YARSI
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
INSTALASI GIZI
2019
RUMAH SAKIT
YARSI
Ditetapkan Oleh
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR KENDALI DOKUMEN ............................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...........................................................................…………........... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 1
C. Pengertian ............................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM RS YARSI .................................................................... 3
A. Gambaran Umum Rumah Sakit ...................................................…………...........
B. Pelayanan Rumah Sakit Yarsi .............................................................................. 4
C. Pelayanan Medik Unggulan (Center Of Excellence) ............................................. 5
D. Fasilitas Rumah Sakit ........................................................................................... 5
BAB III VISI, MISI, MOTO, NILAI DAN TUJUAN RS YARSI ...................................... 7
A. Visi .......................................................................................................................... 7
B. Misi ........................................................................................................................ 7
C. Moto ....................................................................................................….....……. 7
D. Tujuan ………………………………………………………………..............………….. 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS YARSI ............................................................ 8
A. Struktur Organisasi ................................................................................................. 8
B. Keterangan/Pengertian .............................................................................……..... 8
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA GIZI ……..........…………………… 9
BAB VI URAIAN JABATAN DAN TUGAS ................................................................. 10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ……..........……….............................…………… 14
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL …….……………… 17
A. Pola Ketenagaan Gizi .............................................................................................. 17
B. Kualifikasi Personil ....................................................………................…………. 17
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ................................................................................ 19
A. Orientasi Umum ..........................................................................................………. 20
B. Tujuan ........................................................................................................………. 20
C. Sasaran ......................................................................................................………. 20
D. Penanggung Jawab ..................................................................................……….. 20
E. Kegiatan/ Program ....................................................................................…….…. 20
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKIT YARSI
NOMOR: 065/KEP/DIRUT/RSY/XIII/2018
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi Gizi Rumah Sakit adalah suatu unit kerja atau fasilitas pelayanan di rumah
sakit, tempat penyelenggaraan makanan mulai dari proses persiapan hingga pendistribusian.
Untuk menjalankan tugas dan pelayanan farmasi yang luas, Instalasi Gizi Rumah Sakit
harus memiliki suatu struktur organisasi. Dalam struktur organisasi Instalasi Gizi RS YARSI
dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Gizi yaitu Dokter Spesialis Gizi Klinis yang dibantu
oleh beberapa orang Sarjana Gizi, Diploma Gizi dan beberapa tenaga non medis.
Pelayanan Instalasi Gizi Rumah Sakit memberikan pelayanan pada pasien di Rumah
Sakit selama 24 jam terus menerus. Dalam pelaksanaannya, kegiatan penyelenggaran
makanan meliputi pengolahan bahan makanan mentah sampai dengan pendistribusian.
Dengan adanya struktur organisasi dengan pembagian tugas yang baik, diharapkan akan
meningkatkan kinerja dari Instalasi Gizi RS YARSI.
Pelayanan Instalasi Gizi RS YARSI secara struktur dan tata kelola organisasi mengacu
kepada peraturan menteri kesehatan tentang klasifikasi dan perizinan RS serta peraturan
menteri kesehatan tentang Standar Pelayanan Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit.
RS YARSI sebagai RS Kelas B, memiliki pelayanan medis dasar, spesialistik dan
subspesialitik, sehingga sangat penting untuk didukung oleh pelayanan gizi yang
komprehensif dan terintegrasi.
B. Tujuan
Tujuan pengorganisasian Instalasi Gizi Rumah Sakit YARSI :
1. Memberikan arahan pola kerja, garis koordinasi dan tanggung jawab serta
kewenangan
2. Memberikan acuan uraian tugas bagi semua posisi/kedudukan yang ada dalam
struktur organisasi
3. Menjamin terlaksananya tata kelola organisasi yang baik (good governance)
C. Pengertian
1. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Instalasi Gizi Rumah Sakit adalah unit kerja yang bertanggung jawab penuh di
bidang pelayanan dan pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit.
3. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Sarjana Gizi adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan minimal
pendidikan formal sarjana gizi (S1) yang diakui pemerintah Republik Indonesia.
5. Nutrisionis adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang
secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional
di bidang pelayanan gizi makanan dan dietetik, baik di masyarakat maupun rumah
sakit dan unit pelaksana kesehatan lain.
