangnya asupan energi dan protein :
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan
dalam usus terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang tidak
diimbangi dengan asupan yang memadai
b. Obesitas
Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak
dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak
diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak obesitas pada anak
memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti : hiperlipidemia
(tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), hipertensi,
hyperinsulinemia, gangguan pernafasan, dan komplikasi ortopedik (tulang).
Apalagi bila hal ini tidak teratasi, berat badan berlebih (obesitas) akan berlanjut
sampai anak beranjak remaja dan dewasa.
Menurut Aven-Hen (1992), obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai
berikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol
2) Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat
3) Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi
4) Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia berbuat
sesuai dengan keinginan orang tua
5) Anak yang malas untuk beraktivitas fisik

Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni kuncinya ada pada keluarga. Ada
banyak cara untuk mengendalikan kegemukannya :
8

1) Orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola


makan anak agar tetap seimbang. Awasi kebiasaan makannya, jangan
berikan makanan yang kandungan lemaknya tinggi.
2) Perbanyak makan sayuran setiap makan. Jangan banyak diberikan
masakan yang mengandung banyak lemak seperti santan yang terlalu
kental.
3) Selain itu memberikan cemilan yang sehat seperti buah-buahan.
4) Jangan terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis, karena
itu adalah sumber kalori yang dapat meningkatkan berat badan.
5) Upayakan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan
energinya, terutama di luar ruangan seperti lari, berenang, atau bermain
bola, dan lain-lain

B. 1000 HPK

Pada fase kehamilan, perkembangan janin terjadi di setiap trimester


kehamilannya, diantaranya:

 Trimester 1 (minggu 1-12), Pembentukan organ-organ penting (mata, jantung, ginjal,


hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh
lainnya)

 Trimester 2 (minggu 13-27), Berat janin mulai bertambah, organ mulai berfungsi

 Trimester 3 (minggu 28-40), Berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai
matang

Setelah lahir juga tetap harus diperhatikan kebutuhan gizinya karena sebagian
organ masih terus berkembang hingga usia 2 tahun, misalnya otak. Perkembangan fungsi
melihat, mendengar, berbahasa, dan fungsi kognitif juga mencapai puncaknya pada usia
0-2 tahun

a. Pengertian
9

1000 Hari Pertama Kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai
sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. 1000 HPK juga
disebut periode emas, karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat
pesat, yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Kurang gizi
pada 1000 HPK tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya.

Pemenuhan gizi yang optimal selama periode 1000 HPK, selain memberi kesempatan
bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, juga berisiko lebih
rendah dari menderita penyakit degeneratif. Analisis dari penelitian kohor di 5 negara
memberikan bukti kuat bahwa gizi yang cukup di dalam kandungan dan di usia 2 tahun
pertama kehidupan sangat kritis untuk pembangunan sumber daya manusia.
1
0

C. Pengaturan Makan Balita


Periode usia 7—24 bulan terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya adalah pemberian
ASI sampai usia dua tahun, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), imunisasi, dan
suplementasi vitamin A. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI. Makanan pendamping ASI diberikan kepada bayi karena
kebutuhan gizi bayi semakin meningkat dan ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahap
perkembangannya. Pada saat bayi berumur 6 atau 7 bulan bayi baru belajar mengunyah
dan siap untuk mengonsumsi makanan padat.
Zat gizi yang harus terkandung dalam makanan pendamping ASI adalah karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Kebutuhan protein dan zat gizi mikro seperti
vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah tinggi karena pada masa ini sampai anak
usia dua tahun merupakan masa pertumbuhan dan dengan laju metabolisme tinggi.
Kandungan lemak pada makanan pendamping ASI anak diperlukan sebagai sumber asam
lemak esensial, memfasilitasi penyerapan vitamin larut lemak. Kebutuhan lemak bagi
anak dalam makanan pendamping ASI berkisar antara 30%-45% kebutuhan energi.

Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga cocok untuk anak
yaitu  gunakan sedikit gula, garam dan hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam.
Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda, meskipun mereka
perlu sedikit lebih berkurang sekarang, sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per
hari. Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang, Anak harus makan
berbagai macam makanan dari setiap kelompok makanan:

a. 4 porsi jenis karbohidrat perhari


b. 2-3 porsi susu perhari
c. 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
d. 5 porsi jenis buah dan sayuran perhari

Pemberian MP-ASI kepada bayi diberikan setelah berusia 6 bulan sampai 12 bulan
secara berangsur-angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan
serta menerima macam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian
1
1

MP-ASI harus bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur
kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembik dan akhirnya makanan
padat. MP-ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, sedikit demi sedikit dalam bentuk
encer secara berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental sampai padat. Anjuran
pemberian makanan pada bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Anjuran Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak

MP-ASI
Usia
ASI Makanan Makanan Makanan
(Bulan)
Lumat Lembik Keluarga
0-6
6-8
9-12
12-24
Sumber : Depkes RI, Panduan Untuk Petugas Tentang ASI dan MP-ASI, 2009
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP-ASI yang mencakup
jenis, tekstur, frekuensi dan porsi pemberian untuk setiap kali makan menurut kelompok
usia dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemberian MP-ASI

Usia
Komponen
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 Jenis bahan dasar 3-4 jenis bahan dasar Makanan
(6 bulan) (Sajikan secara keluarga
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cairMakanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap kurangilunak (disaring
campuran airkasar). Ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga dapat
digenggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4
Makanan
kali sehari, camilan kali sehari, camilan
utama 3-4 kali
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari
sehari, camilan
1-2 kali sehari
Porsi setiap Dimulai dengan 2-3 ½ mangkok kecil ¾ sampai 1
makan sendok makan dan atau setara dengan mangkok kecil
ditingkatkan secara 125 ml atau setara
1
2

bertahap sampai ½ dengan 175 –


mankok kecil atau 250 ml
setara dengan 125 ml
Sumber : Krisnatuti, 2008

Agar pemberian MP-ASI dapat terpenuhi dengan sempurna, maka perlu diperhatikan
sifat-sifat bahan makanan yang akan digunakan. Makanan tambahan untuk bayi harus
mempunyai sifat fisik yang baik, yaitu tampilan dan aroma yang layak. Selain itu dilihat
dari segi kepraktisannya, makanan tambahan bayi sebaiknya sudah dipersiapkan dengan
waktu pengolahan yang singkat.
Berikut ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk bayi :
Bahan Makanan yang dianjurkan :
1. Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau
kaldu daging dan sayuran, susu formula, (ASI) atau air
2. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang,
apel, melon dan alpukat
3. Sayur-sayuran dan kacang-kacang yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan
blender
4. Daging pilihan yang tidak berlemak kemudian diblender
5. Ikan yang diblender sebaiknya ikan yang tidak berduri
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan :
1. Makanan yang tidak mengandung protein gluten yaitu tepung terigu barley, biji
gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Makanan tersebut dapat membuat
perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi. Hal ini disebabkan karena reaksi
gluten intolerance
2. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa.
3. Makanan terlalu berlemak.
4. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
5. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
6. Buah-buahan yang mengandung gas seperti durian, cempedak. Sayuran yang
mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut dapat
menyebabkan perut bayi kembung.
1
3

7. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakkan pada tenggorokan


sehingga bayi sulit bernapas
8. Kadang kala telur dapat memacu alergi pada bayi, sehingga pemberian telur
dilakukan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika terjadi alergi terhadap bayi,
maka pemberian dihentikan

Lampiran 2

1. Apakah yang dimaksud dengan gizi?


Jawaban :
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka
masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai
sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan
1
4

2. Apa masalah gizi balita ?


Jawaban:
Masalah gizi balita
-Kurang Energi Protein (KEP)
KEP (Kurang Energi Protein) adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG).

Anda mungkin juga menyukai