OLEH
CI Lahan CI Institusi
(…………………………………) (…………………………………)
EDUKASI MAKASSAR
2021
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
B. Etiologi
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit , namun semua kerusakan
tersebut secara signifikan akan mengurangi banyak oksigen yang tersedia
untuk jaringan . menurut Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab
anemia secara umum antara lain :
C. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum
tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor,
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat
hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut
terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah
(disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system
retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping
proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam
aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan
dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau
kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia
merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin
(Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan
dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan
oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ
penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika
kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya
lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki
(Sjaifoellah, 1998).
D. Manifestasi Klinis
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunag
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah berkonsentrasi
7. Cepat lelah
8. Prestasi kerja fisik /pikiran menurun
9. Konjungtiva pucat
10. Telapak tangan pucat
11. Anoreksia
E. Klasifikasi anemia:
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis :
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
a. Anemia aplastik
1) Penyebab:
a) Agen neoplastik/sitoplastik
b) Terapi radiasi, antibiotic tertentu
c) Obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
d) Infeksi virus (khususnya hepatitis)
2) Gejala-gejala:
a) Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
b) Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan
saluran cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan
saraf pusat
b. Anemia pada penyakit ginjal
1) Gejala-gejala:
a) Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
b) Hematokrit turun 20-30%
Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah
maupun defisiensi eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia
jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan
warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses
paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
Anemia defisiensi besi
a. Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis,
varises oesophagus, hemoroid, dll.)
b. Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
1. Anemia megaloblastik
a. Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit, penyakit usus dan
keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan
ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
1. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah
disebabkan oleh destruksi sel darah merah:
a. Pengaruh obat-obatan tertentu
b. Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia
limfositik kronik
c. Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
d. Proses autoimun
e. Reaksi transfusi
f. Malaria
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti
darah yang hilang:
1. Anemia aplastik:
a. Transplantasi sumsum tulang
b. Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)
2. Anemia pada penyakit ginjal
a. Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam
folat
b. Ketersediaan eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan
penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan
yang mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat
darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi
a. Dicari penyebab defisiensi besi
b. Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan
fumarat ferosus.
5. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila
difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor
intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau
malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
c. Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan
penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan
gangguan absorbsi.
G. Komplikasi
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. Gagal jantung,
2. Kejang dan parestesia (perasaan yang menyimpang seperti rasa terbakar ,
Kesemutan)
3. Perkembangan otot buruk (jangka panjang)
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
H. Pencegahan
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu
menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan
makanan sehat yang mengandung:
1. Zat besi. Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran
berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.
2. Folat. Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap,
kacang-kavangan, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12. Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
4. Vitamin C. Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang
mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri
Terhentinya
Defisiensi Penghancuran pembuatan sel
vitamin B₁₂ & erotrosit yang darah merah oleh
Pendarahan asam folat berlebihan sumsum tulang
masif
belakang
Komparten sel
penghantar oksigen zat
Absorbsi nutrisi nutrisi ke sel menurun
Membran
dalam usus halus mukosa mulut
berkurang kering
Peradangan pada
mulut dan lidah
Anoreksia
Kesulitan
menelan
Impuls saraf ke
hipotalamus
Reseptor nyeri
Cepat lelah
Ketidakseimbangan
Nutrisi : Kurang Persepsi nyeri
ANEMIA PADA Ny. R DI RUANGAN
KEPERAWATAN SERUNI
OLEH
CI Lahan CI Institusi
(…………………………………) (…………………………………)
EDUKASI MAKASSAR
2021
A. Pengkajian Keperawatan
FORMAT PEMERIKSAAN FISIK
( PSYSYCAL ASSASSMENT )
1. BIODATA PASIEN
a. Nama : Ny. R
b. Tanggal lahir : 24-04-1997
c. Jenis Kelamin : perempuan
d. Agama : Islam
e. No. Register ; 131654
f. Alamat : Malewang
2. ANAMNESE
a. Keluhan Utama (Alasan MRS) :
Saat Masuk Rumah Sakit : pasien merasa lemas dan nyeri uluh hati
Saat Pengkajian : pasien mengeluh sakit kepala ,Pasien
tampak lemas, pasien terpasang infus RL,
TTV: TD: 110/80, suhu 36, nadi 90
b. Riwayat Penyakit Yang lalu : Tidak ad
c. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada yang menderita penyakit
3. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
2 Gangguan tidur - -
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Status Nyeri
ANALISA DATA
1. Klien mengeluh
kadar Hb
letih Klien
mengatakan O2 dan nutrisi kejaringan
depresi otak
2. Klien mengeluh
sakit kepala pusing
DO : nyeri akut
1. Posisi tubuh
tidak tegak
2. Klien terlihat
gelisah
3. Wajah klien
terlihat meringis
4. Tampak
kesakitan
P:
Q: Seperti ditusuk-
tusuk
R: di kepala
S: skala 6 (nyeri
sedang)
T: menetap, 10
menit, semakin
berat bilah
melakukan aktifitas
1. Klien mengeluh
letih dan lemah kadar Hb
2. Klien mengeluh
dispnea saat
bekerja O2 dan nutrisi kejaringan
3. Klien
mengatakan Penurunan suplai O2/ nutrisi
pola tidur keotot
terganggu
A. Diagnosa Keperawatan
B. Intervensi
Hari kedua
No Diagnosa Wakt Pelaksanaan keperawatan Evaluasi
u
1 Nyeri akut 1. mengkaji skala intensitas S : pasien mengatakan
nyeri masi merasakan nyeri
hasil: skala nyeri 3 O : skala nyeri 3
2. menganjurkan teknik A : Masalah belum
relaksasi kepada pasien teratasi
hasil: pasien melakukan P : Lanjutkan intervensi
tehnik relaksasi
2 Intoleransi 10:00 1. memantau tanda-tanda vital S : pasien mangatakan
aktivitas klien sebelum, selama dan masi merasakan lemas
sesudah beraktivitas O : pasien terlihat lemas
hasil: TTV: TD: 110/60, A : Masalah belum
suhu 36, nadi 70, P 18x/m teratasi
2. mengInstruksikan P : lanjutkan intervevsi
penggunaan teknik relaksasi
selama beraktivitas.
Hasil: pasien menggunakan
thenik relaksasi