6. Nutrisionis Registered adalah tenaga gizi Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi
yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7. Registered Dietisien yang disingkat RD adalah tenaga gizi sarjana terapan gizi atau
sarjana gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi (internship) dan telah lulus uji
kompetensi serta teregistrasi sesuai ketentuan peraturan peraturan perundang-
undangan berhak mengurus ijin memberikan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
dan menyelenggarakan praktik gizi mandiri.
8. Teknikal Registered Dietisien yang disingkat TRD adalah seorang yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga Gizi sesuai aturan yang
berlaku atau Ahli Madya Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang undangan.
9. Surat Tanda Registrasi Gizi selanjutnya adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
Menteri kepada Ahli Gizi yang telah diregistrasi.
BAB II
untuk melakukan medical evacuation menggunakan air ambulance. IGD juga dilengkapi
dengan ruang prosedur serta 10 bed untuk ruang observasi (intermediate care).
Pelayanan medik spesialistik terdiri dari pelayanan Hemodialisis, Endoscopy,
Catheterization Laboratory, kemoterapi dan ESWL (extracorporeal shock wave
lithotripsy) serta HBOT (Hyperbaric Oxygen Therapy).
2. Fasilitas Pelayanan Penunjang Klinik
Pelayanan penunjang klinik terdiri dari laboratorium (yang mampu melakukan
pemeriksaan patologi klinik, patologi anatomi dan mikrobiologi klinik), radiologi,
farmasi, pelayanan fisioterapi serta pelayanan gizi klinik. Instalasi Rehabillitasi Medik
memberikan pelayanan untuk konsultasi dokter dengan 6 ruang prosedur. Pelayanan
farmasi dengan Instalasi sentral berada di lantai 2, didukung oleh depo farmasi di lantai
I (IGD) dan lantai 6 (IBS). Selain itu, juga terdapat pelayanan forensik dilengkapi
dengan toksikologi forensik.
Tata kelola rekam medis dengan konsep digital hospital, dibangun dengan
electronic medical record dengan dukungan jaringan fiber optic dan sejumlah sistem
digital lainnya.
Untuk sterilisasi alat medis, terdapat CSSD (Central Sterile Services
Department) di lantai 6 dan 1 CSSD satelit di lantai 1 untuk memberikan dukungan
sterilisasi alat medis untuk pelayanan di IGD dan poliklinik.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RS YARSI
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS YARSI
B. KETERANGAN/PENGERTIAN.
1. Unit Struktural
Unit Kerja Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di
RS YARSI, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Unit kerja medis
Seluruh unit kerja medis dan penunjang medis berada dibawah tanggungjawab
Direktur Medis dan Penunjang Medis.
b. Unit kerja Non Medis
Seluruh unit kerja Non Medis berada dibawah tanggungjawab Wakil Direktur
Keuangan dan wakil Direktur HRD dan Umum, terkecuali Unit kerja Pemasaran
dan Humas, Unit Kerja QSR (quality, Service and Risk) serta Unit kerja IT
(Informasi dan Teknologi) bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah
Sakit.
2. Unit Non Struktural
Komite Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
BAB V
SUPERVISOR GIZI
LANLAN LESMANA, S.Gz
BAB VI
URAIAN JABATAN
Tabel 1.
Uraian Jabatan Kepala Instalasi Gizi
Nama Jabatan Kepala Instalasi Gizi
Atasan Manager Penunjang Medis
Fungsi Jabatan Melaksanakan fungsi manajerial meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, memimpin organisasi, dan melakukan
pengawasan dan pengukuran terhadap keberhasilan layanan gizi
rumah sakit.
Tugas/Kegiatan 1. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya kualitas mutu di unit
Utama gizi
2. Bertanggung jawab pada pelaksanaan/implementasi layanan
gizi yang memenuhi standar.
3. Menyeleksi dan bertanggung jawab terhadap kompetensi
personil.
4. Melakukan koordinasi dan kolabolasi dengn unit terkait gizi.
5. Memeriksa manual mutu untuk disahkan oleh Direktur.
6. Mengesahkan manual prosedur.
7. Merencanakan dan menyelenggarakan audit internal gizi.
8. Merumuskan dan melaksanakan sasaran pendidikan, pelatihan
dan ketrampilan detisien.
9. Menanggapi pengaduan dan keluhan pasien.
10.Bertanggung jawab terhadap kinerja dietisien.
Tanggung Jawab 1. Terlaksananya layanan gizi yang berpedoman pada pedoman
pelayanan gizi rawat inap RS YARSI
2. Tercapainya kegiatan layanan yang berkualitas berdasarkan
standar minimal pelayanan gizi RS YARSI
3. Tercapainya layanan gizi yang berkualitas dan memberikan
kepuasan serta nilai tambah bagi pasien.
Hubungan Kerja 1. Keperawatan (Layanan gizi rawat inap)
2. Catering ( Implementasi perencanaan dan operasional layanan
gizi)
3. Tekhnik (Perbaikan dan pemeliharaan peralatan)
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal : S1Gizi Klinik basic D3 Gizi Klinik
2. Kursus/pelatihan : Pelatihan NCP basic, Advance, Food Service
dan HACCP
Tabel 2.
Uraian Dietisien Rawat Inap
Nama Jabatan Dietisien Rawat Inap
Atasan Supervisor Gizi
Fungsi Jabatan Menyelenggarakan kegiatan pelayanan gizi rawat inap meliputi :
melaksanakan asuhan gizi yang (kegiatan asesmen gizi, menentukan
masalah gizi, melakukan intervensi yang terencana dan terukur,
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap intervensi gizi yang
dilakukan, asesmen ulang dan skrining lanjut. Dan memastikan
pelayanan/pendistribusian makanan pasien yang aman dan
berkualiatas, sehingga mampu memberikan pelayanan gizi yang
paripurna)
Tugas/Kegiatan 1. Bertanggung jawab menjalankan kualitas mutu yang sudah
Utama ditetapkan diunit gizi
2. Melaksanakan pengawasan pendistribusian makanan pasien
secara baik yaitu keamanan, ketepatan diet dan ketepatan waktu
makan
3. Melaksanakan dan mengatur pengelolaan dan pendistribusian
makanan pasien khusus rawat inap
4. Melaksanakan asuhan gizi pasien yang meliputi asesmen gizi,
diagnosa gizi, intervensi dan monitoring evaluasi
5. Melaksanakan pencatatan asuhan gizi pasien rawat inap baik
dokumentasi dalam rekam medis atau dokumentasi internal unit
gizi dan nutrisi
6. Melakukan pengumpulan dan entry data survey kepuasan pasien
rawat inap sesuai dengan pedoman standar minimal pelayanan
gizi RS YARSI
7. Melaksanakan pelaporan pelayanan gizi rawat inap secara berkala
sesuai dengan jenis laporan
8. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan tim medis lainnya
(perawat, dokter, dll) dan dietisien Catering untuk kepentingan
terapi gizi pasien
9. Melaksanakan laporan tertulis dan tindak lanjut awal (handling)
terhadap keluhan layanan gizi di ruang rawat inap
10. Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien dalam
mengimplementasikan intervensi gizi
11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan atasan
yang berhubungan dengan jabatannya.
Tanggung 1. Terlaksananya layanan gizi rawat inap yang berpedoman pada
Jawab pedoman pelayanan gizi rawat inap RS YARSI
2. Tercapainya kegiatan layanan gizi rawat inap yang berkualitas
berdasarkan standar minimal pelayanan gizi RS YARSI
3. Tercapainya layanan gizi menjadi dengan respon layanan yang
baik.
Hubungan Kerja 1. Keperawatan : Layanan gizi rawat ianp
2. Dokter : Preskripsi diet dan intervensi gizi
gizi RS di indonesia
Hubungan Kerja 1. Catering : Penyelenggaraan makanan
2. GA : Sanitasi dan keselamatan pekerja
3. Teknik : Maintanance sarana dan prasarana
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal : D3 Gizi Klinik
2. Kursus / Pelatihan : Pelatihan Food Service
3. Pengalaman Kerja : 1 tahun menjadi Dietisien RS, QC Food
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Catering
Layanan
Tekhnik
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI
Perawatan 13
Khusus
GA
MCU
RUMAH SAKIT
YARSI
j. Teknik Informasi
Kebutuhan akan teknologi informasi dan elektronika termasuk telepon, Instalasi Gizi
bekerjasama. Apabila ada kerusakan, maka Instalasi Gizi akan melaporkan untuk
melakukan perbaikan.
k. Keuangan
Berkaitan dengan pengajuan anggaran belanja dalam satu tahun dan monitoring
pengendalian pembiayaan Instalasi Gizi.
l. Procuremant
Unit Procurement menyusun dalam proses pengadaan jasa boga di Instalasi Gizi
sebagaimana diatur dalam standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
m. QSR
Bagian Quality Safety Risk Unit bersama-sama Instalasi Gizi melakukan pengawasn
dalam standarisasi mutu layanan gizi, termasuk namun tidak terbatas bada pest control
management.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Kualifikasi Jumlah
yang ada
No Nama Jabatan
Masa
Formal Sertifikat
Kerja
Dokter Spesialis NCP Basic dan 1
Gizi Klinik/ S1 Gizi Advance
1. Kepala Instalasi
Kesehatan dengan 3 tahun
Gizi
latar belakakang
pendidikan D3 Gizi
Dietisien Food -
2. D3 Gizi 1 tahun
Service
Dietisien -
4. D3 Gizi 1 tahun
Asuhan Gizi
Sosialisasi Patien
5. Manager Site D3 Gizi 15 tahun Safety, BLS,
Penggunaan Apar
Sosialisasi Patien
Safety, BLS, fire
6. Senior Cook SMU 5 tahun
Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
7. Junior Cook SMU 3 tahun Safety, BLS, fire
Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
Dietisien Jasa Safety, BLS, fire
8. D3 Gizi 3 Tahun
Boga Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
Safety, BLS, fire
9. Storeman SMU 5 tahun
Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
Safety, BLS, fire
10. Waiter SMU 5 tahun
Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
Safety, BLS, fire
18. Steward SMU 2 tahun
Safety, Hand Hygiene
Sosialisasi Patien
Safety, BLS, fire
20. Administrasion D3 1 tahun
Safety, Hand Hygiene
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. ORIENTASI UMUM
1. Proses orientasi umum dilakukan pada hari pertama sampai dengan hari ketiga
karyawan mulai bergabung di Rumah Sakit YARSI.
2. Sebelum dilakukan proses orientasi Departemen SDM memberikan pre-test untuk
mengukur pengetahuan karyawan baru tentang Rumah Sakit YARSI
3. Proses orientasi umum dilakukan langsung oleh Departemen SDM dengan
berkoordinasi dengan beberapa unit kerja dan komite.
4. Bagian SDM memberikan post test untuk mengukur pengetahuan karyawan baru
tentang Rumah Sakit YARSI setelah proses orientasi umum selesai dilakukan.
5. Karyawan yang hasil post test-nya dinilai baik akan mengisi form ceklis orientasi
karyawan baru Rumah Sakit YARSI sebagai bukti telah selesai proses orientasi
karyawan baru.
6. Setelah proses orientasi selanjutnya karyawan baru diserahkan kepada penanggung
jawab unit kerja untuk selanjutnya dilakukan orientasi khusus di unit kerja terkait.
B. TUJUAN
Memberikan pengetahuan tentang ruang lingkup pekerjaan di Instalasi Gizi kepada
pekerja baru RS Yarsi dan pekerja Outsourching.
C. SASARAN
Sasaran dari Program Orientasi Pekerja Baru di Instalasi Gizi adalah:
1. Pekerja baru mengetahui tentang Misi & Tujuan, Sasaran Mutu dan Struktur
Organisasi Instalasi Gizi.
2. Pekerja baru memahami tentang Job Discription-nya.
3. Pekerja baru mengetahui Standar Operasional Prosedur.
4. Pekerja baru mengetahui ruang lingkup pekerjaan di Instalasi Gizi.
D. PENANGGUNGJAWAB
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah :
1. Kepala Instalasi Gizi
2. Manager Site Jasa Boga
Penanggungjawab kegiatan Program Orientasi Pekerja Baru di Instalasi Gizi
adalah Kepala Instalasi Gizi .
E. KEGIATAN PROGRAM
Tabel 6.
Kegiatan Program untuk Pekerja baru PWTT RS Yarsi:
Hari Materi Waktu Pelaksana
I Misi dan Tujuan Instalasi Gizi 08.30 – 09.00 Kepala Instalasi Gizi
RS Yarsi
Standar Minimal Pelayanan 09.00 – 10.00 Kepala Instalasi Gizi
Instalasi Gizi
Struktur Organisasi Instalasi 10.00 – 10.30 Kepala Instalasi Gizi
Gizi RS YARSI
Uraian Jabatan 10.30 – 11.30 Kepala Instalasi Gizi
Prosedur
Ruang lingkup pekerjaan 14.00 – 15.30 Kepala Instalasi Gizi
Tabel 7.
Kegiatan Program Orientasi untuk Pekerja Outsourching :
Hari Materi Waktu Pelaksana
I Misi dan Tujuan Instalasi Gizi. 08.30 – 09.00 Kepala Instalasi Gizi
Standar Minimal Pelayanan 09.00 – 10.00 Kepala Instalasi Gizi
Instalasi Gizi
Struktur Organisasi Instalasi 10.00 – 10.30 Kepala Instalasi Gizi
Gizi 10.30 – 11.30 Kepala Instalasi Gizi
Uraian Jabatan 11.30 – 12.30
ISTIRAHAT 12.30 – 14.00 Kepala Instalasi Gizi
Standar Operasional Prosedur 14.00 – 15.30 Kepala Instalasi Gizi
Ruang lingkup pekerjaan
II Pengenalan ruang kerja 08.30 – 11.30 Dietisien Asuhan
sesuai jenis pekerjaannya Gizi
(unit manager, dietisien,
pramusaji, pemasak,
pengawas, order taker,
cleaning service, store
keeper) 11.30 – 12.30
ISTIRAHAT 12.30 – 14.00
Pengenalan administrasi gizi Dietisien Food
(unit manager, dietisien, Service
administrasi, store keeper)
III Pengenalan Alat Pelindung 08.30 – 10.00 Unit QSR
Diri 10.00 – 11.30
Review
Monitoring dilakukan pada semua kegiatan yang telah direncanakan dan pencapaian
program dievaluasi pada akhir tahun setiap tahunnya oleh Kepala Instalasi Gizi RS
YARSI
G. ANGGARAN
Anggaran Rp 0,-
H. PENUTUP
Orientasi merupakan kegiatan yang diberikan kepada pekerja dan pekerja
outsourching baru yang akan bekerja di Instalasi Gizi RS YARSI. Orientasi
dilaksanakan dengan tujuan mengenalkan tata kerja yang ada dan diharapkan dapat
segera beradaptasi pada waktu bertugas di lapangan.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Kegiatan penyelenggaraan makanan dan asuhan gizi baik asuhan gizi rawat inap atau
asuhan gizi rawat jalan merupakan bagian dari Pelayanan Rumah Sakit. Sasarannya adalah
pasien, penunggu pasien, dan pasien rawat jalan yang memerlukan konseling untuk
mendapatkan terapi gizi pada penyakit dan atau kondisi tertentu yang memerlukan
pengaturan makan dan zat gizi. Dalam pelaksanaannya, instalasi gizi berkoordinasi dengan
unit-unit lain dalam melakukan pelayanan gizi kepada seluruh sasaran dengan outcame
adalah pencapaian standar minimal layanan gizi. Koordinasi dengan unit-unit
diimplementasikan dalam bentuk rapat.
A. Tujuan
1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan
2. Menyusun problem solving permasalahan
3. Membahas progress report suatu masalah secara berkesinambungan sampai
masalah terselesaikan
4. Berkoordinasi dan bekerja secara tim untuk menyelesaikan permasalahan
B. Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Meidentifikasi dan menetukan masalah
b. Menentukan undangan
c. Menentukan jadwal
d. Mempersiapkan tempat dan fasilitas yang diperlukan
e. Membuat undangan melalui surat/lisan (telpon)
2. Pelaksanaan
a. Memimpin rapat sesuai topik dalam undangan
b. Membuat notulen rapat
c. Membahas progress report masalah terdahulu
d. Membahas masalah baru yang sudah teridentifikasi
e. Menyampaikan informasi-informasi terkait masalah yang dihadapi
f. Menyusun dan menentukan prioritas suatu masalah dan menyusun problem
solving yang acceptable dan realable.
C. Jenis Rapat
1 Rapat Koordinasi
2 Rapat Pimpinan
3 Rapat Insidentil
2. RapatKoordinasi
.
(Rakor)
BAB XI
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan di Instalasi Gizi.
B. JENIS LAPORAN
Jenis laporan yang dikerjakan di Instalasi Gizi adalah:
1. Laporan Harian
Laporan harian yang dibuat oleh:
Tabel 9. Tugas Laporan Harian
No Pembuat Laporan Isi Laporan
1. Dietisien Food Service Jumlah pasien yang dilayani, BOR,
Kendala yang dihadapi. Waktu distribusi,
Pasien dengan pesanan khusus. Jumlah
Porsi yang dikeluarkan.
Kepuasaan layanan kantin
2. Cook Jenis dan jumlah porsi makan yang
dimasak. Kendala yang dihadapi,
Kebersihan, ketenagaan
3. Head Floor Jumlah pramusaji yang hadir/tidak hadir
dalam setiap shift, Operasional pelayanan
rawat inap kendala yang dihadai, waktu
trolli makanan naik ke ruang rawat inap.
5. Waiter Jumlah pasien yang dilayani, Pasien Baru,
Pasien pulang, perubahan diet, pasien
pindah ruangan dan pindah kamar,
permintaan khusus pasien, keluhan atau
komplen pasien jumlah alat makan yang
masih tertinggal dikamar pasien, waktu
mulai distribusi dan waktu pasien terakhir
mendapatkan makanan.
6. Dietisien Asuhan Gizi Scorring pasien baru yang telah di kaji
oleh perawatan.
Asuhan pasien rawat inap
Keluhan dan komplen pelanggan
Asupan kuantitif makanan pasien
Kepuasan layanan makan rawat inap
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat oleh manager site, dietisien food service, dan dietisien
asuhan gizi sesuai dengan isi laporan yang telah ditetapkan.
3. Laporan Tiga Bulan
Merupakan laporan rekapitulasi setiap bulan yang dibuat dalam grafik setiap
bulannya, untuk melihat tren layanan dan pencapaian target layanan.
4. LaporanTahunan
Laporan tahunan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi.
a. Laporan kinerja keuangan Instalasi Gizi, terdiri dari:
a. Pendapatan:
Penyediaan makanan pasien rawat inap, Penyediaan makanan pasien rawat
jalan, makanan penunggu.
b. Biaya:
Penyediaaan makanan pasien rawat inap, makan/minum rapat/acara,
penyediaan makanaan pasien rawat jalan, makanan penunggu, biaya
pengadaan peralatan makan pasien pecah belah), program pendidikan dan
pelatihan gizi.
b. Laporan kinerja operasional Instalasi Gizi terdiri dari:
1) Pengadaan makanan: Kontrak kerja jasa boga, laporan kinerja jasa boga
2) Hasil kuesioner daya terima makanan pasien rawat inap,
3) Revisi siklus menu makanan
4) Konsultasi gizi rawat inap
5) Asuhan gizi pasien rawat inap
6) Penelitian dan pengembangan :
Pelatihan pramusaji, seminar/simposium/diklat, short course, ketepatan diet
pasien berdasarkan instruksi dokter, ketepatan waktu makan pasien rawat
inap, sisa makanan pasien rawat inap.
5. Evaluasi pencapaian RK Instalasi Gizi.
a. Operasional: efisiensi biaya makan pasien rawat inap, meningkatkan efisiensi
pelayanan giz, peralatan dan perlengkapan di area produksi.
b. Keuangan: Penyempurnaan dan pengembangan sistem, program makanan
penungggu (ala charte)
BAB XII
PENUTUP
Pedoman yang disusun ini merupakan langkah awal sebagai pedoman bagi rumah
sakit untuk melakukan pengukuran, evaluasi dan tindak lanjut terhadap Indikator RS. YARSI.
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi ini diharapkan dapat diterapkan oleh RS. YARSI
dan menjadi pedoman bersama dalam mengukur Indikator mutu RS. YARSI.
Hasil pengukuran indikator rumah sakit tersebut kedepannya diharapkan dapat diakses
dan dipublikasikan untuk perbaikan internal rumah sakit dan eksternal untuk bukti
akuntabilitas pada masyarakat. Buku pedoman ini masih dalam tahap perkembangan
sehingga tidak menutup kemungkinan adanya masukan demi tercapainya perbaikan bagi
buku pedoman ini
Waailkumsalam warahmatullah Wb
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 1 Maret 2019
Direktur Utama RS. YARSI